melakukan segala sesuatu di luar kelas dengan metode pendidikan yang bervariasi.
Dan juga penelitian oleh Desi Anindia Rosyida pada tahun 2012 dengan judul Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan
Keagamaan Di Mi Roudlotun Nasyiin Purwokerto Srengat Blitar. Hasil penelitian tersebut diperoleh data sebagai berikut : 1 Implementasi pendidikan karakter di
MI Roudlotun Nasyiin melalui KBM dan kegiatan keagamaan 2 Kendala yang dihadapi dan solusinya dalam penanaman pendidikan karakter melalui kegiatan
keagamaan di MI Roudlotun Nasyiin yaitu karena faktor lingkungan dengan penerapan budaya madrasah yang baik, faktor sarana dan prasarana dengan
mempunyai sarana dan prasarana sendiri dan memadai, faktor dari siswa dengan mengikut sertakan siswa dalam berbagai kegiatan keagamaan, faktor kurikulum
dengan penambahan jam pelajaran agama.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Penelitian ini difokuskan untuk meneliti implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar. Pada penelitian ini, peneliti akan mengkaji lebih
mendalam terkait proses Pendidikan Karakter Berbasis Kultur Sekolah di sekolah dasar. Akhir-akhir ini, semakin banyak bentuk penyimpangan yang muncul di
sekolah dasar. Misalnya, berpenampilan tidak rapi, tidak tertib pada peraturan sekolah, bahkan anak berbicara tidak sopan pada guru atau karyawan. Hal ini
menunjukkan bahwa karakter anak belum terbentuk secara optimal. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan riset tentang implementasi pendidikan karakter di
sekolah dasar, mengetahui bagaimana peran serta warga sekolah untuk
menanamkan pendidikan karakter pada peserta didik, serta faktor penyebab implementasi pendidikan karakter kurang maksimal.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti menentukan pertanyan pokok yang dapat mewakili tujuan dari rumusan masalah. Dalam menentukan sampel
penelitian, peneliti menggunakan sampel acak, karena peneliti ingin mendapat narasumber yang kaya akan informasi tentang implementasi pendidikan karakter
di sekolah. Untuk pengumpulan data, peneliti akan menggunakan metode wawancara dan angket. Hasil penelitian ini akan mendeskripsikan proses
implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar, peran serta warga sekolah dalam menanamkan pendidikan karakter pada peserta didik, dan mengetahui
faktor penyebab implementasi pendidikan karakter kurang maksimal. Sehingga, pada akhirnya lembaga pendidikan dapat menemukan solusi yang tepat untuk
menanamkan pendidikan karakter pada anak. Berdasarkan uraian di atas maka alur kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.1 Alur kerangka berpikir 1. Keterampilan guru
2. Iklim sekolah 3. 18 karakter bangsa
Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Kultur sekolah
Asumsi
Sesuai dengan teori-teori belajar di atas dapat diasumsikan bahwa dalam mengimplementasikan pendidikan karakter pada anak harus disesuaikan dengan
tingkat perkembangan anak. Kita tidak bisa mengajar anak usia kelas 3 SD dengan cara mengajar anak kelas 6 SD. Demikian pula dengan cara menanamkan
pendidikan karakter pada anak kelas rendah berbeda dengan cara penanaman pendidikan karakter pada kelas tinggi. Cara yang dinilai paling tepat untuk
menanamkan pendidikan karakter pada anak ialah melalui pembiasaan dan integrasi dalam setiap pembelajaran. Keberhasilan program ini tergantung pada
kualitas seorang guru. Oleh karena itu, seorang guru harus menguasai 4 kompetensi guru, yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Selain
guru, faktor lain yang mempengaruhi pendidikan karakter ialah orangtua dan warga sekolah yang lain serta masyarakat.
1. Teori Konektionisme, hukum Law of exercise atau Law of Use and disuse
2. Teori Clasical Conditioning, hukum Law of Respondent Conditioning
3. Teori belajar kognitif Piaget dan teori belajar kognitif Gestalt
81
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN