KAJIAN EMPIRIS STUDI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KULTUR SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

merestruksi kembali system yang ada dalam lembaga pendidikan mereka. Proses perubahan ini terjadi secara pelan dan berkesinambungan sehingga sekolah semakin lama menjadi sebuha tempat kerja yang menggairahkan dan menjadi lingkungan pembelajan yang istimewa. Menumbuhkan kultur demokratis di dalam lembga pendidikan mesti juga mengubah kultur privasi individu guru menjadi kultur terbuka yang lebih demokratis. Setiap guru dapat belajar banyak dari keahlian dan profesionalitas guru-guru senior. Keterlibatan dan pertisipasi demokratis dari guru perl;u dikembangkan, terutama dalam hal mengembangkan kurikulum. Sekolah yang mmpu mengembangakan kultur demokratis secara tidak langsung akan mempersiapkan anak didik untuk dapat terlibat langsung dalam kehidupan demokrasi di masyarakat. Pendidikan karakter kiranya menananamkan sejak dini nilai-nilai dan semangat demokratis dalam diri anak agar kelask menjadi warga negara yang baik.

2.2. KAJIAN EMPIRIS

Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya tentang implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar dalam berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut : Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Imrohtu Sholiha pada tahun 2012 dengan judul Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran PKn di SMP Negeri 7 Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Adapun hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa: 1 Implementasi nilai pendidikan karakter dalam silabus dilakukan dengan cara: a menganalisis SKKD, b menambah kolom nilai pendidikan karakter, c merelevankan kegiatan siswa, indikator, materi serta evaluasi yang akan digunakan dengan nilai pendidikan karakter. 2 Implementasi nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran belum tercapai dengan maksimal karena pembelajaran dengan metode diskusi kelompok kurang berhasil dan kelas menjadi tidak kondusif, tugas tidak dikerjakan oleh siswa, serta pengelolaan kelas kurang berhasil; 3 Implementasi nilai pendidikan karakter dalam PKn kontekstual berjalan dengan baik melalui pembiasaan, kegiatan rutin serta pengkondisian; 4 Kendala dalam mengimplementasikan nilai pendidikan karakter terdiri dari dua yaitu kendala internal dan kendala eksternal. Kendala internal berasal dari siswa dan gurusekolah. Selain itu penelitian ini di dukung oleh penelitian Syaiful Huda pada tahun 2012 yang berjudul Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Islam Terpadu SDIT Bina Anak Islam Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian tersebut Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Implementasi Pendidikan Karakter di SDIT Bina Anak Islam Krapyak berdasar pada visi sekolah yaitu “Menyemai Generasi Qur‟ani yang mampu mengedepankan Akhlaqul Karimah dengan dibekali Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mu mpuni.” Yang kemudian di kembangkan kedalam program-program khusus yang mendukung terbentuknya karakter peserta didik baik di dalam diintegrasikan kedalam RPP dan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas pemantauan pendidikan oleh guru kepada siswa ketika melakukan segala sesuatu di luar kelas dengan metode pendidikan yang bervariasi. Dan juga penelitian oleh Desi Anindia Rosyida pada tahun 2012 dengan judul Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Keagamaan Di Mi Roudlotun Nasyiin Purwokerto Srengat Blitar. Hasil penelitian tersebut diperoleh data sebagai berikut : 1 Implementasi pendidikan karakter di MI Roudlotun Nasyiin melalui KBM dan kegiatan keagamaan 2 Kendala yang dihadapi dan solusinya dalam penanaman pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan di MI Roudlotun Nasyiin yaitu karena faktor lingkungan dengan penerapan budaya madrasah yang baik, faktor sarana dan prasarana dengan mempunyai sarana dan prasarana sendiri dan memadai, faktor dari siswa dengan mengikut sertakan siswa dalam berbagai kegiatan keagamaan, faktor kurikulum dengan penambahan jam pelajaran agama.

2.3. KERANGKA BERPIKIR