Peranan dalam Perspektif Teori

48

2.6 Peranan dalam Perspektif Teori

Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan peranan. Peranan mencakup 3 tiga hal Soekanto, 2002 : 243, yaitu : 1 Peranan meliputi, norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan; 2 Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi; 3 Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Teori peran rhole theory adalah teori yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari psikologi, teori peran berawal dari dan masih digunakan dalam sosiologi dan antropologi. Dalam ketiga bidang ilmu tersebut istilah “peran” diambil dari dunia teater. Posisi seorang actor dalam teater sandiwara itu kemudian dianalogikan dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Bahwa perilaku yang diharapkan daripadanya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau actor tersebut. 49 Dalam teorinya Briddle Thomas dalam teori-teori psikolofi sosial Prof. Dr. Sarlito Wirawan membagi peristilahan dalam teori peran dalam empat golongan, yaitu istilah-istilah yang menyangkut : 1 Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial; 2 Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut; 3 Kedudukan orang-orang dalam perilaku; 4 Kaitan antara orang dan perilaku. Menurut Briddle Thomas dalam teori-teori psikolofi sosial Prof. Dr. Sarlito Wirawan ada 5 istilah tentang perilaku dalam kaitannya dengan peran : 1 Expectation harapan : harapan tentang peran adlah harapan-harapan orang lain pada umumnya tentang perilaku yang pantas, yang seyogyanya ditunjukkan oleh seseorang yang mempunyai peran tertentu; 2 Norma : menurut Sechord Backman 1964 “norma” hanya merupakan salah satu bentuk “harapan”; 3 Wujud perilaku dan peran; 4 Penilaian dan sanksi Sechord Backman dan Briddle Thomas memberikan definisi yang saling melengkapi tentang kedudukan atau posisi. Dari keduanya dapat disimpulkan bahwa kedudukan adlah sekumpulan orsng yang secara bersama- sama kolektif diakui perbedaannya dari kelompok-kelompok yang lain berdasarkan sifat-sifat yang mereka miliki bersama, perilaku yang sam-sama mereka perbuat, dan reaksi orang lain terhadap mereka bersama. 50 Dengan demikian ada 3 faktor yang mendasari penempatan seseorang dalam posisi tertentu. Pertama, sifat sifat yang dimiliki bersama, seperti jenis kelamin, suku bangsa, usia, atau ketiganya sekaligus. Semakin banyak sifat yang dijadikan dasar kategori kedudukan, semakin sedikit orang yang dapat ditempatkan dalam kedudukan itu. Faktor kedua adalah perilaku yang sama seperti penjahat karena perilaku jahat, olahragawan atau pemimpin. Perilaku ini dapat diperinici lagi sehingga kita memperoleh kedudukan yang lebih tebatas, misalnya penjahat bias diperinci lagi ke dalam pencopet perilaku kejahatannya adalah mencopet, pembunuh, pencuri, pemerkosa,dsb. Faktor ketiga adalah reaksi orang lain terhadap mereka. Contoh yang klasik adalah “kambing hitam”. Reaksi orang terhadap kelompok yang dikambinghitamkan akan sama saja terlepas dari sifat-sifat dan perilaku kambing hitam itu. Kedudukan-kedudukan kambing hitam itu selanjutnya dapat diperinci ke dalam kedudukan-kedudukan yang lebih khusus, misalnya kambing hitam politik atau kambing hitam sosial. Peran adalah konsep sentral dalam teori peran. Banyak ditemukan berbagai definisi tentang peran. Menurut Briddle Thomas kebannyakan definisi itu menyatakan bahwa peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. 51 52 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Dasar Penelitian