3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari sd Juli 2007 di Kabupaten Jayapura dan Merauke Provinsi Papua.
3.2 Identifikasi kegiatan IUU-Fishing di Laut Arafura
Identifikasi kegiatan perikanan tangkap dan kegiatan yang mengarah pada IUU Fishing di Laut Arafura dilakukan dengan melakukan pengumpulan
data dan informasi yang diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Papua dan beberapah instansi terkait seperti Satuan Polisi Perairan SATPOLAIR
Papua, Lamtamal X Papua, Ditjen Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan. Jenis pelanggaran
yang diperoleh selanjutnya dikategorikan menurut kategori illegal, unreported, maupun unregulated fishing.
3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data dan informasi yang dibutuhkan meliputi berbagai informasi yang diperoleh tentang kegiatan IUU-Fishing di Laut Arafura dan pelaksanaan
program perikanan dari Instansi Pemerintah Propinsi Papua. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder, dimana data primer
merupakan merupakan hasil wawancara dan diskusi dengan responden. Responden yang dipilih dalam penelitian ini sebanyak 5 responden yaitu : Plh.
Kepala Sub Dinas Pengawasan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua, Kepala seksi pengawasan budidaya dan penangkapan ikan Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Papua, Kepala seksi humas Satuan Polisi Perairan Papua, Ketua tim Badan koordinasi keamanan laut dan Kepala Seksi penanganan pelanggaran
Ditjen pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan DKP. Pemilihan responden ini didasarkan pada kompetensi dan kewenangannya dalam
mengelola dan menjaga sumberdaya laut dan perikanan di Perairan Papua termasuk Laut Arafura. Data dan informasi sekunder merupakan referensi atau
laporan-laporan resmi dan pelaksanaan program dari Dinas Perikanan dan
Kelautan Propinsi Papua, Lantamal X Papua, Satuan Polisi Perairan SATPOLAIR Papua dan Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian
Sumberdaya Lautan dan Perikanan-DKP. Data sekunder yang dikumpulkan yaitu data tahun 2002 - 2006, yang berhubungan langsung dengan faktor-faktor yang
diteliti yaitu : 1 Data jenis-jenis pelanggaran yang terjadi di Laut Arafura. Data dan informasi
diperoleh dengan dengan melakukan wawancara dan laporan kejadian pelanggaran yang terjadi di Laut Arafura. Data dan informasi yang
dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan kedalam illegal, unreported atau unregulated fishing
. 2
Data jumlah armada dan tenaga pengawas perikanan Pemerintah Provinsi Papua untuk kegiatan pengawasan di Perairan Papua termasuk Laut Arafura.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan Kepala Sub Dinas Pengawasan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua dan
laporan kegiatan pengawasan yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Papua.
3 Data fasilitas yang digunakan dalam kegiatan pengawasan kegiatan
pengawasan di Laut Arafura. Data sekunder yang dikumpulkan yaitu :
1 Data jumlah kapal ikan yang mendapat izin dari pemerintah propinsi Papua. Data dan informasi diperoleh dengan cara mengumpulkan laporan kegiatan
perizinan yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Papua.
2 Data produksi perikanan dari perairan Laut Arafura Data dan informasi diperoleh dengan cara mengumpulkan dan mencatat
laporan kegiatan produksi perikanan di Propinsi Papua. 3 Data kemampuan teknis teknis aramada dan jumlah armada perikanan yang
beroperasi di Laut Arafura.
Gambar 2 Kerangka proses penelitian
3.4 Metode Analisis Data