tetua dan tetua terbaiknya berkisar dan 1.03-17.31 serta 1.42-27.50 Tabel 26.
Tabel 26. Nilai Duga Heterosis MP-Mid Parent dan Heterobeltiosis HP-High Parent
untuk Karakter-karakter Vegetatif
Tinggi Tanaman
Diameter Batang
Panjang Petiole
Panjang Daun
Lebar Daun
MP HP
MP HP
MP HP
MP HP
MP HP
Genotipe --- ---
1 x 201 0.97
-15.8 4.80
-6.95 3.51
-14.1 13.03
3.64 12.72
1.21 1 x 6
15.64 5.62
32.75 32.37
24.25 7.08
10.78 -0.69
12.92 -6.05
1 x 5 7.57
-14.6 23.64
4.60 15.59
-9.99 12.04
-7.73 14.62
-8.49 1 x 64
9.58 4.98
23.91 14.11
18.33 -2.00
15.70 1.19
27.50 10.77
1 x 10 10.42
7.36 17.74
7.95 6.00
-15.9 -2.82
20.05 -4.18
-21.3 1 x 174
9.18 -2.42
22.49 12.93
28.37 13.15
11.45 -2.40
9.06 -7.67
201 x 6 13.06
2.26 14.21
2.69 16.21
11.16 20.83
10.79 25.31
14.95
201 x 5 -5.76
-11.4 12.90
6.80 4.40
-3.77 7.98
-4.12 17.26
2.60 201 x 64
17.54 -5.23
15.29 10.76
-1.89 -2.22
9.12 3.58
12.86 8.75
201 x 10 -0.63
-18.9 -1.22
-9.19 -0.42
-5.95 -1.16
-12.3 1.42
-8.37 201 x 174
2.42 -5.32
7.01 2.69
-16.3 8.46
11.49 5.99
15.37 7.93
6 x 5 3.63
-11.3 0.47
-15.2 -4.47
-15.4 -7.34
-10.6 -4.10
-8.96 6 x 64
19.65 5.13
13.91 4.62
19.06 13.52
7.18 3.32
17.40 11.55
6 x 10 27.72
12.96 27.01
16.14 32.31
21.42 14.70
10.53 25.17
23.11
6 x 174 20.22
17.37 23.34
13.41 13.92
10.99 6.19
2.22 10.44
8.13
5 x 64 7.46
-17.3 -0.55
-9.40 -3.06
-10.4 8.43
1.03 4.30
-5.66 5 x 10
21.84 -5.22
22.62 12.20
6.48 9.33
-5.80 -5.92
4.17 0.47
5 x 174 10.48
-3.5 9.89
0.00 8.81
-5.85 -0.83
-7.73 6.72
-0.70 64 x 10
17.11 15.35
10.17 9.64
-0.52 -5.75
-0.56 -7.46
2.03 -4.57
64 x 174 9.38
-5.85 8.16
8.03 10.37
2.66 17.49
17.31 15.81
12.32 10 x 174
7.44 -6.32
7.64 6.99
5.17 -6.94
-6.22 -12.9
-4.09 -7.61
Keterangan : 1 = IPB 1, 5 = IPB 5, 6 = IPB 6, 10 = IPB 10, 64 = Str 6-4, 174 = PB 000174, 201 = PB 000201
Persilangan IPB 1 x PB 000174, PB 000201 x IPB 6, IPB 6 x Str 6-4 dan IPB 6 x IPB 10 merupakan hibrida yang memiliki nilai heterosis dan
heterobeltiosis yang tinggi untuk peubah panjang petiole Tabel 30. Pada peubah panjang daun, persilangan IPB 1 x PB 000201, PB 000201 x IPB 6, IPB 6 x IPB
10 dan Str 6-4 x PB 000174 merupakan hibrida dengan nilai heterosis dan heterobeltiosis yang tinggi, sedangkan pada peubah lebar daun IPB 1 x Str 6-4,
PB 000201 x IPB 6, PB 000201 x PB 000174, IPB 6 x Str 6-4 dan IPB 6 x IPB 10 adalah hibrida dengan nilai heterosis dan heterobeltiosis yang tinggi Tabel 26.
Berdasarkan uraian ini persilangan IPB 6 x IPB 10 merupakan hibrida yang konsisten memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis tinggi untuk semua
peubah-peubah karakter vegetatif. Dengan hasil yang diperoleh pada analisis daya gabung dan nilai heterosis serta heterobeltiosis ini, maka persilangan IPB 6 x
IPB 10 merupakan hibrida yang dapat dikembangkan untuk memperoleh varietas pepaya dengan sifat-sifat vegetatif yang baik. Menurut Welsh 1981 jika nilai
duga DGK dan nilai heterosis suatu genotipe hasil persilangan bernilai tinggi, maka hasil persilangan tersebut dapat dikembangkan sebagai varietas hibrida.
Karakter Generatif
Program pemuliaan pepaya umumnya mencari varietas yang berumur genjah dan berperawakan pendek. Oleh karena itu dari hibrida-hibrida yang
dihasilkan dicari yang memiliki nilai heterosis yang negatif untuk peubah tinggi letak bunga pertama, umur munculnya bunga fertil pertama, tinggi letak buah
pada panen pertama dan umur panen buah pertama. Pada penelitian ini nilai heterosis dan heterobeltiosis yang negatif hampir dijumpai pada seluruh peubah-
peubah karakter ge neratif, kecuali pada peubah tinggi letak bunga pertama yang tidak memiliki nilai heterobeltiosis yang negatif Tabel 27. Artinya tidak
diperoleh hibrida persilangan yang letak bunga pertamanya lebih rendah dibandingkan tetua terendahnya.
Pada peubah umur berbunga fertil pertama dan umur panen buah pertama terdapat hal yang menarik yaitu hibrida persilangan yang memiliki nilai heterosis
yang negatif tertinggi juga memiliki nilai heterobeltiosis yang negatif tertinggi pula. Hal ini berarti bahwa hasil persilangan pepaya pada penelitian ini
mempunyai umur berbunga fertil pertama dan umur panen buah pertama lebih cepat dibandingkan tetuanya, sehingga pada pepaya dapat dieksploitasi gejala
heterosis untuk mendapatkan varietas yang berumur genjah. Pada penelitian ini persilangan yang memiliki keselarasan nilai heterosis dan heterobeltiosis yang
negatif tertinggi yaitu PB 000201 x IPB 6, IPB 6 x IPB 10, IPB 1 x IPB 6, Str 6-4 x IPB 10 dan IPB 6 x Str 6-4 untuk peubah umur berbunga serta IPB 1 x PB
000174, IPB 1 x IPB 6, IPB 6 x IPB 10, IPB 1 x IPB 10 dan PB 000201 x PB 000174 untuk peubah umur panen Tabel 27. Persilangan IPB 1 x IPB 6 dan IPB
6 x IPB 10 dapat dijadikan sebagai calon hibrida persilangan yang berumur genjah karena memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis yang negatif tertinggi untuk
kedua peubah tersebut. Kedua hibrida tersebut juga memiliki nilai duga DGK yang negatif tertinggi.
Tabel 27. Nilai Duga Heterosis MP-Mid Parent dan Heterobeltiosis HP-High
Parent untuk Karakter-karakter Generatif
Tinggi Letak Bunga Pertama
Umur Bunga Fertil Pertama
Tinggi Letak Buah Pertama
Umur Panen Buah Pertama
MP HP
MP HP
MP HP
MP HP
Genotipe --- ---
1 x 201 9.15
23.23 5.30
12.18 -4.60
7.16 -1.47
3.92 1 x 6
6.96 15.00
-11.68 -5.72
-19.16 -5.36
-12.49 -10.07
1 x 5 5.17
13.99 -6.77
6.22 -18.71
-5.89 -7.75
2.61 1 x 64
-1.85
6.48 -1.85
8.62
-28.00 -4.81
-6.41 -5.13
1 x 10 19.00
35.96 -7.92
3.29
-24.40
9.62
-11.69 -8.86
1 x 174 7.98
11.21 -0.35
16.98 3.16
96.16
-13.63 -11.34
201 x 6 -2.96
2.21 -17.22
-17.06 3.78
7.72 -6.06
-3.71 201 x 5
0.09 3.98
-0.09 6.44
-5.19 -2.57
-2.24 2.84
201 x 64 1.92
25.94 -2.48
1.10 17.75
36.54 -3.05
0.81 201 x 10
1.00 32.13
-7.37 -2.76
-6.24 18.33
-7.33 -5.36
201 x 174
-6.67
8.86 0.19
9.81 23.46
100.56
-11.54 -9.18
6 x 5 5.35
6.75 -3.03
3.12 37.86
36.53 5.02
13.37 6 x 64
3.10 20.1
-8.06 -5.44
9.72 22.12
-8.01 -6.71
6 x 10 10.47
43.32
-13.05 -8.90
23.83 49.62
-11.73 -11.41
6 x 174 20.69
33.06 18.69
29.81 76.13
172.13 2.66
2.83 5 x 64
9.19 29.14
-7.70 -5.21
19.85 34.83
-6.29 2.69
5 x 10 30.77
63.46 0.80
2.23 30.51
59.51 -6.55
0.50 5 x 174
31.03 46.56
11.45 14.46
60.04 150.56
-5.15 2.57
64 x 10 12.38
17.92
-9.11 -7.98
17.18 26.29
-7.90 -6.26
64 x 174 16.77
22.84 0.03
5.57 45.6
96.92 -8.20
-7.05 10 x 174
21.72 34.68
-1.49 2.64
76.61 118.59
-6.57 -6.09
Keterangan : 1 = IPB 1, 5 = IPB 5, 6 = IPB 6, 10 = IPB 10, 64 = Str 6-4, 174 = PB 000174, 201 = PB 000201
Pada peubah tinggi letak bunga pertama dan tinggi letak buah pertama nampaknya belum dapat dieksploitasi gejala heterosisnya. Hal ini dapat terlihat
dari nilai- nilai heterosis dan heterobeltiosis untuk kedua peubah tersebut yang cenderung tidak memiliki nilai yang negatif. Namun demikian terdapat hibridal
persilangan dengan nilai heterosis dan heterobeltiosis negatif yang selaras antara kedua peubah tersebut yaitu hibrida persilangan IPB 1 x Str 6-4 Tabel 27.
Hibrida persilangan tersebut dapat dijadikan sebagai calon hibrida dengan perawakan yang pendek. Hal ini didukung dengan hasil nilai duga DGK untuk
hibrida tersebut yang bernilai negatif tertinggi pula.
Karakter Produksi
Gejala heterosis ditemui pada semua peubah-peubah karakter produksi tetapi gejala heterobeltiosis hanya dijumpai pada peubah jumlah buah Tabel 28.
Hal ini dapat dilihat dari nilai heterobeltiosis yang cenderung negatif untuk peubah panjang buah, diameter buah dan bobot buah. Artinya hibrida-hibrida
yang dihasilkan pada penelitian ini belum mampu memperbaiki karakter-karakter produksi dari tetua terbaik yang digunakan. Hasil penelitian Cha n 1992
menunjukkan bahwa terdapat pertambahan hasil pada persilangan pepaya dimana nilai heterosisnya berkisar antara 15-22 dan nilai heterobeltiosisnya berkisar
antara 2-22.
Tabel 28.
Nilai Duga Heterosis MP-Mid Parent dan Heterobeltiosis HP-High Parent untuk Karakter-karakter Produksi
Jumlah Buah Panjang Buah
Diameter Buah Bobot Buah
MP HP
MP HP
MP HP
MP HP
Genotipe --- ---
1 x 201 54.55
14.25 -42.61 -53.05 -0.05
-6.70 -47.92 -56.14 1 x 6
210.93 117.79 1.83 -16.68 -27.41 -29.14 -35.00 -51.85
1 x 5 60.2 -11.21
20.70 -2.91 -17.61 -25.60