Skarifikasi Faktor internal yang berasal dari benih itu sendiri dan dapat mempengaruhi perke-

13

2.4 Air Kelapa

Gambar 2. Perkembangan buah kelapa Buah kelapa mencapai maturitas maksimal umur 12-13 bulan. Pada umur 5 bulan, dinding endosperm mulai terbentuk lapisan tipis yang disebut kernel, yang mengelilingi air kelapa di dalamnya. Volume air kelapa mencapai maksimal pada umur 6-8 bulan, dan seiring dengan bertambahnya umur buah kelapa, volume air makin berkurang digantikan dengan kernel yang makin keras dan tebal. Saat ker- nel mencapai ketebalan maksimal umur 12-13 bulan, volume air kelapa hanya sekitar 15 dari berat buah kelapa Farapti dan Sayogo, 2014. Hasil analisis kandungan kimia air kelapa menunjukkan komposisi ZPT kinetin sitokinin dalam air kelapa muda berusia 7-8 bulan adalah 273,62 mgl dan zeatin 290,47 mgl, sedangkan kandungan IAA auksin adalah 198,55 mgl Kristina dan Syahid,2008. Tingginya kandungan sitokinin maupun auksin terjadi karena ZPT tersebut diproduksi dalam jaringan meristematik yang aktif membelah Gardner dkk., 1991. Berdasarkan hasil analisis hormon yang dilakukan oleh Savitri 2005 ternyata dalam air kelapa muda terdapat Giberelin 0,460 ppm GA3, 0,255 ppm GA5, 0,053 ppm GA7, Sitokinin 0,441 ppm Kinetin, 0,247 ppm Zeatin dan Auksin 0,237 ppm IAA. Penelitian tentang penggunaan air kelapa untuk merangsang pertumbuhan akar stek telah dilakukan terhadap stek 14 batang sambung nyawa Savitri, 2005, berdasarkan hasil penelitian tersebut terbukti bahwa stek yang direndam dalam air kelapa dapat meningkatkan persentase stek berakar dan meningkatkan jumlah dan kualitas akar. Air kelapa merupakan ZPT alami yang banyak digunakan dalam perbanyakan in vitro berbagai tanaman hias diantaranya anggrek, karena memiliki sitokinin. Pada kelapa muda, yang kondisi endospermanya masih seperti susu, kandungan sitokinin maupun auksin alami sangat tinggi. Seiring dengan bertambahnya umur kelapa, kandungan ZPT alaminya juga akan berkurang. Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa penurunan kandungan ZPT alami terjadi karena energi yang ada dibutuhkan untuk pembentukan daging buah. Perlakuan sterilisasi dengan autoklaf menurunkan kandungan ZPT alami dalam air kelapa. ZPT alami memiliki sifat mudah terdegradasi sehingga akan terurai bila melalui proses pemanasan tinggi dengan autoklaf. Selain penurunan kandungan ZPT alami, warna air kelapa pun berubah menjadi kecoklatan. Air kelapa mengadung hormon alami kelompok auksin dan sitokinin. Auksin berperan memacu pembentukan kalus, menghambat kerja sitokinin, membentuk klorofil dalam kalus, mendorong proses morfogenesis kalus, membentuk akar, dan mendorong proses embriogenesis. Sitokinin adalah salah satu jenis hormon tumbuhan yang berperan dalam pembelahan sel serta mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Mekanisme kerja sitokinin hampir sama dengan kinetin namun dalam praktek kultur jaringan umumnya peneliti menggunakan sitokinin Zulkarnain, 2009. Selain itu sitokinin berperan memacu pembelahan sel, 15 poliferasi meristem ujung, menghambat pembentukan akar dan mendorong pembentukan klorofil pada kalus Surachman, 2011. Oknasari dkk. 2008 menyatakan bahwa perlakuan skarifikasi memberikan pengaruh dalam memacu perkecambahan saat munculnya kecambah hari ke-45, persentase perkecambahan 100, kecepatan perkecambahan 0,1 kecambahhari, sedangkan perlakuan air kelapa dan interaksi antara skarifikasi dan konsentrasi air kelapa tidak memberikan pengaruh terhadap perkecambahan. Air kelapa yang diserap oleh biji nyamplung telah dapat menyebabkan embrio berkembang, tetapi radikula tidak mampu keluar menembus kulit buah nyamplung yang keras, sehingga proses perkecambahan tidak dapat terjadi, dan untuk radikula yang berhasil keluar menembus kulit buah yang keras akan berkecambah dan tumbuh menjadi kecambah normal, walaupun membutuhkan waktu yang lama.

2.5 Media berkecambah

Media tumbuh untuk perkecambahan benih tidak harus memiliki kandungan unsur hara yang banyak mengingat benih yang sedang dikecambahkan belum memerlukan zat hara, akan tetapi harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut Indriyanto, 2013. 1. Media perkecambahan harus mampu menyimpan air yang dibutuhkan untuk perkecambahan benih. 2. Mempunyai drainase dan aerasi yang baik. Drainase adalah sifat yang berkenaan dengan sirkulasi air dalam media tumbuh, sedangkan aerasi adalah sifat yang berkenaan dengan sirkulasi udara gas-gas yang terkandung di dalam udara dalam media tumbuh. Drainase dan aerasi yang baik pada media

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Kulit Biji Saga (Adenanthera pavonina Linn)

4 66 60

PENGARUH SUHU AWAL AIR DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BENIH SENGON (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen)

1 5 16

Karakterisasi Biji saga (Adenanthera pavonina Linn)

0 16 200

Pengaruh Penyimpanan dengan Metode Bangun Piramida terhadap Daya Berkecambah Benih Tumbuhan Obat Saga Pohon (Adenanthera pavonina L.)

2 12 53

Pengaruh Perendaman dan Perlakuan Buah terhadap Perkecambahan Benih dan Pertumbuhan Awal Semai Bintaro (Cerbera manghas Linn.)

3 13 85

PENGARUH SKARIFIKASI DAN PERENDAMAN AIR TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN BIBIT SAWO (Manilkara zapota (L.) van Royen) | Hastuti | Vegetalika 9271 20031 1 PB

0 0 9

PENGEMBANGAN METODE PENETAPAN KADAR AIR BENIH SAGA POHON (Adenanthera pavoninaL) DENGAN METODE OVEN SUHU RENDAH DAN TINGGI Developing Method of Moisture Content Determination of Saga (Adenanthera pavonina L) Seed by Low and High Temperature

0 0 9

58 SKARIFIKASI DENGAN PERENDAMAN AIR PANAS DAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH SAGA (Adenanthera pavonina L.) SCARIFICATION WITH HOT WATER AND YOUNG COCONUT WATER TO SAGA (Adenanthera pavonina L. ) SEED GERMINATION

0 0 8

58 SKARIFIKASI DENGAN PERENDAMAN AIR PANAS DAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH SAGA (Adenanthera pavonina L.) SCARIFICATION WITH HOT WATER AND YOUNG COCONUT WATER TO SAGA (Adenanthera pavonina L. ) SEED GERMINATION

0 0 8

PERKECAMBAHAN BIJI SAGA (Adenanthera pavonina) DENGAN TEKNIK SKARIFIKASI PADA BERBAGAI KONSENTRASI MEDIA TANAM AMPAS TAHU SEBAGAI BAHAN AJAR PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SKRIPSI

0 0 13