Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mariam Mohamad dkk 2014, hanya masyarakat yang sering terlibat dalam kegiatan kampanye demam
berdarah dan memiliki tingkat pengetahuan tinggi yang melakukan praktik pengendalian jentik secara individu, sedangkan masyarakat yang tidak terlibat
memiliki praktik pengendalian jentik secara individu yang rendah, yaitu sebesar 33.2 dari total 322 responden.
“OHOJu” atau One Home One Jumantik merupakan suatu model pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan dari konsep self jumantik. Self
jumantik merupakan juru pemantau jentik yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat untuk melindungi wilayahnya dari jentik nyamuk demam berdarah,
dengan teknik dasar 3M plus, yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan adapun yang dimaksud dengan
plus adalah bentuk kegiatan seperti menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menanam tanaman pengusir nyamuk,
memelihara ikan yang dapat memakan jentik nyamuk, dan menghindari daerah gelap di dalam rumah agar tidak ditempati nyamuk dengan mengatur ventilasi dan
pencahayaan. Dengan adanya “OHOJu”, diharapkan setiap rumah memiliki satu kader yang akan selalu memantau jentik nyamuk di rumahnya sendiri, serta dapat
meningkatkan self reliance dari masyarakat di Kelurahan Karangrejo.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah
“OHOJu” dapat meningkatkan self
reliance dan Angka Bebas Jentik ABJ di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh “OHOJu”
One Home One Jumantik terhadap peningkatan self reliance dan angka bebas jentik di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang.
1.4. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
1.4.1. Bagi masyarakat di kelurahan Karangrejo, Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang
Diharapkan denga n adanya “OHOJu” dapat memotivasi pelaksanaan
kegiatan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue pada masyarakat Kelurahan Karangrejo Kecamatan Gajahmungkur
. Selain itu ”OHOJu” berperan dalam meningkatkan kemampuan memelihara dan melindungi kesehatan individu,
meningkatkan partisipasi, mental, kemampuan bekerjasama, sifat peduli, menambah pengetahuan, serta meningkatkan kinerja praktik Pemberantasan
Sarang Nyamuk PSN mengenai demam berdarah dengue kepada masyarakat tersebut. Penelitian ini juga diharapkan dapat membangkitkan kesadaran dari
masing-masing anggota masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari berbagai kemungkinan berkembangnya sarang nyamuk Aedes
aegypti, vektor penyebab DBD.
1.4.2. Bagi Puskesmas Pegandan dan Dinas Kesehatan Kota Semarang Sebagai bahan yang menyajikan informasi dan menjadi bahan acuan
mengenai program alternatif dalam pemantauan jentik di wilayah tempat tinggal Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, sehingga dapat mendorong
pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue dan meningkatkan ABJ sebagai kegiatan pencegahan kejadian DBD yang berasal dari
lingkungan Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
1.4.3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan untuk memperoleh pengetahuan mengenai mengenai upaya dan pengembangan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan ABJ di Kelurahan
Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur. Selain itu juga dapat menjadi bahan referensi bagi pengembangan penelitian selanjutnya.
1.5. KEASLIAN PENELITIAN
Keaslian penelitian adalah matriks memuat judul penelitian, nama peneliti, tahun dan tempat penelitian, rancangan penelitian, variabel yang diteliti, dan hasil
penelitian yang membandingkan dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan dua penelitian lain dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
No .
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Tahun dan Tempat
Penelitian Rancanga
n Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitia
n
1. Pengaruh
penerapan siswa
pemantau Ayu
Andini. 2013,
Kecamtan Gajah
Mungkur, Eksperimen
murni dengan
metode Variabel
bebas: faktor
motivasi. Variabel
supervisi memiliki
pengaruh
jentik aktif
dengan keberadaan
jentik di
sekolah dasar Kecamatan
Gajahmungk ur
Kota Semarang
Kota Semarang.
pretest- posttest.
Variabel terikat:
kinerja jumantik.
signifika n
terhadap kinerja
jumantik.
2. Factors
Associated with
larva control
practices in a dengue
outbreak prone area.
Mariam Mohamad,
Mohamad Ikhsan
Selamat, Zaliha
Ismail. 2014,
Selangor Malaysia.
Cross sectional
dengan metode
interview Variabel
bebas: usia, pengetahuan,
sikap Faktor
terikat: praktik
pengendalian jentik
individu.
Praktik pengendal
ian jentik secara
individu masih
rendah, yaitu
sebesar 33,2
dari total 322
responden .
Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian- penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
1 Variabel bebas yang diteliti pada penelitian-penelitian sebelumnya adalah faktor motivasi, usia, pengetahan, dan sikap, sedangkan veriabel bebas dalam
penelitian ini adalah penerapan “OHOJu” One Home One Jumantik sebagai
model pengembangan jumantik mandiri. 2 Rancangan penelitian yang berbeda dari penelitian sebelumnya, yaitu Analitik
kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan cross-sectional dengan metode
interview, sedangkan
penelitian ini
menggunakan quasi
exsperimental dengan pendekatan nonequivalent control group design.
1.6. RUANG LINGKUP PENELITIAN