2.2. KERANGKA TEORI
Sumber: Schmidt, dkk 1990 Dikutip dari Smet 1994 dalam Eunike R. Rustiana 2005
Health Education Component of Health Program
“OHOJu” One Home One Jumantik
Behavioral Cause
Praktik PSN DBD
Peningkatan ABJ Health Problems
1. Rendahnya kemandirian masyarakat
2. Rendahnya ABJ 3. Tingginya angka kejadian DBD
Non Behavioral Causes
Dukungan dan kebijakan
Non Health Factors 1. Partisipasi masyarakat
2. kesadaran masyarakat Quality of Life
Peningkatan self Reliance
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep penelitian adalah kerangka pengaruh antara konsep- konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
Sudigdo Sastroasmoro, 1995: 19. Kerangka konsep pada penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Keterangan:
= diteliti =
tidak diteliti
dikendalikan Independent
Variable Penerapan “OHOJu”
Dependent Variable -Self reliance sikap
PSN dan praktik PSN
- ABJ
Confounding Variable 1. Usia
2. Penyuluhan PSN
3.2. VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian
tertentu Soekidjo, 2010:103. Variabel dalam penelitian ini adalah : a Independent Variable
Independent variable atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan
“OHOJu” One Home One Jumantik b Dependent Variable
Dependent variable atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah Angka Bebas Jentik ABJ dan self reliance yang diukur dari sikap PSN dan praktik
PSN. c Confounding Variable
Confounding variable atau variabel perancu dalam peneitian ini adalah usia dan penyuluhan PSN. Usia responden dapat menyebabkan suatu bias terhadap
hasil penelitian ini, dimana karakteristik responden dapat dipengaruhi dari usia sehingga dilakukan matching pada usia responden untuk menghindari
bias. Usia responden dalam penelitian ini adalah usia produktif, yaitu 15- 64 tahun. Usia seseorang akan mempengaruhi emosi dari masing-masing
responden yang kemudian juga berpengaruh terhadap kematangan berfikir dari responden. Hal ini akan berpengaruh pula terhadap tingkat kemandirian
seseorang atau self reliance dalam bentuk sikap dan praktik dari responden. Faktor lain yang menjadi variabel perancu dalam penelitian ini adalah
penyuluhan tentang PSN. Mereka yang pernah mendapat penyuluhan PSN
memiliki pengetahuan yang lebih, sehingga kemungkinan praktik PSN dalam kehidupan sehari-hari juga semakin baik jika dibandingkan dengan mereka
yang belum pernah mendapat penyuluhan PSN. Dengan demikian, kedua variabel tersebut dikendalikan dengan cara matching. Matching yaitu proses
menyamakan variabel perancu diantara dua kelompok.
3.3. HIPOTESIS PENELITIAN