dengan binatang adalah rasionalitas dan bahasa. Selain itu manusia mempunyai agama, seni, berilmu pengetahuan, serta rasa bersaing. Perempuan dan laki-laki
diciptakan sama, mempunyai hak yang sama, oleh karena itu juga mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri Priyanto, 2005:46.
2.4.2 Feminisme Marxis
Aliran Feminisme Marxis berpendapat bahwa ketertinggalan yang dialami oleh perempuan bukan disebabkan oleh tindakan individu secara sengaja tapi
akibat dari struktur sosial, politik, dan ekonomi yang erat kaitannya dengan sistem kapitalisme. Yang mana dalam sistem kapitalisme menganggap bahwa tidak
mungkin perempuan dapat memperoleh kesempatan yang sama seperti laki-laki jika mereka masih tetap hidup dalam masyarakat berkelas Priyanto, 2005:46.
2.4.3 Feminisme Radikal
Aliran Feminisme Radikal memberikan perhatiannya kepada permasalahan perempuan yang berhubungan dalam hal reproduksi dan seksualitas mereka.
Asumsi dasar dari perspektif ini adalah patriarkhi, yaitu sistem kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan keluarga yang menyebabkan keterbelakangan
perempuan. Feminisme Radikal ini bereaksi terhadap mereka yang anti feminis yang berpendapat bahwa keadaan biologis perempuan yang berbeda dengan laki-
laki adalah kehendak alam yang tidak dapat diubah takdir tau kodrat. Perbedaan tersebut menurut mereka bukan untuk dipertentangkan tapi justru saling mengisi
agar terwujud natural order. Menurut Feminisme Radikal, keteraturan alamiah tidak perlu dipertaankan karena hal tersebut hanya menghambat kemajuan
perempuan saja Priyanto, 2005:47.
2.4.4 Feminisme Psikoanalisis
Aliran Feminisme Psikoanalisis ini bertolak belakang dari teorinya Freud yang menekankan bahwa unsur seksual adalah unsur yang krusial dalam
pengembangan gender-relations. Seksualitas perempuan dan laki-laki menurut Freud adalah berbeda dan perbedaan tersebut berakar pada perbedaan psikis
perempuan dan laki-laki, dan perbedaan psikis ini disebabkan oleh perbedaan biologis yang dimiliki oleh perempuan dan laki-laki Priyanto, 2005:47.
2.4.5 Feminisme Sosialis
Aliran Feminisme Sosialis berasumsi dasar bahwa hidup dalam masyarakat yang kapitalistik bukan satu-satunya penyebab utama keterbelakangan
perempuan. di negara-negara sosialis, perempuan juga terjun dalam pasaran tenaga kerja dan sebagian besar secara ekonomi mereka juga sudah mandiri,
namun perempuan di negara-negara ini tetap berada dalam genggaman patriarkhi Priyanto, 2005:47.
2.4.6 Feminisme Eksistensialis