b. Penyiapan peta
spasial
Tahapan ini merupakan penyiapan peta dalam desktop ArcView GIS yang
digunakan untuk pemodelan dengan metode SCS. Metode ini mampu menjelaskan
pengaruh faktor penggunaan lahan, faktor tanah, faktor hidrologi tanah dan faktor
pengelolaan lahan terhadap respon hidrologi DAS dari suatu kejadian hujan. Pengaruh
faktor-faktor tersebut dicerminkan dalam bilangan yang dikenal dengan Curve
Number
McCuen, 1982; USDA, 2004. Berdasarkan prosedur metode ini, nilai CN
ditentukan pada tiap kombinasi penggunaan lahan dan kelompok hidrologi tanah.
Adapun tahapan pengolahan peta spasial dimaksud yaitu:
1. Delineasi outlet DAS dengan outlet
yang baru di Bendungan PLTA Ubrug. Luas DAS yang baru yaitu
47.700 ha. Tabel 4 berikut menyajikan luasan tiap penggunaan
lahan yang baru. Lahan sawah merupakan lahan dominan dengan
menempati lebih dari ¼ luasan DAS. Hutan primer dan kebun
campuran memberikan kontribusi sekitar 13 dari luasan DAS. Lahan
ladang dan ilalang memberikan kontribusi hampir 13 dari luasan
DAS diikuti lahan perkebunan yaitu kurang dari 4.
2. Pembuatan poligon thiessen dengan
tujuh stasiun terpilih. Stasiun- stasiun tersebut telah disebutkan di
sesi penyiapan data curah hujan. 3.
Penentuan grup hidrologi tanah berdasarkan nilai tekstur. Tekstur
tanah biasanya mengacu pada jumlah fraksi tanah yang
dikandungnya Asdak, 1995. Grup hidrologi tanah berdasarkan nilai
tekstur dijelaskan dalam USDA 2007 dan Rawls et al. 1982
dalam
Wanielista 1990. Tabel 5 dan Tabel 7 menyajikan klasifikasi
hidrologi tanah berdasarkan tekstur serta deskripsi dari masing-masing
grup hidrologi tanah.
4. Penentuan nilai CN berdasarkan
penggunaan lahan dan grup hidrologi tanah. Tabel 6
menyajikan nilai CN yang digunakan USDA 1986. CN
merupakan bilangan tidak berdimensi yang besarnya antara 1–
100 untuk menjelaskan kompleksitas kombinasi pengaruh
penggunaan lahan, praktek pengolahan lahan, dan persentase
tutupan lahan dengan grup hidrologi tanah. Rata-rata nilai CN
untuk tiap LU di DAS Cicatih telah disajikan pada Tabel 4.
5. Seluruh peta yang dihasilkan dari
tahapan ini kemudian dirubah ke format spasial dengan ukuran grid
90 m. Lalu tiap peta spasial yang diperoleh kemudian di konversi ke
format ASCII file.
Tabel 4. Luas dan nilai CN tiap penggunaan lahan tahun 2001
Penggunaan Lahan Luas Ha
Luas CN
Hutan Primer 8491.37
17.80 62.01
Hutan Sekunder 30.69
0.06 60.96
Kawasan Pertambangan 159.92
0.34 87.75
Zona Industri 29.16
0.06 85.98
Kebun Campuran 8131.38
17.05 75.54
Ladang 7653.35
16.04 83.64
Ilalang 6962.15 14.60
72.76 Perkebunan 1777.95
3.73 69.84
Permukiman 928.54 1.95
84.00 Sawah 13475.44
28.25 76.78
Tubuh Air 38.60
0.08 100.00
Tanah Kosong 21.96
0.05 74.41
47700.51 - 75.18
Total
21
Gambar 6. Peta poligon thiessen dari tujuh stasiun terpilih
Tabel 5. Klasifikasi grup hidrologi tanah berdasarkan tekstur
No Tekstur Tingkat infiltrasi minimum
fc in.hr
1
Grup Hidrologi Tanah
1
1 Pasir 8.27
A 2 Pasir
berlempung 2.41
A 3 Lempung
berpasir 1.02
B 4 Lempung
0.52 B
5 Lempung berdebu
0.27 C
6 Lempung liat berdebu
0.17 C
7 Lempung berliat
0.09 D
8 Lempung liat berdebu
0.06 D
9 Liat berpasir
0.05 D
10 Liat berlempung
0.04 D
11 Liat 0.02
D 1 sumber: Rawls et al., 1982
Gambar 7. Peta tekstur tanah DAS Cicatih – outlet Ubrug
22
Tabel 6. Nilai CN berdasarkan tipe penggunaan lahan dan grup hidrologi tanah
Grup Hidrologi Tanah Sumber dalam TR-55
Penggunaan Lahan
A B C D 30 55 70 77
Woods, hydrologic condition: good
Hutan Primer
Hutan Sekunder 36
60 73
79 Woods, hydrologic condition: fair
Kawasan Pertambangan
81 88 91 93 Urban
district; industrial
Zona Industri
81 88 91 93 Urban
district; industrial
57 73 82 86 Woods-grass combination,
hydrologic condition poor Kebun
Campuran 72 81 88 91
Row crops; straight row, hydrologic condition; poor
Ladang Ilalang
49 69 79 84 Pasture,
hydrologic condition:
fair Perkebunan
45 66 77 83 Woods,
hydrologic condition:
poor Permukiman
77 85
90 92
Residential district; 18 acre or less 65 76 84 88
Small grain; straight row, hydrologic condition: poor
Sawah Tubuh
Air 100 100 100 100
- Tanah
Kosong 49 69 79 84
Open space:
fair condition
Gambar 8. Peta klasifikasi hidrologi tanah di DAS Cicatih
Tabel 7. Deskripsi grup hidrologi tanah Grup
Deskripsi karakteristik tanah Tingkat infiltrasi
minimum mmhr
A Tanah dengan potensi runoff terkecil. Pasir yang
tebal dengan sedikit lempung dan liat. 8 - 12
B Tanah dengan potensi runoff rendah. Umumnya
tanah berpasir tapi lebih kecil dari A. Tingkat infiltrasi diatas rata-rata selama pembasahan.
4 - 8 C
Tanah dengan potensi runoff moderat. Infiltrasi dibawah rata-rata.
1 - 4 D
Tanah dengan potensi runoff tertinggi dan persentase kandungan liat terbanyak.
0 - 1
23
c. Pemodelan spasial dinamik