33 Konstruksi kapal ikan tradisional dinilai masih terlalu boros dalam pemakaian
bahan baku. Perlu dipikirkan efisiensi penggunaan bahan baku dengan membuat suatu pedoman Pasaribu 1984.
Pada beberapa penelitian terdapat jenis kayu lain yang digunakan untuk
membuat konstruksi kapal. Penelitian yang berjudul ”Kekuatan Tiga Tipe Sambungan Kayu Merbau pada Lunas Luar Kapal Ikan”
oleh Fajar Dharmawangsa 2004 menggunakan kayu merbau sebagai bahan penelitian dan
didapatkan kesimpulan bahwa pola sambungan hook scarf merupakan sambungan terbaik di antara kedua jenis sambunga n lainnya, yaitu key scarf dan plain scarf .
Selain itu, penelitian yang berjudul ”Sifat Mekanis Kayu Rasamala pada Beberapa Bagian Lambung Kapal Gillnet”
oleh Palupi Lindiasari Samputra 2004 menggunakan kayu rasamala dan diambil kesimpulan bahwa kayu yang mengalami
penurunan kekuatan paling besar adalah kayu basah, sedangkan kayu yang tidak mengalami perubahan kelas kuat berdasarkan uji sifat-sifat mekanik yang dilakukan
adalah kayu kering, dan kayu yang tergolong dalam kelas kuat yang sama dengan kayu sebelum pemakaian berdasarkan uji yang dilakukan adalah kayu transisi
kondisi kayu kadang terendam air kadang kering.
2.3 Galangan Kapal
Galangan adalah balok-balok penyangga dan penopang kapal yang sedang diperbaiki; tempat membuat kapal Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999. Sementara
itu, Soegiono 2006 mengartikan bahwa galangan adalah landasan di tepi lautperairan yang dipergunakan untuk membangunmerakit kapal. Umumnya
landasan tersebut miring ke arah permukaan air dan memanjang sampai ke bawah permukaan air yang dimaksudkan untuk meluncurkan kapal ke air setelah selesai
dibangun. Galangan kapal ikan merupakan tempat yang khusus digunakan untuk
membangun kapal perikanan yang baru. Pekerjaan yang dilakukan di dalam pembangunan kapal tersebut adalah 1 mengkonstruksi lambung kapal dan bagian-
bagiannya; 2 memasang instalasi mesin utama dan mesin bantu; 3 memasang
34 instalasi pipa; 4 memasang peralatan khusus sesuai dengan metode penangkapan
yang dilakukan; dan 5 mengkonstruksi palkah ikan dengan berbagai sistem pendingin Lubis, 1983 dalam Parulian, 1986
Fungsi galangan kapal adalah untuk membangun, memperbaiki dan merawat kapal. Dalam pembangunan sebuah kapal, kemampuan dan kualitas sebuah galangan
kapal memegang peranan penting dalam menghasilkan sebuah kapal yang dapat dioperasikan dengan sempurna Pasaribu, 1984.
Mazurkiewicz 1981 menjelaskan bahwa unit organisasi dan lokasi galangan kapal untuk pembangunan baru dan perbaikan berbeda. Hal ini disebabkan oleh
adanya perbedaan proses teknologi. Untuk shiprepair yards, fasilitas yang umumnya dimiliki adalah : bengkel untuk memperbaiki badan kapal, perawatan, bengkel untuk
pengecatan, dan bengkel untuk memperbaiki mesin kapal, sehingga fasilitas ini seharusnya jika mungkin dekat dengan dermaga dan dok.
Galangan-galangan kapal kayu di Indonesia umumnya melaksanakan pembangunan kapal menggunakan teknologi sederhana. Poerwadarminta 1976
mendefinisikan bahwa teknik adalah pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri bangun-bangunan, mesin, dsb. Adapun yang
dimaksud dengan teknologi adalah ilmu teknik. Assauri 1993 memaparkan bahwa proses adalah cara, metode, dan teknik
bagaimana sesungguhnya sumber-sumber tenaga kerja, mesin, bahan, dan dana yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan, produksi adalah cara,
metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dan
dana yang ada. Secara ekstrim proses produksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu proses
produksi yang terus-menerus continuous processes dan proses produksi yang terputus-putus intermittent processes. Proses yang terputus-putus disebut
intermittent processes atau manufacturing. Dalam proses ini terdapat waktu yang pendek short run dalam persiapan set- up peralatan untuk perubahan yang cepat
guna dapat menghadapi variasi produk yang berganti-ganti, misalnya terlihat dalam
35 pabrik yang menghasilkan produknya untuk atau berdasarkan pesanan seperti pabrik
kapal atau bengkel besi atau las. 2.4 Tekno-Ekonomi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999, ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang serta kekayaan
seperti hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan; pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dsb yang berharga; tata kehidupan perekonomian suatu negara; cakupan
urusan keuangan rumah tangga organisasi, negara. Selain itu, Lipsey 1995 mengartikan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber
daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas. Konsep efisiensi ekonomi adalah suatu ukuran jumlah relatif dari beberapa
input yang digunakan untuk output tertentu. Konsep ekonomi mencakup tiga pengertian, yaitu efisiensi teknis, efisiensi harga dan efisiensi ekonomi Kadariah et
al., 1976 Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh : biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung Mulyadi, 1999. Sementara itu, menurut Sukirno 2005, biaya produksi dapat didefinisikan
sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Berdasarkan penjelasan Fyson 1985 dalam Bab Ekonomi pada Desain Kapal
Perikanan, biaya awal kapal biasanya jauh melebihi biaya bagian terbesar yang terdapat pada perhitungan cash flow karena banyak komponen-komponen biaya
pelaksanaanoperasi maupun pendapatan dari operasi yang cenderung menjadi sangat terkait pada biaya penanaman modal awal. Perancang kapal, yang biasanya adalah
seseorang yang memiliki pengetahuan sempurna mengenai seluruh macam komponen
36 kapal, tentu saja merupakan juru kunci untuk pembuatan perkiraan yang baik dari
biaya-biaya ini. Menurut Fyson, perhitungan biaya kapal biasanya dibuat berdasarkan ukuran
kapal—parameter desain kapal terpenting. Untuk tujuan biaya, ukuran adalah hitungan terbaik pada pengukuran volume. isi dan metode yang terbaik untuk
digunakan adalah CUBIC NUMBER CUNO. Lebih lanjut Fyson menjelaskan bahwa untuk setiap ukuran dan sub -bab bagian
yang berhubungan, si perancang menghitung biaya bahanmaterial, tenaga kerja langsung, biaya-biaya lain. Biaya-biaya tersebut termasuk dalam biaya penanaman
modal dalam pembangunan kapal. Hal ini merupakan salah satu kajian yang sangat penting untuk membuat sebuah keputusan dari biaya-biaya dan pendapatan yang
diharapkan untuk pertimbangan operasi penangkapan ikan dan juga memfasilitasi sebuah analisis perbandingan ekonomi dari kapal-kapal perikanan dengan perbedaan
tipe, ukuran, kekuatan mesin, dan lain-lain. Menurut Assauri 1998, proses pembuatan kapal termasuk proses produksi
yang terputus-putus intermittent processes . Kekurangankerugian dari proses yang terputus-putus ini adalah sebagai berikut :
1 Schedulingrouting untuk pengerjaan produk yang akan dihasilkan sangat sukar dilakukan karena kombinasi urut-urutan pekerjaan yang banyak sekali
di dalam memprodusir satu macam produk, dan disamping itu dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak sekali karena produknya yang berbeda
tergantung dari pemesannya. 2 Oleh karena pekerjaan routing dan scheduling banyak sekali dan sukar
dilakukan, maka pengawasan produk production control dalam proses produksi seperti ini sangat sukar dilakukan.
3 Dibutuhkannya investasi yang cukup besar dalam persediaan bahan mentah dan bahan-bahan dalam proses, karena prosesnya terputus-putus dan produk
yang dihasilkan tergantung dari pesanan.
37 4 Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan bahan sangat tinggi, karena banyak
dipergunakannya tenaga manusia dan tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga ahli dalam pengerjaan produk tersebut.
Sukirno 2005 menyatakan bahwa tenaga kerja bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian
dan keterampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga
kerja dibedakan kepada tiga golongan berikut: a.
Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan
atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu
bidang pekerjaan. b.
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian
dari pelatihan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang
kayu dan ahli mereparasi TV dan radio. c.
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan
cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan,
ahli ekonomi dan insinyur.
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2006 – Februari 2007, di tiga galangan kapal rakyat Desa Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Selanjutnya ketiga
galangan tersebut disebut Galangan 1, Galangan 2 dan Galangan 3.
3.2 Alat Penelitian