LKP : Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan Gedung Pada BKKKS Provinsi Jawa Timur.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENYEWAAN GEDUNG

PADA BKKKS PROVINSI JAWA TIMUR

KERJA PRAKTIK

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

MUHAMMAD HOIRIL MIFTAH 11410100251

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2014


(2)

ix DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5

1.1 Sejarah BKKKS... 5

1.1.1 Visi ... 5

1.1.2 Misi ... 6

1.1.3 Tujuan Organisasi ... 6

1.2 Lokasi ... 6

1.3 Struktur Organisasi ... 8

1.4 Bidang Usaha... 8


(3)

x

3.1.1 Pengertian Rancang ... 10

3.1.2 Pengertian Bangun ... 10

3.2 Perancangan Sistem ... 10

3.3 Analisis Sistem ... 10

3.4 Perancangan sistem ... 11

3.4.1 Document Flow ... 12

3.4.2 System Flow ... 13

3.4.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 15

3.4.4 Conceptual Data Model (CDM) ... 19

3.4.5 Physical Data Model (PDM) ... 20

3.4.6 Database Management System (DBMS) ... 21

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK ... 22

4.1 Analisis Sistem ... 22

4.2 Desain Sistem ... 23

4.2.1 Document Flow ... 23

4.2.2 System Flow ... 27

4.2.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 36

4.2.4 Entity Relational Diagram (ERD) ... 39

4.2.5 Struktur Tabel ... 40

4.3 Desain Input/Output ... 48

4.4 Implementasi Sistem ... 63


(4)

xi

Halaman

BAB V PENUTUP ... 80

5.1 Kesimpulan ... 80

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(5)

1

1.1 Latar Belakang

Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) adalah organisasi sosial koordinatif tingkat provinsi yang merupakan lembaga non pemerintah yang independen. BKKKS mendukung program serta kegiatan pemerintah di bidang pemberdayaan dan pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), pengembangan serta mobilisasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) serta penanganan permasalahan sosial dan mendorong tumbuhnya kepedulian sosial agar terbangun masyarakat yang peka sosial.

BKKKS memiliki sebuah gedung untuk disewakan yang hasilnya sebagai sumber dana BKKKS dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Selama ini proses bisnis penyewaan gedung dimulai dari pelanggan datang untuk melakukan pemesanan gedung sesuai tanggal acara, kemudian karyawan akan mengecek tanggal tersebut gedung sudah disewa atau belum. Apabila gedung belum disewa, karyawan mencatat identitas pelanggan dan tanggal acara pada sebuah buku. Kemudian pelanggan akan membayar uang muka sebesar Rp 3.000.000 dan karyawan akan membuatkan kuitansi uang muka. Selanjutnya dua minggu sebelum acara pelanggan harus melunasi seluruh pembayaran penyewaan gedung agar mendapatkan kuitansi pelunasan. Apabila tidak dilunasi, maka uang muka akan hangus dan gedung dapat disewa orang lain pada tanggal acara tersebut.

Seiring dengan bertambahnya pihak yang melakukan pemesanan gedung serta banyaknya data yang perlu diolah, maka hal tersebut mengakibatkan


(6)

2

redudansi data (pencatatan data yang sama berkali – kali). Selain itu juga terdapat

pencatatan yang tidak teratur, sehingga membuat pihak BKKKS sulit dalam mencari data yang telah dicatat.

Oleh sebab itu pada kerja praktik ini perlu dibuatkan suatu Rancang

Bangun Aplikasi Penyewaan Gedung yang berfungsi untuk mencatat transaksi

pemesanan dan pembayaran pemesanan gedung, membantu pendataan pelanggan yang diatur oleh pihak marketing, serta untuk membuat laporan transaksi yang nantinya akan diserahkan kepada bendahara dalam tugasnya untuk merekap data keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

perumusan masalahnya adalah “Bagaimana merancang dan membangun aplikasi

pemesanan gedung pada Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial

(BKKKS)”.

1.3 Batasan Masalah

Pembuatan sistem dalam kerja praktik ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Aplikasi ini tidak membahas tentang perawatan aset gedung.

2. Aplikasi ini tidak membahas tentang biaya pengeluaran organisasi.

1.4 Tujuan

Berdasarkan dari perumusan masalaha di atas, maka tujuan dari kerja praktik ini adalah menghasilkan rancang dan membangun aplikasi pemesanan gedung pada Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS).


(7)

1.5 Manfaat

Manfaat yang didapat oleh BKKKS dari Aplikasi Penyewaan Gedung ini adalah proses perhitungan dan pencatatan penyewaan gedung menjadi cepat dan tepat.

Manfaat yang didapat oleh pembuat Aplikasi Penyewaan Gedung, mampu menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan dikehidupan nyata.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar segala aktivitas yang dilakukan dalam kerja praktik ini dapat terekam dalam bentuk laporan secara jelas dan sistematis. Penyajiannya dibagi dalam 5 bab.

Pada bab pertama ini diuraikan pendahuluan. Isi pendahuluan meliputi latar belakang dari kasus yang akan diangkat menjadi topik dalam kerja praktik serta perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan yang mendeskripsikan semuanya sebagai pengantar.

Pada bab kedua menjelaskan tentang profil perusahaan diantaranya sejarah organisasi, visi, misi bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan dan struktur organisasi.

Pada bab ketiga menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam merancang suatu aplikasi. Landasan teori yang dibahas berupa landasan dari teori yang terkait dengan masalah maupun landasan teori yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada.

Pada bab keempat menjelaskan mengenai sistem yang ada dan sistem yang akan dirancang meliputi Document Flow, System Flow, DFD (Data Flow Diagram), CDM (Conceptual Data Model), PDM (phisycal Data Model), ERD


(8)

4

(Entity Relational Diagram), proses kerja aplikasi, struktur dari tabel-tabel database dan output dari sistem.

Pada bab kelima berisi kesimpulan dari aplikasi yang telah dibuat apakah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, serta berisikan saran-saran untuk proses pengembangan aplikasi selanjutnya.


(9)

5

1.1 Sejarah BKKKS

Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi Jawa Timur merupakan organisasi sosial koordinatif tingkat Provinsi yang merupakan lembaga non Pemerintah yang independen dan mendukung program serta kegiatan Pemerintah di bidang pemberdayaan dan pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), pengembangan serta mobilisasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) serta penanganan permasalahan sosial dan mendorong tumbuhnya kepedulian sosial agar terbangun masyarakat yang peka sosial.

Para pengurus dan anggota kelompok kerja BKKKS Provinsi Jawa Timur adalah relawan sosial yang mempunyai kompetensi, dedikasi dan kepedulian yang tinggi dalam penanganan dan pengembangan usaha kesejahteraan sosial.

Dalam mewujudkan tanggung jawab sosial terhadap penanganan dan pengentasan masalah kesejahteraan sosial di Jawa Timur yang sangat beragam dan luas cakupannya, BKKKS Provinsi Jawa Timur berkoordinasi dan bekerjasama dengan Pemerintah dan organisasi sosial baik pada tingkat Nasional maupun Daerah dengan menjalin dan mengembangkan jejaring kemitraan.

1.1.1 Visi

Terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang peduli dan berperan aktif dalam pembangunan sosial dan kesejahteraan sosial.


(10)

6

1.1.2 Misi

1. Mengembangkan jaringan informasi dan komunikasi untuk mendorong

kepedulian sosial.

2. Mengembangkan dan meningkatkan kesetiakawanan sosial dan pola-pola

penanganan masalah sosial.

3. Mengembangkan jaringan kemitraan yang berkaitan dengan penanganan

masalah social.

4. Meningkatkan kepedulian dan mengintegrasikan berbagai potensi yang ada

dalam masyarakat.

1.1.3 Tujuan Organisasi

1. Meningkatnya komitmen Pemerintah dan masyarakat terhadap pelaksanaan

undang-undang di bidang kesejahteraan sosial serta menjadi fasilitator kegiatan-kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan sosial PMKS.

2. Masyarakat lebih adaptif dan aseptif terhadap kepentingan PMKS dan

usaha-usaha yang dilakukannya lebih berkualitas.

3. PMKS lebih memiliki daya dan mandiri serta posisi tawar dalam kehidupan

bersama.

1.2 Lokasi

Gedung Sasana Bhakti Tribuana Tungga Dewi (Yayasan BKKKS Jatim) terletak di Jl. Raya Tenggilis Blok GG No.10 Surabaya.


(11)

Gambar 2.1 Denah Jalan BKKKS

Gedung Gedung Sasana Bhakti Tribuana Tungga Dewi (Yayasan BK3S Jatim) terdiri dari :

1. Ruang Utama : Panjang 30 meter, lebar 24 meter.

2. Ruang Barat : Panjang 18 meter, lebar 5.80 meter.

3. Ruang Timur : Panjang 16 meter, lebar 5.80 meter.

4. Ruang Transit : Panjang 11.90 meter, lebar 5.80 meter.

5. Ruang Lobi : Panjang 24 meter, lebar 5.80 meter.

6. R. Ganti Manten : Panjang 4.80 meter, lebar2.80 meter.

7. R. Ganti Keluarga : Panjang 6 Meter, lebar 3.80 meter.

8. R. Pantry 1 : Panjang 5.80 meter, lebar 5.80 meter.

9. R. Pantry 2 : Panjang 10.80 meter, lebar 4 meter.


(12)

8

1.3 Struktur Organisasi

Untuk menunjang dan kelancaran manajemen dan administrasi perusahaan maka diperlukan pengolahan dan pembagian kerja secara terstruktur, seperti pada gambar Struktur organisasi perusahaan yang diperlihatkan pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi BKKKS

1.4 Bidang Usaha

BKKKS merupakan instansi yang bergerak dibidang kesejahteraan sosial, dengan mengadakan event atau lomba seperti Peringatan Hari Anak, buka puasa bersama, pameran karya distabilitas dan non disabilitas, dll. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, BKKKS menyewakan gedungnya untuk beberapa jenis kegiatan, diantaranya acara pernikahan, seminar, lomba-lomba, atau event dari pihak luar.


(13)

Dana dari hasil penyewaan gedung tersebut kemudian diolah dan sebagian digunakan untuk kegiatan atau program kerja tahunan BKKKS.


(14)

10 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Rancang Bangun

3.1.1 Pengertian Rancang

Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan (Pressman, 2002).

3.1.2 Pengertian Bangun

Bangun atau pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002). Bangun sistem adalah membangun sistem informasi dan komponen yang didasarkan pada spesifikasi desain (Whitten et al, 2004).

3.2 Perancangan Sistem

Pengertian perancangan sistem menurut Jogiyanto (2005), yaitu:

“Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan

menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa

sistem”.

3.3 Analisis Sistem

Menurut Jogiyanto (2005) analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,


(15)

hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

Menurut Jogiyanto (2005) analis sistem (analis informasi) adalah orang yang menganalis sistem (mempelajari masalah-masalahan yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan permasalahan tersebut.

Menurut Kristanto (2003) analis sistem adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem, memilih alternatif pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan komputer.

3.4 Perancangan sistem

Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.

Menurut Jogiyanto (2005), dalam bukunya Analisis Dan Disain Sistem, Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.

3. Persipan untuk rancang bangun implementasi.


(16)

12

5. Yang dapat berupa penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat keras

dari suatu sistem.

Adapun langkah-langkah dalam perancangan sistem meliputi Document Flow, System Flow, Data Flow Diagram (DFD), Conseptual Data Model (CDM), Physical Data Model, dan Database Management System (DBMS).

3.4.1 Document Flow

Bagan alir dokumen (document flow) atau disebut bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya (Jogiyanto, 2005). Bagan alir dokumen digambar dengan symbol-simbol yang tempak sebagai berikut :

Tabel 3.1 Simbol Document Flow

No Simbol Nama Simbol Keterangan

1. Terminator Digunakan pada awal

pembuatan document flow

sebagai mengawali (Start) dan mengakhiri (End) flow.

2. Proses manual Dinyatakan sebagai proses

manual karena dalam notasi document flow segala bentuk proses masih belum dilakukan


(17)

No Simbol Nama Simbol Keterangan oleh komputer.

3. Dokumen Notasi dokumen ini umumnya

digambarkan sebagai bentuk lain dari arsip, laporan atau dokumen lainnya yang berbentuk kertas.

4. Decision

(keputusan)

Dalam penggambaran notasi

decision ini selalu menghasilkan

dengan keputusan “ya” atau “tidak”.

5. Connector Difungsikan sebagai penunjuk

arah aliran dari satu proses ke proses yang lainnya yang saling berkaitan.

3.4.2 System Flow

Bagan alir sistem (system flow) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem (Jogiyanto, 2005). Bagan alir sistem menunjukan apa yang dikerjakan sistem. Bagan alir sistem ini menggunakan symbol-simbol yang dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Simbol System Flow

No. Simbol Nama Simbol Keterangan

1. Proses

Komputerisasi

Menggambarkan sistem yang dikerjakan oleh komputer.


(18)

14

No. Simbol Nama Simbol Keterangan

2. Database Gambar disamping adalah

representasi dari database yang mana fungsinya untuk

menyimpan data dari proses sebelumnya.

3. Sub-process Simbol Sub-proscess

difungsikan untuk menunjukkan adanya proses yang lebih rinci dari suatu proses utama.

4. Dokumen Simbol dokumen menunjukkan

tentang dokumen yang dihasilkan.

5. Decision

(keputusan)

Dalam penggambaran notasi decision ini selalu menghasilkan

dengan keputusan “ya” atau “tidak”.

6. Connector Difungsikan sebagai penunjuk

arah aliran dari satu proses ke proses yang lainnya yang saling berkaitan

7. Input/Output Simbol disamping difungsikan

untuk menunjukkan masukan data (input) dan data yang


(19)

No. Simbol Nama Simbol Keterangan dihasilkan (output).

8. Connector (On

Page Reference)

Untuk menunjukkan hubungan simbol yang saling terkait dalam system flow. Selain itu juga sebagai pengganti garis connector untuk

menghubungkan simbol yang saling berjauhan.

9. Connector

(Off-Page Reference)

Untuk menghubungkan simbol yang berada pada halaman yang berbeda.

3.4.3 Data Flow Diagram (DFD)

Pengertian Data Flow Diagram (DFD) menurut Kristanto (2003) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebu. DFD atau diagram arus digunakan untuk sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.

Jenis DFD meliputi Context Diagram dan Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled.

A. Context Diagram


(20)

16

“Sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara

entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks dipresentasikan

dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.”

Context diagram menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar context diagram :

a. Komponen-komponen yang berupa fungsi orang, aktivitas, kejadian dan

sebagainya yang saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang telah ditetapkan.

b. Menggunakan satu simbol proses.

c. Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem

tersebut.

d. Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi

langsung.

e. Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran

yang dipermainkan personil tersebut.

f. Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data

berbeda.

B. Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled

Dalam Diagram Level n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan

diagram fisik maupun diagram-diagram logis. Dimana Diagram

Level n merupakan hasil pengembangan dari context diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika


(21)

kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang.

Simbol-simbol DFD meliputi terminator (External Entity), arus data (data flow), proses (process) dan simpanan data (data store).

B.1 Terminator/Kesatuan Luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem (Jogiyanto, 2005). Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.

Gambar 3.1 Notasi terminator/Kesatuan Luar di DFD

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

B.2 Arus Data (Data Flow)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.


(22)

18

Gambar 3.2 Notasi Arus Data di DFD

Arus data data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut :

1. Formulir atau atau dokumen dokumen yang yang digunakan digunakan

perusahaan perusahaan

2. Laporan tercetak tercetak yang yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem

3. Output dilayar komputer

4. Masukan untuk komputer komputer

5. Komunikasi ucapan

6. Surat atau memo

7. Data yang dibaca atau atau direkam di file

8. Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda

9. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain.

B.3 Proses (Process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar dari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

Gambar 3.3 Notasi Proses di DFD


(23)

1. Proses harus memiliki input dan output.

2. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau

proses melalui alur data.

3. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional

sistem digambarkan dengan komponen proses.

B.4 Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

Gambar 3.4 Simbol dari Simpanan Data di DFD

3.4.4 Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model adalah proses membangun suatu model berdasarkan informasi yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi, tanpa pertimbangan perencanaan fisik (Connolly, 2002).

A. Entitiy types

Menurut Connoly (2002), entity types adalah kumpulan objek yang mempunyai karakteristik yang sama, dimana telah diidentifikasi oleh perusahaan. Menurut Silberschatz (2002), entity types adalah kumpulan dari entity yang memiliki tipe dan karakteristik yang sama.


(24)

20

1. Strong Entity : entity yang keberadaannya tidak tergantung kepada entity

lain (Fathansyah, 1999).

2. Weak entity : entity yang keberadaannya tergantung dari entity lain

(Fathansyah, 1999).

Contohnya adalah entity mahasiswa dan orang tua. Dimana mahasiswa merupakan strong entity dan orang tua merupakan weak entity karena keberadaan entity orang tua tergantung dari entity mahasiswa.

B. Relationship types

Menurut Connolly (2002) definisi dari relationship types adalah kumpulan antar entity yang saling berhubungan dan mempunyai arti.

C. Attribute dan attribute domains

Attribute adalah karakteristik dari suatu entity atau relasi (Connolly, 2002). Setiap attribute diperbolehkan untuk memiliki nilai yang disebut dengan domain. Attribute domains adalah kumpulan dari nilai-nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih attribute.

3.4.5 Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model adalah suatu proses untuk menghasilkan gambaran dari implementasi basis data pada tempat penyimpanan, menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file dan indeks yang digunakan untuk efisiensi data dan menghubungkan beberapa integrity constraints dan tindakan keamanan (Connolly, 2002).


(25)

3.4.6 Database Management System (DBMS)

Menurut Connoly (2002), Database Management System adalah sistem software yang dapat mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke basis data.

Fasilitas yang disediakan oleh DBMS adalah:

A. Dapat mendefinisikan basis data dengan menggunakan Data Definition

Language (DDL). DDL dapat memberi fasilitas kepada pengguna untuk menspesifikasikan tipe data, struktur dan batasan aturan mengenai data yang bisa disimpan ke dalam basis data.

B. Pengguna dapat menambah, mengedit, menghapus dan mendapatkan

kembali data dengan menggunakan data manipulation language.

C. Dapat mengontrol akses ke basis data, yaitu mencegah pengguna tanpa

otoritas, sistem integrasi untuk memelihara konsistensi penyimpanan data, sistem control untuk memperbolehkan pengguna untuk akses, sistem kontrol untuk pengembalian data yang bisa mengembalikan data ke keadaan semula apabila ada kegagalan software atau hardware, catalog yang dapat diakses pengguna yang mendeskripsikan data dalam basis data.


(26)

22 BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada BKKKS, proses pencatatan penyewaan gedung masih sulit dilakukan. Karena seiring dengan bertambahnya pihak yang melakukan pemesanan gedung serta banyaknya data yang perlu diolah, maka hal tersebut mengakibatkan redudansi data

(pencatatan data yang sama berkali – kali). Selain itu juga terdapat pencatatan

yang tidak teratur, sehingga membuat pihak BKKKS sulit dalam mencari data yang telah dicatat.

Untuk mengatasi masalah yang ada pada kerja praktik ini perlu dibuatkan

suatu Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan Gedung yang berfungsi untuk

mencatat transaksi pemesanan dan pembayaran pemesanan gedung, untuk membantu pendataan pelanggan yang diatur oleh pihak marketing, serta untuk membuat laporan transaksi yang nantinya akan diserahkan kepada bendahara dalam tugasnya untuk merekap data keuangan.

1.1 Analisis Sistem

Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu mengolah data terkait proses pemesanan gedung BKKKS.

Metode ini membutuhkan analisis internal dan eksternal organisasi, kebutuhan bisnis dan beberapa teknik analisis untuk menghasilkan perencanaan yang baik. Data dan informasi yang dibutuhkan ialah berkenaan dengan tujuan dari pembuatan aplikasi penyewaan gedung yang meliputi input data sewa gedung, input data fasilitas, input data pelanggan, arsip data penyewaan gedung,


(27)

dan data rekanan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa diperlukan basis data untuk menyimpan data pelanggan dan penyewaan gedung.

1.2 Desain Sistem

Perancangan sistem ini dimaksudkan untuk membantu memecahkan masalah pada sistem yang sedang berjalan dan merupakan sesuatu sistem yang baik dan sesuai dengan kebutuhan semua pihak. Rancangan yang baik harus melalui beberapa tahap-tahap perancangan mulai dari Document Flow, System Flow, Context Diagram, Hierarchy Input Process Output (HIPO), Data Flow Diagram (DFD), Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM), Database Management System (DBMS), Desain Input Output dan Desain form.

1.2.1 Document Flow

Document flow adalah bagan yang memiliki arus dokumen secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur yang terdapat dalam sistem.

A. Document Flow Penyewaan Gedung BKKKS

Pada proses penyewaan gedung dimulai dari pelanggan yang datang memesan gedung ke bagian marketing. Kemudian bagian marketing melihat jadwal pada form jadwal acara, jika jadwal telah dipesan maka pelanggan akan membatalkan pemesanan. Jika jadwal masih kosong untuk jadwal acara tersebut, maka bagian marketing mencatat data pelanggan dan tanggal pemesanan.

Setelah itu pelanggan membayar uang muka sebesar Rp 3.000.000, lalu bagian marketing membuat kuitansi pembayaran uang muka. Kuitansi pembayaran uang muka terdiri dari 2 keluaran yang pertama akan diarsipkan pada bagian marketing dan yang kedua dibawa pelanggan sebagai bukti pembayaran.


(28)

24

Kemudian bagian marketing memberi form perjanjian kepada pelanggan. Pelanggan mengisi form perjanjian, setelah selesai form perjanjian akan diserahkan bagian marketing kepada kepala bagian (Kabag) kesekretariatan untuk disetujui.

Setelah itu pelanggan dapat melakukan pembayaran uang gedung maksimal 1 bulan sebelum acara. Jika melakukan pembayaran uang gedung sebesar 50%, maka bagian marketing akan membuat kuitansi pembayaran 50%. Kuitansi pembayaran 50% terdiri atas 2 keluaran yang pertama akan diarsipkan bagian marketing dan yang kedua akan dibawa pelanggan sebagai bukti pembayaran. Kemudian pelanggan harus melunasi uang pembayaran gedung maksimal 2 minggu sebelum acara. Jika tidak, maka bagian marketing akan melakukan konfirmasi kepada pelanggan. Jika pelanggan melunasi pembayaran, maka bagian marketing akan membuat kuitansi pelunasan pebayaran. Kuitansi pelunasan pembayaran terdiri dari 3 keluaran yang pertama akan diarsipkan pada bagian marketing, yang kedua akan diserahkan pada bagian keuangan, dan yang ketiga akan diserahkan kepada pelanggan.


(29)

Docflow Pemesanan Gedung BKKKS JATIM Bendahara Kabag Kesekretariatan Marketing Pelanggan Mulai Memesan gedung sesuai dengan acara

kegiatan.

T

Melihat jadwal

Apakah jadwal masih kosong untuk

acara tersebut? Membatalkan

pemesanan

Mencatat data pelanggan dan tgl

pemesanan Y Membayar uang muka Form Perjanjian Mengisi form perjanjian 1 Memberi form perjanjian Menyerahkan form perjanjian kepada Kabag Kesekretariatan 1 Membuat kuitansi pembayaran uang muka Kuitansi pembayaran Kuitansi pembayaran uang muka Form Perjanjian Form Jadwal Acara


(30)

26

Docflow Pemesanan Gedung BKKKS JATIM

Bendahara Kabag Kesekretariatan Marketing Pelanggan 1 Y T T Y Y T Melunasi uang pembayaran gedung Membuat kuitansi pembayaran 50% Apakah langsung lunas ? Maksimal 2 minggu sebelum acara Kuitansi pembayaran 50% Kuitansi pelunasan pembayaran Kuitansi pelunasan pembayaran Melakukan pembayaran uang gedung 50% Membuat kuitansi pelunasan pembayaran Kwitansi pembayaran 50% Kwitansi pembayaran 50% Kuitansi pembayaran 50% Maksimal 1 bulan sebelum acara Melakukan pembayaran uang gedung Selesai Kuitansi pelunasan pembayaran Melakukan konfirmasi pembayaran uang gedung 50% kepada pelanggan Melakukan konfirmasi pembayaran uang gedung 50% kepada pelanggan

Gambar 4.2 Document Flow Penyewaan Gedung BKKKS

1.2.2 System Flow

System Flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. Berikut ini akan digambarkan System Flow dari aplikasi yang akan dibuat pada penyewaan gedung BKKKS.


(31)

A. System Flow Login Pengguna

System flow login pengguna menggambarkan aliran proses yang terkomputerisasi dari proses login user menggunakan username dan password. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.3

System Flow Login Pengguna

Sistem Informasi Gedung BKKKS Bagian Marketing Mulai Input Username dan password Cek Username dan Password Data Karyawan Administrator? Marketing Kabag Kesekretariata n? Bagian Keuangan? Form Utama (Login Sebagai Administrator) Form Utama (Login Sebagai Administrator) Form Utama (Login Sebagai Administrator) Form Utama (Login Sebagai Administrator) Form Utama (Login Sebagai Administrator) Selesai Y Y Y Y T T T T

Gambar 4.3 System Flow Autentifikasi Pengguna

B. System Flow Master Data Pegawai

System flow Master Data Pegawai menggambarkan aliran proses data user agar data user masuk kedalam aplikasi. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.4


(32)

28

Sysflow Master Data Pegawai

Sistem Informasi Gedung BK3S Marketing

Y

Y T

Ingin mengubah data

user?

Ubah Input data user

Data user Mulai

Simpan data user

Selesai

Cek data user

Baru

Gambar 4.4 System Flow Master Data Pegawai

C. System Flow Master Data Pelanggan

System flow Master Data Pelanggan menggambarkan aliran proses data pelanggan agar data pelanggan masuk kedalam aplikasi. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.5


(33)

Master Pelanggan

Sistem Informasi Gedung BK3S Marketing

Mulai

Input data pelanggan

Cek data

pelanggan Data pelanggan

Baru

Simpan data pelanggan

Y Ingin

mengubah data pelanggan ?

T

Y Ubah

Selesai T

Gambar 4.5 System Flow Master Data Pelanggan

D. System Flow Master Data Rekanan

System flow Master Data Rekanan menggambarkan aliran proses data rekanan agar data rekanan masuk kedalam aplikasi. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.6


(34)

30

Master Rekanan

Sistem Informasi Gedung BK3S Marketing

Y

Y T

Baru Ingin

mengubah data rekanan?

Mulai

Cek data rekanan

Ubah

Data rekanan Input data rekanan

Selesai

Simpan data rekanan

Gambar 4.6 System Flow Master Data Rekanan

E. System Flow Master Data Ruang

System flow Master Data Ruang menggambarkan aliran proses data ruang agar data ruang masuk kedalam aplikasi. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.7


(35)

Master Ruang

Sistem Informasi Gedung BK3S Marketing

Y

Y T

Mulai

Cek data ruang

Ingin mengubah data

ruang?

Selesai Input data ruang

Data ruang

Ubah

Simpan data ruang Baru

Gambar 4.7 System Flow Master Data Ruang

F. System Flow Master Data Fasilitas

System flow Master Data Fasilitas menggambarkan aliran proses data fasilitas agar data pelanggan masuk kedalam aplikasi. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.8


(36)

32

Master Fasilitas

Sistem Informasi Gedung BK3S Marketing

Y

Y T

Selesai Mulai

Baru Cek data fasilitas

Simpan data fasilitas

Data fasilitas

Ubah Input data fasilitas

Ingin mengubah data

fasilitas?

Gambar 4.8 System Flow Master Data Fasilitas

G. System Flow Transaksi Pembayaran Uang Gedung

System flow transaksi pembayaran uang gedung menggambarkan aliran proses yang terkomputerisasi dari proses transaksi pembayaran uang gedung


(37)

BKKKS. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.9 dan dilanjutkan pada gambar 4.10

Sistem Flow Pemesanan Gedung

Bendahara Sistem Informasi Gedung

BK3S Marketing Kabag Kesekretariatan Pelanggan Mulai Mengentri tanggal pemesanan Mengecek tanggal acara Apakah jadwal masih kosong untuk acara tersebut? Mengentri data pelanggan dan tgl

acara

T

Y

Surat perjanjian Surat perjanjian

Data Jadw al Acara Jadwal Acara Menekan tombol cetak surat perjanjian Mencetak surat perjanjian Approval surat perjanjian Apakah ingin melakukan pembayaran uang muka? Mengentri pembayaran uang muka Data pembay aran Menyimpan data pembayaran uang muka Cetak kuitansi pembayaran uang muka Kuitansi pembayaran uang muka T Y 1 Kuitansi pembayaran uang muka Menyimpan data pelanggan dan tanggal

acara Data Pelang

gan Data Penyew aan Gedung 1


(38)

34

Sistem Flow Pemesanan Gedung

Bendahara Kabag

Kesekretariatan Sistem Informasi Gedung

BK3S Marketing Pelanggan 1 Y T Y T Y Mencetak kuitansi pembayaran 50% 1 Apakah langsung lunas ? Mencetak kuitansi pelunasn pembayaran Menyimpan data pembayaran Apakah kurang

dari 1 bulan ?

Mengentri data pembayaran uang gedung 50% Kuitansi pembayaran 50% Apakah kurang dari 2 minggu ?

Data pemba yaran 1 Kuitansi pelunasn pembayaran Menyimpan data pembayaran Kuitansi pelunasn pembayaran Selesai Mengentri pembayaran uang gedung T Kuitansi pembayaran 50% Kuitansi pelunasn pembayaran 1 Alert Konfirmasi Pembayaran 50% Alert Konfirmasi Pelunasan Uang Gedung Mengentri data pelunasan pembayaran uang gedung Cek Pembayaran pelunasan uang gedung

Gambar 4.10 System Flow Transaksi Pembayaran Uang Gedung

H. System Flow Laporan Penyewaan Gedung

System flow laporan penyewaan gedung menggambarkan aliran proses yang terkomputerisasi dari proses pembuatan laporan penyewaan gedung BKKKS untuk periode tertentu. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.11


(39)

System Flow Laporan Penyewaan Gedung

Kabag Kesekretariatan Sistem Informasi Gedung BKKKS

Bagian Marketing Mulai Input periode laporan pnyewaan gedung Membuat laporan pnyewaan gedung Mencetak laporan penyewaan gedung Laporan penyewaan gedung Laporan penyewaan gedung Selesai 1 Pelanggan Ruang Fasilitas Rekanan

Gambar 4.11 System Flow Laporan Penyewaan Gedung

I. System Flow Laporan Keuangan

System flow laporan keuangan menggambarkan aliran proses yang terkomputerisasi dari proses pembuatan laporan keuangan dari penyewaan uang gedung BKKKS untuk periode tertentu. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.12

System Flow Laporan Keuangan

Kabag Kesekretariatan Sistem Informasi Gedung BKKKS

Bagian Marketing 1 Mencetak laporan keuangan Pelanggan Fasilitas Laporan keuangan Mulai Rekanan Ruang Input periode laporan keuangan Membuat laporan keuangan Laporan keuangan Selesai Pembayaran Denda


(40)

36

1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

A. Context Diagram

Context diagram menggambarkan asal data dan aliran dari data tersebut. Context diagram Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan Gedung BKKKS terdiri dari 4 external entity yaitu pelanggan, bendahara, kabag kesekretariatan dan rekanan. Aliran data yang keluar dari masing-masing external entity mempunyai arti bahwa data tersebut berasal dari external entity tersebut, sedangkan aliran data yang masuk mempunyai arti informasi data ditujukan untuk external entity tersebut.

Data Pelanggan

Data Laporan Keuangan

Data Pemesanan Gedung

Data Rekanan

Data Bendahara

Data Laporan Penyewaan Gedung Pelanggan

Bendahara

1 Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan

Gedung

Rekanan

Kabag Kesekretariatan

Gambar 4.13 Context Diagram Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan Gedung BKKKS

B. DFD Level 0 Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan Gedung BKKKS

Gambar DFD Level 0 pada aplikasi penyewaan gedung BKKKS memiliki beberapa proses yaitu proses maintenance data master, input data pemesanan dan laporan. DFD Level 0 ini merupakan penjabaran dari proses yang di atasnya. Pada gambar 4. Juga digambarkan data store yang digunakan dalam sistem. Data store yang digunakan adalah data store pelanggan, jadwal acara, data


(41)

pemesanan gedung, data karyawan, rekanan, ruang, fasilitas, data pembayaran, dan data denda.

Data Pelanggan

Kwitansi Pembayaran

Data Laporan Keuangan Data Pelanggan

Disimpan

Data Pelanggan Dibaca Data Jadwal Acara

Disimpan

Data Jadwal Acara Dibaca

Data Penyewaan Gedung Disimpan

Data Pengewaan Gedung Dibaca Data Rekanan Data Bendahara Data Pelanggan Data Pelanggan Disimpan

Data Pelanggan Dibaca Data User Disimpan

Data Rekanan Disimpan

Data Rekanan Dibaca Data User Dibaca

Data Laporan Penyewaan Gedung Data Rekanan Dibaca

Data Fasilitas Dibaca Data Fasilitas

Disimpan Data Ruang Disimpan

DataPembayaran Disimpan DataPembayaran

Disimpan

Data Denda Dibaca Data Denda Disimpan

Data Denda Dibaca Pelanggan Bendahara 1.2 Input Data Pemesanan 1.3 Laporan

1 Data Pelanggan

2 Pemesanan Fasilitas

3 Data Pemesanan Gedung Rekanan

1.1 Maintenance Data

Master 4 Data Karyawan

5 Data Rekanan

Kabag Kesekretariatan

6 Data Ruang 7 Data Fasilitas

8 Data Pembayaran

9 Data Denda

Gambar 4.14 DFD Level 0 Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan Gedung BKKKS

C. DFD Level 1 Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan Gedung BKKKS

DFD Level 1 proses maintenance data master terdiri dari 3 proses yaitu proses maintenance data user , maintenance data pelanggan dan maintenance data rekanan.


(42)

38

Data Bendahara

Data Pelanggan

Data Rekanan

Data Rekanan Dibaca

Data Rekanan Disimpan Data Pelanggan Dibaca Data Pelanggan

Disimpan Data User Disimpan

Data User Dibaca

Rekanan Bendahara 1.1.1 Maintenance data User 1.1.2 Maintenance data Pelanggan 1.1.3 Maintenance Data Rekanan Pelanggan

1 Data Pelanggan 4 Data Karyawan

5 Data Rekanan

Gambar 4.15 DFD Level 1 Proses Maintenance Data Master

Pada DFD Level 1 proses input data pemesanan terdiri dari 3 proses yaitu input data pelanggan, input tanggal acara, input data pembayaran. Proses ini memiliki 5 data store yaitu data pelanggan, jadwal acara, data pemesanan gedung, data pembayaran, dan data denda.

Data Pelanggan Data Pelanggan

Data Pelanggan

Data Pemesanan Gedung

Data Pemesanan Gedung

Data Penyewaan Gedung Data Tanggal Acara

Data Pelanggan DataPembayaran

Disimpan

Data Denda Dibaca

Data Denda Disimpan

Pelanggan

1 Data Pelanggan

2 Pemesanan Fasilitas

3 Data Pemesanan Gedung

1.2.1 Input data Pelanggan

1.2.2 Input tanggal acara

1.2.4 Laporan Penyewaan Gedung2 1.2.3 Input Data Pembayaran

8 Data Pembayaran

9 Data Denda


(43)

DFD Level 1 proses laporan penyewaan gedung terdiri dari 2 proses yaitu laporan keuangan dan laporan penyewaan gedung.

Data Pengewaan Gedung Dibaca

Data Penyewaan Gedung Disimpan Data Laporan Keuangan

DataPembayaran Dibaca

Data Denda Dibaca

Data Laporan Penyewaan Gedung Bendahara

3 Data Pemesanan Gedung 1.3.1

Laporan Keuangan

Kabag Kesekretariatan 8 Data Pembayaran

9 Data Denda

1.3.2 Laporan Penyewaan

Gedung

Gambar 4.17 DFD Level 1 Proses Laporan

1.2.4 Entity Relational Diagram (ERD)

Dibawah ini merupakan ERD dari sistem penyewaan gedung BKKKS.

A. Conceptual Data Model (CDM)

Untuk Conceptual Data Model dengan ERD, didapatkan dengan cara mengimpor data store dari DFD rancang bangun aplikasi penyewaan gedung BKKKS yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.18.

pesan ruang Pesanan Fasilitas ruang dipesan Menangani Memilih Detail Fasilitas Dipesan Detail Fasilitas Mempunyai Memiliki Ada Pelanggan ID Pelanggan Nama Pelanggan Alamat Pelanggan JK Pelanggan Telp Pelanggan <pi> Integer Variable characters (100) Variable characters (100) Characters (1) Variable characters (50)

<M> Identifier_1 <pi>

Pemesanan Gedung ID Transaksi

Nama Acara Gedung Jumlah Undangan Tgl Acara Tgl Pesan Gedung Waktu Mulai Waktu Selesai Bayar Sisa Tagihan

<pi> Integer Variable characters (100) Integer Date & Time Date & Time Time Time Decimal Decimal <M> Identifier_1 <pi> Pemesanan Fasilitas ID Pemesanan Fasilitas Nama Acara Tgl Pesan Tgl Mulai Tgl Selesai Ket Pesan <pi> Integer Variable characters (100) Date & Time Date & Time Date & Time Variable characters (100)

<M> Identifier_1 <pi> Ruang ID Ruang Nama Ruang Kapasitas Ruang Keterangan Ruang Tarif Ruang <pi> Integer Variable characters (100) Integer Variable characters (500) Decimal <M> Identifier_1 <pi> Karyawan ID Karyawan Nama Karyawan Tgl Lahir Karyawan Alamat Karyawan JK Karyawan Telp Karyawan Password

<pi> Integer Variable characters (100) Date Variable characters (100) Characters (1) Variable characters (50) Variable characters (32)

<M>

Identifier_1 <pi>

Detail Rekanan ID Detail Rekanan Nama Detail Rekanan

<pi> Integer Variable characters (100)

<M> Identifier_1 <pi> Rekanan ID Rekanan Nama Rekanan Pemimpin Rekanan Tgl Bergabung Rekanan Telp Rekanan Alamat Rekanan

<pi> Integer Variable characters (100) Variable characters (100) Date & Time Variable characters (50) Variable characters (500)

<M>

Identifier_1 <pi>

Sub Pesan Fasilitas ID Sub Fasilitas Jlmh Pinjam Tgl Ambil Tgl Kembali Status Pesan Harga Fasilitas <pi> Integer Integer Date & Time Date & Time Variable characters (100) Decimal <M> Identifier_1 <pi> Fasilitas ID Fasilitas Nama Fasilitas Satuan Fasilitas Stok Fasilitas <pi> Integer Variable characters (50) Variable characters (50) Integer <M> Identifier_1 <pi> Pembayaran ID Pembayarn Tgl Pembayarn Jenis Pembayaran Status Pembayaran <pi> Integer Date & Time Variable characters (100) Variable characters (100) <M> Identifier_1 <pi> Denda ID Denda Keterangan Denda Jmlh Denda <pi> Integer Variable characters (100) Integer

<M> Identifier_1 <pi>

Detail User ID Detail User Nama Jabatan

<pi> Integer Variable characters (100)

<M> Identifier_1 <pi>


(44)

40

B. Physical Data Model (PDM)

Dari CDM tersebut kemudian digenerate menjadi Physical Data Model (PDM) yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.18.

Pelanggan ID Pelanggan ID Pembayarn ID Karyawan Nama Pelanggan Alamat Pelanggan JK Pelanggan Telp Pelanggan int int int varchar(100) varchar(100) char(1) varchar(50) <pk> <fk2> <fk1> Pemesanan Gedung ID Transaksi ID Pelanggan ID Ruang Nama Acara Gedung Jumlah Undangan Tgl Acara Tgl Pesan Gedung Waktu Mulai Waktu Selesai Bayar Sisa Tagihan int int int varchar(100) int datetime datetime time time decimal decimal <pk> <fk1> <fk2> Pemesanan Fasilitas ID Pemesanan Fasilitas ID Pelanggan Nama Acara Tgl Pesan Tgl Mulai Tgl Selesai Ket Pesan int int varchar(100) datetime datetime datetime varchar(100) <pk> <fk> Ruang ID Ruang Nama Ruang Kapasitas Ruang Keterangan Ruang Tarif Ruang int varchar(100) int varchar(500) decimal <pk> Karyawan ID Karyawan ID Detail User Nama Karyawan Tgl Lahir Karyawan Alamat Karyawan JK Karyawan Telp Karyawan Password int int varchar(100) date varchar(100) char(1) varchar(50) varchar(32) <pk> <fk> Detail Rekanan ID Detail Rekanan Nama Detail Rekanan

int varchar(100)

<pk>

Rekanan ID Rekanan ID Detail Rekanan Nama Rekanan Pemimpin Rekanan Tgl Bergabung Rekanan Telp Rekanan Alamat Rekanan int int varchar(100) varchar(100) datetime varchar(50) varchar(500) <pk> <fk>

Sub Pesan Fasilitas ID Sub Fasilitas ID Fasilitas ID Pemesanan Fasilitas Jlmh Pinjam Tgl Ambil Tgl Kembali Status Pesan int int int int datetime datetime varchar(100) <pk> <fk2> <fk1> Fasilitas ID Fasilitas Nama Fasilitas Satuan Fasilitas Stok Fasilitas Harga Fasilitas int varchar(50) varchar(50) int decimal <pk> Pembayaran ID Pembayarn Tgl Pembayarn Jenis Pembayaran Status Pembayaran int datetime varchar(100) varchar(100) <pk> Denda ID Denda ID Pembayarn Keterangan Denda Jmlh Denda int int varchar(100) int <pk> <fk> Detail User ID Detail User Nama Jabatan int varchar(100) <pk> Memilih ID Pelanggan ID Rekanan Jmlh Pesanan Satuan Total Harga int int int varchar(100) int <pk,fk1> <pk,fk2>

Gambar 4.19 PDM Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan BKKKS

1.2.5 Struktur Tabel

Suatu perancangan database harus disesuaikan dengan DFD dan ERD yang telah dibuat, dimana database tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh user.

Adapun tabel-tabel yang digunakan dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut:

A. Tabel Karyawan

Primary key : ID Karyawan

Foreign key : ID Detail User

Fungsi : Untuk menyimpan data karyawan.

Tabel 4.1 Struktur Tabel Karyawan


(45)

ID Karyawan Int

ID Detail User Int

Nama Karyawan Varchar 100

Tgl Lahir Karyawan Varchar 100

Alamat Karyawan Varchar 100

JK Karyawan Char 1

Telp Karyawan Varchar 50

Password Varchar 32

B. Tabel Detail User

Primary key : ID Detail User

Foreign key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data jabatan pengguna.

Tabel 4.2 Struktur Tabel Detail User

Field Tipe Panjang Keterangan

ID Detail User Int

Nama Jabatan Varchar 100

C. Tabel Rekanan

Primary key : ID Rekanan

Foreign key : ID Detail Rekanan

Fungsi : Untuk menyimpan data rekanan.

Tabel 4.3 Struktur Tabel Rekanan


(46)

42

ID Rekanan Int

ID Detail Rekanan Int

Nama Rekanan Varchar 100

Pimpinan Rekanan Varchar 100

Tgl Bergabung Rekanan Datetime 100

Telp Rekanan Varchar 50

Alamat Rekanan Varchar 500

D. Tabel Detail Rekanan

Primary key : ID Detail Rekanan

Foreign key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data detail rekanan.

Tabel 4. 4 Struktur Tabel Detail Rekanan

Field Tipe Panjang Keterangan

ID Detail Rekanan Int

Nama Detail Rekanan Varchar 100

E. Tabel Ruang

Primary key : ID Ruang

Foreign key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data ruang.

Tabel 4.5 Struktur Tabel Ruang

Field Tipe Panjang Keterangan


(47)

Nama Ruang Varchar 100

Kapasitas Ruang int

Keterangan Ruang Varchar 500

Tarif Ruang Decimal

F. Tabel Fasilitas

Primary key : ID Fasilitas

Foreign key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data fasilitas.

Tabel 4. 6 Struktur Tabel Fasilitas

Field Tipe Panjang Keterangan

ID Fasilitas Int

Field Tipe Panjang Keterangan

Nama Fasilitas Varchar 50

Satuan Fasilitas Varchar 50

Stok Fasilitas Int

Harga Fasilitas Decimal

G. Tabel Memilih

Primary key : ID Pelanggan

Foreign key : ID Rekanan

Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi pelanggan yang


(48)

44

Tabel 4.7 Struktur Tabel Memilih

Field Tipe Panjang Keterangan

ID Pelanggan Int

ID Rekanan Int

Jmlh Pesanan Varchar 100

Total Harga Int

H. Tabel Sub Pesan Fasilitas

Primary key : ID Sub Fasilitas

Foreign key : ID Fasilitas, ID Pemesanan Fasilitas

Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi fasilitas yang dipesan

pelanggan.

Tabel 4. 8 Struktur Tabel Sub Pesan Fasilitas

Field Tipe Panjang Keterangan

ID Sub Fasilitas Int

ID Fasilitas Int

ID Pemesanan Fasilitas Int

Jmlh Pinjam Int

Tgl Ambil Datetime

Tgl Kembali Datetime

Status Pesan Varchar 100

I. Tabel Pemesanan Fasilitas

Primary key : ID Pemesanan Fasilitas


(49)

Fungsi : Untuk menyimpan data fasilitas yang digunakan pada acara.

Tabel 4. 9 Struktur Tabel Pemesanan Fasilitas

Field Tipe Panjang Keterangan

ID Pemesana Fasilitas Int

ID Pelanggan Int

Nama Acara Varchar 100

Tgl Pesan Datetime

Tgl Mulai Datetime

Tgl Selesai Datetime

Ket Pesan Varchar 100

J. Tabel Pemesanan Gedung

Primary key : ID Transaksi

Foreign key : ID Pelanggan, ID Ruang

Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi pemesanan gedung.

Tabel 4.10 Struktur Tabel Pemesanan Gedung

Field Tipe Panjang Keterangan

ID Transaksi Int

ID Pelanggan Int

ID Ruang Int

Nama Acara Gedung Varchar 100

Jumlah Undangan Int


(50)

46

Field Tipe Panjang Keterangan

Tgl Pesan Gedung Datetime

Waktu Mulai Time

Waktu Selesai Time

Bayar Decimal Uang yang sudah

dibayar

Sisa Tagihan Decimal

K. Tabel Pelanggan

Primary key : ID Pelanggan

Foreign key : ID Pembayaran, ID Karyawan

Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi pelanggan.

Tabel 4.11 Struktur Tabel Pelanggan

Field Tipe Panjang Keterangan

ID Pelanggan Int

ID Pembayaran Int

ID Karyawan Int

Nama Pelanggan Varchar 100

Alamat Pelanggan Varchar 100

JK Pelanggan Char 1

Telp Pelanggan varchar 50

L. Tabel Pembayaran

Primary key : ID Pembayaran

Foreign key : -


(51)

Tabel 4.12 Struktur Tabel Pembayaran

Field Tipe Panjang Keterangan

ID Pebayaran Int

Tgl Pembayaran Datetime

Jenis Pembayaran Varchar 100

Status Pembayaran Varchar 100

M. Tabel Denda

Primary key : ID Denda

Foreign key : ID Pembayaran

Fungsi : Untuk menyimpan data denda.

Tabel 4.13 Struktur Tabel Denda

Field Tipe Panjang Keterangan

ID Denda Int

ID Pembayaran Int

Keterangan Denda Varchar 100

Jmlh Denda Int

1.3 Desain Input/Output

Desain I/O merupakan perencanaan dari desain interface yang akan dibuat pada program agar pengguna dapat membayangkan apakah sistem yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerja sama antara pengguna sistem dengan pemakai sistem sehingga sistem yang baru dapat memenuhi kebutuhan.


(52)

48

Form login merupakan form awal yang tampil apabila program dijalankan. Fungsinya untuk pengamanan dalam penggunaan program dan memberikan hak akses khusus untuk user tertentu.

Gambar 4.20 Desain Form Login

B. Desain Form Home

Form Home merupakan form yang tampil setelah user melakukan login ke dalam program. Dalam form home ini user dapat melakukan proses maintenance data, transaksi penyewaan gedung, dan pencetakan laporan.


(53)

Gambar 4.21 Desain Form Home

C. Desain Form Data Karyawan

Form data karyawan berfungsi untuk menambah, mengubah, dan menghapus data karyawan secara komputerisasi ke dalam master data karyawan.

Tombol “Tambah” digunakan untuk menambah data pegawai yang nantinya akan di proses pada “form tambah pegawai”. Tombol “edit” digunakan untuk mengubah data pegawai yang akan diproses pada “form edit pegawai”. Tombol “delete” digunakan untuk menghapus data pegawai yang telah dipilih pada tabel


(54)

50

Gambar 4.22 Desain Form Pegawai

D. Desain Form Data Ruang

Form data ruang berfungsi untuk menambah, mengubah, dan menghapus

data ruang secara komputerisasi ke dalam master data ruang. Tombol “Tambah” digunakan untuk menambah data ruang yang nantinya akan di proses pada “form tambah ruang”. Tombol “edit” digunakan untuk mengubah data ruang yang akan diproses pada “form edit ruang”. Tombol “delete” digunakan untuk menghapus


(55)

Gambar 4.23 Desain Form Ruang

E. Desain Form Data Fasilitas

Form data fasilitas berfungsi untuk menambah, mengubah, dan menghapus data fasilitas secara komputerisasi ke dalam master data fasilitas.

Tombol “Tambah” digunakan untuk menambah data fasilitas yang nantinya akan di proses pada “form tambah fasilitas”. Tombol “edit” digunakan untuk mengubah

data fasilitas yang akan diproses pada “form edit fasilitas”. Tombol “delete”


(56)

52

Gambar 4.24 Desain Form Fasilitas

F. Desain Form Data Rekanan

Form data rekanan berfungsi untuk menambah, mengubah, dan menghapus data rekanan secara komputerisasi ke dalam master data rekanan.

Tombol “Tambah” digunakan untuk menambah data rekanan yang nantinya akan di proses pada “form tambah rekanan”. Tombol “edit” digunakan untuk

mengubah data rekanan yang akan diproses pada “form edit rekanan”. Tombol

“delete” digunakan untuk menghapus data rekanan yang telah dipilih pada tabel


(57)

Gambar 4.25 Desain Form Rekanan

G. Desain Form Tambah Fasilitas

Form tambah fasilitas berfungsi untuk menginputkan data fasilitas yang

akan ditambah secara komputerisasi ke dalam master data fasilitas. Form “tambah fasilitas” akan muncul saat user menekan tombol “tambah” pada form fasilitas.

Tombol “simpan” digunakan untuk menyimpan data fasilitas yang telah diinputkan pada tabel fasilitas.


(58)

54

Gambar 4.26 Desain Form Tambah Fasilitas

H. Desain Form Tambah Pegawai

Form tambah pegawai berfungsi untuk menginputkan data pegawai yang

akan ditambah secara komputerisasi ke dalam master data pegawai. Form “tambah

pegawai” akan muncul saat user menekan tombol “tambah” pada form pegawai.

Tombol “simpan” digunakan untuk menyimpan data pegawai yang telah

diinputkan pada tabel pegawai.


(59)

I. Desain Form Tambah Rekanan

Form tambah rekanan berfungsi untuk menginputkan data rekanan yang

akan ditambah secara komputerisasi ke dalam master data rekanan. Form “tambah rekanan” akan muncul saat user menekan tombol “tambah” pada form rekanan.

Tombol “simpan” digunakan untuk menyimpan data rekanan yang telah

diinputkan pada tabel rekanan.

Gambar 4.28 Desain Form Tambah Rekanan

J. Desain Form Tambah Ruang

Form tambah ruang berfungsi untuk menginputkan data ruang yang akan

ditambah secara komputerisasi ke dalam master data ruang. Form “tambah ruang”

akan muncul saat user menekan tombol “tambah” pada form ruang. Tombol

“simpan” digunakan untuk menyimpan data ruang yang telah diinputkan pada


(60)

56

Gambar 4.29 Desain Form Tambah Ruang

K. Desain Form Edit Fasilitas

Form edit fasilitas berfungsi untuk menginputkan data fasilitas yang akan dirubah secara komputerisasi ke dalam master data fasilitas. Form ini akan otomatis menampilkan data fasilitas yang akan dirubah setelah menekan tombol button ubah di menu fasilitas. Nama fasilitas, satuan fasilitas, stok fasilitas, harga fasilitas dan keterangan fasilitas yang telah dipilih pada tabel di menu fasilitas akan langsung tampil pada form edit fasilitas. Sehingga user dapat langsung mengubah data yang diinginkan, kemudian menekan tombol simpan untuk menyimpan perubahan data fasilitas.


(61)

Gambar 4.30 Desain Form Edit Fasilitas

L. Desain Form Edit Pegawai

Form edit pegawai berfungsi untuk menginputkan data pegawai yang akan dirubah secara komputerisasi ke dalam master data pegawai. Form ini akan otomatis menampilkan data pegawai yang akan dirubah setelah menekan tombol button ubah di menu pegawai. Nama, password, jabatan, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon dan alamat pegawai yang telah dipilih pada tabel di menu pegawai akan langsung tampil pada form edit pegawai. Sehingga user dapat langsung mengubah data yang diinginkan, kemudian menekan tombol simpan untuk menyimpan perubahan data pegawai.


(62)

58

Gambar 4.31 Desain Form Edit Pegawai

M. Desain Form Edit Rekanan

Form edit rekanan berfungsi untuk menginputkan data rekanan yang akan dirubah secara komputerisasi ke dalam master data rekanan. Form ini akan otomatis menampilkan data rekanan yang akan dirubah setelah menekan tombol button ubah di menu rekanan. Nama rekanan, pimpinan, tanggal bergabung, nomor telepon rekanan, kategori dan alamat rekanan yang telah dipilih pada tabel di menu rekanan akan langsung tampil pada form edit rekanan. Sehingga user dapat langsung mengubah data yang diinginkan, kemudian menekan tombol simpan untuk menyimpan perubahan data rekanan.


(63)

Gambar 4. 32 Desain Form Edit Rekanan

N. Desain Form Edit Ruang

Form edit ruang berfungsi untuk menginputkan data ruang yang akan dirubah secara komputerisasi ke dalam master data ruang. Form ini akan otomatis menampilkan data ruang yang akan dirubah setelah menekan tombol button ubah di menu ruang. Nama ruang, kapasitas ruang, tarif ruang dan keterangan ruang yang telah dipilih pada tabel di menu ruang akan langsung tampil pada form edit ruang. Sehingga user dapat langsung mengubah data yang diinginkan, kemudian menekan tombol simpan untuk menyimpan perubahan data ruang.


(64)

60

Gambar 4.33 Desain Form Edit Ruang

O. Desain Form Pembayaran

Form pembayaran berfungsi untuk menginputkan data transaksi pembayaran uang penyewaan gedung BKKKS. No registrasi akan ada otomatis begitu pula tanggal pembayaran dan nama petugas. Nama petugas diambil dari nama petugas yang login untuk menangani transaksi pembayaran. Sedangkan

nama pelanggan dapat ditambahkan dengan menekan tombol “tambah”. Data

yang diinputkan secara komputerisasi akan masuk ke dalam master data pembayaran. Implementasinya dapat dilihat pada gambar 4.34.


(65)

Gambar 4.34 Desain Form Pembayaran

P. Desain Form Laporan Keuangan

Form laporan keuangan berfungsi untuk memberi informasi laporan keuangan dari pendapatan penyewaan gedung pada periode tertentu.


(66)

62

Gambar 4.35 Desain Form Laporan Keuangan

Q. Desain Form Laporan Penyewaan Gedung

Form laporan penyewaan gedung berfungsi untuk memberi informasi banyaknya penggunaan gedung dan fasilitas pada periode tertentu.


(67)

Gambar 4.36 Desain Form Laporan Penyewaan Gedung BKKKS

1.4 Implementasi Sistem

Sistem yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi penyewaan gedung BKKKS adalah sebagai berikut:

1. Software Pendukung

a. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Pro/Home.

b. Microsoft Access 2010.

c. Microsoft Visual Studio Ultimate 2012.


(68)

64

a. Microprocessor Pentium III ke atas.

b. VGS dengan resolusi 800x 600 dan mendukung Microsoft Windows.

c. RAM 512MB atau yang lebih tinggi.

1.5 Pembahasan Terhadap Implementasi Sistem

Implementasi bertujuan untuk mengetahui bagaimana suatau program atau aplikasi berjalan sesuai dengan yang telah ditentukan. Dalam tahap ini akan menjelaskan jalannya sistem mulai dari awal sampai dengan akhir disertai dengan gambar Graphical User Interfacer (GUI).

A. Form Login

Form login ini adalah salah satu pengaman ketika akan masuk ke dalam aplikasi, pengguna memasukkan Username dan Password yang telah terdaftar. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.37.

Gambar 4.37 Form Login

B. Form Home

Form home berisi beberapa sub menu seperti, maintenance data pegawai, rekanan, ruang, fasilitas, transaksi pembayaran, pembuatan laporan keuangan, dan


(69)

laporan penyewaan gedung BKKKS. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.38.

Gambar 4.38 Form Home

C. Form Data Karyawan

Form data karyawan berfungsi untuk menambah, mengubah, dan menghapus data karyawan secara komputerisasi ke dalam master data karyawan.

Implementasi form ini adalah sebagai berikut. Tombol “tambah” akan

menampilkan form tambah pegawai, tombol edit akan menampilkan form edit pegawai, tombol delete untuk menghapus data pegawai yang dipilih pada tabel pegawai. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.39.


(70)

66

Gambar 4.39 Form Menu Pegawai

D. Form Data Ruang

Form data ruang berfungsi untuk menambah, mengubah, dan menghapus

data ruang secara komputerisasi ke dalam master data ruang. Tombol “tambah”

akan menampilkan form tambah ruang, tombol edit akan menampilkan form edit ruang, tombol delete untuk menghapus data ruang yang dipilih pada tabel ruang. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.40.


(71)

Gambar 4.40 Form Menu Ruang

E. Form Data Fasilitas

Form data fasilitas berfungsi untuk menambah, mengubah, dan menghapus data fasilitas secara komputerisasi ke dalam master data fasilitas.

Tombol “tambah” akan menampilkan form tambah fasilitas, tombol edit akan

menampilkan form edit fasilitas, tombol delete untuk menghapus data fasilitas yang dipilih pada tabel fasilitas. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.41.


(72)

68

Gambar 4.41 Form Menu Fasilitas

F. Form Data Rekanan

Form data rekanan berfungsi untuk menambah, mengubah, dan menghapus data rekanan secara komputerisasi ke dalam master data rekanan.

Tombol “tambah” akan menampilkan form tambah rekanan, tombol edit akan

menampilkan form edit rekanan, tombol delete untuk menghapus data rekanan yang dipilih pada tabel rekanan. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.42.


(73)

Gambar 4.42 Form Menu Rekanan

G. Form Tambah Fasilitas

Form tambah fasilitas berfungsi untuk menginputkan data fasilitas yang akan ditambah secara komputerisasi ke dalam master data fasilitas. Form tambah

fasilitas akan muncul setelah user menekan tombol “tambah” pada form data

fasilitas. Pada menu ini user menginputkan nama fasilitas, satuan fasilitas, stok fasilitas, harga fasilitas, keterangan fasilitas. Stok fasilitas merupakan jumlah fasilitas yang masih ada di gudang, harga fasilitas merupakan harga pinjam fasilitas setiap satuan. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.43.


(74)

70

Gambar 4.43 Form Tambah Fasilitas

H. Form Tambah Pegawai

Form tambah pegawai berfungsi untuk menginputkan data pegawai yang akan ditambah secara komputerisasi ke dalam master data pegawai. Form tambah

pegawai akan muncul setelah user menekan tombol “tambah” pada form data

pegawai. Form tambah pegawai terdiri dari nama, password, jabatan, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon dan alamat pegawai. Jabatan pegawai berfungsi untuk menentukan hak akses user. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.44.


(75)

Gambar 4.44 Form Tambah Pegawai

I. Form Tambah Rekanan

Form tambah rekanan berfungsi untuk menginputkan data rekanan yang akan ditambah secara komputerisasi ke dalam master data rekanan. Form tambah

rekanan akan muncul setelah user menekan tombol “tambah” pada form data

rekanan. Form tambah rekanan terdiri dari nama rekanan, pimpinan rekanan, tanggal bergabung, nomor telepon rekanan, kategori dan alamat rekanan. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.45.


(76)

72

Gambar 4.45 Form Tambah Rekanan

J. Form Tambah Ruang

Form tambah ruang berfungsi untuk menginputkan data ruang yang akan ditambah secara komputerisasi ke dalam master data ruang. Form tambah ruang

akan muncul setelah user menekan tombol “tambah” pada form data ruang. Form

tambah ruang terdiri dari nama ruang, kapasitas ruang, tarif ruang dan keterangan ruang. Keterangan ruang berisi tentang informasi apakah ruangan dalam keadaan rusak atau tidak. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.46.


(77)

Gambar 4.46 Form Tambah Ruang

K. Form Edit Fasilitas

Form edit fasilitas berfungsi untuk menginputkan data fasilitas yang akan dirubah secara komputerisasi ke dalam master data fasilitas. Form ini akan otomatis menampilkan data fasilitas yang akan dirubah setelah memilih data fasilitas pada tabel fasilitas di form data fasilitas dan menekan tombol ubah di menu fasilitas. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.47.


(78)

74

Gambar 4.47 Form Edit Fasilitas

L. Form Edit Pegawai

Form edit pegawai berfungsi untuk menginputkan data pegawai yang akan dirubah secara komputerisasi ke dalam master data pegawai. Form ini akan otomatis menampilkan data fasilitas yang akan dirubah setelah memilih data pegawai pada tabel pegawai di form data pegawai dan menekan tombol button ubah di menu pegawai. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.48.


(79)

Gambar 4.48 Form Edit Pegawai

M. Form Edit Rekanan

Form edit rekanan berfungsi untuk menginputkan data rekanan yang akan dirubah secara komputerisasi ke dalam master data rekanan. Form ini akan otomatis menampilkan data rekanan yang akan dirubah setelah memilih data rekanan pada tabel rekanan di form data rekanan dan menekan tombol button ubah di menu rekanan. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.49.


(80)

76

Gambar 4.49 Form Edit Rekanan

N. Form Edit Ruang

Form edit ruang berfungsi untuk menginputkan data ruang yang akan dirubah secara komputerisasi ke dalam master data ruang. Form ini akan otomatis menampilkan data ruang yang akan dirubah setelah memilih data ruang pada tabel ruang di form data ruang dan menekan tombol button ubah di menu ruang. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.50.


(81)

Gambar 4.50 Form Edit Ruang

O. Form Pembayaran

Form pembayaran berfungsi untuk menginputkan data transaksi pembayaran uang penyewaan gedung BKKKS. Data yang diinputkan secara komputerisasi akan masuk ke dalam master data pembayaran. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.51.


(82)

78

Gambar 4.51 Form Pembayaran

P. Form Laporan Penyewaan Gedung

Form laporan penyewaan gedung berfungsi untuk memberi informasi banyaknya penggunaan gedung dan fasilitas pada periode tertentu. Sehinggan memberi informasi kepada pihak marketing dalam mengampil keputusan selanjutnya terkait dengan pengelolahan gedung BKKKS. Selain itu dapat memberi informasi kepada pihak keuangan dalam menganggarkan dana terkait dengan perawatan gedung. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.52.


(83)

(84)

80 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan Gedung BKKKS bertujuan untuk mempermudah bagian marketing dalam menangani penyimpanan data penyewaan gedung dan pemberian informasi tentang pendapatan dari hasil penyewaan gedung.

Secara garis besar, berdasarkan hasil perancangan dan pembuatan aplikasi penyewaan gedung BKKKS yang telah dilakukan , dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kontrol terhadap penyimpanan data penyewaan gedung BKKKS.

2. Hasil laporan yang dikeluarkan cukup membantu pengguna dalam

mengelola informasi yang ditampilkan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi ini dapat dikembangkan ke dalam bentuk web based untuk

transaksi pembayaran uang gedung.

2. Aplikasi dapat diintegrasikan dengan sistem keuangan yang dimiliki oleh


(85)

81

DAFTAR PUSTAKA

Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis & Desain, Ed ke-III. Yogyakarta: Andi Offset.

Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Yogyakarta: ANDI.

Jeffry, L. Whitten,et al. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem. Edisi I. Diterjemahkan oleh tim penerjemah ANDI. Yogyakarta: Penerbit Andi Madcoms.

Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Jakarta: Gava Media.

Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. 2002. Database Systems : A Practical

Approach to Design, Implementation, and Management, 4rd edition.

England: Addison Wesley.

Silberschatz, A. dkk. 2002. Database System Concepts, 4th Edition, New York:

McGraw-Hill.


(1)

Gambar 4.49 Form Edit Rekanan N. Form Edit Ruang

Form edit ruang berfungsi untuk menginputkan data ruang yang akan dirubah secara komputerisasi ke dalam master data ruang. Form ini akan otomatis menampilkan data ruang yang akan dirubah setelah memilih data ruang pada tabel ruang di form data ruang dan menekan tombol button ubah di menu ruang. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.50.


(2)

77

Gambar 4.50 Form Edit Ruang O. Form Pembayaran

Form pembayaran berfungsi untuk menginputkan data transaksi pembayaran uang penyewaan gedung BKKKS. Data yang diinputkan secara komputerisasi akan masuk ke dalam master data pembayaran. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.51.


(3)

Gambar 4.51 Form Pembayaran P. Form Laporan Penyewaan Gedung

Form laporan penyewaan gedung berfungsi untuk memberi informasi banyaknya penggunaan gedung dan fasilitas pada periode tertentu. Sehinggan memberi informasi kepada pihak marketing dalam mengampil keputusan selanjutnya terkait dengan pengelolahan gedung BKKKS. Selain itu dapat memberi informasi kepada pihak keuangan dalam menganggarkan dana terkait dengan perawatan gedung. Implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 4.52.


(4)

79


(5)

80 5.1 Kesimpulan

Pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Penyewaan Gedung BKKKS bertujuan untuk mempermudah bagian marketing dalam menangani penyimpanan data penyewaan gedung dan pemberian informasi tentang pendapatan dari hasil penyewaan gedung.

Secara garis besar, berdasarkan hasil perancangan dan pembuatan aplikasi penyewaan gedung BKKKS yang telah dilakukan , dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kontrol terhadap penyimpanan data penyewaan gedung BKKKS.

2. Hasil laporan yang dikeluarkan cukup membantu pengguna dalam mengelola informasi yang ditampilkan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi ini dapat dikembangkan ke dalam bentuk web based untuk transaksi pembayaran uang gedung.

2. Aplikasi dapat diintegrasikan dengan sistem keuangan yang dimiliki oleh BKKKS.


(6)

81

DAFTAR PUSTAKA

Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis & Desain, Ed ke-III. Yogyakarta: Andi Offset.

Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku

Satu). Yogyakarta: ANDI.

Jeffry, L. Whitten,et al. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem. Edisi I. Diterjemahkan oleh tim penerjemah ANDI. Yogyakarta: Penerbit Andi Madcoms.

Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Jakarta: Gava Media.

Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. 2002. Database Systems : A Practical

Approach to Design, Implementation, and Management, 4rd edition. England: Addison Wesley.

Silberschatz, A. dkk. 2002. Database System Concepts, 4th Edition, New York: McGraw-Hill.