PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI VIRUS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN KONVENSIONAL DI SMA NEGERI 1 UJUNGPADANG KABUPATEN SIMALUNGUN T. P. 2016/2017.

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI VIRUS DENGAN MEN GGUNA KA N MODEL PEMBELAJARA

KOOPERATIF TIPE NHT DAN KONVEN SIONAL DI SMA NEGERI 1 UJUNGPADANG KABUPATEN

SIMALUNGUN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Oleh:

DESI NIM. 4122141004

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2017


(2)

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Desi dilahirkan di Desa Tanjungrapuan tanggal 11 Desember 1993. Ayah bernama Ngadi dan ibu bernama Turah, dan merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk di SD Negeri 091 dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Ujungpadang dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di MAN Pematang Bandar lokasi Ujung Padang dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Selama perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan kampus yaitu BIOTA UNIMED. Penulis juga banyak mengikuti kegiatan lainnya guna menambah relasi dan wawasan dalam kehidupan sehari-hari.


(4)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Biologi Materi Virus dengan Menggunakan Model Pembelajaran NHT dan Konvensional di Kelas SMA Negeri 1 Ujungpadang T.P 2016/2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Tonggo Sinaga, MS sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran dari awal penyusunan proposal penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada para dosen penguji Bapak Hasruddin, M.Pd, Ibu Dra. Aryeni, M.Pd dan Bapak Syarifuddin M.Sc, Ph.D selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi meningkatkan kualitas skripsi ini. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Budi hartono selaku guru pamong yang telah membimbing peneliti selama melaksanakan penelitian di lapangan.

Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda Ngadi dan Ibunda Turah serta kakak dan abang saya yaitu Mardiana, Sumardi, Susni Wati dan Arianto yang telah memerikan dukungan dan semangat yang luar biasa melalui ucapan dan doa selama saya kuliah sampai pada terselesaikannya skripsi ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada para sahabat PPL Nita Agustari, Jenni Oktaviani Anu, Susanti, dan Maya yang telah mendukung dan menyemangati saya terkhusus saat penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan penulis kepada teman-teman kost Salwa, Eryani Sahara dan Muhammad Fauzi Nasution yang selalu memberi semangat dan mengingatkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.


(5)

vi

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada teman-teman satu perjuangan selama kuliah kelas Pendidikan Biologi Reguler A 2012 terkhusus buat sahabat saya Lucia Dame Uli Artha Lubis, Evi Harta Sihombing yang selalu ada memberi semangat sampai terselesaikannya skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2017 Penulis,

Desi


(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 3

1.3.Batasan Masalah 3

1.4.Rumusan Masalah 3

1.5.Tujuan Penelitian 4

1.6.Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1. Kerangka Teoritis 5

2.1.1. Pengertian Belajar 5

2.1.2. Proses Belajar Mengajar 6

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 6

2.2.Pengertian Model Pembelajaran 7

2.2.1.Pengertian Pembelajaran Kooperatif 8

2.2.2. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif 9

2.2.3. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif 9

2.2.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 10

2.2.5. Model Pembelajaran Konvensional 11

2.2.6. Kelebihan dan Kekurangan Model Konvensional 12

2.3. Materi Pembelajaran 13

2.3.1. Pengertian Virus 13

2.3.2. Ciri-ciri Virus 14

2.3.3. Struktur Tubuh Virus 14

2.3.4. Reproduksi Virus 17

2.3.5. Peranan Virus dalam Kehidupan 20

2.4. Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 24


(7)

viii

3.1.2. Waktu Penelitian 24

3.2. Populasi dan Sampel 24

3.2.1. Populasi 24

3.2.2. Sampel 24

3.3. Variabel Penelitian 24

3.4. Jenisdan Desain Penelitian 25

3.5. Prosedur Penelitian 25

3.6. Instrumen Penelitian 28

3.7. Uji Coba Instrumen 29

3.7.1. Validitas Tes 29

3.7.2. Reabilitas Tes 30

3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 31

3.7.4. Daya Pembeda Soal 31

3.8. Teknik Analisis Data 32

3.8.1. Uji Normalitas 33

3.8.2. Uji Homogenitas 33

3.8.3. Pengujian Hipotesis 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35

4.1. Pengolahan Data 35

4.1.1. Data Nilai Pretes Kelas STAD dan Kelas NHT 35

4.1.2. Data Nilai Postes Kelas STAD dan Kelas NHT 36

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis Data 37

4.2.1. Uji Normalitas Data 37

4.2.2. Uji Homogenitas 38

4.2.3. Uji Hipotesis Data 39

4.3. Pembahasan 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43

5.1. Kesimpulan 43

5.3. Saran 43


(8)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Virus Berselubung 15

Gambar 2.2. Virus Kompleks 16

Gambar 2.3. Virus Telanjang 16

Gambar 2.4. Bentuk Tubuh Virus 16

Gambar 2.5. Siklus Litik dan Lisogenik Virus 19

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 27


(9)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 25

Tabel 3.2. Analisis Kisi-kisi Soal 28

Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas NHT dan Konvensional 35

Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas NHT dan Konvensional 36

Tabel 4.3. Hasil Analisis Uji Normalitas 38

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes kelas NHT dan

Konvensional 39


(10)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 46

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 48

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 56

Lampiran 4. Kunci Jawaban 63

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 64

Lampiran 6. Uji Coba Instrumen 65

Lampiran 7. Perhitungan Validitas 66

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas 68

Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 69

Lampiran 10. Tabel Daya Beda Soal 71

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 72

Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa 74

Lampiran 13. Perhiungan rata-rata, Standar Deviasi dan Varian 76

Lampiran 14. Uji Normalitas Data Penelitian 79

Lampiran 15. Uji Homogenitas Data Penelitian 84

Lampiran 16. Pengujian Hipotesis 88

Lampiran 17. Tabel perhitungan Gain 91

Lampiran 18. Tabel r Product Moment 93

Lampiran 19. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 94

Lampiran 20. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 95

Lampiran 21. Nilai-nilai Distribusi F 96

Lampiran 22. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 100


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas pengajaran yang tinggi, setiap mata pelajaran harus diorganisasikan dengan tepat dan selanjutnya disampaikan kepada siswa dengan metode yang tepat pula. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah melemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafalkan informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2010).

Secara umum, istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan, sedangkan pembelajaran merupakan upaya untuk meningkatkan proses belajar. Jadi model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan untuk mendukung proses belajar. Metode mengajar adalah cara atau teknik penyampaian materi pembelajaran yang harus dikuasai oleh guru. Metode mengajar ditetapkan berdasarkan tujuan dan materi pembelajaran, serta karakteristik anak (Trianto, 2009).

Menurut penelitian Tanjung (2012) menyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Jigsaw pada materi pokok struktur dan fungsi sel di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2011/2012. Dimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan nilai rata-rata sebesar 83,70, sedangkan rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebesar 79,20,


(12)

2

Hasil penelitian Mahardika (2011) menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran biologi di kelas VII E SMP Negeri 8 Surakarta dapat meningkatkan hasil belajar biologi. Numbereded Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternative terhadap struktur kelas tradisional (Trianto, 2009).

Djamarah dan Zain (2006) menyatakan bahwa metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Dari hasil wawancara dengan guru Biologi di kelas XI SMA Negeri 1 Ujungpadang tahun pembelajaran 2015/2016 maka ditemukan adanya masalah dalam proses pembelajaran. Permasalahannya adalah kurangnya kreatif siswa dalam belajar dan model yang digunakan guru kurang bervariasi. Model yang sering digunakan guru adalah model konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Model ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga siswa menjadi pasif yang hanya sebagai objek yang mendengarkan dan mengikuti arahan dari guru saja tanpa menemukan ide-ide baru, kurang keberanian berbicara yang juga dikarenakan siswa kurang percaya diri, respon atau perhatian siswa kurang mempengaruhi daya pemahaman terhadap materi yang diberikan guru. Hal ini mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh 60-65 yaitu kebanyakan siswa mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu <75. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu solusi yang tepat untuk perbaikan dalam proses pembelajaran sehingga membuat siswa aktif dan hasil belajar biologi pun dapat meningkat. Beberapa model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan adalah Numbered Head Together.


(13)

3

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang ditulis penulis diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar biologi siswa masih rendah.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif di sekolah masih rendah.

3. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian membatasi masalah pada perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan konvensional pada materi Virus SMA Negeri 1 Ujungpadang. Berdasarkan prinsip model pembelajaran tipe NHT dan konvensional ditinjau dari hasil belajar siswa.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah hasil belajar biologi siswa yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi dari pembelajaran konvensional pada materi Virus SMA Negeri 1 Ujungpadang Tahun Pembelajaran 2016/2017?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar biologi siswa menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan model pembelajaran konvensional pada materi Virus SMA Negeri 1 Ujungpadang Tahun Pembelajaran 2016/2017.


(14)

4

1.6. Maanfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut:

a. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dalam mencantumkan model pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan dan tuntutan kelas serta meningkatkan profesionalisme guru.

b. Bagi Peneliti dan siswa

• sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan dalam

menggunakan model pembelajaran kooperatif guna meningkatkan hasil belajar siswa dan sebagai bekal bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, dan bagi siswa untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang cara berdiskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sehingga dapat dimanfaatkan siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan teman sebaya atau orang lain.


(15)

43 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bawa:

1. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi virus di kelas X SMA Negeri 1 Ujungpadang Tahun Pembelajaran 2016/2017 mencapai nilai rata-rata sebesar 77,70.

2. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada

materi virus di kelas X SMA Negeri 1 Ujungpadang Tahun Pembelajaran 2016/2017 mencapai nilai rata-rata sebesar 72,5.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengen model pembelajaran konvensional pada materi virus di kelas X SMA Negeri 1 Ujungpadang Tahun Pembelajaran 2016/2017.

5.2. Saran

Saran yang dikemukakan peneliti dari hasil penelitian ini, yaitu:

1. Bagi guru, agar menggunakan model-model pembelajaran yang menarik pada

kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai upaya meingkatkan minat dan hasil belajar siswa.

2. Kepada kepala sekolah agar turut mendukung pembelajaran bermakna dan memberikan fasilitas yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar

3. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya


(16)

44

DAFTAR PUSTAKA

Anonin, (2016), Gambar Bentuk Tubuh Virus, Http://id.wikipedia.org/wiki/Virus (diakses 11 juni 2016)

Anonin, (2016), Gambar Siklus Litik dan Lisogenik Virus,

Http://id.wikipedia.org/wiki/Virus (diakses 11 juni 2016)

Anonin, (2016), Gambar Virus Berselubung, Http://id.wikipedia.org/wiki/Virus (diakses 11 juni 2016)

Anonin, (2016), Gambar Virus Kompleks, Http://id.wikipedia.org/wiki/Virus (diakses 11 juni 2016)

Anonin, (2016), Gambar Virus Telanjang, Http://id.wikipedia.org/wiki/Virus (diakses 11 juni 2016)

Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Dimyati, dan Mudijono, (2008), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta,

Jakarta.

Djamarah, SB., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia, Bandung. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada, Medan.

Mahardika, S. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together (NHT) disertai Media Audio Visual untuk Meninggkatkan Partisipasi Siswa Kelas VII E SMP Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.http:// jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bio/article. ( diakses 31 Januari 2016)

Pratiwi, D, dkk., (2007), Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan makna pembelajaran.Penerbit Alfabeta, Bandung. Sanjaya, W., (2010), Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses

pendidikan, Kencana, Jakarta.

Silitonga, P. M. 2011. Statistik :Teori dan Aplikasi Penelitian Edisi Pertama. Medan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(17)

45

Slameto, (2008), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2002), Metode Statistika, PT Tarsito Bandung, Bandung.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pusataka Pelajar, Yogyakarta.

Tanjung, E., (2012), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht (Numbered Together Head) Dan Tipe Jigsaw Pada Materi Pokok Struktur Dan Fungsi Sel Di Kelas XI IPA SMA N 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif :Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kharisma Putra Utama, Jakarta.


(1)

2

Hasil penelitian Mahardika (2011) menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran biologi di kelas VII E SMP Negeri 8 Surakarta dapat meningkatkan hasil belajar biologi. Numbereded Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternative terhadap struktur kelas tradisional (Trianto, 2009).

Djamarah dan Zain (2006) menyatakan bahwa metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Dari hasil wawancara dengan guru Biologi di kelas XI SMA Negeri 1 Ujungpadang tahun pembelajaran 2015/2016 maka ditemukan adanya masalah dalam proses pembelajaran. Permasalahannya adalah kurangnya kreatif siswa dalam belajar dan model yang digunakan guru kurang bervariasi. Model yang sering digunakan guru adalah model konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Model ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga siswa menjadi pasif yang hanya sebagai objek yang mendengarkan dan mengikuti arahan dari guru saja tanpa menemukan ide-ide baru, kurang keberanian berbicara yang juga dikarenakan siswa kurang percaya diri, respon atau perhatian siswa kurang mempengaruhi daya pemahaman terhadap materi yang diberikan guru. Hal ini mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh 60-65 yaitu kebanyakan siswa mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu <75. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu solusi yang tepat untuk perbaikan dalam proses pembelajaran sehingga membuat siswa aktif dan hasil belajar biologi pun dapat meningkat. Beberapa model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan adalah Numbered Head Together.


(2)

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang ditulis penulis diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar biologi siswa masih rendah.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif di sekolah masih rendah. 3. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian membatasi masalah pada perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan konvensional pada materi Virus SMA Negeri 1 Ujungpadang. Berdasarkan prinsip model pembelajaran tipe NHT dan konvensional ditinjau dari hasil belajar siswa.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah hasil belajar biologi siswa yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi dari pembelajaran konvensional pada materi Virus SMA Negeri 1 Ujungpadang Tahun Pembelajaran 2016/2017?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar biologi siswa menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan model pembelajaran konvensional pada materi Virus SMA Negeri 1 Ujungpadang Tahun Pembelajaran 2016/2017.


(3)

4

1.6. Maanfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut: a. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dalam mencantumkan model pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan dan tuntutan kelas serta meningkatkan profesionalisme guru.

b. Bagi Peneliti dan siswa

• sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif guna meningkatkan hasil belajar siswa dan sebagai bekal bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, dan bagi siswa untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang cara berdiskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sehingga dapat dimanfaatkan siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan teman sebaya atau orang lain.


(4)

43

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bawa:

1. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi virus di kelas X SMA Negeri 1 Ujungpadang Tahun Pembelajaran 2016/2017 mencapai nilai rata-rata sebesar 77,70.

2. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi virus di kelas X SMA Negeri 1 Ujungpadang Tahun Pembelajaran 2016/2017 mencapai nilai rata-rata sebesar 72,5.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengen model pembelajaran konvensional pada materi virus di kelas X SMA Negeri 1 Ujungpadang Tahun Pembelajaran 2016/2017.

5.2. Saran

Saran yang dikemukakan peneliti dari hasil penelitian ini, yaitu:

1. Bagi guru, agar menggunakan model-model pembelajaran yang menarik pada kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai upaya meingkatkan minat dan hasil belajar siswa.

2. Kepada kepala sekolah agar turut mendukung pembelajaran bermakna dan memberikan fasilitas yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar 3. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya


(5)

44

DAFTAR PUSTAKA

Anonin, (2016), Gambar Bentuk Tubuh Virus, Http://id.wikipedia.org/wiki/Virus (diakses 11 juni 2016)

Anonin, (2016), Gambar Siklus Litik dan Lisogenik Virus, Http://id.wikipedia.org/wiki/Virus (diakses 11 juni 2016)

Anonin, (2016), Gambar Virus Berselubung, Http://id.wikipedia.org/wiki/Virus (diakses 11 juni 2016)

Anonin, (2016), Gambar Virus Kompleks, Http://id.wikipedia.org/wiki/Virus (diakses 11 juni 2016)

Anonin, (2016), Gambar Virus Telanjang, Http://id.wikipedia.org/wiki/Virus (diakses 11 juni 2016)

Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Dimyati, dan Mudijono, (2008), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta,

Jakarta.

Djamarah, SB., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia, Bandung. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada, Medan.

Mahardika, S. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together (NHT) disertai Media Audio Visual untuk Meninggkatkan Partisipasi Siswa Kelas VII E SMP Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.http:// jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bio/article. ( diakses 31 Januari 2016)

Pratiwi, D, dkk., (2007), Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan makna pembelajaran.Penerbit Alfabeta, Bandung. Sanjaya, W., (2010), Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses

pendidikan, Kencana, Jakarta.

Silitonga, P. M. 2011. Statistik :Teori dan Aplikasi Penelitian Edisi Pertama. Medan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(6)

Slameto, (2008), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2002), Metode Statistika, PT Tarsito Bandung, Bandung.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pusataka Pelajar, Yogyakarta.

Tanjung, E., (2012), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht (Numbered Together Head) Dan Tipe Jigsaw Pada Materi Pokok Struktur Dan Fungsi Sel Di Kelas XI IPA SMA N 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif :Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kharisma Putra Utama, Jakarta.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (Numbered Heads Together) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA “EMPAT LIMA” PACET-MOJOKERTO

0 22 1

PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIFITAS BELAJAR BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF (MODEL STAD) PADA MATERI VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUMENEP

0 8 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPE TPS

0 3 79

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD

0 7 50

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TPS

0 6 11

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI ) DAN TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMA NEGERI 1 KALIREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 79

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 201

0 23 72

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MATERI FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP WIYATA KARYA NATAR

0 5 50

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DI SMA

0 0 15