Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mulyanto.2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar. Amsyah, Zulkifli. 2003, Manajemen Sistem Informasi.Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Atmosudirdjo. 2005. Sistem Informasi Manajemen.

Blismerr Robert. 1985. Computer Anula, an Introduction System: (Second2 Edition.

Darma, Agus. 1995. Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: CV. Rajawali. Davis, Gordon. B, 2002Sistem Informasi Manajemen, PPM, Jakarta

Edhy Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta. Gie.The Liang, 1995, Administrasi Perkantoran Modern, Penerbit Liberty,

Yogyakarta.

Jogiyanto. HM 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Juju, Dominikus.

Jogiyanto, HM. 2001. Analisis Perancangan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. Nugroho, Bunafit.

Kumorotomo Wahyudi dan Subando Agus Margono, 1998, Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi-organisasi Politik.

Longkutoy. 1996. Pengenalan Komputer. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. Moekijat. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen Kepegawaian.

Mandar Maju. Jakarta.

O'brien , James, 2006, Introducing To Information System, Jakarta: Salemba. Empat.

Paulus, Khrisbianto, andi dan Setiawan, Erwin Budi, (2005), Sistem. Informasi, Informatika Bandung, Bandung.

Quible.Z.K. 2001.Administrative officer management.Edisi ketujuh.

Rivai, Veithzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo


(2)

Robbins, Stephen P. 2003. Prilaku Organisasi, Konsep, dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia

__________________. 2007. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta: Salemba Empat

Sedarmayanti.2001.SumberDayaManusiadanProduktivitasKerja.Mandar Maju, Bandung.

Siagian,. P. Siagian. 1992. Fungsi-Fungsi Manajerial, Bumi Aksara, Jakarta Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta.

Siagian, Sondang P, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama,. Cetakan Keempatbelas.

Simanjuntak, JPayaman. 1998. Pengukuran Produktivitas. Jakarta :Ghalia Indonesia

Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelititan Survei. LP3S, Jakarta.

Sugiyono.2005.MetodePenelitian Administrasi.Bandung:Alfabeth.

Sukoco. M. Badri. 2007, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Erlangga.

Tata Sutabri.2003. Analisa Sistem Informasi. Andi.Yogyakarta.

Winardi. 1990. Manajemen Perkantoran Dan Pengawasan, Mandar Maju, Bandung.

Peraturan Perundang-undangan


(3)

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1. Bentuk Penelitian

Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data dan pengambilan keputusan hasil penelitian.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa Kuantitatif dengan maksud mencari pengaruh variabel independent (X) dengan variable dependen (Y).dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan informasi yang diperoleh.

III.2 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, Jalan.Iskandar MudanKota Medan.

III. 3 Populasi dan Sampel III.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2005:90).Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan yang berjumlah 151 orang.


(4)

III.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2003:91).Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagian refresentatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi.

Menurut Arikunto, bila populasi kurang dari 100 orang maka diambil keseluruhannya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasi lebih dari 100 orang maka dapar diambil 10-15 persen atau 20-25 persen sampel atau lebih.

n = 20% x N n = 20 % x 151 n = 30

Maka berdasarkan penghitungan diatas diperoleh hasil bahwa sampel penelitian ini berjumlah 30 orang pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.

III.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi, keterangan-keterangan yang diperlukan penulis menggunakan metode sebagai berikut :

a. Pengumpulan Data Primer

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data primer tersebut dilakukan dengan cara berikut :


(5)

 Metode Angket (kuisioner)

Yaitu teknik pengumpulan data melalui pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan berbagai alternative jawaban.Respondennya adalah pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Medan.

 Metode Observasi

Pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian.

b. Pengumpulan Data Sekunder

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui :  Penelitian Kepustakaan

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai literature seperti buku, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian.

 Studi Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

III.5 Teknik Penentuan Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor.Teknik penentuan skor yang digunakan adalah dengan skala ordinal untuk menilai


(6)

jawaban kuisioner responden. Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah :

a. Untuk alternative jawaban A diberi skor 5 b. Untuk alternative jawaban B diberi skor 4 c. Untuk alternative jawaban C diberi skor 3 d. Untuk alternative jawaban D diberi skor 2 e. Untuk alternative jawaban E diberi skor 1

Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variable apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut :

skor tertinggi−skor terendah banyaknya bilangan

Maka diperoleh � =5−1

5 = 0,80

Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variable yaitu :

a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5,00 b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20 c. Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40 d. Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60 e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80

Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka dari jumlah skor dari variable akan ditentukan rata-ratanya dngan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian


(7)

tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kedalam kategori yang mana.

III.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah :

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono, 2005:193). Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut :

(

)( )

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

− − − = Y Y n X X n Y X XY n r Keterangan :

r = koefisien korelasi x = variabel bebas y = variabel terikat n = jumlah sampel

Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :

a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0) berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.


(8)

b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +) berarti kenaikan nilai variabel yang satu, diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif.

c. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) berarti kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antar kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interprestasi angka yang dikemukanan ileh (sugiyono 2005:214).

Tabel I Pedoman untuk memberikan interprestasi Koefisien Korelasi Interprestasi Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah

Sedang Tinggi

Sangat Tinggi

Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukasn batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja dan alternatif dapat diterima.

2. Koefisien Determinant

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan


(9)

mengkuadratkan nikai koefisien korelasi product moment (R) dan dikalikan 100%.

Keterangan :

KP = Koefisien Korelasi

Rxy = Koefisien Korelasi Product Moment antara x dan y

3. Uji Hipotesis (Uji T)

Untuk melihat hubungan variabel x dan y digunakan uji statistik dengan rumus: � = �√� −2

√1− �2

(Sutrisno Hadi, 2001:365)

Kriteria pengujian adalah :

- Jika harga �ℎ�����<����� maka hipotesis alternative ditolak - Jika harga �ℎ�����>����� maka hipotesis alternative ditolak


(10)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV.1 Profil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dibentuk berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagai instansi pelaksana administrasi kependudukan untuk wilayah kabupaten/kota. IV.2 Visi dan Misi

a. Visi

Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dalam bidang administrasi kependudukan dan akta-akta catatan sipil.

b. Misi

Meningkatkan penyelenggaraan kegiatan Pendaftaran Penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) serta penyelenggaraan pencatatan dan penerbitan akta-akta catatan sipil, memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang cepat, tepat dan mudah.

IV.3 Struktur Organisasi

Sebagaimana diatur dalam Keputusan Walikota Medan No.03 Tahun 2009, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan merupakan unsur penunjang pemerintah kota Medan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui Sekretaris Daerah.

Adapun susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan adalah sebagai berikut:


(11)

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Penyusunan Program; 3. Bidang kependudukan terdiri dari:

a. Seksi Regristrasi Penduduk dan Nomor Induk Kependudukan; b. Seksi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk;

c. Seksi Mutasi Penduduk; 4. Bidang Catatan Sipil terdiri dari:

a. Seksi Kelahiran dan Kematian; b. Seksi Perkawinan dan Perceraian; c. Seksi Perubahan Data;

5. Bidang Data Kependudukan terdiri dari: a. Seksi Data Kependudukan;

b. Seksi Penyimpanan Dokumen Kependudukan; c. Seksi Penyuluhan;

6. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan terdiri dari:

a. Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan; b. Seksi Pengendalian Kependudukan;

7. Kelompok Jabatan Fungsional


(12)

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang kependudukan dan catatan sipil berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan sebagai berikut:

1. Merumuskan kebijakan teknis dibidang kependudukan dan catatan sipil. 2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

kependudukan dan catatan sipil.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kependudukan dan catatan sipil.

4. Mendokumentasikan hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. 5. Menjamin kerahasiaan dan keamanan data atas peristiwa kependudukan

dan peristiwa penting.

6. Melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang disampaikan oleh penduduk dalam pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

7. Menyediakan data Agregat Kependudukan dan Catatan Sipil. 8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

Untuk memungkinkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sesuai Keputusan Walikota Medan No.03 Tahun 2009, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Medan sesuai dengan surat Keputusan Walikota Medan No. 03


(13)

Tahun 2009 untuk masing-masing perangkat kerja, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan terdiri atas:

1. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas di bidang ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan urusan lainnya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Mengelola urusan perlengkapan, kerumahtanggaan, dan pengadaan barang dinas

c. Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat dan urusan umum lainnya.

d. Mengelola urusan administrasi kepegawaian

e. Mengelola urusan administrasi keuangan serta rencana penyusunan laporan keuangan dinas

f. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan rencana program kerja dinas

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya


(14)

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Penyusunan Program;

Setiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagiaan yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

a. Sub Bagian Umum mempunyai tugas mengelola surat menyurat, surat keterangan bidang kependudukan dan catatan sipil, pengadaan barang dan perlengkapan kerumahtanggaan, mengelola administrasi dibidang kepegawaian serta urusan umum lainnya.

b. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola administrasi keuangan serta rencana penyusunan laporan keuangan.

c. Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas mengumpulkan dan menyiapkan bahan perumusan rencana dan program kerja dinas, menganalisa dan menyajikan data serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan rencana program kerja dinas.

2. Bidang Kependudukan

Bidang Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang pelayanan dan pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing.


(15)

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Registrasi Penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing dan pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK)

c. Melaksanakan kegiatan pendaftaran dan pencatatan administrasi penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing

d. Mengumpulkan dan mengelola bahan pelayanan pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing

e. Melaksanakan kegiatan penerbitan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk

f. Mengelola pendaftaran dan pencatatan mutasi penduduk Warga Negara Indonesi (WNI) dan Orang Asing

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya

Bidang kependudukan terdiri dari:

a. Seksi Regristrasi Penduduk dan Nomor Induk Kependudukan; b. Seksi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk;

c. Seksi Mutasi Penduduk;

Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang:

a. Seksi Regristrasi Penduduk dan Nomor Induk Kependudukan mempunyai tugas memverifikasi dan memvalidasi formulir biodata


(16)

penduduk dan merekam data ke dalam database kependudukan untuk mendapatkan NIK.

b. Seksi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk mempunyai tugas memverifikasi dan memvalidasi data penduduk dan berkas formulir permohonan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk beserta lampiran kelengkapan berkas persyaratan, merekam data kedalam data base, menerbitkan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk.

c. Seksi Mutasi Penduduk mempunyai tugas memeriksa dan meneliti berkas permohonan dan surat pengantar pindah/pindah datang, merekam data ke dalam data base kependudukan, menerbitkan surat keterangan pindah/pindah datang antar kabupaten/kota dalam satu propinsi dan pindah/pindah datang antar propinsi.

3. Bidang Catatan Sipil

Bidang Catatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksankan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Catatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pelayanan pencatatan sipil penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing. Untuk melaksanakan tugas bidang Catatan Sipil mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Melaksanakan pendaftaran dan pencatatan, memeriksa dan meneliti berkas pencatatan, mengelola data serta penerbitan Akta


(17)

Kelahiran, Akta Kematian, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak

c. Melaksanakan pendaftaran dan pencatatan, memeriksa dan meneliti berkas pencatatan, serta mencatat pengesahan dan pengangkatan anak, perubahan nama Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing

d. Melaksanakan pendafataran dan pencatatan, memeriksa dan meneliti berkas pencatatan, serta mengelola perubahan status kewarganegaraan

e. Melaksanakan pendafataran dan pencatatan, memeriksa dan meneliti berkas pencatatan, serta mencatat pembatalan perkawinan dan perceraian

f. Melaksanakan pencatatan peristiwa penting lainnya

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya

Bidang Catatan Sipil terdiri dari: a. Seksi Kelahiran dan Kematian; b. Seksi Perkawinan dan Perceraian; c. Seksi Perubahan Data;

Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Catatan Sipil.

a. Seksi Kelahiran dan Kematian mempunyai tugas menyiapkan bahan pencatatan, pendaftaran dan memeriksa meneliti berkas


(18)

pencatatan serta mengelola data dan menerbitkan akta kelahiran dan akta kematian bagi Warga Negara Indonesi (WNI) dan Orang Asing

b. Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas menyiapkan bahan pencatatan, pendaftaran dan memeriksa dan meneliti berkas pencatatan serta mengelola data dan menerbitkan akta perceraian bagi Warga Negaraa Indonesi (WNI) dan Orang Asing.

c. Seksi Perubahan Data mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan data, memeriksa dan meneliti berkas serta mengelola data dan menerbitkan Akta Pengakuan Anak, pendaftaran dan pencatatan pengesahan dan pengangkatan anak, perubahan nama, perubahan status kewarganegaraan, menerbitkan salinan dan Akta Kutipan II dan seterusnya serta mencatat peristiwa penting lainnya bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing.

4. Bidang Data Kependudukan

Bidang Data Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.Bidang Data Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang Pengelolaan Data dan Laporan Penduduk Warga Negara Indonesi (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA). Untuk melaksanakan tugas Bidang Data Kependudukan mempunyai fungsi:


(19)

b. Menyimpan dan memelihara akurasi data kependudukan dan catatan sipil dalam data base kependudukan

c. Menjaga kerahasiaan data individu masyarakat

d. Menyediakan data agregat kependudukan dan catatan sipil sebagai dasar pengolahan data statistik dan laporan data kependudukan e. Menyiapkan bahan dan data untuk pelaksanaan penyuluhan

administrasi kependudukan dan catatan sipil

f. Memeriksa, mengesahkan dokumen yang telah dikeluarkan sebelum diarsipkan serta mengelolah dan menyimpan dokumen kependudukan dan catatan sipil

g. Menyiapkan bahan dan data untuk kegiatan pelaksanaan penyuluhan Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Warga Negara Indonesi (WNI) dan Orang Asing

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya

Bidang Data Kependudukan terdiri dari: a. Seksi Data Kependudukan;

b. Seksi Penyimpanan Dokumen Kependudukan; c. Seksi Penyuluhan;

Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Data Kependudukan.

a. Seksi Data Kependudukan mempunyai tugas menyiapkan dan memlihara akurasi data kependudukan dan catatan sipil dalam data


(20)

base kependudukan, menjaga kerahasiaan data individu masyarakat, menyediakan data agregat kependudukan dan catatan sipil sebagai dasar pengelolaan data statistik dan laporan data kependudukan, menyiapkan bahan dan data untuk pelaksanaan penyuluhan administrasi kependudukan dan catatan sipil.

b. Seksi Penyimpanan Dokumen Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan, pengesahan dokumen berkas yang telah dikeluarkan sebelum diarsipkan serta mengelola dan menyimpan dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil.

c. Seksi Penyuluhan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan data untuk kegiatan pelaksanaan penyuluhan Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing.

5. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang pengendalian dan pengawasan, serta penyuluhan pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA). Untuk melaksanakan tugas Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan mempunyai fungsi:


(21)

a. Menyusun rencana kerja

b. Pengolahan data dan menyusun grafik data statistik

c. Memberikan layanan informasi Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil melalui papan informasi maupun secara lisan.

d. Pemeriksaan data dan dokumen yang telah dikeluarkan sebelum diarsipkan

e. Pengendalian, pemantauan, pengawasan dan penyelidikan terhadap penyelenggaraan administrasi kependudukan dan catatan sipil. f. Pengendalian, pemantauan, dan pengawasan mobilitas penduduk

dan arus komputer penduduk

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan terdiri dari:

a. Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan; b. Seksi Pengendalian Kependudukan;

Setiap seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Pengendalian Kependudukan.

a. Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan pengolahan data dan menyusun grafik data statistik serta memberikan layanan informasi Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil melalui papan informasi maupun secara lisan.


(22)

b. Seksi Pengendalian Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan data dan berkas yang telah dikeluarkan sebelum diarsipkan dan melaksanakan pengendalian, pemantauan, penyelidikan terhadap penyelenggaraan administrasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan mobilitas penduduk serta arus komputer penduduk.

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil sesuai dengan keahlian dan kebutuhan

a. Kelompok jabatan fungsional dimaksud pada pasal tersebut diatas terdiri dari sejumlah tenaga,dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan keahliannya.

b. Setiap kelompok tersebut pada ayat 1 pasal ini dipimpin oleh seoarang tenaga fungsional senior

c. Jumlah jabatan fungsional tersebut pada ayat 1 pasal ini, ditentukan berdasarkan kebutuhan daerah

d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut pada ayat 1 pasal ini, diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

IV.5 Sumber Daya Manusia

Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan seluruhnya berjumlah 128 orang yang tersebar di seluruh sub unit organisasi. Berdasarkan


(23)

golongan, yang paling tinggi jumlahnya adalah Golongan III sejumlah 72 orang, Golongan II sejumlah 57 orang dan golongan IV sejumlah 5 orang.

Tabel 1

Komposisi Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan menurut Golongan

No. Pangkat / Golongan Jumlah (Orang) 1. Jumlah Pegawai 151 orang

2. Pangkat/Golongan:

2.1 Gol I -

2.2 Gol II 57 orang

2.3 Gol III 66 orang

2.4 Gol IV 5 orang

3. Jumlah Pejabat Struktural 21 orang 4. Jumlah Pejabat Fungsional 2 orang

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan

Menurut tingkat pendidikan, pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dominan adalah Sarjana (S1) sejumlah 72 orang (47,7%), Diploma III sejumlah 15 orang (9,9%) dan SLTA sejumlah 57 orang (37,7%). Sementara Pasca Sarjana (S2) sejumlah 7 orang (4,6%), sedangkan SLTP dan SD tidak ada.


(24)

Tabel 2

Komposisi Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan menurut Tingkat Pendidikan Formal

No.

Jenjang Pendidikan Jumlah (Orang)

1. SD -

2. SLTP -

3. SLTA 57 orang

4. D III 15 orang

5. S1 72 orang

6. S2 7 orang

Jumlah 151 orang

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan

Penyelenggaraan urusan kependudukan sangat membutuhkan pengetahuan teknis kependudukan dan catatan sipil. Namun berdasarkan data yang ada dari 151 pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan hanya 30 orang atau (20%) yang pernah mengikuti kursus teknis/fungsional kependudukan dan belum tersedianya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Hal ini menunjukkan masih relatif rendahnya kompetensi pegawai untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kota di bidang kependudukan pada masa datang.

IV.6 Sarana dan Prasarana

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan urusan kependudukan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dilengkapi oleh peralatan dan


(25)

perlengkapan kantor termasuk mobilier, sarana dan prasarana pelayanan administrasi kantor dan pelayanan kepada masyarakat antara lain:

1. Tanah/gedung yang ditempati oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan adalah milik Kantor Perpustakaan Kota Medan.

2. Kendaraan Dinas

a. Kendaraan roda 4, sebanyak 7 (tujuh) unit. b. Kendaraan roda 2, sebanyak 7 (tujuh) unit.

c. Kendaraan Operasional Pelayanan, sebanyak 4 (empat) unit.

Tabel 3

Sarana dan Prasarana Dinas Kependudukandan Catatan Sipil Kota Medan

No. Nama Barang Jumlah

(Unit)

Keadaan

Ket. Baik Rusak

1. Kursi tunggu 15 Baik - -

2. Stabilizer 23 Baik - -

3. UPS 62 Baik - -

4. Server 1 Baik - -

5. Mesin pompa air ukuran besar 1 Baik - - 6. Kipas angin stainleesstel ukuran

besar 6 Baik - -

7. TV LCD 32 inchi + breaked 4 Baik - -

8. Wireless microphone 1 Baik - -


(26)

10. Jam dinding ukuran besar 10 Baik - - 11. Pengadaan mesin fotocopy 2 Baik - - 12. Mesin generator genset 21 Baik - - 13. Meja kerja operator 16 Baik - -

14. Kursi kerja eselon 6 Baik - -

15. Kursi kerja staf 17 Baik - -

16. Lemari buku 1 Baik - -

17. Komputer 22 Baik - -

18. Tablet 0 Baik - -

19. Mesin nomor antrian 1 Baik - - Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sarana prasarana Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan bila dibandingkan dengan beban kerja yang diemban sudah cukup memadai walaupun gedung kantor masih menempati gedung kantor perpustakaan, tetapi kendaraan roda 4 (empat) untuk operasional kepala dinas sudah ada demikian juga dengan kendaraan roda 2 (dua) cukup memadai untuk kegiatan operasional pegawai khususnya pegawai pencatatan sipil sebanyak 7 (tujuh) unit.


(27)

BAB V

PENYAJIAN DATA

V.1. Penyajian Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada responden selama melakukan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan. Adapun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup, dimana responden diharuskan memilih salah satu alternatif jawaban yag tersedia. Setiap jawaban akan diberikan nilai atau skor.

Penulis akan menyajikan penelitian yang telah dilakukan selama penulisan skripsi ini dengan menyebarkan kuesioner. Adapun kuesioner yang disebarkan terdiri atas 2 variabel, yaitu :

a) Variabel bebas/Sistem Komputerisasi (X) terdiri atas 12 pertanyaan. b) Variabel terikat/Produktivitas Kerja Pegawai (Y) terdiri atas 12

pertanyaan.

Bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel yang diteliti tersebut yang kemudian akan digunakan dalam analisa data untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel komunikasi pimpinan dengan variabel peningkatan motivasi kerja dan sekaligus untuk menguji hipotesis. Untuk menentukan nilai pada jenis pertanyaan dari suatu indikator, digunakan skala yang mengurutkan dari suatu tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Jadi nilai masing - masing alternatif 4 (lima) jawaban yang telah disediakan adalah sebagai berikut:


(28)

- Jawaban “SS” bernilai 5 untuk tingkat sangat setuju - Jawaban “S” bernilai 4 untuk tingkat setuju

- Jawaban “KS” bernilai 3 untuk tingkat kurang setuju - Jawaban “TS” bernilai 2 untuk tingkat tidak setuju

- Jawaban “STS” bernilai 1 untuk tingkat sangat tidak setuju

V.2. Karakteristik Responden

Data karakteristik responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi responden.Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah pegawaiDinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dan yang menjadi sampel responden berjumlah 30 orang. Karakteristik responden ini meliputi jenis kelamin, dan usia. Untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel-tabel yang diuraikan peneliti di bawah ini:

Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki – laki 12 40

2 Perempuan 18 60

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner 2016

Dari data pada tabel klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin diatas, 12 responden (40%) berjenis kelamin laki – laki sedangkan 18 responden (60%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan berjenis kelamin perempuan.


(29)

Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Rentang Usia Frekuensi Persentase (%)

1 21 - 30 Tahun 12 40

2 31 - 40 Tahun 15 50

3 Diatas 41 Tahun 3 10

Jumlah 30 100

Sumber ; Kuesioner 2016

Dari data pada tabel klasifikasi responden berdasarkan usia diatas, 12 responden (40%) berada pada usia 21-30 tahun sedangkan 15 orang responden (50%) berada pada usia 31-40 tahun dan 3 orang responden atau 10% berada pada usis diatas 41 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berada para kisaran usia antara 31 – 40 tahun.

V.3. Distribusi Jawaban Responden

1. Sistem Komputerisasi (Variabel X) Tabel 5.3

Perencanaan kerja yang dilakukan berjalan dengan baik

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 10 33,3

Kurang Setuju 18 60

Tidak Setuju 1 3,3

Sangat Tidak Setuju 1 3,3

Jumlah 30 100


(30)

Berdasarkan distribusi jawaban mengenai perencanaan kerja yang dilakukan berjalan dengan baik, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 18 orang atau 60% dan 10 orang atau 33,3% menjawab setuju. Hal ini terjadi karena reponden beranggapan bahwa perencanaan kerja yang dilakukan belum berjalan dengan baik dikarenakan banyak menemui hambatan – hambatan dalam proses perencanaan kerja. 1 orang atau 3,3% menjawab tidak setuju dan 1 orang atau 3,3% menjawab sangat tidak setuju.

Tabel 5.4

Setiap pegawai diberitahu akan rencana kerja yang akan dilaksanakan

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 1 3,3

Setuju 12 40

Kurang Setuju 15 50

Tidak Setuju 2 6,7

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang setiap pegawai diberitahu akan rencana kerja yang akan dilaksanakan, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 15 orang atau 50% dan 12 orang atau 40% menjawab setuju. Dan 2 orang atau 6,7% menjawab tidak setuju.


(31)

Berdasarkan hasil diatas dapat dikatakan bahwa pegawai merasa kurang memperoleh informasi mengenai rencana kerja apa saja yang akan dilaksanakan.

Tabel 5.5

Pegawai dilibatkan dalam penyusunan rencana kerja

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 8 26,7

Kurang Setuju 18 60

Tidak Setuju 3 10

Sangat Tidak Setuju 1 3,3

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang pegawai dilibatkan dalam penyusunan rencana kerja, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 18 orang atau 60% dan 8 orang atau 23,7% menjawab setuju. 3 orang atau 10% menjawab tidak setuju, dan 1 orang atau 3,3% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini terjadi karena responden merasa bahwa keterlibatan pegawai dalam penyusunan rencana kerja belum mencapai titik yang maksimal.


(32)

Tabel 5.6

Tugas dan fungsi masing – masing pegawai mampu dijalankan dengan baik

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 12 40

Kurang Setuju 15 50

Tidak Setuju 2 6,7

Sangat Tidak Setuju 1 3,3

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang tugas dan fungsi masing – masing pegawai mampu dijalankan dengan baik, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 15 orang atau 50% dan 12 orang atau 40% menjawab setuju. Sedangkan 2 orang atau 6,7% menjawab tidak setuju, dan 1 orang atau 3,3% menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut responden merasa tugas dan fungsi masing – masong pegawai belum mampu dijalankan dengan baik oleh para pegawai, hal inilah memerlukan perbaikan serta perhatian pimpinan agar kinerja para pegawai menjadi lebih baik.


(33)

Tabel 5.7

Pembagian tugas dan fungsi antar pegawai terorganisasi dengan baik

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 12 40

Kurang Setuju 15 50

Tidak Setuju 3 10

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang pembagian tugas dan fungsi antar pegawai terorganisasi dengan baik, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 12 orang atau 40% dan 15 orang atau 50% menjawab setuju. Sedangkan 3 orang atau 10% menjawab tidak setuju.Berdasarkan jawaban diatas responden merasa bahwa pembagian tugas dan fungsi kerja diantara para pegawai belum berjalan dengan baik, masih ditemukan tumpang tindih dalam penyelesaian pekerjaan diantara para pegawai.


(34)

Tabel 5.8

Seluruh penyelesaian pekerjaan berjalan sesuai dengan prosedur yang ada

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju -

Setuju 7 23,3

Kurang Setuju 20 66,7

Tidak Setuju 3 10

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang seluruh penyelesaian pekerjaan berjalan sesuai dengan prosedur yang ada, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 20 orang atau 66,7% dan 7 orang atau 23,3% menjawab setuju. Sedangkan 3 orang atau 10% menjawab sangat tidak setuju.Berdasarkan hal tersebut responden merasa bahwa seluruh penyelesaian pekerjaan berjalan belum sesuai dengan prosedur yang ada, masih terdapat prosedur yang dilewati ataupun prosedur yang membuat penyelesaian pekerjaan menjadi lebih lama.


(35)

Tabel 5.9

Para pegawai memperoleh arahan dari atasan dalam menyelesaikan pekerjaan

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 11 36,7

Kurang Setuju 15 50

Tidak Setuju 3 10

Sangat Tidak Setuju 1 3,3

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang pegawai memperoleh arahan dari atasan dalam menyelesaikan pekerjaan, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 15 orang atau 50% dan 11 orang atau 36,7% menjawab setuju. Sedangkan 3 orang atau 10% menjawab tidak setuju, dan 1 orang atau 3,3% menjawab tidak setuju. Berdasarkan hasil diatas maka responden berpendapat bahwa para pegawai kurang memperoleh arahan dari atasan dalam menyelesaikan pekerjaan, kebanyakan para pegawai menyelesaikan pekerjaan tanpa ada arahan dari pimpinan.


(36)

Tabel 5.10

Pengarahan yang diberikan oleh pimpinan mampu di pahami dengan baik oleh para pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 1 3,3

Setuju 12 40

Kurang Setuju 14 46,7

Tidak Setuju 1 3,3

Sangat Tidak Setuju 2 6,7

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang pengarahan yang diberikan oleh pimpinan mampu di pahami dengan baik oleh para pegawai, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 14 orang atau 46,7% dan 12 orang atau 40% menjawab setuju. Sedangkan 1 orang atau 3,3% menjawab sangat setuju dan tidak setuju, dan 2 orang atau 6,7% menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan data diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa responden merasa pengarahan yang diberikan oleh pimpinan mampu belum mampu dipahami dengan baik oleh para pegawai.


(37)

Tabel 5.11

Pengarahan yang diberikan berlangsung secara kontiniyu

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 10 33,3

Kurang Setuju 18 60

Tidak Setuju 1 3,3

Sangat Tidak Setuju 1 3,3

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban mengenai pengarahan yang diberikan berlangsung secara kontiniyu, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 18 orang atau 60% dan 10 orang atau 33,3% menjawab setuju. 1 orang atau 3,3% menjawab sangat tidak setuju dan 1 orang atau 3,3% menjawab tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa pengarahan yang diberikan berlangsung tidak terus menerus hanya terjadi pada waktu penyelesaian pekerjaan yang dirasa berat bagi pegawai.


(38)

Tabel 5.12

Pegawai merasa pengawasan yang dilakukan memberi manfaat kepada para pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 1 3,3

Setuju 12 40

Kurang Setuju 15 50

Tidak Setuju 2 6,7

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentangpegawai merasa pengawasan yang dilakukan memberi manfaat kepada para pegawai, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 15 orang atau 50% dan 12 orang atau 40% menjawab setuju. 2 orang atau 6,7% menjawab tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa secara umum parapegawai merasa pengawasan yang dilakukan belum maksimal sehingga belum memberikan manfaat maksimal kepada para pegawai.


(39)

Tabel 5.13

Pengawasan yang dilakukan berlangsung secara terus menerus

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 8 26,7

Kurang Setuju 18 60

Tidak Setuju 3 10

Sangat Tidak Setuju 1 3,3

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang pengawasan yang dilakukan berlangsung secara terus menerus, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 18 orang atau 60% dan 8 orang atau 26,7% menjawab setuju. 3 orang atau 10% menjawab tidak setuju dan 1 orang atau 3,3% menjawab sangat tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa pengawasan yang dilakukan belum maksimal dan belum berlangsung secara terus menerus.


(40)

Tabel 5.14

Atasan memberikan pengawasan terhadap pekerjaan yang dikerjakan oleh para pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 12 40

Kurang Setuju 15 50

Tidak Setuju 2 6,7

Sangat Tidak Setuju 1 3,3

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang atasan memberikan pengawasan terhadap pekerjaan yang dikerjakan oleh para pegawai, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 15 orang atau 50% dan 12 orang atau 40% menjawab setuju. Sedangkan 2 orang atau 6,7% menjawab tidak setuju, dan 1 orang atau 3,3% menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut respoonden merasa bahwa pengawasan terhadap hasil kerja para pegawai yang lakukan oleh pimpinan perlu dimaksimalkan agar memberikan efek positif kepada kinerja dari para pegawai.


(41)

2. Produktivitas Kerja Pegawai (Variabel Y) Tabel 5.15

Para pegawai memberikan sikap kerja yang baik

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 5 16,7

Setuju 16 53,3

Kurang Setuju 6 20

Tidak Setuju 1 3,3

Sangat Tidak Setuju 2 6,7

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang pegawai memberikan sikap kerja yang baik, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 16 orang atau 53,3% dan 5 orang atau 16,7% menjawab sangat setuju. Sedangkan sebanyak 6 orang atau 20% menjawab kurang setuju, 1 orang atau 3,3% menjawab tidak setuju dan sebanyak 2 orang atau 6,7% menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan hal diatas maka dapat disimpulakan bahwa parapegawai memberikan sikap kerja yang baik dalam setiap proses penyelesaian pekerjaan.


(42)

Tabel 5.16

Tingkat pendidikan para pegawai memadai dalam penyelesaian pekerjaan

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 6 20

Kurang Setuju 21 70

Tidak Setuju 3 10

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang tingkat pendidikan para pegawai memadai dalam penyelesaian pekerjaan, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 21 orang atau 70% dan 6 orang atau 20% menjawab setuju. Sedangkan sebanyak 3 orang atau 10% menjawab tidak setuju.Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan para pegawai belum cukup memadai dalam penyelesaian pekerjaan dari masing – masing pegawai.


(43)

Tabel 5.17

Pegawai memiliki kemampuan yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan secara lebih cepat

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 12 40

Kurang Setuju 12 40

Tidak Setuju 2 6,7

Sangat Tidak Setuju 4 13,3

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang pegawai memiliki kemampuan yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan secara lebih cepat, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 12 orang atau 40% dan 12 orang atau 40% menjawab kurang setuju. Sedangkan 2 orang atau 6,7% menjawab tidak setuju, dan 4 orang atau 13,3% menjawab sangat tidak setuju.Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pegawai memiliki kemampuan yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan secara lebih cepatakan tetapi kemampuan tersebut belum terlalu dimaksimalkan oleh para pegawai itu sendiri.


(44)

Tabel 5.18

Proses interaksi yang baik antar pegawai mampu menimbulkan semangat kerja

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 6 20

Kurang Setuju 22 73,3

Tidak Setuju 1 3,3

Sangat Tidak Setuju 1 3,3

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang proses interaksi yang baik antar pegawai mampu menimbulkan semangat kerja, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 22 orang atau 73,3% dan6 orang atau 20% menjawab setuju. Sedangkan 1 orang atau 3,3% menjawab tidak setuju dan 1 orang atau 3,3% menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa proses interaksi yang tercipta diantara para pegawai belum berjalan dengan baik sehingga semangat kerja dari para pegawai belum maksimal tercipta.


(45)

Tabel 5.19

Gaji yang diterima oleh masing – masing pegawai sesuai dengan yang diharapkan oleh para pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 16 53,3

Kurang Setuju 12 40

Tidak Setuju 2 6,7

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang gaji yang diterima oleh masing – masing pegawai sesuai dengan yang diharapkan oleh para pegawai, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 16 orang atau 53,3% dan 12 orang atau 40% menjawab kurang setuju. Sedangkan sebanyak 2 orang atau 6,7% menjawab tidak setuju. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa gaji yang diterima oleh masing – masing pegawai sesuai dengan yang diharapkan oleh para pegawai itu sendiri.


(46)

Tabel 5.20

Lingkungan kerja yang tenang mampu meningkatkan konsentrasi kerja

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 10 33,3

Kurang Setuju 18 60

Tidak Setuju 1 3,3

Sangat Tidak Setuju 1 3,3

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang lingkungan kerja yang tenang mampu meningkatkan konsentrasi kerja, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 18 orang atau 60% dan 10 orang atau 33,3% menjawab setuju. Sedangkan sebanyak 1 orang atau 3,3% menjawab tidak setuju, dan 1 orang atau 3,3% menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja yang tercipta di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan belum mampu meningkatkan konsentrasi kerja para pegawai.


(47)

Tabel 5.21

Iklim kerja yang harmonis mampu meningkatkan kerja sama antar para pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju - -

Setuju 13 43,3

Kurang Setuju 16 53,3

Tidak Setuju 1 3,3

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang iklim kerja yang harmonis mampu meningkatkan kerja sama antar para pegawai, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju yaitu sebesar 16 orang atau 53,3% dan13 orang atau 43,3% menjawab setuju. Sedangkan sebanyak 1 orang atau 3,3% menjawab kurang setuju. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa iklim kerja yang tercipta di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan belum mampu meningkatkan kerja sama antar para pegawai.


(48)

Tabel 5,22

Fasilitas kantor yang tersedia mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh para pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 9 30

Setuju 15 50

Kurang Setuju 4 13,3

Tidak Setuju 1 3,3

Sangat Tidak Setuju 1 3,3

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang fasilitas kantor yang tersedia mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh para pegawai, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 16 orang atau 47,1% dan15 orang atau 44,1% menjawab sangat setuju. Sedangkan sebanyak 2 orang atau 5,9% menjawab kurang setuju dan 1 orang atau 2,9% menjawab tidak setuju. Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa fasilitas kantor yang tersedia mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh para pegawai untuk meningkatkan kinerja dari para pegawai.


(49)

Tabel 5.23

Fasilitas yang tersedia mampu menunjang produktifitas kerja pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 5 16,7

Setuju 16 53,3

Kurang Setuju 6 20

Tidak Setuju 1 3,3

Sangat Tidak Setuju 2 6,7

Jumlah 34 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang fasilitas yang tersedia mampu menunjang produktifitas kerja pegawai, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 16 orang atau 53,3% dan 5 orang atau 16,7% menjawab sangat setuju. Sedangkan sebanyak 6 orang atau 20% menjawab kurang setuju, sebanyak 1 orang atau 3,3% menjawab tidak setuju dan sebanyak 2 orang atau 6,7% menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwafasilitas yang tersedia pada kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan mampu menunjang produktifitas kerja pegawai.


(50)

Tabel 5.24

Kenaikan posisi/jabatan memberikan efek positif terhadap semangat kerja dari para pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 6 20

Setuju 21 70

Kurang Setuju 3 10

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan distribusi jawaban tentang kenaikan posisi/jabatan memberikan efek positif terhadap semangat kerja dari para pegawai, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 21 orang atau 70% dan 6 orang atau 20% menjawab sangat setuju. Sedangkan sebanyak 3 orang atau 10% menjawab kurang setuju.Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kenaikan posisi/jabatan memberikan efek positif terhadap semangat kerja dari para pegawai, yaitu para pegawai menjadi termotivasi dalam memberikan kemampuan terbaiknya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.


(51)

BAB VI ANALISA DATA

Tujuan dari penelitian ini telah diperlihatkan pada BAB I, dan untuk lebih mengetahui apakah tujuan dari penelitian tersebut tercapai atau tidak, maka perlu dilakukan beberapa langkah.Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh sistem komputerisasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, terlebih dahulu apakah ada hubungan antara variabel X (Sistem Komputerisasi) dengan variabel Y (produktivitas kerja pegawai).

Hubungan antara variabel X dan variabel Y dapat diketahui dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment, selanjutnya untuk mengetahui besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan perhitungan koefisien determinasi.Beberapa rumus tersebut telah dipaparkan pada BAB III.

VI.1. Koefisien Korelasi Product Moment

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dari responden maka jika diterapkan dalam rumus akan diperoleh sebagai berikut :

Diketahui :

N : 30 ∑x² : 46002

∑x : 1168 ∑y² : 34734


(52)

Maka rxy=

{

2

}{

2

}

) ( . ) ( . ) )( ( . 2

2 Χ Υ Υ

Χ Υ Χ ΧΥ Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ N N N

��� = 30 . 39670−(1168)(1016)

�{(30 .46002)−(1168)2}. {(30.34734)(1016)2}

��� = 0,435

Dengan hasil perhitungan diperoleh koefisien yang positif sebesar 0,435 antara variabel X dan variabel Y, dimana kenaikan variabel yang satu akan diikuti dengan kenaikan variabel yang lainnya. hubungan yang positif tersebut mengartikan bahwa semakin baik sistem komputerisasi maka akan semakin baik pula produktivitas kerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi product moment diperoleh rxy sebesar 0,435 dan r tabel pada derajat bebas = 28 sebesar 0,361 dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan ketentuan jika r hitung > r tabel maka Ha diterima dan H0 ditolak.

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka tabel korelasi di tampilkan kembali sebagai berikut.

Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment Interval Korelasi Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah


(53)

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi

0,80 – 0,99 Sangat Tinggi Sumber: Sugiyono (2008)

Dengan mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi diatas maka dapat dilihat bahwa r = 0,435 berada pada interval koefisien 0,40 – 0,599 jadi tingkat hubungan/pengaruh antara variabel X dan variabel Y berada pada titik sedang.

VI.2. Koefisien Determinan

Teknik ini digunakan berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas/independen (X) terhadap variabel terikat/dependen (Y). Namun sebelum menentukan Koefisien Determinasi maka harus ditentukan sebelumnya r (nilai Koefisien Korelasi Product Moment) yaitu sebagai berikut :

Penggunaan tekhnik analisa ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar pengaruh antar variabel X dan variabel Y. Dari hasil r (koefisien korelasi) diatas, maka besarnya pengaruh tersebut dapat dihitung sebagai berikut :

D = (���)�× 100% = (�,���)�× 100% = 0,1892 × 100% = 18,92%

Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh antara variabel X (sistem komputerisasi) terhadap variabel Y (produktivitas kerja) adalah sebesar 18,92% dan sisanya sebesar 81,08% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh antara sistem komputerisasi


(54)

terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.

VI.3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam koefisien korelasi adalah untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh sampel yang berjumlah 30 orang, maka perlu di uji signifikansinya. Untuk menguji hipotesis dari penelitian ini kita menggunakan uji t untuk menguji hipotesis penelitian yakni: adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antara sistem komputerisasi dengan produktivitas kerja pegawai yang secara statistik dapat dirumuskan sebagai berikut :

t =

�√�−�

��−��

=

�,���√��−�

��−(�,���)�

t =

�.���

√�,���

t = 2.55

Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis :

 Jika ρ ≠ 0 mak a H0 (Hipotesa Nol) ditolak dan Ha (Hipotesa Alternatif)

diterima, artinya ada pengaruh antara sistem komputerisasi dengan produkktivitas kerja pegawai.

 Jika ρ = 0 maka H0 (hipotesa Nol) diterima dan Ha (Hipotesa Alternatif)

diterima, artinya tidak ada pengaruh signifikan antara sistem komputerisasi dengan produktivitas kerja pegawai.


(55)

Dengan demikian t-hitung > t-tabel (2,55>1,710), maka, H0 ditolak dan Ha

diterima dengan demikian terdapat hubungan antara sistem komputerisasi dengan produktivitas kerja pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.


(56)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

VII.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Berdasarkan hasil penghitungan korelasi product moment yang dilakukan diperoleh hasil r hitung sebesar 0,435 dan r tabel sebesar 0,361 artinya r hitung lebih besar dari r tabel dan berada pada taraf sedang, maka terdapat pengaruh antara sistem komputerisasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan. b. Dapat diketahui dari pengujian koefisien determinan diperoleh hasil

18,92%, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara sistem komputerisasi terhadap produktivitas kerja pegawai dan 81,08 % dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian ini.

c. Adanya pengaruh antara sistem komputerisasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, hal ini disebabkan semakin baik pelaksanaan sistem komputerisasi maka semakin baik pula produktivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.


(57)

VII.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh tentang pengaruh sistem komputerisasi terhadap roduktivitas kerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan. Maka dapat dikemukakan saran- saran sebagai berikut:

a. bahwa efektifitas pelaksanaan sistem komputerisasi dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai dirasai perlu ditingkatkan agar peningkatan produktivitas kerja pegawai menjadi lebih baik dan maksimal.

b. Ke depannya diharapkan pemahaman setiap pegawai dalam pelaksanaan sistem komputerisasi dirasa perlu ditingkatkan, hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan diklat kepada para pegawai dalam pengoperasian sistem komputerisasi.


(58)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Sistem Komputerisasi II.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Lucasdalam Kumorotomo (1998:8), secara sederhana suatu sistem dapatdiartikan sebagaisuatukumpulandariunsur,komponen,atau variabel-variabelyangterorganisasi, salingberinteraksi,salingtergantungsatu samalaindanterpadu. Sementaraitu,menurutJamesO’brien(2006:9)sistem adalahsekelompokkomponenyangsaling berhubungan,bekerjasamauntuk mencapai tujuan bersama denganmenerima input (masukan) serta menghasilkan output (keluaran) dalamproses tranformasi yang teratur.

MenurutAtmosudirdjo (2005:15)mengemukakanpendapatnya sebagaiberikut:Suatusistem terdiriatasobjek-objekatauunsur-unsuratau komponen-komponenyangberkaitandanterhubungsatu samalainsedemikian rupasehinggaunsur-unsurtersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahanyang tertentu.

MenurutDavis(Gordon, 2002:6)sebuahsistemterdiridaribagian-bagian yangsaling berkaitanyangberoperasibersamauntukmencapaibeberapasasaran ataumaksud.Pengertianlainyang dikemukakanolehKumorotomo (1998:8) secarasederhanasuatusistem dapatdiartikansebagaisuatukumpulanatau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,salingtergantung satu sama lain dan terpadu.


(59)

elemenatausubsistem yangsalingbekerjasamaatauyangdihubungkandengan cara-cara tertentu sehinggamembentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsigunamencapaisuatutujuan(Sutanta,2003:4).Suatusistem adalahsuatu jaringankerjadariprosedur-proseduryang saling berhubungan,berkumpul bersama-samauntukmelakukansuatukegiatan atauuntukmenyelesaikansuatu sasarantertentu (Paulus,2005 : 23).

Menurut Jogiyanto (2005 : 2) menyatakan Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan prosedur itu sendiri menurut Fitzgeraldet.al dalam Jogiyanto (2001:2) menyatakan bahwa “Prosedur adalah suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.”

Pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari sub sistem atau jaringan kerja yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Mulyanto (2009:2) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung

(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses) dan sasaran atau tertentu.

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu komponen. sistem.


(60)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan kerjanya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. 3. Subsistem

Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

5. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke sub sistem yang lainnya. Keluaran dari satu sub sistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.


(61)

Masukan (input), adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

7. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

8. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem (Object)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh sistem, kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatu sistem akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Menurut Mulyanto (2009:8), sistem dapat diklasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Sistem abstrak (Abstract system )

Sistem ini merupakan sistem yang tidak tampak secara fisik, karena hanya berupa pemikiran atau ide-ide.


(62)

b) Sistem fisik (Physical system)

Sistem fisik merupakan sistem yang tampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya.

c) Sistem alamiah (Natural system)

Sistem alamiah ini adalah sistem yang terjadi dari proses - proses alam dalam arti tidak dibuat oleh manusia.

d) Sistem buatan manusia (Human made system)

Sistem ini merupakan sistem yg dirancang & didisain oleh manusia. Contoh :

Sistem Informasi - manusia – komputer

Man - machine system / human-machine system interaksi antara manusia dan mesin.

e) Sistem Deterministik (Deterministic System )

Sistem yg beroperasi dengan tingkah laku yg dapat diramalkan disebut sistem deterministik. Interaksi antar tiap-tiap bagian dapat dideteksi, sehingga outputnya juga dapat diramalkan.

Contoh : Sistem Komputer

f) Sistem Tak Tentu (Probabilistic System )

Sistem ini adalah sistem di mana kondisi masa depannya tak dapat diramalkan karena mengandung probabilitas.

Contoh : Sistem Manusia

g) Sistem Tertutup (closed system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.


(63)

h) Sistem Terbuka (open system)

Sistem ini kebalikan dari sistem tertutup, karena sistem terbuka adalah sistem yg berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Oleh sebab itu sistem ini harus mempunyai suatu sistem pengendalian (control system) yang baik agar yg masuk hanya pengaruh – pengaruh yang baik saja. Contoh : sistem kebudayaan Indonesia

II.1.2. Pengertian Sistem Komputerisasi

Perkataankomputer/computerberasaldariperkataan

asingtoComputeartinyahitung.Dengandemikian,makakomputerdapat

diartikansebagaialat hitungatau mesinhitung.Akantetapi,apabilaistilahkomputeritudiartikanke

dalamBahasaIndonesiamenjadimesinhitung,makaimajinasikitaakanlain denganmaknadantujuannya,artinyaseolah-olahkomputeritudisamakandengan kalkulator.

Menurut Longkutoy(1996:24),komputeradalahalatyang memegangperananpentingdidalam sistem pengolahandataelektronis,maka komputer juga disebut alat pengolahdata.

Menurut Blissmer (1985 : 34) komputer adalah suatu alat elektronik yangmampumelakukan beberapatugassebagai berikut :

a. Menerima input.

b. Memproses input tadi sesuai denganprogramnya.

c. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan. d. Menyediakan output dalambentuk informasi.


(64)

MenurutSanders (1985 :29)komputeradalah sistem elektronikuntukmemanipulasidatayangcepatdan tepatsertadirancang

dandiorganisasikan supayasecaraotomatismenerimadanmenyimpandatainput, memprosesnya,danmenghasilkan outputdibawahpengawasansuatu langkah- langkah, instruksi-instruksi programyang tersimpan di memori (stored program).

Menurut Fuori (1973:23)komputeradalah

suatupemprosesdata(dataprocessor)yang dapatmelakukan perhitungan yang besardan cepat, termasuk perhitungan aritmatikayangbesaratauoperasi logika,tanpacampurtangandari manusia mengoperasikan selama pemprosesan.

Menurut Blissmer komputerisasi adalah sebuah sistem alat elektronik yang dapat melakukan beberapa tugas seperti menerima input, memprosesnya, menyimpan perintah dan menyediakan output dalam bentuk informasi.

Menurut

Amsyah(2003:117)komputerisasiadalahalatpengolahdataelektroniktidakbersifat mekanis(mesin)dandapatmerekam danmengolahdata dariyangsederhana sampai yang paling rumitmenjadi informasi.Menurut Sedarmayanti (2001 : 68) komputerisasi adalah rangkaian peralatan elektronik yang dapatmelakukan pekerjaansecarasistematis,berdasarkaninstruksi/program yangdiberikanserta dapat menyimpan danmenampilkan keteranganbilamana diperlukan.

MenurutSutabri(2003:106)sistemkomputerisasiadalahsistemelektronikuntu kmemanipulasidata yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikansecaraotomatis menerima danmenyimpan data input,

memprosesnya dan menghasilkan output di


(65)

program).

Penggunaankomputerdapatmeningkatkanefektivitaskerjadalam rangka menunjangkegiatanorganisasi.Berikutiniakandijelaskanmengenaibagianatau

komponendari sistemkomputerisasimenurut Amsyah(2003: 163)dalam bukunya SistemInformasi Manajemen, yaitu:

1. Perangkat Keras (Hardware)

PerangkatkerasatauHardwareadalahperalatandalam bentukfisikyang menjalankansistem komputer.Hardwaredigunakansebagaimediauntuk menjalankan software dan peralatan iniberfungsiuntuk menjalankan

instruksi-instruksiyangdiberikandanmengeluarkannyadalam bentuk informasiyangdigunakanolehmanusiauntuk laporan.Perangkatkeras terdiridari:

a. Input device

Merupakan alatyang digunakan untukmemasukkandataatau isntruksikedalam komputer.Inputdevicesesuaidengannamanya hanyadigunakanuntukmemasukkandataatau instruksike dalam CPU(processdevice). Contoh:keyboard,mouse,lightpen,dan joystick.

b. Process device

Merupakan alatyangdigunakanuntukmelaksanakankumpulan instruksiyangakanditujukanuntukmenghasilkansuatu hasil tertentu yang dikehendaki. Process device dapat melakukan tugasnya jikaadamasukandariinputdevicebaik berupadataatau instruksi. Alat ini disebutCPU.

a. Output device


(66)

hasil pengolahan dari input, baik ditampilkan padalayar monitormaupundicetakpadamedialain.Contoh:monitor, printer, danplotte. 2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunakatauSoftwareadalahrangkaianprosedurdandokumentasi program yangberfungsiuntukmenyelesaikanberbagaimasalahyang dikehendaki.Perangkat lunakinidijalankanpadaprocessingdevicejika mendapatkanresponmasukandari inputdevicedanhasilprosesyang dilakukanolehperangkatlunakdikeluarkandenganoutputdevice.Contoh: DOS, Microsoft Windows, Unix, dan Linux.

1. Database

Datayangberisiprogram dandatayangdibutuhkandenganadanya mediapenyimpanansecarafisiksepertidisket, harddisk, magnetic tape,dansebagainya.Datajugameliputipengeluarandancatatan laindi atas kertas,microfilm dan sebagainya.

2. Prosedur

Merupakan komponenfisik karena prosedur disediakan dalam bentukfisik sepertibukupanduan dan instruksi.Ada tigajenis prosedur yang dibutuhkan yaitu:

a. Instruksi untuk pemakai.

b. Instruksi untuk penyiapanmasukan

c. Instruksi pengoperasiankaryawan pusat komputer 3. Perangkat Pikir (Brainware)

Perangkat pikir atau Brainware adalah orang yang menggunakan komputer. Orang tersebut harus mempunyai kemampuan minimal dapat


(67)

memasukkan data dan mengeluarkan informasi. Perangkat pikir sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses yang dilakukan pada process device, karena komputer hanya akan bekerja jika mendapatkan instruksi yang diberikan oleh perangkat pikir. Perangkat pikir terdiri dari :

a) Operator Komputer

Petugas mengoperasikan secara langsung sistem komputer, seperti menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyiapkan media untuk perekaman data dan pencetakan dokumen.

b) Analisis Sistem

Bertugas mempelajari dan menganalisis permasalahan yang tumbuh pada suatu organisasi/organisasi, baik organisasi bisnis maupun ilmiah serta arah yang baik bagi pembangunan atau pengembangan suatu informasi. c) Programmer

Merupakan staf EDP (Electronic Data Processing) yang menangani pembuatan program dengan menggunakan bahasa program atau package

program yang dikuasainya. d) Personil Data Entry

Bertugas memasukkan data atau merekam data ke dalam komputer (Secondary storage) sesuai instruksi yang ada.

e) Manajer Sistem Informasi/EDP

Merupakan jabatan tertinggi di dalam bidang komputer. Dalam rangka menjalankan tugasnya, ia harus menyiapkan rencana jangka panjang maupun janga pendek dan menyiapakan anggaran setiap tahunnya untuk


(68)

keperluan pemeliharaan hardware, software, training, maintenance dan lain-lain.

II.1.3. Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yaitu input, processing dan output.MenurutArbie (1987 :104-108), langkah-langkah pengoperasian dalampengelolahandata adalahsebagai berikut;

a) Pengumpulan (Capturing).

Mengumpulkandata denganpenelitian,pemeriksaan,keterangan-keterangan masihmerupakandata/fakta.Oleh karenadata/fakta itu sifatnyamasih baku belumlahdisebut informasi.MisalnyaFormulirkepegawaian,atau Formulir pembuatan kartu keluarga/KTP.

b) Memilih Data (Verifying).

Gunanyauntukmelihat fakta/datayangdikumpulkan itubenar-benarsesuai dengankebenaran denganperkataanlainapakahdatayang disampaikanitu hanyadikarang-karang sajaataubenar-benardiambildarilapangan.Operasi inimenunjukkanpengecekkandanpengesahandatadan untukmenjaminagar data tersebutdapat diperoleh dengancepat,dicatatcermat.

c) Pengelompokkan Data (Classifying)

Datayangtelahdikumpulkandalam beberapakelompoksesuaidengan keinginanyangmemerlukandata.Dalam langkahinimenempatkanunsur- unsurpada kategorikhususyangmemberikanartibagisipemakai.Misalnya,


(69)

pengelompokkandataberdasarkanjeniskelamin,pengelompokkan data berdasarkanagama/suku/umur.

d) Penyusunan (Sorting)

Menempatkan unsur–unsur data dalam urutan–urutanatau rangkaian– rangkaiankhususdisesuaikan dengankebutuhansipemakai.

e) Menyingkat(Sumarizing)

Mengakumulasikandata dalambentukmatematikacarapengumpulannya dibedakandengancara pertamamenunjukkanspesifikasiperhitungan atau angka-angka/data dan cara kedua.

f) Mengalkulasikan (Calculating)

Memberi nilai kepada data-data yangdimulai darilangkah 5 tadi. g) Penyimpanan (Storing)

h) Menempatkandatapadaalat-alatpenyipananapakahberupadaftarkertas, file,ataumicrofilm yangdapatdisimpandandipeliharasebaikmungkindan dilihat sertadiambil kembali pada saat diperlukan.

i) Pengembalian Kembali(Retreiving)

Mengambilketerangan kembalidariarsip(Storing)bilainformasitersebut masihsegar/tidakusang agardapatdipakaisebagaiinformasi.Langkahini mengandungpencarian sampaidiketemukannyadanmendapatkan tambahan bagi unsur-unsur data khusus dari media dimana data-dataitudisimpan. j) Memperbanyak (Reproducing)

k) Menciptakankembali,yaitumemperbanyak informasiyangdisimpanitu, denganmaksuddibagikankepada yangberkepentingan, agartidak hilang masternya.


(70)

l) Mengkomunikasikan (Communicating)

m) Tujuanakhir daripadapemrosesandataadalahuntukmenyampaikan informasikepadasipemakaiyangditujudengan datainformasiyang relevantdan berguna bagi sipemakai.

II.1.4. Tujuan danKeuntungan Penerapan Sistem Komputerisasi Adapun tujuan dari penerapan sistemkomputerisasi menurut

Sedarmayanti(2001 : 69) sebagai berikut :

a) Dapat meningkatkanefektivitas dan efesiensi kerja dalam rangka menunjangkegiatan organisasi.

b) Menunjangpengelolaaninformasisecaraterpadu.

c) Dapatmenyimpandatadaninformasilebihbaik,aman,rapidandapat menghematruangan.

SedangkankeuntunganditerapkansistemkomputerisasimenurutAmsyah (2003 : 130),antaralainadalahsebagai berikut:

a) Efektivitasdanefesiensilebihtinggi.

b) Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebihtertib c) .Biayalebihrendah.

d) Kesalahan lebihsedikit.

e) Meningkatkan pelayanan pelanggan.

f) Memudahkanperencanaandanpengorganisasiankegiatanoperasional dan distribusi.

g) Keputusan yang berdasarkan informasi akanlebih mudah dibuat. h) Mengurangipemakaian ketatausahaan.


(71)

II.2. Manajemen Perkantoran

II.2.1. Pengertian Manajemen Perkantoran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah manajemen dapat dipahami dalam dua pengertian, yaitu penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; dan pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Menurut Griffin (2010), manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Berdasarkan pengertian manajemen tersebut maka manajemen perkantoran dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Pengertian manajemen perkantoran juga adalah suatu kegiatan pengelolaan data dan informasi yang dilakukan secara teratur, sistematik dan terus menerus, mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan mencapai keberhasilan tugas organisasi yang bersangkutan.

Dalam Moekijat (2002), manajemen perkantoran adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen pada kantor, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan kantor agar tujuan kantor dapat tercapai dan pegawai-pegawai merasa puas.

Menurut G.R. Terry dalam Gie (1995), manajemen perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan


(1)

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

EKA SUNDARI LUBIS 100903036

ABSTRAK

PENGARUH SISTEM KOMPUTERISASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA PEGAWAI (Studi pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil Kota Medan)

Penggunaan sistem komputerasi dalam kegiatan perkantoran tentu sangat menunjang dalam kelancaran serta kecepatan dalam penyelesaian pekerjaan dari masing – masing pegawai. Pemahaman akan computer yang baik hendaknya dimiliki oleh para pegawai agar proses pelaksanaannya berjalan dengan lancar serta menungjang terciptanya kinerja serta produktivitas kerja yang baik.Tingkat produktivitas dalam suatu organisasi tidak hanya menentukan kemampuan organisasi itu memberikan pelayanan yang baik tetapi juga kepuasan masyarakat.

Penelitian ini dilakukan di kantorDinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian korelasional dengan melakukan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh.sampel yang diambil adalah 30 orang, dalam hal ini yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.

Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis data korelasi product moment, dari persamaan tersebut hasil perhitungan yang didapat 0,435 dimana hubungan antara variabel X dan variabel Y berada pada kategori sedang. Koefisien determinan yang diperoleh sebesar 18,92% artinya hubungan antara variabel X dan Y sebesar 18,92% dan 81,08% dipengaruhi oleh faktor diluar penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji signifikan didapat harga thitung adalah 2,55, dimana

adanya pengaruh antara sistem komputerisasi dan produktifitas kerja pegawai.


(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala Puji dan syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT berkat rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Produktifitas Kerja Pegawai (Studi Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan)”.

Skripsi merupakan karya ilmiah yang disusun sebagai salah satu syarat wajib bagi setiap mahasiswa/i Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Administrasi Negara untuk memperoleh gelar sarjana sekaligus merupakan pembelajaran bagi mahasiswa.

Penulis menyadari bahwa yang disajikan dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna untuk menyempurnakan penelitian ini agar menjadi lebih baik lagi.

Dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini penulis dibantu oleh banyak pihak.Bantuan tersebut berupa materil dan moril sehingga penulis dapat termotivasi untuk menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, diantaranya kepada :

1. Teristimewa untuk Ayahanda Eri Mulkan Lubis dan Ibunda Syamsinar Tanjung tercinta terimakasih atas doa, dukungan, nasehat serta cinta dan kasih sayang yang tak pernah putus kepada penulis hingga saat ini, walaupun selalu bawel ingati kapan selesai skripsinya. Saya ucapkan


(3)

banyak – banyak terima kasih buat ayah dan mamak atas kepeduliaannya kepada penulis.

2. Untuk adek, kakak, abang dan saudara – saudara yang tersayang, terima kasih juga untuk doa dan selalu support serta nasehatnya sampai penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Muryanto Amin,S.Sos, M. Si, selaku Dekan FISIP USU.

4. Bapak Drs. Rasudyn Ginting, M. Si, selaku Ketua Depatemen Ilmu Administrasi Negara.

5. Ibu Dra. Elita Dewi, M. Sp, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara.

6. Bapak Drs. Kariono, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi petunjuk serta arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Burhanuddin Harahap. M.Si, selaku dosen PA dari awal penulis masuk kuliah.

8. Seluruh dosen dan pegawai Departemen Ilmu Administrasi Negara FISIP USU.

9. Kak Dian dan Kak Mega yang telah membantu penulis dalam urusan administrasi.

10.Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di instansi tersebut.

11.Buat sahabat – sahabat terdekat dari semester awal masuk, Monica, Migu, Acho dan Yonta yang dulu bagaikan kepompong.


(4)

12. Buat sahabat – sahabat aku monica, ryantina, nesya, widya yang selalu membantu aku dalam menyelesaikan tugas akhir, selalu menyemangati dan menghibur di saat galau. Terima kasih juga buat bang bembeng yang selalu membantu dalam penulisan tugas akhir ini.

13.Buat teman – teman SMA, Maysarah dan Eunice munthe yang support dan menghibur saya. Dan juga buat teman sepermainan temtem, dila, dan yang lainnya yang selalu semangati saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

14.Kepada R.R terima kasih selalu support dan kasih semangat dari awal kuliah hingga selesai.

15.Kepada teman – teman seperjuangan stambuk 2011 jurusan Ilmu Administrasi Negara yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak pada umumnya.Akhirnya Penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Medan, 8 Juni 2016 Penulis

Eka Sundari Lubis NIM 120903098


(5)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang... 1

I.2 Rumusan masalah ... 5

I.3 Tujuan Penelitian ... 6

I.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Sistem Komputerisasi... 7

II.1.1. Pengertian Sistem…………... 7

II.1.2. Pengertian Sistem Komputerisasi……... 12

II.1.3. Siklus Pengolahan Data…………... 17

II.1.4. Tujuan dan Keuntungan Penerapan Sistem Komputerisasi... 19

II.2 Manajemen Perkantoran... 20

II.2.1. Pengertian Manajemen Perkantoran... 20

II.2.2. Fungsi Manajemen Perkantoran... 21

II.2.3. Prinsip dan Asas Manajemen Perkantoran………… 24

II.3. Produktivitas Kerja……… 27

II.3.1. Pengertian Produktifitas Kerja………. 27

II.3.2. Faktor Yang Mempengaruhi Produktifitas Kerja…. 29 II.4. Hipotesis... 32

II.5. Defenisi Konsep……… 32

II.6. Defenisi Operasional... 33

BAB III METODELOGI PENELITIAN III.1 Bentuk Penelitian... 36

III.2 Lokasi penelitian ... 36

III.3 Populasi dan Sampel... 36

III.3.1. Populasi………. 36

III.3.2. Sampel……… 37


(6)

III.5 Teknik Pengukuran Skor……….. 38

III.6 Teknik Analisis Data ... 40

BAB IVDESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1. Profil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil... 43

IV.2. Visi dan Misi... 43

IV.3. Struktur Organisasi... 43

IV.4. Tugas Pokok dan Fungsi... 45

IV.5. Sumber Daya... 56

IV.6. Sarana dan Prasarana... 57

BAB V PENYAJIAN DATA V.1. Penyajian Data…... 60

V.2. Karakteristik Responden... 61

V.3. Distribusi Jawaban Responden……….. 63

BAB VI ANALISA DATA VI.1. Koefisien Korelasi Product Moment………... 85

VI.2. Koefisien Determinan...………. 87

VI.3. Uji Hipotesis (Uji T)……… 88

BAB VII PENUTUP VII.1.Kesimpulan...………. 90

VII.2. Saran... 91 DAFTARPUSTAKA