2.2.3. Kebutuhan Oksigen Biologi BOD
Biological Oxygen Deman BOD atau Kebutuhan Oksigen Biologi adalah suatu analisis empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses
mikrobiologis yang benar-benar didalam air. Angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan mengoksidasi hampir semua zat
organis yang terlarut dan sebagian zat-zat organis yang tersuspensi dalam air.
Kalau suatu badan air tercemar oleh zat-zat organic, bakteri tersebut dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses oksidasi tersebut yang bias
mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air dan keadaan menjadi anaerobik dan dapat menimbulkan bau busuk pada air tersebut. Pemeriksaan BOD didasarkan reaksi
oksidasi zat organik dengan oksigen didalam air, dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri aerobik sebagai hasil oksidasi akan terbentuk karbon dioksida,
air, dan amoniak. Atas dasar reaksi tersebut, yang memerlukan kira-kira 2 hari dimana 50 reaksi telah tercapai, 5 hari supaya 75 dan 20 hari supaya 100
tercapai, maka pemeriksaan BOD dapat digunakan untuk menafsirkan beban pencemaran zat organis Alaerts, 1987.
2.2.4. Kebutuhan Oksigen Kimia COD
COD Chemichal Oxygen Demand atau Kebutuhan Oksigen Kimia adalah jumlah oksigen mg yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada
dalam satu liter air, dimana K
2
Cr
2
O
7
digunakan sebagai sumber oksigen Oxidating Agent. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organis
Universitas Sumatera Utara
yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen dalam air Alaerts, 1987.
Analisis BOD dan COD dari suatui limbah akan menghasilkan nilai-nilai yang berbeda karena kedua uji mengukur bahan yang berbeda. Nilai COD selalu lebih
tinggi dari nilai BOD. Perbedaan diantara kedua nilai disebabkan oleh banyak factor seperti bahan kimia yang tahan terhadap oksidasi biokimia tetapi tidak tahan terhadap
oksidasi kimia, seperti lignin, bahan kimia yang dapat dioksidasi secara kimia dan peka terhadap oksidasi biokimia tetapi dalam uji BOD 5 hari seperti selulosa, lemak
berantai panjang, atau sel-sel mikroba, dan adanya bahan toksik dalam limbah yang mengganggu uji BOD tetapi tidak dengan COD Laksmi, 1993.
2.2.5. TSS Total Suspended Solid
Total suspended solid atau padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat mengendap langsung.
Padatan tersuspensi terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen seperti bahan-bahan organik tertentu, tanah liat dan lain-
lain.Misalnya air permukaan mengandung tanah liat dalam bentuk tersuspensi.
Air buangan selain mengandung padatan tersuspensi dalam jumlah yang bervariasi, juga sering mengandung bahan-bahan yang bersifat koloid, seperti protein.
Air buangan industri makanan mengandung padatan tarsuspensi yang relatif tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Padatan terendap dan padatan tersuspensi akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air, sehingga dapat mempengaruhi regenerasi oksigen secara fotosintesa.
Pengukuran langsung padatan tersuspensi TSS sering memakan waktu cukup lama. TSS adalah jumlah bobot bahan yang tersuspensi dalam volume air tertentu,
yang biasanya dinyatakan dalam mgL atau ppm.
Partikel tersuspensi akan menyebarkan cahaya yang datang, sehingga menurunkan intensitas cahaya yang disebarkan. Padatan tersuspensi dalam air
umumnya terdiri dari fitoplankton, zooplankton, sisa tanaman dan limbah industri Sunu, 2001.
2.2.6. TDS Total Dissolved Solids