3.3.1. Penyediaan Air limbah
a. Air limbah diperoleh dari kolam Fakultatif IPAL PKS Rambutan PT.
Perkebunan Nusantara III Persero. b.
Sebanyak 200 L air limbah dimasukkan ke dalam drum plastik. c.
Selanjutnya ditambah 5 gram serbuk FeSO
4.
7H
2
d. Diaduk selama 10 menit dengan pengaduk kayu sehingga terbentuk campuran
yang homogen. O.
e. Selanjutnya limbah dibagi kedalam ember dengan volume masing-masing 3 liter.
3.3.2. Penyediaan Wadah Pemaparan UV
Disediakan 8 buah wadah  berbentuk empat persegi  yang sisi-sinya terbuat dari kaca dengan tebal 2 mm. Sisi atas dibiarkan terbuka sebagai tempat diletakkan
lampu UV. Seluruh permukaan terluar dari wadah dicat warna putih sehingga tidak ada sinar  yang keluar dari system. Disain alat diperlihatkan pada Gambar 2. Dimensi
dari wadah  adalah sebagai berikut : p = 30 cm
l  = 20 cm t  = 20 cm
Gambar 2. Disain Alat
Universitas Sumatera Utara
Bola lampu UV dengan daya 60 Watt diletakkan sedemikian rupa di atas wadah sehingga saat lampu dinyalakan maka sinar yang dihasilkan akan menyinari
air limbah dari permukaan sampai ke dasar wadah. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :
a Pemaparan  sampel air limbah dengan lampu UV dengan variasi waktu
penyinaran. 1.
Sebelum dilakukan pemaparan dengan lampu UV maka  kandungan COD, TSS dan TDS  dalam sampel air limbah dihitung terlebih dahulu.  Pengujian
kandungan COD, TSS dan TDS  dilakukan dengan 3 kali pengulangan  untuk 1 perlakukan.
2. Kemudian ke dalam 8 wadah dimasukkan masing-masing 3 liter air limbah
PKS yang telah diukur  nilai  COD, TSS dan TDS  nya. 3.
Wadah yang berisi air limbah disinari dengan lampu UV dengan lama pemaparan adalah sebagai berikut :
a. Wadah 1 : 1 jam
b. Wadah 2 : 2 jam
c. Wadah 3 : 3 jam
d. Wadah 4 : 4 jam
e. Wadah 5 : 5 jam
f. Wadah 6 : 6 jam
g. Wadah 7 : 7 jam
h. Wadah 8 : 8 jam
Universitas Sumatera Utara
4. Setelah tercapai waktu pemaparan untuk masing-masing wadah maka
dilakukan pengujian COD, TSS dan TDS  untuk masing-masing air limbah 5.
Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan untuk masing-masing air limbah.
6. Dari perlakuan di atas maka diperoleh waktu optimum lama pemaparan.
b Pemaparan  sampel air limbah menggunakan lampu UV dengan variasi pH.
1. Sebelum dilakukan pemaparan dengan lampu UV maka  kandungan COD,
TSS dan TDS  dalam sampel air limbah dihitung terlebih dahulu.  Pengujian kandungan COD, TSS dan TDS  dilakukan dengan 3 kali pengulangan  untuk
1 perlakukan. 2.
Kemudian ke dalam 8 wadah dimasukkan masing-masing 3 liter  air limbah PKS yang telah ditentukan COD, TSS dan TDS  nya.
3. Dilakukan pengaturan pH dengan penambahan H
2
SO
4
a. Wadah 1 : 5,0
0,1 N atau  NaOH 0,1 N sehingga diperoleh kondisi  pH air limbah sebagai berikut :
b. Wadah 2 : 6,0
c. Wadah 3 : 7,0
d. Wadah 4 : 8,0
e. Wadah 5 : 9,0
f. Wadah 6 : 10,0
g. Wadah 7 : 11,0
h. Wadah 8 : 12,0
Universitas Sumatera Utara
4. Selanjutnya masing-masing wadah disinari dengan lampu UV selama waktu
optimum yang telah diperoleh sebelumnya. 5.
Setelah tercapai waktu pemaparan untuk masing-masing wadah maka dilakukan pengujian COD, TSS dan TDS  untuk masing-masing air limbah
setelah pemaparan. 6.
Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan untuk masing-masing air limbah.
7. Dari perlakuan di atas diperoleh pH optimum  selama waktu penyinaran
optimum. c
Pemaparan sampel air limbah menggunakan lampu UV dengan aerasi udara dengan berbagai variasi  waktu  alir udara.
1. Sebelum dilakukan pemaparan dengan lampu UV maka  kandungan COD,
TSS dan TDS  dalam sampel air limbah dihitung terlebih dahulu.  Pengujian kandungan COD, TSS dan TDS  dilakukan dengan 3 kali pengulangan  untuk
1 perlakukan. 2.
Selanjutnya  pH air limbah diatur  pada pH optimum yang diperoleh pada percobaan 2.
3. Kemudian ke dalam 8 wadah dimasukkan masing-masing 3 liter air limbah
PKS yang telah ditentukan COD, TSS dan TDS  serta telah diatur pH pada pH optimum.
Universitas Sumatera Utara
4. Dilakukan penambahan udara pada air limbah dengan menggunakan aerator
dengan laju alir 1 lmenit. Lama penambahan udara  untuk masing-masing wadah adalah sebagai berikut :
a. Wadah 1 : 1 jam
b. Wadah 2 : 2 jam
c. Wadah 3 : 3 jam
d. Wadah 4 : 4 jam
e. Wadah 5 : 5 jam
f. Wadah 6 : 6 jam
g. Wadah 7 : 7 jam
h. Wadah 8 : 8 jam
5. Masing-masing hasil perlakukan di atas disinari dengan lampu UV  selama
waktu optimum yang diperoleh  pada percobaan 1   dan pH optimum pada percobaan 2.
6. Setelah tercapai waktu pemaparan untuk masing-masing wadah maka
dilakukan pengujian COD, TSS dan TDS  untuk masing-masing air limbah. 7.
Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan untuk masing-masing air limbah.
8. Selanjutnya dilakukan pengulangan perlakuan penambahan udara sehingga
jumlah perlakuan adalah 3 kali pengulangan untuk masing-masing variasi waktu.
Universitas Sumatera Utara
9. Setiap  perlakukan pemaparan sinar UV selesai dilakukan maka dilakukan
pengujian COD, TSS dan TDS  untuk masing-masing air limbah. 10.
Dari perlakuan di atas diperoleh penurunan COD, TSS dan TDS  yang paling tinggi dengan  waktu aerasi udara, pH dan waktu penyinaran optimum.
3.4. Variabel yang Diamati