MAKALAH ALAT DAN MESIN PABRIK KELAPA SAWIT

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan rahmat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dalam waktu yang telah ditentukan. Dalam mata kuliah Mekanisasi Pertanian mahasiswa dituntut agar dapat mempelajari dan memahami mata kuliah Mekanisasi Pertanian baik teorinya maupun pengetahuannya dan diharapkan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat.

Penulis menyadari bahwa susunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran untuk membangun perbaikan pembuatan makalah dikemudian hari. Demikian makalah ini dibuat atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 10 April 2014


(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………... 1

DAFTAR ISI……….. 2

BAB I. PENDAHULUAN………. 3

1.1 Latar Belakang……….. 3

1.2 Rumusan Masalah………. 4

1.3 Tujuan………... 4

BAB II. PEMBAHASAN………... 5

2.1 Alat dan Mesin beserta Fungsi ... 5

BAB III. PENUTUP………... 17

3.1 Kesimpulan………... 17

3.2 Saran………. 17


(3)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan yang cukup pesat.Dari kurun waktu tahun 2000 sampai 2009 perkembangan luas areal perkebunan hampir dua kali lipat yang pada mulanya 4.158.077 ha menjadi 7.125.331 ha dan diiringi juga dengan peningkatan jumlah produksi.

Perkembangan tanaman kelapa sawit telah dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia dan menjadi unggulan tanaman perkebunan.Hal ini dikarenakan kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi dan merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati.Selain itu perkembangan perkebunan kelapa sawit juga didukung oleh produk-produk turunan kelapa sawit yang beraneka ragam dan mempunyai banyak kegunaan.Saat ini Indonesia merupakan negara nomor satu penghasil CPO terbesar di dunia diatas Malaysia dan menjadi negara eksportir CPO terbesar di dunia.

Perkembangan industri kelapa sawit sangatlah pesat. Sejalan dengan kemajuan teknologi di Indonesia dan semakin meningkatnya kebutuhan akan minyak nabati, maka dibutuhkan peningkatan mutu dari produk minyak nabati tersebut sehingga bahan setengah jadi. Indonesia yang didukung oleh sumber daya alam yang baik, dengan keadaan alamnya yang tropis dan tenaga kerja yang mencukupi serta pemasaran yang sudah jelas memiliki potensial menjadi penghasil CPO yang berkualitas di dunia.

Untuk pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (crude oil palm) diperlukan beberapa tahapan proses diantaranya stasiun klarifikasi sebagai stasiun pemurnian CPO, stasiun klarifikasi merupakan tahap akhir dalam pengolahan kelapa sawit menjadi CPO, Salah satu peralatan yang terdapat pada stasiun klrifikasi adalah mesin Oil Purifier, yang mana berfungsi untuk memurnikan/ memisahkan minyak dari


(4)

kandungan air dan kotoran yang masih terikut bersama minyak dengan berdasarkan berat jenisnya. Pemisahan terjadi dengan menggunakan gaya sentrifugal yang ditimbulkan pada peralatan.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa saja alat dan mesin dari pabrik kelapa sawit ? 1.3 Tujuan

 Mahasiswa mengetahui alat dan mesin dari pabrik kelapa sawit  Mahasiswa memahami fungsi dari alat dan mesin pabrik kelapa sawit


(5)

II. PEMBAHASAN 2.1 Alat dan Mesin beserta Fungsinya

a. Penerimaan Buah (Fruit Reception Station)  Jembatan Timbang

Kapasitas Jembatan Timbang adalah 30 ton dengan ukuran lantai 13 x 13 M, dilengkapi dengan alat pencatat timbangan.

 Loading Ramp

Loading Ramp adalah sebuah alat penimbun tandan yang disekat oleh 12 kamar berkemampuan menyimpan 10 Ton TBS/Unit. Bagian Ramp terbuat dari besi T dengan kemiringan minimum 25°.Setiap Ramp dilengkapi dengan pintu hidraulic yang dapat diatur.

 Keranjang Buah

Dibutuhkan 60 buah keranjang dan setiap keranjang mampu memuat 2,5 Ton TBS. Keranjang dibuat dari pelat baja dengan ketebalan minimum 6 mm diberi lubang-lubang serta pada kedua ujungnya dilengkapi dengan cincin sebagai alat pemutar.

 Rail Track, Ganty Crane dan Idler Bollard

Sistim Rail Track terpasang pada Loading Ramp dengan Rail Bridge 600 mm dan berat 12,5 Kg/M. Motor Listrik dengan As melintang mempunyai kemampuan menarik minimum 1,5 Ton dengan kecepatan tarik 20 mm/menit dan dilengkapi dengan tali plastik 100 M.

b. Stasiun Rebusan (Sterilizer Station)

Stasiun Rebusan terdiri dari Ketel Rebusan dan Blowdown Slincer.  Ketel Rebusan


(6)

Tiga buah Ketel Rebusan dengan kapasitas 9 buah keranjang per unit dengan karakteristik diameter sekitar 2,1 M, model pintu ganda, pintu mampu cepat tertutup dan dilengkapi dengan alat pengaman, terbuat dari plat tebal minimum 15 mm dan mampu bekerja dengan tekanan sampai 3,5 Kg/cm2, dilengkapi dengan alat penguras udara dan kondensat (bahan Rockwool dan Alumunium Cladder), dilengkapi dengan Pengatur Tekanan/Listrik (Automatic Control Valve), Alat Perengkam (2 atau 3 puncak) serta pencatat tekanan suhu, dilengkapi lorong kucing dan tangga untuk memudahkan pengaturan katup dan dilengkapi dengan Hinged Rail Pieces.

 Blowd off Slincer

Ruangan Blowd off dihubungkan dengan pembuangan udara melalui pipa Kondensat dan Blowd off. Air Kondensat dikuras dari Bak Silincer parit pembuangan.

c. Stasiun Bantingan (Threshing Station)  Hoisting Crane

Keranjang berisi tandan yang telah direbus selanjutnya dibawa kemesin bantingan dengan dua buah Monorail Hoisting Crane, dengan karakteristik dari hois terdiri dari kecepatan utama 10 M/Menit, kecepatan gerak 30 – 40 M/Menit, kecepatan banatu 1 M/Menit dan Daya Angkat 5 Ton. Jalan ke Hoisting Crane melalui peralatan atas Ketel Pengaduk dan Lubang Kucing.

 Mesin Bantingan

Tandan yang telah direbus di bawa ke dua buah mesin dengan kapasitas 60 Ton/Jam. Mesin ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu Hopper Buah dimana keranjang buah ditumpahkan oleh Hoisting Crane, pemakan Tandan Mekanis yang kecepatan dapat diatur dengan alat Variabel Speed Gear Motor, Drum berputar yang dibuat dari batang T yang diikat-ikat pada suatu cincin. Drum terikat pada suatu As yang digerakkan oleh sebuah Couple Gear Motor. Buah Brodol yang terjadi semasa


(7)

dalam mesin Banting diangkut dengan Elevator Buah untuk dibawa ke Ketel Pengaduk.

 Conveyor Tandan Kosong

Setelah diproses di mesin Bantingan, jenjang kosong dikeluarkan ke Conveyor tandan kosong untuk selanjutnya dibawa ke Incinerator.Bentuk Conveyor adalah gabungan dari tipe datar dan naik.Pada umumnya dibuat dari tipe Twin Chain Scrapper.Sebuah lorong inspeksi sepanjang Conveyor diikutsertakan.Kapasitas angkut Conveyor tipe ini adalah 15 Ton jenjang kosong/Jam.

 Incinerator

Dibutuhkan 2 buah Incinerator kapasitas 8 Ton Jenjang Kosong/Jam per buah. Bentuk bangunan segi banyak dengan atap bentuk piramid dan sebuah cerobong atap. Bangunan dibuat dari batu biasa dilapisan luar dan sebelah dalam batu tahan api (bagian atas daerah pembakar). Ruang pembakaran dibuat dari rel-rel.Ada beberapa pintu disamping-sampingnya (untuk pengeluaran abu) dan sebuah lubang angin yang dapat diatur.Pemasukan jenjang kosong melalui sebelah atas atap.

d. Stasiun Presan (Pressing Station)  Elevator dan Conveyor Buah

Sebuah Twin Chained Elevator buah kapasitas 60 Ton TBS/Jam yang mengangkut Buah dari Mesin Penebah keatas Stasiun Presan. Buah ini di tuang pada Screw tipe Conveyor yang membagi-bagi buah tersebut kedalam Ketel Aduk. Conveyor tersebut dilengkapi corong pemakan pada setiap Ketel Aduk dan sebuah corong balik untuk limpahan buah (Over Flow).Buah tumpahan melalui Over Flow Conveyor masuk dari bagian bawah ke Elevator Buah.


(8)

Ada 6 buah Ketel Aduk yang berpasangan dengan 6 buah Presan (2 buah untuk cadangan), berupa Ketel Silindris dengan peralatan pasangan pisau untuk pengadukan yang berputar pada sebuah As. Pemanasan buah dilakukan dengan Steam Jacket.Kapasitas isi ketel aduk disesuaikan dengan kapasitas Presan.

 Kempa Ulir

Jenis Kempa yang dipilih adalah adalah Kempa yang dapat bekerja terus menerus dan Conenya dapat diatur secara Hidrolik.Kapasitas minimum 10 Ton TBS/Jam.Banyaknya Presan Ulir ada 6 buah (2 buah untuk cadangan).

 Cake Braker Conveyor

Ampas presan yang dibuang dari presan jatuh pada sebuah Cake Breaker Conveyor (tipe Paddle). Conveyor akan memudahkan ampas presan ke stasiun Depericarper dan bersamaan memecahkan sampah. Paddle dapat bergerak dan Conveyor dilengkapi dengan 5 mm Throughliner yang dapat diperbaharui. Conveyor dilengkapi alat pemanas tipe Steam Jacket.Perlengkapan tambahan ialah Lorong Kucing dan lantai pemeliharaan.

 Crude Oil Gutter dan Bak Pasir

Minyak kotor dari presan ditampung pada sebuah Gutter dan mengalirkannya kedalam bak penahan pasir.Alat Gutter dibuat dari besi putih.Minyak yang keluar dari Gutter dialirkan ke dalam sebuah tangki yang dilengkapi dengan alat pemanas pipa dan pengenceran dengan air panas.Ada katup untuk pembuangan pasir dan pengurasan.Kapasitas dari tangki 2 x 6 M3.

 Saringan Getar

Minyak kotor yang telah diencerkan mengalir kedalam saringan getar 2 tingkat untuk memisahkan bahan serat.Alat saringan dibuat dari 2 lembar besi putih.Dibutuhkan 4 buah saringan getar.


(9)

 Tangki Minyak Kasar dan Pompa

Minyak kotor yang telah disaring disimpan dalam suatu tangki isi 7 M3 yang terpasang di bawah Saringan Getar. Tangki tersebut dilengkapi dengan alat pemanas, pipa masuk air panas dan alat pengatur pelampung. Terpasang 2 buah Pompa yang diatur oleh alat pelampung yang mengatur pemasukan minyak kasar ke alat Klarifikasi.Pompa dibuat dari bahan Abrasive dan tahan asam.

e. Stasiun Klarifikasi (Clarification Station)  Tangki Klarifikasi

Dua buah tangki klarifikasi kontinu yang dapat menampung 60 Ton TBS/Jam/Buah.Perlengkapan tambahan ialah Coil Pemanas, Skimer, Pipa Penghubung, Insulasi dan Tangki Air Panas.Tangki Klarifikasi dihubungkan dengan peralatan dan Lorong Kucing.

 Tangki Minyak

Tangki Minyak bersih ada dua buah dengan perlengkapan Coil Pemanas, Pengukur Suhu, Insulasi dan lainnya.

 Tangki Air Drab

Tangki sisa air drab dan penampung sisa minyak, air lumpur dari bawah tangki klarifikasi, tangki minyak bersih dan tangki air drab ditampung pada tangki sisa air drab.tangki dilengkapi alat pemanas, pipa pemasok air panas dan insulasi. lapisan minyak dari tangki sisa di aaas ditampung pada tangki penampungan sisa minyak. Tangki tersebut dilengkapi dengan coil pemanas, insulasi dan pelampung. sepasang pompa yang digerakkan oleh switch pelampung digunakan untuk membawa minyak sisa ke tangki klarifikasi.


(10)

Dibutuhkan 6 buah (2 buah untuk cadangan) alat Separator Air Drap yang dilengkapi dengan Precleaner dan Pompa. Dengan bantuan gerakan Sentrifugal sisa Minyak dalam Air Drab dipisah, hasil Minyak yang terpisah di daur ulang ke Tangki Klarifikasi melalui Tangki Sisa Minyak, sedangkan sisa Air Drab dari Separator dibuang.

 Furifier Minyak

Sebaiknya dipakai 6 buah Furifier (2 buah untuk cadangan).Minyak bersih diteruskan ke pengeringan Vacum dan sisa air dibuang ke selokan dan seterusnya ditampung di kolam limbah.

 Pengering Vacum

Sebuah Pengering Vacum dari type Injeksi Uap. Alat tersebut dilengkapi dengan Tangki Masukan, Pompa Minyak Kering, Katup Penurunan Tekanan Uap, Termometer, Pompa Tekanan dan Tekanan Vacum.

f. Tangki Timbun (Palm Oil Storage Tank)

Diperlukan 2 buah Tangki Timbun terdiri dari 1 buah kapasitas 2.000 Ton dan 1 buah kapasitas 500 Ton.Tangki tersebut dilengkapi dengan Coil Pemanas, Pipa keluar dan Pompa untuk pemuatan ke Truck Tangki.

g. Stasiun Depericarver (Depericarping Station)  Depericarver

Depericaver terdiri dari dua bagian utama yaitu Kolom Pemisah Tegak dengan kipas dan jendela inspeksi dan sebuah Drum Pemoles yang berputar dimana Inti yang pecah dari partikel kecil dipisahkan keluar.Biji yang telah dipoles melalui Perforasi keluar ke Conveyor Biji.


(11)

Ampas di bawa dari kolam depericarver ke siklon ampas traspor pneumatis.  Siklon Ampas

Ampas selanjutnya ditampung pada siklon besar. h. Stasiun Biji (Kernel Recovery Station)  Silo Biji

Biji dari Drum Pemoles dibawa secara Pneumatis ke Silo Biji.Sebagai alternatif, sebaiknya menambah Drum pembagi (Grading) di atas Silo Biji untuk membagi biji atas 2 ukuran.Ukuran dari Silo Biji adalah 70 M3 dan dibutuhkan 4 buah.Silo dilengkapi pelat Baffle, Deflector, Kipas, Pemanas Udara, Pipa dan Pengukur Suhu. Di bagian bawah ada ada alat kisi bergetar untuk mengatur keluar biji. Biji telah diperam yang keluar dari Silo Biji dipindahkan ke Elevator Biji dengan bantuan Conveyor.Elevator Biji membagi biji pada Drum pembagi yang dipasang di atas alat Pemecah Biji.

 Drum Pembagi Biji

Biji yang diterima dari Elevator Biji terlebih dahulu dibagi-bagi atas ukurannya sebelum masuk ke pemecah biji. Bahan asing (batu, janjang kosong) dikeluarkan dari ujung yang lain.

 Alat Pemecah Biji

Kapsitas alat Pemecah Biji adalah 5 Ton/Jam.Campuran pecah dimasukkan pada sebuah alat saringan getar yang ditempatkan pada setiap alat pemecah.Biji yang tidak pecah didaur ulang melalui Elevator Biji.Campuran pecah yang lolos dari saringan getar dikumpulkan pada sebuah Conveyor Ulir dan selanjutnya dipisah secara kering.


(12)

Abu dan Cangkang halus akan di pisah secara Pneumatis dari campuran Inti, sedangkan batu berat dipisah pada kolom. Peralatan pemisah ini terdiri dari Kolom Pemisah, Kipas dan Siklon Cangkang.Sebagai alternatif dapat pula dipasang pemisah Pneumatis kedua. Akan tetapi yang paling dianjurkan adalah menambah sistem Hidrosiklon.

 Sistem Pemisah Hidrosiklon

Pemisah dengan Hidrosiklon mempergunakan dua tahap.Campuran pecah dipompa kepada Siklon pertama dimana Inti berada pada lapisan atas.Keluaran sisa campuran (Cangkang, Biji dan ada juga Inti) dibawa kesiklon kedua.Siklon kedua diatur untuk mengambil/memisahkan Cangkang saja dan sisanya adalah Biji.Inti yang keluar dari bagian atas dikembalikan ke Siklon pertama. Transpor Inti ke Silo Inti, dan Cangkang ke Silo Cangkang mempergunakan cara Pneumatis.

 Silo Inti

Ada 2 silo inti dengan kapasitas 1 Ton Inti/Jam/Buah. Sebuah Conveyor dipasang pada bagian atas Silo. Silo dilengkapi dengan pelat Baffle, Deflector, Kipas, Pemanas Udara dan alat pengawas yang diberi kisi-kisi.

 Sistem Winnowing

Inti setelah keluar dari Silo, dibawa dengan Celt Conveyor ke sistem Winnowing untuk dibersihkan dari sisa ampas/serat dan cangkang halus. Secara Pneumatis Inti bersih dibawa ke Silo pengarungan atau penimbunan.

 Mesin Pengarung dan Penimbun Barang

Di atas Mesin Penimbun ditempatkan sebuah Silo Inti bersih, dan setelah itu dimasukkan ke karung goni lalu goni dijahit.


(13)

Inti dapat juga ditimbun dalam bentuk Bulk.Timbunan Biji disimpan dalam 4 buah Bin berkapasitas 120 Ton/Buah (4 hari produksi).Silo ini dilengkapi dengan alat Pengembus Udara, Ventilasi, Conveyor dan Tangga.

 Timbunan Cangkang

Cangkang dikeluarkan dari Conveyor Cangkang lalu disimpan pada bin berkapasitas 50 M3 per buah. Bin terpasang di atas rangka besi dan dilengkapi 2 pintu pengeluaran, 1 pintu ke Conveyor Ampas/Cangkang dan 1 pintu lagi ke Truck pengumpul di bawah Bin.

i. Pembangkit Uap (Steam Plant)  Conveyor Bahan Bakar

Cangkang dari Bin Cangkang dan ampas dari Siklon Ampas dituang ke atas Scrapper Bar Conveyor untuk membawa bahan bakar di atas ke Conveyor pembagi. Jika perlu bergandeng kepada bentuk Ketel Uap, sebuah Conveyor Ulir dipakai untuk menerima Cangkang dari Bin Cangkang dan membawanya ke Conveyor Ampas/Cangkang.

 Alat Pemasukan Bahan Bakar

Tiap Ketel Uap dilengkapi dengan alat pemasuk untuk menerima bahan bakar dan Conveyor Pembagi untuk memasukan kedalam Ketel.

 Ketel Uap

Dibutuhkan 4 Ketel Uap dengan kapasitas 18 Ton Uap/Jam, Uap Superheated tekanan 20 Bar. Untuk dapat fleksibel dianjurkan memilih Ketel Uap dengan kapasitas isi yang besar. Ketel Uap dilengkapi dengan Ruang Blowdown, Peralatan Cerobong Asap, Kipas, Pipa Pompa masukan, dan semua alat operasi, keamanan dan pengawasan seperti alat Pengukur Tekanan, Pengukur Suhu, Tekanan Vacum, Meter Uap, Meter Air dan lainnya.


(14)

 Stasiun Pompa Air

Kamar pompa mempunyai 4 buah pompa listrik (2 buah untuk cadangan) kapasitas 150 M3/Jam/Buah dilengkapi dengan pipa pengeluaran air ke Tangki Air.

 Pembersihan Air

Kotoran air diendapkan pada Clarifier 30 M3 dan diendapkan pada Bak Dekantasi volume 100 M3 dengan bantuan bahan kimia Aluminium Sulfat. Peralatannya dilengkapi dengan alat-alat pembersih seperti Pompa Dosis, Pipa, Katup dan lain sebagainya.

k. Pengutipan Minyak Kembali (Demineralizing Plant)  Tangki Pengutipan Balik Air Drab

Air drab dari stasiun klarifikasi dan juga dari air rebusan akan dipompa ke tangki pengutipan dimana akan diambil kembali minyak yang hilang. tangki pengutipan balik dibuat untuk menampung jika ada kesalahan kerja di stasiun klarifikasi (terjadi kehilangan minyak yang besar). hasil minyak yang dikutip dipompa kembali ke tangki pasir. tangki pengutipan dilengkapi pompa dan pipa. pompa yang dibutuhkan 4 buah (2 buah untuk cadangan). sisa air drab dilepas ke kolam pengendalian limbah.

l. Pembagkit Tenaga (Power Plant)  Turbo Alternator

Pembangkit tenaga terdiri dari 4 buah Turbo Alternator terdiri dari 3 fase 380/420 V, 50 Hz kapasitas 600 Kw/Buah (satu sebagai cadangan). Turbin dapat bekerja pada tekanan 20 Bar dan tekanan 4 Bar yang akan dipergunakan untuk perebusan dan pengolahan. Turbin dihubungkan dengan Alternator melalui penukar kecepatan (Speed Reducer).


(15)

Uap dengan tekan 4 Bar yang keluar dari turbin ditampung pada tangki Tekanan Lawan (Back Presure Vessel) dan menyalurkannya ke perebusan dan tempat-tempat pengolahan lainnya. Perlengkapannya terdiri dari katup-katup, penahan uap, katup buka dan Insulator.Uap dapat juga langsung diambil dari Ketel Uap melalui alat Desuperheating.

 Generating Set

Dibutuhkan 3 buah Mesin Diesel Generating Set Fase 380/420 V, 50 Hz kapasitas 350 KVA sebanyak 2 buah dan kapasitas 120 KVA sebanyak 1 buah.

 Tangki Diesel

Dibutuhkan 1 buah Tangki Timbun Minyak Diesel kapasitas 5.000 liter. Alat-alat Lainnya :

 Alat Pemadam Kebakaran (Fire Fighting Equipment)

Alat pemadam kebakaran antara lain beberapa macam sambungan hidran, racun api, selimut dan sarung tangan dari bahan asbes.

 Bengkel Umum dan Laboratorium (Workshop & Laboratory Equipment) Alat bengkel umum yang diperlukan antara lain Bubut dari 1.500 mm beserta suku cadang, Gergaji Listrik, Alat Pelubang Tegak, Gurinda, Rol Pelat, Pempengkok Pipa, Generator Acetylene, Las Listrik, Derek, Dongkrak Mekanik dan Hidrolik, Kunci dengan berbagai macam ukuran, Tube Setter, Volderer, Perkakas Tukang Batu dan Tukang Kayu, dan lain sebagainya.Perlengkapan laboratorium dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan pengolahan harian secara teratur, meliputi Ekstrasi Sokhlet (untuk janjang kosong, ampas, biji dan air drab) dan mutu minyak/inti. Peralatan laboratorium yang dibutuhkan antara lain Neraca Analistis, Timbangan Kasar, Sokhlet Apparatus, Hot Plate (Six), Oven Pengering, Desikator, Gelas Ukur dan lain sebagainya.


(16)

 Skeedsteer Loader sebanyak 1 unit  Pekerjaan Listrik (Electrical Equipment)

Alat-alat listrik yang dibutuhkan antara lain switcboard utama untuk melayani seksi turbo alternator, seksi pelistrikan, seksi sinkronisasi dan faktor koreksi. sub switcboard, setiap stasiun mempunyai switchboard sendiri untuk melayani loading ramp, klarifikasi, penebah/presan, pabrik inti/depericarver, ketel uap, pengutipan kembali minyak, kantor dan laboratorium. penyalur tenaga, penerangan dalam dan luar pabrik, penangkal petir, dan aliran tanah


(17)

3.1 Kesimpulan

Alat dan mesin dalam sebuah perusahaan atau di sebuah pabrik itu sangat penting, guna untuk mempermudah pekerjaan di perusahaan atau di pabrik tersebut.Untuk pabrik kelapa sawit banyak sekali alat-alat atau mesin yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan di pabrik tersebut seperti jembatan timnbang, stasiun rebusan dan sebagainya. Apa bila disebuah pabrik tersebut alat-alat dan mesinnya lengkap itu akan menambah produknya semakin berkualitas.

3.2 Saran

Saran yang dapat saya berikan adalah jika bekerja disalah satu pabrik kelapa sawit hati-hati dalam pemakaian alat atau mesin di pabrik tersebut, karena apa bila lalai dalam pemakaian alat atau mesinnya bisa mengakibatkan bahaya pada diri yang bekerja.


(18)

Anonim. 2013. Mekanisasi Pertanian. http: //fitoremediasi. blogspot.com/2009/02 mekanisasi-pertanian mekanisasi.html.Diakses pada hari Minggu, 06 April 2014.

Anonim. 2009. Manfaat Kelapa Sawit. http://www.maksisawit.org/main-index.Diakses pada harei Minggu, 06 April 2014.

Cahyono, B. (1999). Usaha Tani Dan Penanganan Pasca Panen. Kanisius.Yogyakarta. Ketaren, S. 1989. Minyak dan Lemak Pangan.Universitas Indonesia Press. Jakarta.


(1)

Inti dapat juga ditimbun dalam bentuk Bulk.Timbunan Biji disimpan dalam 4 buah Bin berkapasitas 120 Ton/Buah (4 hari produksi).Silo ini dilengkapi dengan alat Pengembus Udara, Ventilasi, Conveyor dan Tangga.

 Timbunan Cangkang

Cangkang dikeluarkan dari Conveyor Cangkang lalu disimpan pada bin berkapasitas 50 M3 per buah. Bin terpasang di atas rangka besi dan dilengkapi 2 pintu pengeluaran, 1 pintu ke Conveyor Ampas/Cangkang dan 1 pintu lagi ke Truck pengumpul di bawah Bin.

i. Pembangkit Uap (Steam Plant)  Conveyor Bahan Bakar

Cangkang dari Bin Cangkang dan ampas dari Siklon Ampas dituang ke atas Scrapper Bar Conveyor untuk membawa bahan bakar di atas ke Conveyor pembagi. Jika perlu bergandeng kepada bentuk Ketel Uap, sebuah Conveyor Ulir dipakai untuk menerima Cangkang dari Bin Cangkang dan membawanya ke Conveyor Ampas/Cangkang.

 Alat Pemasukan Bahan Bakar

Tiap Ketel Uap dilengkapi dengan alat pemasuk untuk menerima bahan bakar dan Conveyor Pembagi untuk memasukan kedalam Ketel.

 Ketel Uap

Dibutuhkan 4 Ketel Uap dengan kapasitas 18 Ton Uap/Jam, Uap Superheated tekanan 20 Bar. Untuk dapat fleksibel dianjurkan memilih Ketel Uap dengan kapasitas isi yang besar. Ketel Uap dilengkapi dengan Ruang Blowdown, Peralatan Cerobong Asap, Kipas, Pipa Pompa masukan, dan semua alat operasi, keamanan dan pengawasan seperti alat Pengukur Tekanan, Pengukur Suhu, Tekanan Vacum, Meter Uap, Meter Air dan lainnya.


(2)

 Stasiun Pompa Air

Kamar pompa mempunyai 4 buah pompa listrik (2 buah untuk cadangan) kapasitas 150 M3/Jam/Buah dilengkapi dengan pipa pengeluaran air ke Tangki Air.

 Pembersihan Air

Kotoran air diendapkan pada Clarifier 30 M3 dan diendapkan pada Bak Dekantasi volume 100 M3 dengan bantuan bahan kimia Aluminium Sulfat. Peralatannya dilengkapi dengan alat-alat pembersih seperti Pompa Dosis, Pipa, Katup dan lain sebagainya.

k. Pengutipan Minyak Kembali (Demineralizing Plant)  Tangki Pengutipan Balik Air Drab

Air drab dari stasiun klarifikasi dan juga dari air rebusan akan dipompa ke tangki pengutipan dimana akan diambil kembali minyak yang hilang. tangki pengutipan balik dibuat untuk menampung jika ada kesalahan kerja di stasiun klarifikasi (terjadi kehilangan minyak yang besar). hasil minyak yang dikutip dipompa kembali ke tangki pasir. tangki pengutipan dilengkapi pompa dan pipa. pompa yang dibutuhkan 4 buah (2 buah untuk cadangan). sisa air drab dilepas ke kolam pengendalian limbah.

l. Pembagkit Tenaga (Power Plant)  Turbo Alternator

Pembangkit tenaga terdiri dari 4 buah Turbo Alternator terdiri dari 3 fase 380/420 V, 50 Hz kapasitas 600 Kw/Buah (satu sebagai cadangan). Turbin dapat bekerja pada tekanan 20 Bar dan tekanan 4 Bar yang akan dipergunakan untuk perebusan dan pengolahan. Turbin dihubungkan dengan Alternator melalui penukar kecepatan (Speed Reducer).


(3)

Uap dengan tekan 4 Bar yang keluar dari turbin ditampung pada tangki Tekanan Lawan (Back Presure Vessel) dan menyalurkannya ke perebusan dan tempat-tempat pengolahan lainnya. Perlengkapannya terdiri dari katup-katup, penahan uap, katup buka dan Insulator.Uap dapat juga langsung diambil dari Ketel Uap melalui alat Desuperheating.

 Generating Set

Dibutuhkan 3 buah Mesin Diesel Generating Set Fase 380/420 V, 50 Hz kapasitas 350 KVA sebanyak 2 buah dan kapasitas 120 KVA sebanyak 1 buah.

 Tangki Diesel

Dibutuhkan 1 buah Tangki Timbun Minyak Diesel kapasitas 5.000 liter. Alat-alat Lainnya :

 Alat Pemadam Kebakaran (Fire Fighting Equipment)

Alat pemadam kebakaran antara lain beberapa macam sambungan hidran, racun api, selimut dan sarung tangan dari bahan asbes.

 Bengkel Umum dan Laboratorium (Workshop & Laboratory Equipment) Alat bengkel umum yang diperlukan antara lain Bubut dari 1.500 mm beserta suku cadang, Gergaji Listrik, Alat Pelubang Tegak, Gurinda, Rol Pelat, Pempengkok Pipa, Generator Acetylene, Las Listrik, Derek, Dongkrak Mekanik dan Hidrolik, Kunci dengan berbagai macam ukuran, Tube Setter, Volderer, Perkakas Tukang Batu dan Tukang Kayu, dan lain sebagainya.Perlengkapan laboratorium dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan pengolahan harian secara teratur, meliputi Ekstrasi Sokhlet (untuk janjang kosong, ampas, biji dan air drab) dan mutu minyak/inti. Peralatan laboratorium yang dibutuhkan antara lain Neraca Analistis, Timbangan Kasar, Sokhlet Apparatus, Hot Plate (Six), Oven Pengering, Desikator, Gelas Ukur dan lain sebagainya.


(4)

 Skeedsteer Loader sebanyak 1 unit  Pekerjaan Listrik (Electrical Equipment)

Alat-alat listrik yang dibutuhkan antara lain switcboard utama untuk melayani seksi turbo alternator, seksi pelistrikan, seksi sinkronisasi dan faktor koreksi. sub switcboard, setiap stasiun mempunyai switchboard sendiri untuk melayani loading ramp, klarifikasi, penebah/presan, pabrik inti/depericarver, ketel uap, pengutipan kembali minyak, kantor dan laboratorium. penyalur tenaga, penerangan dalam dan luar pabrik, penangkal petir, dan aliran tanah


(5)

3.1 Kesimpulan

Alat dan mesin dalam sebuah perusahaan atau di sebuah pabrik itu sangat penting, guna untuk mempermudah pekerjaan di perusahaan atau di pabrik tersebut.Untuk pabrik kelapa sawit banyak sekali alat-alat atau mesin yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan di pabrik tersebut seperti jembatan timnbang, stasiun rebusan dan sebagainya. Apa bila disebuah pabrik tersebut alat-alat dan mesinnya lengkap itu akan menambah produknya semakin berkualitas.

3.2 Saran

Saran yang dapat saya berikan adalah jika bekerja disalah satu pabrik kelapa sawit hati-hati dalam pemakaian alat atau mesin di pabrik tersebut, karena apa bila lalai dalam pemakaian alat atau mesinnya bisa mengakibatkan bahaya pada diri yang bekerja.


(6)

Anonim. 2013. Mekanisasi Pertanian. http: //fitoremediasi. blogspot.com/2009/02 mekanisasi-pertanian mekanisasi.html.Diakses pada hari Minggu, 06 April 2014.

Anonim. 2009. Manfaat Kelapa Sawit. http://www.maksisawit.org/main-index.Diakses pada harei Minggu, 06 April 2014.

Cahyono, B. (1999). Usaha Tani Dan Penanganan Pasca Panen. Kanisius.Yogyakarta. Ketaren, S. 1989. Minyak dan Lemak Pangan.Universitas Indonesia Press. Jakarta.