2.4 Hipotesis
Berdasarkan teori dan studi empiris sebelumnya yang telah dijadikan literatur dalam penelitian ini mengenai transmisi keuangan global pada aktifitas ekonomi di
ASEAN, mengungkapkan bahwa suatu guncangan keuangan dapat memberikan dampak terhadap perekonomian suatu negara dengan melalui berbagai saluran
transmisi. Beberapa pendapat dari kalangan akademisi yang didasarkan dari hasil- hasil penelitiannya mengenai saluran utama transmisi keuangan global. Diantaranya
yaitu menyatakan bahwa perdagangan internasional merupakan saluran utama yang dapat dengan mudah menstransmisikan suatu efek guncangan keuangan dari suatu
negara ke negara lain, namun disisi lain ada yang berpendapat bahwa melalui sektor keuangan itu sendiri yaitu dari lembaga keuangan multinasional.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut,sehingga hipotesis dalam penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
H0: proses transmisi guncangan keuangan global ke dalam perekonomian ASEAN-4 disalurkan melalui kegiatan perdagangan internasional.
H1: proses transmisi guncangan keuangan global ke dalam perekonomian ASEAN-4 disalurkan melalui kegiatan sektor keuangan.
2.5 Asumsi Penelitian
Beberapa asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Transmisi keuangan global dari aktifitas keuangan global ke ASEAN dapat
disalurkan melalui saluran dari sektor keuangan itu sendiri yaitu dalam penelitian ini mengasumsikan dengan tingkat suku bunga, dalam hal ini tingkat suku bunga
acuan kebijakan dari bank sentral, yang mana suku bunga ini akan menjadi pedoman bagi segala kegiata ekonomi, acuan untuk menabung maupun
pertimbangan untuk berinvestasi. Proksi yang kedua adalah total kredit swasta, pengambilan proksi ini dengan alasan bahwa total kredit ini merupakan salah
satu dana pembiayaan bagi investasi suatu perusahaanindustri, yang dengan secara langsung juga akan menggambarkan kondisi dari suatu industri. Untuk
sektor riil yaitu total ekspor, total ekspor disini adalah seluruh jumlah barang dan jasa yang diekspor oleh empat negara ASEAN tersebut ke seluruh negara tujuan,
pengambilan proksi ini dengan alasan bahwa ekspor menggambarkan dari kondisi sektor industri negara-negara tersebut yang juga dapat melihat
hubungankerja sama dengan pihak internasional
2. Untuk guncangan keuangan global dalam penelitian ini mengasumsikan guncangan keuangan AS pada tahun 2008, guncangan keuangan Eropa 2011
Krisis utang Uni Eropa dan volatilitas indeks CBOE.
3. Karakteristik perekonomian empat negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand berbeda sehingga besaran efek guncangan yang diterma
dari akibat aktifitas keuangan global akan bervariasi disetiap negara dan memungkinkan untuk memiliki saluran transmisi yang berbeda, sesuai dengan
bobot kerjasama internasional yang dimiliki oleh setiap negara.
3.6 Limitasi Penelitian