Kepemilikan Institusional X Kepemilikan Manajerial X Komite Audit X Komisaris Independen X Kualitas KAP Badan Usaha Jumlah patner izin akuntan X Ukuran Perusahaan

59 tidak diukur secara mandiri, tetapi diukur dengan menggunakan empat dimensi variabel, yaitu:

a. Kepemilikan Institusional X

1 Diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki institusi dari seluruh modal saham yang beredar.

b. Kepemilikan Manajerial X

2 Diukur dengan persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan komisaris dan direksi dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar Saputri, 2010:64.

c. Komite Audit X

3 Diukur dengan persentase jumlah komite audit yang berasal dari komisaris independen dari seluruh jumlah komite audit.

d. Komisaris Independen X

4 Diukur dengan persentase anggota dewan komisaris independen dari seluruh jumlah komisaris perusahaan. Variabel independen selanjutnya adalah kualitas Kantor Akuntan Publik KAP yang terbagi dalam:

e. Kualitas KAP Badan Usaha Jumlah patner izin akuntan X

5 Variabel ini menggunakan ukuran KAP proporsi jumlah patner dalam badan usaha persekutuan paling sedikit 3 tiga rekan yang mempunyai nomor izin akuntan dan atau 75 dari jumlah patner 60 adalah akuntan publik yang diukur dengan menggunakan variabel dummy dan diberi nilai 1 jika patner sekutu mempunyai nomer izin akuntan lebih dari 3 tiga orang dan 0 jika jumlah sekutu akuntan kurang dari 3 tiga rekan dan atau kurang dari 75 jumlah patner adalah akuntan publik Jama’an, 2008:55-56. Variabel independen yang merupakan variabel kontrol selanjutnya adalah:

f. Ukuran Perusahaan

firm size X 6 Variabel ini merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini. Variabel ini peneliti masukkan ke dalam model, karena peneliti percaya atau menduga bahwa variabel-variabel tersebut juga berpengaruh terhadap variabel terikat dan variabel bebas. Firm size diproksi ke dalam LnAsset perusahaan pada tiap akhir tahun pengamatan. Ukuran perusahaan diwakili dengan nilai logaritma dari assets. Logaritma natural dari total aset perusahaan dapat menunjukkan bahwa semakin besar ukuran atau aset perusahaan berarti semakin besar juga angka ekponesial atau logaritmanya. 61 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel VARIABEL KONSEP PROKSI SKALA UKUR Variabel Dependen Y: Integritas Laporan Keuangan Lestari dan Tintri, 2010, Jama’an, 2008, Saputri, 2010 dan Hardiningsih, 2010 Integritas laporan keuangan di proksikan dengan konservatisme. Karena konservatisme sendiri identik dengan laporan keuangan yang understate yang resikonya lebih kecil dibanding laporan keuangan yang overstate . jadi laporan keuangan yang memenuhi karakteristik di atas akan lebih reliabel. Konservatisme dengan rumus: C it = RP res it + DEPR res it NOA it Keterangan: C it = Indeks conservatism perusahaan i pada tahun t. RP it = jumlah biaya riset dan pengembangan yang ada dalam laporan keuangan perusahaan i pada tahun t. DEPR it = biaya depresiasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan i pada tahun t. NOA it = net operating assets , yang diukur dengan rumus kewajiban keuangan bersih total utang + total saham + total dividen – kas + total investasi perusahaan i pada tahun t. Rasio Bersambung pada halaman berikutnya 62 Tabel 3.1 Lanjutan VARIABEL KONSEP PROKSI SKALA UKUR Variabel Independen X Mekanisme Corporate Governance X1: Kepemilikan Institusional X2: Kepemilikan Manajerial X3: Komite Audit X4: Komisaris Independen Lestari dan Tintri, 2010, Jama’an, 2008, Saputri, 2010 dan Hardiningsih, 2010 Mekanisme Corporate Governance merupakan sistem pengelolaan dan pengawasan dari pengelolaan yang dilakukan. Dengan upaya mewujudkan Good Corporate Governance diharapkan perusahaan akan memiliki akuntanbilitas yang baik sehingga integritas laporan keuangan yang menjadi inti krusial dari dunia akuntansi dapat terwujud. 1. Proporsi kepemilikan institusional yang diukur dengan Persentase saham yang dimiliki oleh institusi dari seluruh modal saham yang beredar. 2. Proporsi kepemilikan manajemen diukur dengan Persentase saham yang dimiliki oleh manajemen dari seluruh modal saham yang beredar. 3. Keberadaan dan jumlah komite audit, diukur dengan persentase jumlah komite audit yang berasal dari komisaris independen dari seluruh jumlah komite audit. 4. Keberadaan komisaris independen, yang diukur dengan persentase anggota dewan komisaris independen dari seluruh jumlah komisaris perusahaan. Rasio Rasio Rasio Rasio Bersambung pada halaman berikutnya 63 Tabel 3.1 Lanjutan VARIABEL KONSEP PROKSI SKALA UKUR Kualitas Kantor Akuntan Publik: X 5 : Kualitas KAP Badan Usaha Jumlah Patner dan Izin Akuntan Jama’an 2008 Kualitas Kantor Akuntan Publik diwujudkan dengan jumlah patner sekutu yang mempunyai izin akuntan publik dianggap dapat mempengaruhi integritas laporan keuangan perusahaan. Kualitas KAP badan usaha, variabel ini menggunakan ukuran KAP proporsi jumlah patner dalam badan usaha persekutuan paling sedikit 3 tiga rekan yang mempunyai nomor izin akuntan dan atau 75 dari jumlah patner adalah akuntan publik yang diukur dengan menggunakan variabel dummy dan diberi nilai 1 jika patner sekutu mempunyai nomor izin akuntan lebih dari 3 tiga orang dan nilai 0. Jika jumlah sekutu akuntan kurang dari 3 tiga rekan dan atau kurang dari 75 jumlah patner adalah akuntan publik. Nominal Bersambung pada halaman berikutnya 64 Tabel 3.1 Lanjutan VARIABEL KONSEP PROKSI SKALA UKUR Variabel Independen Kontrol: Ukuran Perusahaan Firm Size Jama’an 2008 Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah variabel yang dimasukkan ke dalam model yang peneliti percaya atau menduga bahwa variabel- variabel tersebut juga berpengaruh terhadap variabel terikat dan variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel kontrol adalah ukuran perusahaan FIRM SIZE dimasukan kedalam model untuk memperoleh bukti- bukti empiris apakah variabel tersebut berinteraksi secara positif signifikan terhadap integritas informasi laporan keuangan perusahaan. Firm size diproksi ke dalam LnAsset perusahaan pada tiap akhir tahun pengamatan. Ukuran perusahaan diwakili dengan nilai logaritma dari assets . Logaritma atau eksponen dari total aset perusahaan dapat menunjukkan bahwa semakin besar ukuran atau aset perusahaan berarti semakin besar juga angka ekponensial atau angka logaritmanya. Rasio Data yang diolah 2013 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini mengambil sampel perusahaan yang tergolong dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Pemilihan perusahaan-perusahaan publik yang masuk kategori perusahaan manufaktur ini didasarkan pada pertimbangan akan homogenitas dalam aktivitas produksinya dan kelompok industri ini yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok industri yang lain di BEI. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 66 perusahaan manufaktur yang listing di BEI dengan periode pengamatan selama 3 tahun sehingga diperoleh data observasi sebanyak 198. Kriteria-kriteria perusahaan yang djadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian No Kriteria Jumlah 1 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dari Tahun 2009 sampai dengan 2011 123 2 Perusahaan tersebut memiliki data lengkap terkait dengan variabel yang diteliti 94 3 Perusahaan melakukan transaksi akuisisi dan merger selama 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2011 20 4 Perusahaan menyajikan laporan keuangan selain dalam bentuk Rupiah 8 5 Perusahaan yang memenuhi kriteria 66 6 Total sampel penelitian selama 3 periode 198 Sumber: Data sekunder yang diolah 2013 65

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 44 102

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, AUDIT TENURE DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI).

3 52 17

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

1 8 123

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Opini Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 9 123

Pengaruh mekanisme corporate governance dan kualitas kantor akuntan publik terhadap integritas laporan keuangan

3 20 16

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN KUALITAS KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 -2014)

11 101 131

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI).

0 0 50

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT (Studi Empiris pada Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Earnings Management (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2009-2011).

0 1 16

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

ANALISA PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN FIRM SIZE TERHADAP INTEGRITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN (StudiKasusPada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 0 17