BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selulosa merupakan bahan atau materi yang sangat berlimpah di bumi ini. Selulosa yang dihasilkan digunakan untuk membuat perabot kayu, tekstil, kertas,
kapas serap, dan juga dalam berbagai bidang seperti kedokteran, obat-obatan, kosmetik dan lain-lain Felasih, 2010. Diantara polimer alam, selulosa
merupakan unit ulang 1 →4
−β−glukopironase yang membentuk struktur berserat dengan kristalinitas yang tinggi yaitu bahan utama untuk polimer hidrogel
biodegradable karena merupakan biopolimer yang paling berlimpah di bumi Senna, 2014.
Selulosa banyak ditemukan di alam yang merupakan konstituen utama dari dinding sel tumbuh-tumbuhan dan rata-rata menduduki sekitar 50 dalam
kayu Stevens, 2007. Penggunaan selulosa terbatas karena selulosa tidak dapat dibentuk dengan mudah ke dalam bentuk yang diinginkan dan tidak bisa
dilarutkan dalam bahan pelarut yang lebih murah dan lebih umum. Selulosa mengandung struktur spesifik yang cenderung menyusun rantai polimer menjadi
padat, struktur yang sangat kristal yang tidak larut air dan tahan terhadap depolimerisasi Gan, 2014. Sebagai bahan biologis baru, hidrogel berbasis
selulosa telah berkembang pesat dalam dekade terakhir Zhang, 2014. Sejak pembuatan hidrogel sintetik pertama kali oleh Wichterle dan Lim
pada tahun 1954, perkembangan teknologi hidrogel semakin berkembang Lim, 1960. Hidrofilik gel biasanya disebut sebagai hidrogel merupakan jaringan rantai
polimer yang sebagai gel koloid dimana air adalah media dispersinya, atau definisi lain menyebutkan hidrogel merupakan bahan polimer yang menunjukkan
kemampuan mengembang swelling dan mempertahankan sebagian besar air dalam strukturnya, tapi tidak larut dalam air Ahmed, 2013. Karena sifatnya yang
dapat menyerap air, hidrogel menjadi material yang menarik dan memiliki aplikasi yang beragam seperti penggunaan kontak lensa, rekayasa jaringan, sistem
pengantar obat, dan organ buatan Chen, 2009.
Pada sistem pengantar obat, hal yang diharapkan dalam pengeluaran obat yaitu kesesuaian kebutuhan dari pasien pada waktu dan tempat yang tepat. Hal ini
yang membuat ketertarikan pada pengembangan sistem pengantar obat terkontrol Cao, 2004. Hidrogel telah banyak digunakan sebagai perangkat penahan air,
terutama pada bidang produk kebersihan pribadi, farmasi pertanian, biomedis, dan katalisis Astrini, 2012.
Jagung adalah salah satu jenis tanaman pangan yang tersebar secara merata diseluruh dunia. Di Indonesia, jagung merupakan salah satu komoditas
utama kedua setelah beras Widaningrum, 2010. Tongkol jagung merupakan limbah tanaman yang setelah diambil bijinya. Tongkol jagung tersebut umumnya
dibuang begitu saja, sehingga hanya akan meningkatkan jumlah sampah. Pada tongkol jagung diperkirakan mengandung pentosan 30-32. Selama ini limbah
tongkol jagunghanya dimanfaatkan untuk pakan ternak danbahan bakar. Padahal limbah tersebut dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi suatu bahan baku kimia
yang penting Hidajati, 2006. Glutaraldehid merupakan bahan yang dapat mengikat silang pati, dekstran,
kitosan, polivinil alkohol dan selulosa. Glutaraldehid hadir sebagai hidrat dalam larutan air dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan ikat silang pada
selulosa. Misalnya, asetal dari glutaraldehid dan selulosa memiliki resistensi yang tinggi terhadap hidrolisis karena strukturnya yang siklik. Glutaraldehid
membentuk monohidrat siklik yang beranggotakan enam cincin 2,6- dihidroksitetrahydropyran yang mudah membentuk hidrat Rozas, 2011.
Kaco 2014 telah meneliti tentang hidrogel selulosa dari kenaf yang dipreparasi dengan menggunakan metode pra-pendinginan. Zhang, 2014 telah
meneliti tentang pembuatan hidrogel selulosa dipreparasi dari serat selulosa bambu berukuran mikron. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
untuk mengubah keadaan polimer sehingga tak dapat larut dalam air, rantai-rantai harus tersambung silang. Akan tetapi, kemampuan polimer untuk mengembang
swelling turun selagi derajat sambung-silang meningkat.Untuk itu, yang diharapkan bahwa setiap rantai sepanjang mungkin dan tersambung-silang hanya
dibeberapa tempat Salim, 2009.
Dari uraian diatas, penulis bermaksud untuk membuat hidrogel berbasis selulosa dari tongkol jagung dengan menggunakan metode ikat silang yang akan
diuji gugus fungsi, morfologi, rasio swelling, dan derajat ikat silang degree of crosslinking.
1.2 Perumusan Masalah