d. Model ini membagi jenis dinding ke dalam dua kategori sehingga mempermudah dalam perhitungan [4]
e. Model ini telah mewakili rugi-rugi lintasan akibat perabot, koridor, kepadatan manusia dan rugi-rugi akibat mekanisme perambatan gelombang lainnya
dengan variabel tertentu. Dimana besar nilai rugi-rugi tersebut mudah berubah akibat perubahan posisi, jenis maupun jumlah objek serta kondisi suatu
bangunan yang belum tentu sama dengan bangunan lain yang masih dalam cakupan pemancar yang sama sehingga model ini sangat cocok digunakan
untuk memprediksi rugi-rugi lintasan di dalam bangunan [4].
3.4.4 Model ITU-R
Perhitungan rugi-rugi lintasan yang terjadi di dalam bangunan digunakan juga model empiris ITU-R. Model ini dipilih karena:
a. Model ini dapat digunakan pada frekuensi 900 MHz-100 GHz [5] b. Model ini merupakan rekomendasi dari ITU-R tahun 2012 [5]
c. Model ini memperhitungkan jenis pemanfaatan suatu bangunan dalam memprediksi rugi-rugi lintasan [5]
d. Model ini tidak memperhitungkan rugi-rugi lintasan akibat penyerapan gelombang radio oleh dinding [5]
e. Model ini telah mewakili rugi-rugi lintasan akibat perabot, koridor, jumlah manusia dan rugi-rugi akibat mekanisme perambatan gelombang lainnya
dengan konstanta tertentu. Dimana besar nilai rugi-rugi tersebut mudah berubah akibat perubahan posisi, jenis maupun jumlah objek serta kondisi
suatu bangunan yang belum tentu sama dengan bangunan lain yang masih dalam cakupan pemancar yang sama sehingga model ini sangat cocok
digunakan untuk memprediksi rugi-rugi lintasan di dalam bangunan [5].
3.5 Substitusi Model COST231 WI ke dalam Model Paulsen
Persamaan model Paulsen yang digunakan pada penelitian ini adalah persamaan dengan kategori makrosel karena ketinggian pemancar yang lebih
tinggi dari rata-rata ketinggian bangunan di lokasi penelitian [3]. Persamaan model Paulsen untuk kategori makrosel diperlihatkan pada Persamaan 2.8. Pada
Universitas Sumatera Utara
Persamaan 2.8 terdapat variabel Ld yang merupakan besar rugi-rugi lintasan yang terjadi dari pemancar hingga tepat pada Gedung Antara. Variabel Ld
tersebut disubsitusi dengan model propagasi luar bangunan yaitu model COST231 WI [3]. Model COST231 WI membedakan keadaan LOS dan NLOS diantara
pemancar dan gedung dalam memprediksi rugi-rugi lintasan yang terjadi. Persamaan 3.1 adalah persamaan model Paulsen di daerah makrosel pada keadaan
LOS diantara pemancar dan gedung [4].
2.8
3.1
Dimana merupakan rugi-rugi lintasan model Paulsen pada
kategori makro menggunakan model COST231 WI untuk kondisi LOS diantara pemancar dan gedung sebagai pensubsitusi variabel Ld.
merupakan rugi- rugi LOS model COST231 WI diantara pemancar dan gedung yang dihitung
menggunakan Persamaan 2.11. Persamaan 3.2 adalah persamaan model Paulsen di daerah makrosel pada keadaan NLOS diantara pemancar dan gedung
3.2
Dimana merupakan rugi-rugi lintasan model Paulsen pada
kategori makro menggunakan model COST231 WI untuk kondisi NLOS diantara pemancar dan gedung sebagai pensubsitusi variabel Ld.
merupakan rugi- rugi NLOS model COST231 WI diantara pemancar dan gedung yang dihitung
menggunakan Persamaan 2.12
3.6 Metode Perolehan Rumus Kombinasi Rugi-Rugi Lintasan dari Luar ke Dalam Bangunan
Selain model Paulsen, prediksi rugi-rugi lintasan dari luar ke dalam bangunan juga diprediksi menggunakan rumus hasil kombinasi model propagasi
luar bangunan dengan model propagasi dalam bangunan. Metode perolehan rumus
Universitas Sumatera Utara
kombinasi rugi-rugi lintasan dilakukan dengan cara mengkombinasikan model COST231 WI dengan model COST231 MW serta mengkombinasikan model
COST231 WI dengan model ITU-R.
3.6.1 Metode Perolehan Rumus Model Kombinasi COST231 WI dengan COST231 MW
Langkah-langkah perolehan rumus model kombinasi COST231 WI dengan COST231 MW diperlihatkan pada Gambar 3.7.
Apakah kondisi lingkungan antara
pemancar dan gedung NLOS?
Kombinasikan L
FSPLo
pada model COST231 WI untuk kondisi NLOS dengan L
FSPLi
pada model COST231 MW sehingga didapat persamaan L
FSPL
L
FSPL
= 32,4 + 20.logd
out
+d
in
+ 20.logf
c
Kombinasikan L
LOSo
pada model COST231 WI untuk kondisi LOS dengan L
FSPLi
pada model COST231 MW sehingga didapat persamaan L
LOS
L
LOS
= 42,6 + 26.logd
out
+d
in
+ 20.logf
c
Selesai
Kombinasikan L
FSPL
dengan variabel lain yang terdapat pada model COST231 MW dan model COST231 WI untuk kondisi NLOS sehingga didapat persamaan
hasil kombinasi total L
MW-NLOSo
= L
FSPL
+ L
rts
+ L
msd
+ L
C
+ Ʃk
wi
.L
wi
+ k
fi
k
fi
+2k
fi
+1-b
mw
.L
f
Kombinasikan L
LOS
dengan variabel lain yang terdapat pada model COST231 MW dan model COST231 WI untuk kondisi LOS sehingga didapat persamaan
hasil kombinasi total L
MW-LOSo
= L
LOS
+ L
C
+ Ʃk
wi
.L
wi
+ k
fi
k
fi
+2k
fi
+1-b
mw
.L
f
Hasil persamaan kombinasi model COST231 WI dengan model COST231 MW yang bersesuaian
dengan keadaan lingkungan antara pemancar dan gedung
Menentukan persamaan model COST231 WI untuk kondisi LOS
L
LOSo
= 42,6 + 26.logd
out
+ 20.logf
c
Menentukan persamaan model COST231 MW L
MW
= L
FSPLi
+ L
C
+ Ʃk
wi
.L
wi
+ k
fi
k
fi
+2k
fi
+1-b
mw
L
FSPLi
= 32,4 + 20.logd
in
+ 20.logf
c
Menentukan persamaan model COST231 MW L
MW
= L
FSPLi
+ L
C
+ Ʃk
wi
.L
wi
+ k
fi
k
fi
+2k
fi
+1-b
mw
L
FSPLi
= 32,4 + 20.logd
in
+ 20.logf
c
Menentukan persamaan model COST231 WI untuk kondisi NLOS
L
NLOSo
= L
FSPlo
+ L
Rts
+ L
Msd
L
FSPLo
= 32,4 + 20.logd
out
+ 20.logf
c
Mulai
Melihat kondisi lingkungan antara pemancar dengan
gedung
Tidak Ya
Gambar 3.7 Diagram Alir Perolehan Rumus Model Kombinasi COST231 WI dengan COST231 MW
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.7 menunjukan bahwa terdapat pemilihan kondisi lingkungan antara pemancar dan gedung karena model COST231 WI membedakan
perhitungan untuk kondisi LOS dan NLOS diantara pemancar dan bangun. Kombinasi model propagasi yang pertama dilakukan untuk kondisi NLOS
diantara pemancar dan gedung. Metode kombinasi ini dilakukan dengan mengeliminasi parameter rugi-rugi lintasan yang sama yang terdapat diantara
model COST231 WI dengan model COST231 MW [1]. Persamaan model COST231 WI untuk kondisi NLOS diperlihatkan pada Persamaan 2.12 dan
persamaan model COST231 MW diperlihatkan pada Persamaan 2.23.
2.12
∑
[ ]
2.23
Persamaan 2.12 dan Persamaan 2.23 terdapat parameter rugi-rugi lintasan yang sama yaitu rugi-rugi lintasan ruang bebas di luar bangunan
dan rugi-rugi lintasan dalam bangunan
. Dimana parameter penyusun yang sama pada kedua jenis rugi-rugi lintasan ruang bebas tersebut dapat dieliminasi [1]. Rugi-rugi
ditentukan menggunakan Persamaan 2.13 dan rugi-rugi ditentukan
menggunakan Persamaan 2.24.
2.13
2.24
Persamaan 2.13 dan Peresamaan 2.24 terdapat parameter penyusun rugi- rugi ruang bebas yang sama, yaitu parameter fekuensi dan jarak. Pada parameter
frekuensi, rugi-rugi lintasan akibat frekuensi pembawa dilakukan hanya sekali saja karena frekuensi yang diterima oleh penerima di dalam bangunan masih pada
frekuensi yang sama [1]. Pada parameter jarak dapat dilakukan kombinasi dengan cara melakukan penjumlahan terlebih dahulu terhadap variabel d
Out
dengan d
in
Universitas Sumatera Utara
sebelum diubah ke dalam satuan desibel dB [1]. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan jika parameter jarak diubah terlebih dahulu ke dalam satuan dB
maka variabel d
in
akan mengurangi rugi-rugi lintasan diantara pemancar dan dinding terluar gedung. Berdasarkan hasil pertimbangan dihasilkan kombinasi
rugi-rugi lintasan ruang bebas dari pemancar di luar bangunan hingga ke penerima yang berada di dalam bangunan seperti diperlihatkan pada Persamaan 3.3 [1].
3.3
dimana rugi-rugi merupakan rugi-rugi ruang bebas hasil kombinasi dari
rugi-rugi ruang bebas luar bangunan dengan rugi-rugi ruang bebas dalam bangunan. Selanjutnya persamaan kombinasi model COST231 WI untuk kondisi
NLOS dengan model COST231 MW diperlihatkan pada Persamaan 3.4 [1].
∑
[ ]
3.4
Dimana merupakan rugi-rugi total lintasan hasil kombinasi
model COST231 WI pada kondisi NLOS dengan model COST231 MW. Kombinasi model propagasi berikutnya dilakukan untuk kondisi LOS diantara
pemancar dan gedung. Proses eliminasi model COST231 WI untuk keadaan LOS dengan model COST231 MW hanya dapat dilakukan pada persamaan rugi-rugi
LOS pada model COST231 WI dengan persamaan rugi-rugi ruang bebas model COST231 MW. Karena kedua persamaan tersebut memuat parameter rugi-rugi
lintasan yang hampir sama [1]. Persamaan COST231 WI untuk kondisi LOS diperlihatkan pada Persamaan 2.11 dan persamaan rugi-rugi ruang bebas
COST231 MW diperlihatkan pada Persamaan 2.24.
2.11
2.24
Universitas Sumatera Utara
Parameter penyusun rugi-rugi lintasan pada Persamaan 2.11 memiliki parameter yang sama dengan Persamaan 2.24 yaitu parameter frekuensi. Sehingga
rugi-rugi lintasan akibat frekuensi hanya dilakukan sekali. Pada parameter jarak dapat dikombinasikan dengan menjumlahkan d
out
dan d
in
sebelum diubah ke dalam satuan dB [1]. Konstanta 42,6 dan 26 merupakan rugi-rugi LOS secara
implisit akibat gelombang radio merambat diantara bangunan yang membentuk ngarai [4] yang jaraknya jauh lebih besar daripada di dalam bangunan sehingga
konstanta ini lebih cocok digunakan daripada 32,4 dan 20. Dari hasil pertimbangan dapat ditarik hasil kombinasi persamaan LOS untuk model
COST231 WI dengan persamaan rugi-rugi ruang bebas untuk model COST231 MW seperti yang diperlihatkan pada Persamaan 3.5 [1].
3.5
Dimana merupakan rugi-rugi lintasan LOS dari pemancar yang
berada di luar bangunan hingga ke penerima yang berada di dalam bangunan. Selanjutnya hasil kombinasi dari model COST231 WI untuk kondisi LOS dengan
model COST231 MW diperlihatkan pada Persamaan 3.6 [1].
∑
[ ]
3.6
Dimana merupakan total rugi-rugi lintasan diantara pemancar
dan penerima menggunakan kombinasi model COST231 WI untuk kondisi LOS dengan COST231 MW.
3.6.2 Metode Perolehan Rumus Model Kombinasi COST231 WI dengan ITU-R
Langkah-langkah perolehan rumus kombinasi model COST231 WI dengan model ITU-R diperlihatkan pada Gambar 3.8. Gambar 3.8 menunjukkan bahwa
terdapat pemilihan kondisi lingkungan antara pemancar dan gedung karena model COST231 WI membedakan perhitungan untuk kondisi LOS dan NLOS diantara
Universitas Sumatera Utara
pemancar dan bangun. Kombinasi model propagasi yang pertama dilakukan adalah untuk kondisi NLOS diantara pemancar dan gedung. Metode kombinasi ini
dilakukan dengan mengeliminasi parameter rugi-rugi lintasan yang sama yang terdapat diantara model COST231 WI dengan model ITU-R [1]. Persamaan model
COST231 WI untuk kondisi NLOS diperlihatkan pada Persamaan 2.12. dan persamaan model ITU-R diperlihatkan pada Persamaan 2.25.
Mulai
Apakah keadaan lingkungan antara
pemancar dan gedung NLOS?
Mengkombinasikan seluruh substansi rugi-rugi lintasan yang terdapat pada model ITU-R dan model COST231 WI untuk kondisi NLOS tanpa
pengulangan subtansi 20.logf
c
sehingga didapat persamaan hasil kombinasi berikut
L
ITUR-NLOSo
= L
FSPLo
+ L
rts
+ L
Msd
+ N.log
10
d
in
+ L
f
.n - 28
Selesai Mengkombinasikan seluruh substansi rugi-rugi lintasan yang terdapat
pada model ITU-R dan model COST231 WI untuk kondisi LOS tanpa pengulangan subtansi 20.logf
c
sehingga didapat persamaan hasil kombinasi berikut
L
ITUR-LOSo
= L
LOSo
+ N.log
10
d
in
+ L
f
.n - 28
Hasil persamaan kombinasi model COST231 WI dengan model ITU-R yang
bersesuaian dengan keadaan lingkungan antara pemancar dan gedung
Melihat keadaan lingkungan antara pemancar dengan
gedung
Menentukan persamaan model ITU-R L
ITU-R
= 20.log
10
f
c
+ N.log
10
d
in
+ L
f
.n - 28 Menentukan persamaan model ITU-R
L
ITU-R
= 20.log
10
f
c
+ N.log
10
d
in
+ L
f
.n - 28 Menentukan persamaan model COST231 WI untuk kondisi LOS
L
LOSo
= 42,6 + 26.logd
out
+ 20.logf
c
Menentukan persamaan model COST231 WI untuk kondisi NLOS L
NLOSo
= L
FSPLo
+ L
rts
+ L
msd
L
FSPLo
= 32,4 + 20.logd
out
+ 20.logf
c
Tidak Ya
Gambar 3.8 Diagram Alir Perolehan Rumus Model Kombinasi COST231 WI dengan ITU-R
Universitas Sumatera Utara
2.12
2.25
Parameter-parameter penyusun rugi-rugi lintasan pada Persamaan 2.12 memiliki parameter yang sama dengan Persamaan 2.25 yaitu parameter frekuensi.
Sehingga rugi-rugi lintasan akibat frekuensi hanya dilakukan sekali. Pada parameter jarak tidak dapat dikombinasikan dengan menjumlahkan d
out
dan d
in
seperti yang dilakukan pada kombinasi model COST231 WI dengan model COST231 MW. Hal ini disebabkan oleh koefisien power loss N yang
mempengaruhi rugi-rugi lintasan akibat jarak di dalam bangunan pada model ITU-R [5]. Dengan demikian rugi-rugi lintasan hasil kombinasi model COST231
WI untuk kondisi NLOS dengan model ITU-R dilakukan dengan mengkombinasikan seluruh substansi di kedua persamaan tanpa pengulangan
substansi . Sehingga diperoleh hasil kombinasi seperti pada
Persamaan 3.7 [1]. 3.7
Dimana merupakan rugi-rugi lintasan diantara pemancar dan
penerima menggunakan kombinasi model COST231 untuk kondisi NLOS dengan model ITU-R. Kombinasi model propagasi berikutnya dilakukan untuk kondisi
LOS diantara pemancar dan gedung. Proses eliminasi model COST231 WI untuk keadaan LOS dengan model ITU-R hanya dapat dilakukan pada parameter
frekuensi saja karena kedua model tersebut memuat parameter yang sama [1]. Persamaan COST231 WI untuk kondisi LOS diperlihatkan pada Persamaan 2.11
dan persamaan model ITU-R diperlihatkan pada Persamaan 2.25.
2.11
2.25
Universitas Sumatera Utara
Persamaan 2.11 dan Persamaan 2.25 memperlihatkan bahwa hanya parameter frekuensi saja yang terdapat di kedua persamaan. Sehingga untuk memperoleh
model kombinasi dari kedua persamaan tersebut dilakukan dengan cara mengkombinasikan seluruh substansi di kedua persamaan tanpa pengulangan
subtansi seperti yang diperlihatkan pada Persamaan 3.8 [1].
3.8
Dimana merupakan rugi-rugi lintasan diantara pemancar dan
penerima menggunakan kombinasi model COST231 untuk kondisi LOS dengan model ITU-R.
3.7 Langkah-Langkah Perhitungan Rugi-Rugi Lintasan