yang baru tersebut, yaitu aktiva baru harus dikapitalisasi dengan jumlah sebesar harga harga pasar aset lama ditambah uang yang dibayarkan jika
ada. 5.
Diperoleh sebagai donasi Jika aktiva tetap diperoleh sebagai donasi, maka aktiva tersebut dicatat dan
diakui sebesar harga pasarnya.
D. Penyusutan Aktiva Tetap
Seiring lama waktu pemakaiannya, aktiva tetap mengalami penurunan nilai yang dimilikinya dari nilai awal perolehan. Oleh karena itu, setiap
instansiperusahaan perlu melakukan perhitungan estimasi masa manfaat suatu aktiva, sehingga dapat mengetahui lama waktu pemakaian suatu aktiva
dan mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan penggantian aktiva dengan yang baru. Hal ini dilakukan demi kelancaran kegiatan operasional
perusahaan sehari-hari tanpa adanya gangguan.
Seperti yang telah dibahas di atas, aktiva diperoleh dengan berbagai cara dengan nilai perolehan tertentu. Nilai perolehan adalah nilai yang
dikorbankan untuk mendapatkan suatu aktiva, bukan hanya harga aktiva tetap semata. Namun, hal-hal lain yang mendukung perolehan aktiva tetap tersebut
harus diperhitungkan, seperti misalkan sebuah alat elektronik seperti air conditioner terkadang supplier yang menjual produk tersebut tidak
menyediakan layanan jasa pemasangan air conditioner tersebut, sehingga perusahaan harus menggunakan jasa pemasangan dari penyedia jasa
pemasangan air conditioner yang menyebabkan perusahaan wajib mengeluarkan kembali sejumlah dana agar aktiva yang telah dibeli dapat
digunakan dan dana tersebut harus dimasukkan ke dalam nilai perolehan
tersebut.
Pengurangan nilai suatu aktiva setiap tahunperiodenya disebut dengan istilah penyusutan aktiva tetap. Pada umumnya perusahaan telah
memperkirakan estimasi umur yang dimiliki suatu aktiva untuk digunakan dengan keadaan produktif. Elemen lain dari perhitungan penyusutan aktiva
tetap disebut dengan istilah nilai sisa yang mana nilai ini adalah nilai akhir yang dimiliki suatu aktiva pada tahun terakhir masa manfaatnya. Nilai sisa
setiap aktiva berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan dalam menetapkan, namun terkadang aktiva tetap memiliki nilai sisa sama dengan
nol. Dengan demikian, akumulasi dari penyusutan aktiva tetap setiap tahunperiodenya sampai masa manfaatnya habis sama dengan harga
perolehan aktiva tersebut.
Adakalanya ketika masa manfaat aktiva tetap telah habis, tetapi aktiva tersebut masih dapat digunakan dalam kegiatan operasional. Selain itu, ketika
aset tersebut ingin dijual kembali, namun nilai sisa yang dimiliki dianggap terlampau rendah. Maka, instansiperusahaan dapat melakukan penghitungan
kembali atas aset tetap tersebut untuk kedua situasi ini. Berbeda dengan kedua situasi di atas, ada pula aset tetap satu-satunya yang tidak perlu
dilakukan penghitungan penyusutan selama masa manfaat, bahkan dapat memiliki nilai yang yang lebih tingi atau pun rendah terkait kondisi
keadaannya yaitu tanah. Tanah tidak pernah mengalami penyusutan, tetapi tanah dapat memiliki nilai perolehan yang lebih tinggi dengan melakukan
pengembangan tanah, seperti pagar, pelataran parkir, dll.
Metode penyusutan yang digunakan untuk menghitung penyusutan suatu aset bervariasi. Ada 3 metode penyusutan yang diketahui penulis yang
dapat dilakukan untuk mengesetimasi masa manfaat suatu aset, yaitu:
1. Metode garis lurus
2. Metode menurun ganda
3. Metode penyusutan jumlah angka tahun.
Dari ketiga metode tersebut yang paling sering digunakan adalah metode garis lurus. Begitu pula dengan Kantor Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara yang menggunakan metode ini untuk menghitung penyusutan aset tetap-nya. Selain metode tersebut mudah untuk digunakan, metode
tersebut dianggap lebih efektif dan efisien. Nilai penyusutannya yang selalu konsisten setiap tahunnya dianggap layak untuk diterapkan pada instansi ini.
Ada beberapa hal yang membuat Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merasa perlu melakukan penyusutan terhadap aset tetap yang
dimilikinya, yaitu: 1.
Penuaan fisik Suatu aset tetap yang digunakan secara terus-menerus pasti
mengalami penurunan kinerja. Di samping itu, perubahan cuaca yang berpengaruh pada usia aset tersebut, sehingga perlu dilakukan
penyusutan.
2. Perubahan teknologi
Semakin hari setiap orang tidak henti-hentinya untuk berkreasi dan berinovasi untuk menjadi yang lebih baik lagi, terutama pada bidang
teknologi yang sangat jelas perubahannya. Untuk menghasilkan data yang dapat dijangkau oleh masyarakat melalui teknologi yang dan
data yang lebih akurat karena kemajuan sistem pengolah data statistik, maka penyusutan aset tetap diperlukan pada Badan Pusat
Statistik Kota Medan. 3.
Pelaporan Aset Negara Setiap instansi pemerintahan wajib melaporkan keuangan termasuk
aset tetap negara yang ada pada intansi ini. Fungsinya adalah agar pemerintah pusat mengetahui estimasi manfaat aset yang dimiliki
negara untuk digunakan dalam kegiatan kenegaraan. Penghitungan penyusutan ini dilakukan sejak aset tersebut diperoleh
oleh Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. Metode garis lurus digunakan untuk memperoleh nilai penyusutan yang konstan dan dibebankan
pada tiap periode pelaporan keuangan. Terkait dengan metode penyusutan aset tetap, Dunia 2005 : 156-159 berpendapat bahwa penyusutan aset tetap
dapat dilakukan dengan empat cara, antara lain : 1.
Metode garis lurus Straight line Beban penyusutan dalam metode garis lurus dialokasikan
berdasarkan berlalunya waktu. Oleh karena itu, metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan periodik yang sama selama
masa manfaat dari aktiva tetap tersebut. 2.
Metode jumlah unit produksi Units-of-production Dalam metode jumlah unit produksi, manfaat taksiran dari aktiva
tetap estimated useful life dinyatakan dalam jumlah unit dari kapasitas produksi seperti jumlah jam atau km. Penyusutan dihitung
dalam dua tahap. Tahap pertama menentukan tarif penyusutan untuk setiap unit produksi, dan tahap berikutnya menetukan beban
penyusutan untuk suatu periode akuntansi dengan mengalikan tarif penyusutan per unit dengan jumlah unit produksi yang sesungguhnya
digunakan selama periode tersebut. 3.
Metode saldo menurun Declining-balance Dalam metode saldo menurun, penyusutan yang dibebankan pada
tahun pertama dan tahun-tahun berikutnya akan semakin menurun. Untuk menerapkan metode ini, biasanya tarif penyusutan yang
digunakan adalah dua kali dari tarif metode garis lurus. 4.
Metode jumlah angka tahun Sum-of-years Digits Metode jumlah angka tahun sama dengan saldo menurun, di mana
beban penyusutan semakin menurun setiap tahun selama masa pemakaiannya. Beban penyusutan dihitung dengan mengalikan harga
perolehan dikurangi nilai sisa taksiran dengan suatu pecahan. Angka penyebut denominator dari pecahan tersebut adalah jumlah angka
dari angka-angka tahun.
E. Penggantian Aktiva Tetap