14
a. Ketertarikan Fisik Penampilan fisik juga mempengaruhi terhadap pembentukan
persahabatan. Seseorang cenderung melihat bahwa orang-orang yang menarik secara fisik memiliki kemiripan dengan dirinya dalam sikap dan
kepribadian dibandingkan dengan orang-orang yang tidak menarik. Berinteraksi dengan orang yang menarik secara fisik cantik atau
ganteng akan lebih menyenangkan. b. Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial meliputi kemampuan untuk merespon dan bersifat secara tepat pada yang orang katakan atau alami serta mengikuti
percakapan sesuai aturan. c. Responsivitas
Seseorang cenderung lebih tertarik pada orang-orang yang bersifat responsif terhadapnya.
d. Perasaan Malu atau Segan Seseorang pasti lebih tertarik untuk bersahabat dengan orang yang
tidak pemalu. Orang yang pemalu cenderung lebih sedikit berbicara pada awal pertemuan, kurang sigap menjawab komentar dalam berinteraksi
dengan orang lain, kurang senyum, kurang mau menatap lawan bicara, ataupun kurang responsif.
15
e. Kemiripan Seseorang akan membentuk persahabatan dengan orang-orang yang
dianggap mirip dengannya berupa usia, kesehatan fisik, pendidikan, latar belakang keluarga, status sosial, sikap, dan sebagainya.
3. Faktor Situasional
Faktor situasional meliputi hal-hal seperti seberapa sering kita bertemu dengan seseorang. Apakah terdapat ketergantungan kepada seseorang tentang
suatu hal, serta apakah tersedia tempat untuk membentuk hubungan persahabatan pada masing-masing pihak yang terlibat dalam interaksi.
4. Faktor Dyadic
Seseorang yang bertanya tentang informasi pribadi menandakan bahwa dia memiliki keinginan untuk membentuk persahabatan. Pertemuan awal umumnya
dimulai dengan membuka diri terhadap informasi-informasi yang bersifat dangkal, kemudian dilanjutkan dengan hal-hal yang lebih mendalam dengan topik
yang lebih bervariasi. Pada tahap awal dari hubungan, keterbukaan yang timbal- balik merupakan hal yang penting dalam membentuk persahabatan.
2.3 Tinjauan Pustaka
Penelitian terhadap novel Menjadi Djo karya Dyah Rinni belum pernah dilakukan. Hal ini disebabkan karena novel ini merupakan novel yang masih baru
diterbitkan yaitu pada tahun 2014. Tetapi penelitian yang mengkaji tentang persahabatan antaretnis atau yang menggunakan pendekatan sosiologi sastra
16
sebagai kajiannya telah banyak diteliti dan mendapat sambutan baik dari para pembacanya.
Pertama, skripsi Susanti dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2008 yang membahas tentang ”Gambaran Persahabatan dan Penyesuaian Diri
Pada Mahasiswi UIN Jakarta yang Mengenakan Cadar”. Susanti membahas tentang gambaran persahabatan antara mahasiswi bercadar dengan yang tidak
bercadar terjalin karena didasarkan pada rasa saling membutuhkan antara dua belah pihak yang kemudian saling mengisi. Oleh sebab itu peneliti menyimpulkan
persahabatan yang terjalin lebih mengarah kepada persahabatan timbal-balik reciprocal friendship. Sebagai makhluk sosial, mahasiswi bercadar juga dituntut
untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Dari ketiga subyek, penyesuaian diri yang dilakukan mereka termasuk penyesuaian diri yang baik
dengan sahabatnya, ini terlihat dari tidak adanya perilaku menyimpang yang dilakukan para subyek.
Kedua, tesis Purwanto dari Universitas Diponegoro 2006 yang membahas tentang ”Persahabatan Empat Tokoh Perempuan dalam Novel The Sisterhood of
The Traveling Pants Karya Ann Brashares Sebuah Telaah dengan Pendekatan Feminisme.” Persahabatan yang terjadi pada empat tokoh utama novel The
Sisterhood of The Traveling Pants. Empat tokoh utama itu adalah Lena, Carmen, Bridget dan Tibby. Bagi mereka, persahabatan adalah sesuatu yang istimewa.
Persahabatan merupakan kata kunci untuk menumbuhkan persaudaraan yang erat pada mereka. Jarak antara mereka tidak menjadi masalah untuk saling membantu.
Keempat sahabat itu saling menolong dan membantu setiap saat. Saling