Sumber Data Teknik Analisis Data

20 Data yang dikumpulkan dalam metode deskriptif ini berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Bentuk persahabatan antaretnis yang dialami oleh Djohan sebagai tokoh utama dengan Yanto yang merupakan etnis Jawa yang terjadi pada saat Sekolah Dasar dapat dilihat dalam kutipan di dalam novel. Berikut ini adalah satu contoh teknik analisis data terhadap bentuk persahabatan mereka ketika bersenang- senang bersama yang terdapat dalam novel Menjadi Djo karya Dyah Rinni yaitu: A Guan menoleh dan menemukan Yanto berdiri di depan kedai, memanggil dirinya. Begitu melihat sahabatnya, masalah Ho Peng langsung menguap dari pikiran A Guan. Kini, pikiran sederhananya hanya dipenuhi oleh satu hal: bermain. MD:14. Bentuk persahabatan antaretnis yang dialami oleh Djohan pada saat SMP dan SMA ketika bersenang-senang bersama dapat terlihat dalam kutipan berikut: ”Ntar malam kumpul di rumah gue. Kita bakal berburu pakaian pesta buat pangeran kita yang satu ini.” Malamnya, Apache melaju menuju taman hiburan Lokasari, sebuah kawan perdagangan yang ramai di Jalan Mangga Besar. MD:149. Bentuk persahabatan antaretnis yang dialami oleh Djohan pada saat kuliah ketika bersenang-senang bersama dapat terlihat dalam kutipan berikut: Jerry duduk persis di samping Syaiful dengan sigap mengambil gitarnya. ”Lagu apa, Pul?” ”Lagu kebangsaan kitalah” ”Madekdek Magambiri” teriak Djo, Hendra, dan Bambang nyaris berbarengan. Jerry selalu menyanyikan lagu tersebut di setiap acara FCC. Saking seringnya lagu itu dimainkan, seluruh anggota FCC hafal liriknya, meski nada mereka sering kali kacau- balau tidak jelas. MD:254. 21

BAB IV BENTUK DAN FAKTOR PEMBENTUK PERSAHABATAN

ANTARETNIS DALAM NOVEL MENJADI DJO KARYA DYAH RINNI

4.1 Bentuk Persahabatan Antaretnis yang Dialami Oleh Tokoh dalam Novel Menjadi Djo Karya Dyah Rinni

Bentuk persahabatan antaretnis yang dialami oleh tokoh utama yang bernama A Guan dan kemudian berganti nama menjadi Djohan dapat dilihat dari upaya yang dilakukannya untuk tetap mempertahankan persahabatannya. A Guan merupakan etnis Tionghoa totok yang telah berasimilasiberbaur untuk menjadi orang Indonesia seutuhnya atau diakui keberadaannya dimata orang Indonesia. Djohan memiliki sahabat-sahabat yang berbeda dengannya yaitu berupa etnis, ciri fisik, status sosial, latar belakang keluarga, dan sebagainya. Namun, perbedaan yang melekat pada diri mereka tidaklah menjadi penghalang bagi mereka menjalin dan menjalani hubungan persahabatan itu sebagaimana hubungan persahabatan yang dialami oleh yang satu etnis atau satu kebudayaan. Pada tahun 1960-an bertempat di Medan, A Guan memiliki seorang sahabat sejati bernama Yanto yang sangat jauh berbeda dengannya. Yanto merupakan anak dari pembantu rumah tangganya yang beretnis Jawa dan karena keterbasan ekonomi membuat Yanto tidak dapat bersekolah. Perbedaan yang sangat jelas ini tidak menghalangi A Guan mau bersahabat dengan Yanto yang sudah dianggapnya seperti saudara sendiri. Ikatan persahabatan antara Djohan dan Yanto adalah persahabatan di masa kecil yang akan menjadi memori terindah dalam potongan kisah perjalanan hidupnya. 22 Bentuk persahabatan tokoh A Guan juga terlihat setelah Djohan masuk ke SMP Pax di Jakarta. Dia menemukan sahabat-sahabat baru yaitu Corby, Herman, Raymond, dan Kenny yang juga berbeda etnis dengannya dimana dalam persahabatan tersebut mereka saling membantu dan saling menjaga antara yang satu dengan yang lain. Mereka menjalani persahabatan itu dengan penuh kegembiraan dan memprioritaskan persahabatan mereka. Pada saat A Guan dan keluarga mengalami musibah akibat kekacauan politik G30S PKI yang terjadi di Medan, keluarga A Guan harus terpaksa pindah ke Jakarta untuk memulai hidup dan nenetap disana. Etnis Tionghoa dianggap bersekongkolturut membantu para PKI untuk menguasai Indonesia yang mengakibatkan etnis Tionghoa menjadi orang yang sangat dibenci oleh Indonesia. Akhirnya pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan terhadap semua orang Tionghoa untuk berasimilasi atau berbaur dengan orang Indonesia. Salah satu peraturan pemerintah itu adalah dengan mengganti nama dari nama etnis Tionghoa menjadi nama orang Indonesia dan A Guan mengganti nama menjadi Djohan. Bentuk persahabatan antara Djohan sebagai tokoh utama dengan sahabat- sahabatnya juga terlihat pada saat Djohan memasuki dunia perkuliahan di Akademi Perhotelan dan Kepariwisataan Trisakti, Jurusan Akunting. Sahabat- sahabatnya itu yaitu: Syaiful, Hendra, Bambang, dan Jerry. Bentuk persahabatan mereka dapat dilihat dari kekompakan mereka untuk memberi dukungan dan saling membantu disaat salah satu sahabatnya sedang dalam masalah. Mereka juga selalu membela sahabatnya disaat sedang dalam keadaan terpojok dan tak