Sejarah Perusahaan Perbaikan Rancangan Alat Bantu Sortasi Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di PT. Perkebunan Nusantara II PKS Sawit Seberang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Kebun sawit seberang adalah salah satu unitkebun PT. Perkebunan Nusantara II PERSERO yang terletak di dua kecamatan, yaitu: kecamatan sawit seberang dan kecamatan padang tualang. Kabupaten langkat, propinsi sumatera utara yang berjarak 78 km dari kota madya medan. PTP Nusantara II Kebun Sawit Seberang pada awalnya adalah perusahaan Eks belanda yang bernama Verenigdee Deli Mastgehappij VDM pada tahun 1923 yang dibuka dan ditanami kelapa sawit, pada tahun 1927 pihak VDM membangun pabrik pengolahan kelapa sawit PKS yang berada dalam naungan dan pengawasan PT. Perkebunan Nasional, PKS sawit seberang telah beberapa kali melakukan perbaikan dan penambahan kapastias yaitu; 15 ton tandan buah segar TBS diolah perjam menjadi 30 ton TBS per jam. PTP. Nusantara II kebun sawit seberang menghasilkan CPO dan inti sawit yang diolah di pabrik kelapa sawit PKS dan untuk peningkatan kelapa sawit pada tahun 1984 perusahaan mendirikan pabrik fraksionasi yang berkapasitas 200 ton per hari yang mengelolah Crude Palm Oil CPO menjadi Refined Bleached Decorced Pa lm Oil RBDO 95 dari Fatty Acid 4, kemudian mengingat perkembangan ekonomi dan tingginya biaya produksi karena tidak sesuai dengan kapasitas yang terpasang saat ini, maka pada tahun 2000 pabrik fraksionasi tidak diproduksi lagi. Universitas Sumatera Utara Sejak berdirinya perusahaan perkebunan sawit seberang telah mengalami perubahan nama, yaitu: 1. Tahun 1927 : ND VDM 2. Tahun 1962 : PPN Sumut-II 3. Tahun 1963 : PPN Antan-II 4. Tahun 1968 : PPN Antan-IIPNP-II Penggabungan 5. Tahun 1969 : PNP-II 6. Tahun 1976 : PTP-II 7. Tahun 1996 : PTPN-II Penggabungan PTP-II dengan PTP-IX, 11 Maret 1996 Areal kebun Sawit Seberang adalah konsensi kebun Batang Serangan Eks Perusahaan Belanda tanggal 10 Desember 1936 dengan No. LXVR atas nama Deli Mastgehappij, kemudian diberi Hak Guna Usaha HGU kepada kebun Sawit Seberang berdasarkan SK Menteri Agraria No. SK : 35 HGU tertanggal 10 Oktober 1958 seluas 14.896.11, terdiri dari: 1. Areal Tanaman : 8.236.98 Ha 2. Pembibitan : 16.26 Ha 3. Emplement Perusahaan : 298.90 Ha 4. Jalanjurangrawa-rawa : 407.54 Ha 5. Hutan Okupasi : 5.932.69 Ha 6. Erosi Sungai : 3.74 Ha Universitas Sumatera Utara BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Postur Kerja 1 Posisi tubuh dalam kerja sangat ditentukan oleh jenis pekerjaan yang dilakukan. Masing-masing posisi kerja mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap tubuh. Grandjean 1993 berpendapat bahwa bekerja dengan posisi duduk mempunyai keuntungan antara lain: 1. Pembebanan pada kaki 2. Pemakaian energi dapat dikurangi 3. Keperluan untuk sirkulasi darah dapat dikurangi Namun demikian kerja dengan sikap duduk terlalu lama dapat menyebabkan otot perut melembek dan tulang belakang akan melengkung sehingga cepat lelah. Mengingat posisi duduk mempunyai keuntungan dan kerugian, maka untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik tanpa pengaruh buruk pada tubuh, perlu dipertimbangkan pada jenis pekerjaan apa saja sesuai diterapkan posisi duduk. Untuk maksud tersebut, Pulat 1992 memberikan pertimbangan tentang pekerjaan yang paling baik dilakukan dengan posisi duduk. Pekerjaan tersebut antara lain: 1. Pekerjaan yang memerlukan kontrol dengan teliti pada kaki 2. Pekerjaan utama adalah menulis atau memerlukan ketelitian pada tangan 1 Nurmianto Eko.2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya . Edisi Kedua. Surabaya:Penerbit Guna Widya. Universitas Sumatera Utara

3.2. Standard Nordic Questionnaire