2.1.6 Perawatan 2.1.6.1
Perawatan TB secara umum
.
Pengobatan TB harus dilakukan secara tepat, efektif dan efisien untuk menekan
terjadinya resistensi basillus agar tidak terjadi rileps.
a. Rawat Inap Biasanya tidak diperlukan pada penanganan awal TB,namun perlu dipertimbangkan
pada pasien yang tidak mampu merawat diri sendiri atau yang memiliki kemungkinan menularkan penyakitnya ke orang lain yang rentan TB. Rawat inap pada pasien dengan
TB aktif memerlukan ruang khusus dengan ventilasi yang baik sampai pasien terbukti negatif apusan sputumnya.
12
b. Terapi Obat
Tabel 1.1 Obat- obatan anti tuberkulosis, dosis, aktivitas, efek samping.
12
Obat Dosis
Per hari Dosis
2x seminggu Dosis
3x seminggu Efek Samping
Aktivitas Isoniazid
5mgkg Max: 300mgdosis
15mgkg Max: 900mgdosis
15mgkg Max: 900mgdosis
Neuritis perifer, hepatotoksik
Ektraseluler, Intraseluler
Rifampin 10mgkg
Max: 600mgdosis 10mgkg
Max: 600mgdosis 10mgkg
Max: 600mgdosis Hepatitis,nausea,
Vomitus,flu like sindrom
Ektraseluler, Intraseluler
Pirazinamid 15-30mgkg
Max: 2gdosis 50-70mgkg
Max: 4gdosis 50-70mgkg
Max: 3gdosis Huperuricaemia
hepatotoksik Aktif dalam
suasana asam
intraseluler
Streptomisin
15mgkg Max: 1gdosis
25-30mgkg Max: 1.5gdosis
25-30mgkg Max: 1.5gdosis
Toksik terhadap nervus vestibular
Ekstraseluler aktif pada
PH netral atau basa
Universitas Sumatera Utara
Rekomendasi pengobatan dari CDC Centers for Disease Control and Prevention untuk pengobatan awal tuberkulosis dapat dilihat pada tabel 1. Untuk pasien tanpa infeksi HIV,
ada tiga pilihan yang dianjurkan oleh CDC:
12
1 Pilihan pertama adalah regimen empat obat yang terdiri atas isoniazid, rifampin,
pirazinamid, dan etambutol atau streptomisin. Terapi dapat diberikan tiap hari atau dua – tiga kali per minggu jika diawasi secara langsung.
2 Pilihan kedua adalah kombinasi isoniazid, rifampin, pirazinamid dan
streptomisin atau etambutol setiap hari selama 2 minggu, kemudian diobservasi langsung dua kali per minggu dengan pemberian obat yang sama selama 6
minggu,diikuti dengan pengawasan langsung dua kali per minggu dengan pemberian isoniazid dan rifampin selama 16 minggu bila diketahui adanya
kepekaan terhadap obat ini. 3
Pilihan ketiga adalah pengawasan langsung tiga kali per minggu dengan pemberian isoniazid, rifampin, pirazinamid dan etambutol atau streptomisin
selama 6 bulan.
c. Terapi preventif Kemoprofilaksi