BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Taman Kanak-kanak Duafa di Kecamatan Medan Binjai. Sekolah ini adalah sekolah gratis bagi penduduk kaum duafa yang tinggal
di sekitar daerah tersebut. Sekolah ini memiliki sekitar 60 orang anak murid yang dibagi kepada 3 kelompok.
Hari sekolah di Taman Kanak-kanak Duafa mulai dari hari Senin hingga Sabtu, dari jam 8 pagi hingga jam 11 siang. Murid-murid Taman Kanak-kanak
Duafa ini diberikan makanan ringan dari sekolah setiap hari dengan menu yang berbeda-beda tiap hari contoh seperti hari Senin nasi goreng, Selasa bubur kacang
hijau dan seterusnya.
5.1.2. Deskripsi karakteristik Responden
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada murid Taman Kanak- kanak Duafa di Kecamatan Medan Binjai tahun 2010, data diperoleh dengan cara
mengukur berat badan dan tinggi badan anak serta perkembangan anak dengan menggunakan KPSP.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Distribusi Status Gizi anak Taman Kanak-kanak Duafa berdasarkan Berat
badan dan Tinggi badan
BBTB status gizi n
Persen Sangat kurus
1 1,5
Kurus 6
9,2 Normal
53 81,5
Total 60
100
Anak-anak yang berpartipasi pada penelitian ini adalah anak-anak yang berumur antar 4 tahun hingga 6 tahun. Dari Tabel 5.1 terdapat majoritas anak-
anak memiliki status gizi yang normal yaitu sebanyak 53 orang 81,5, sedangkan yang paling sedikit adalah satu anak yang memiliki status gizi buruk
atau sangat kurus.
Tabel 5.2. Distribusi Jenis Kelamin Anak Murid Taman Kanak-kanak Duafa
berdasarkan Status Gizi
Jenis Kelamin Status gizi
P L
Kurus 5 8,3
1 1,7 Kurus sekali
1 1,7 0 0
Normal 20 33,3
33 55 Total
25 41,6 35 58,4
Tabel 5.2 menunjukan jumlah anak berdasarkan jenis kelamin dan kelompok status gizinya. Pada kedua jenis kelamin anak murid Taman Kanak-
kanak Duafa majoritas memiliki status gizi yang normal, dengan jumlah murid perempuan 33 orang 55 dan pada anak laki laki ada 20 orang anak 33,3.
Universitas Sumatera Utara
Pada murid laki-laki tidak ada yang mengalami status gizi yang buruk atau kurus sekali, sedangkan pada murid perempuan ada 1 orang 1,7. Pada status gizi
kurang baik atau kurus hanya ada 1 orang murid perempuan 1,7 sedangkan pada murid laki-laki ada 5 orang 8,3.
Tabel 5.3. Distribusi Persentil Tinggi Badan dengan perbandingan Umur anak Taman
Kanak-kanak Duafa menurut kurva CDC
Tabel 5.3 menunjukan bahwa sebagian besar dari anak murid Taman Kanak-kanak Duafa memiliki perawakan pendek dengan jumlah 16 orang anak
26,7 dan yang memiliki tinggi badan normal ada 44 orang 73,3. Dari Tabel 5.3 tidak ada anak yang memiliki tinggi badan yang berada di atas persentil 90
atau dengan perawakan tinggi.
Tabel 5.4. Distribusi Persentil Berat Badan dengan perbandingan Umur Anak Taman
Kanak-kanak Duafa menurut kurva CDC
BBBBU n
Persen Normal
30 50
Berat Badan Rendah 30
50
Tabel 5.4 menunjukan distribusi persentil berat badan dibandingkan dengan umur anak murid taman kanak kanak Duafa, dari tabel di atas bisa dilihat
bahwa 30 orang dari murid Taman Kanak-kanak Duafa memiliki berat badan yang TBTBU
n Persen
Normal 44
73,3 Perawakan Pendek
16 26,7
Total 60
100
Universitas Sumatera Utara
ideal untuk anak seusianya 50. Sedangkan 30 orang lagi memiliki berat badan yang rendah untuk anak seusianya 50. Dari data yang diperoleh tidak ada
anak-anak yang memiliki berat badan di atas persentil 90 atau berat badan yang lebih overweight.
Tabel 5.5. Distribusi Status Perkembangan Anak Taman Kanak-kanak Duafa menurut
KPSP Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
Dari Tabel 5.5 diatas tingkat perkembangan anak dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu penyimpangan atau perkembangan anak yang jauh dibelakang
anak-anak seusianya menurut KPSP Kuesioner Pra Skrining Perkembangan. Anak digolongkan mengalami perkembangan yang meragukan jika tindakan yang
seharusnya bisa ia lakukan dengan sempurna namun masih belum bisa seperti mengancing baju sendiri dalam waktu yang lama.
Berdasarkan Tabel 5.5 hasil yang diperoleh menunjukan kebanyakan anak- anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak Duafa mempunyai nilai KPSP yang
meragukan dengan jumlah 29 anak 48,3, sedangkan tingkat perkembangan anak yang paling sesuai dengan usianya hanyalah 9 orang anak 15.
KPSP n
Persen Penyimpangan
22 36,7
Meragukan 29
48,3 Sesuai
9 15
Total 60
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Distribusi Jenis Kelamin Anak Murid Taman Kanak-kanak Duafa
berdasarkan Tahap Perkembangan menurut KPSP Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
Jenis Kelamin Tingkat Perkembangan KPSP
Perempuan Laki-laki
Sesuai 7 11,7
2 3,3 Meragukan
13 21,7 16 26,7
Penyimpangan 15 25
7 11,7 Total
35 58,4 25 41,7
Tabel 5.8 di atas menunjukkan perbandingan tahap perkembangan anak dengan jenis kelaminnya. Pada anak perempuan majoritasnya terdapat pada tahap
perkembangan dengan penyimpangan dengan jumah 15 orang anak 25 sedangkan pada anak laki-laki kebanyakan 16 orang anak 26,7 mengalami
perkembangan yang meragukan. Pada anak perempuan ada 7 orang anak 11,7 dengan tingkat perkembangan yang sesuai sedangkan anak laki-laki hanya ada 2
orang 3,3. Pada anak perempuan 13 orang anak 21 mengalami perkembangan yang meragukan dan pada anak laki-laki ada 7 orang anak 11,7
yang mengalami perkembangan dengan penyimpangan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Distribusi Jumlah Tahap Perkembangan Terhambat yang dialami Anak
Murid Taman Kanak-kanak Duafa menurut KPSP Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
Tabel 5.9 menunjukan distribusi jumlah tahap perkembangan terhambat yang dialami anak berdasarkan KPSP Kuesioner Pra Skrining Perkembangan.
Hanya 9 orang anak 15 Taman Kanak-kanak Duafa yang tidak terhambat dalam tahap perkembangannya. Kebanyakan anak murid Taman Kanak-kanak
Duafa mengalami gangguan perkembangan dalam tiga bidang yaitu gerakan motorik kasar dan perkembangan sosial dan kemandirian dengan jumlah 18 orang
anak 30. Ada 8 orang anak 13,3 yang mengalami perkembangan terhambat dalam satu bidang dan ada 18 orang anak 30,0 yang mengalami perkembangan
terhambat pada dua bidang sedangkan ada 6 orang anak 10,0 yang mengalami perkembangan terhambat pada semua 4 bidang.
Jumlah Perkembangan yang Terhambat
n Persen
9 15
1 8
13.3 2
18 30
3 19
31.7 4
6 10
Total 60
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Distribusi Jenis Perkembangan yang Terhambat dialami oleh Anak Murid
Taman Kanak-kanak Duafa menurut KPSP Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
Jenis perkembangan n
Persen Normal
9 15
Bicara dan berbahasa, sosial dan kemandirian 7
11,7 Bicara dan berbahasa
3 5
Bicara dan berbahasa, gerak halus 7
11,7 Bicara dan berbahasa, gerak halus, gerak kasar
2 3,3
Bicara dan berbahasa, gerak halus, gerak kasar, sosial dan kemandirian
6 10
Bicara dan berbahasa, gerak halus, sosial dan kemandirian
11 18,3
Bicara dan berbahasa, gerak kasar, sosial dan kemandirian
5 8,3
Gerak halus 2
3,3 Gerak halus, gerak kasar, sosial dan
kemandirian 1
1,7 Gerak halus, sosial dan kemandirian
4 6,7
Sosial dan kemandirian 3
5 Total
60 100
Tabel 5.10 di halaman sebelumnya menunjukan jenis perkembangan, dimana anak mengalami keterhambatan. Anak murid Taman Kanak-kanak Duafa
yang hanya mengalami gangguan bicara dan berbahasa ada 3 orang anak 5, sedangkan pada anak yang mengalami gangguan berbicara dan berbahasa disertai
bidang yang lain seperti sosial dan kemandirian, ada 38 orang anak 63,3. Hanya ada 2 orang murid 3,3 yang mengalami gangguan gerakan halus,
sedangkan jumlah anak yang mengalami gangguan gerakan motorik halus disertai bidang yang lain ada 31 orang anak 60. Pada gangguan gerakan motorik kasar
semua anak anak yang mengalami keterhambatan juga mengalami gangguan pada bidang yang lain, tidak ada anak anak yang hanya mengalami gangguan gerakan
motorik kasar. Jumlah murid yang mengalami gangguan pada perkembangan sosial dan kemandirian ada 3 orang anak 5 dan yang mengalami gangguan
sosial dan kemandirian disertai bidang yang lain ada 27 orang anak 16.7.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan