dievaluasi. Berdasarkan FAO and WHO, ADI untuk profenofos adalah 0-0,03 mgkg berat badan
FAO dan WHO, 2010.
2.6. Residu Pestisida Dalam Bahan Pangan Setelah Mengalami Berbagai Perlakuan
Usaha yang sering dilakukan untuk dapat menurunkan residu pestisida dalam bahan makanan adalah dengan cara mencuci, merebus atau mengukus.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk menurunkan residu pestisida organofosfat dalam beberapa bahan pangan dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Pengaruh pencucian terhadap residu pestisida dari beberapa bahan makanan
No Sampel
Pestisida Perlakuan
Hasil Sum
ber 1
Cabai merah Profenofos
Pencucian dengan air Penurunan 7,04
1 2
Tomat Metidation
Pencucian dengan detergen pencuci sayuran
Penurunan 92 2
3 Tomat
Metidation Pencucian dengan air
suling Penurunan 91
2 4
Tomat Metidation
Direbus Penurunan 83
2 5
Saus tomat Klorpirifos
Perebusan dengan air Penurunan 12,62
3 6
Saus tomat Klorpirifos
Pengukusan Penurunan 0,75
3 Sumber : 1 Ningsih,2009; 2 Atmawidjaja, dkk.,2004; 3 Prakosa, dkk., 2004;
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel diatas terdapat hasil yang berbeda dari setiap perlakuan. Dimana hasil yang paling baik untuk menurunkan
residu pestisida adalah pencucian dengan detergen pencuci sayuran. Selain analisis diatas ada juga yang meneliti kadar residu pestisida yang beredar dipasar
seperti Chang, et all2005 meneliti residu pestisida pada sayuran dan buah segar di pasar Sentral Taiwan, dan Sudewa, dkk2008 yang meneliti residu Diazinon,
Universitas Sumatera Utara
Klorpirifos, Fentoat, Karbaril dan BPMC pada kubis dan kacang panjang di pasar Badung Denpasar.
2.7 Cabai Merah
Cabai merah Capsicum annum L. merupakan suku Solanaceae berasal dari daratan Amerika Tengah hingga Amerika Selatan dan Peru BPPHP, 2004.
Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, tumbuhan ini merupakan salah satu sayuran penting di Indonesia. Cabai merah terdiri dari dua jenis yaitu cabai merah
keriting yang berbentuk langsing memanjang dan mengikal atau mengeriting meruncing, dan cabai merah bulat yang berbentuk bulat dengan kulit yang lebih
tebal dan rasanya lebih manis daripada cabai merah keriting Andoko, 2004. Cabai merah yang umum digunakan adalah cabai merah keriting.
Cabai selain berguna sebagai penyedap masakan, juga mengandung zat-zat gizi yang diperlukan untuk kesehatan manusia. Kandungan gizi cabai merah dapat
dilihat pada Tabel 6 Deptan, 2004. Tabel 6. Kandungan Gizi Cabai Merah Setiap 100 gram Bahan
Kandungan gizi Cabai Merah
Kadar air 90,9
Kalori kal 31,0
Protein g 1,0
Lemak g 0,3
Karbohidrat g 7,3
Kalsium mg 29,0
Fosfor mg 24,0
Besi mg 0,5
Vitamin A SI 470
Vitamin C mg 18,0
Vitamin B1 mg 0,05
Sumber : Deptan, 2004
Universitas Sumatera Utara
Selain data pada tabel diatas, cabai merah juga mengandung capcicol yang menimbulkan rasa pedas pada cabai merah dapat digunakan sebagai bubuk pada
produksi mi instan, campuran minyak gosok, penyembuh pegal, koyo, rematik, dan sesak nafas pada industri obat-obatan. Disamping itu, warna merah pada cabai
merah dapat digunakan sebagai pewarna alami Andoko, 2004.
2.8 Analisis Residu Pestisida