Pembuatan Larutan Pencuci Buah Dan Sayur Perlakuan Terhadap Cabai Merah Ekstraksi Analisis Kualitatif

Bahan-bahan yang digunakan jika tidak dinyatakan lain adalah kualitas pro analisa keluaran E-Merck yaitu, aseton, diklorometana, isooktana, toluena, dan petroleum eter, selain bahan baku Profenofos 98,2. Bahan pencuci cabai merah adalah air, air hangat 65 o C, dan sabun pencuci buah dan sayur Mama Lime.

3.4 Perolehan Sampel

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cabai merah yang diperoleh dari area penanaman cabai merah daerah tropis, langsung dari Ladang cabai merah di daerah Perbaungan, Serdang Bedagai. Gambar ladang cabai merah dan cabai merah dapat dilihat pada Lampiran 20. 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Pembuatan Larutan Baku Profenofos Ditimbang seksama sejumlah 42,4 mg profenofos baku kemurnian 98,2 dan dipindahkan secara kuantitatif kedalam labu tentukur 25 ml. Kedalam labu tersebut ditambahkan sejumlah isooktana dikocok. Larutan dicukupkan dengan isooktana hingga garis tanda lalu dikocok kembali sampai homogen, maka diperoleh larutan baku profenofos dengan konsentrasi 1665,5 mcgml Larutan Baku I. Dari larutan baku I ini dipipet sebanyak 0,1 ml lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml. Dicukupkan volumenya dengan isooktana sampai garis tanda kemudian dihomogenkan, maka diperoleh larutan baku profenofos dengan konsentrasi 6,662 mcgml Larutan Baku II.

3.5.2 Pembuatan Larutan Pencuci Buah Dan Sayur

Setengah sendok makan sabun pencuci buah dan sayur dimasukkan ke dalam wadah berisi 1 liter air, kemudian dilarutkan. Universitas Sumatera Utara

3.5.3 Perlakuan Terhadap Cabai Merah

Sampel dibagi dalam empat kelompok yaitu: 1. Sampel cabai tanpa pencucian diberi tanda sampel A; 2. sampel cabai yang dicuci dengan air diberi tanda sampel B; 3. sampel cabai yang dicuci dengan air hangat diberi tanda sampel C; dan 4. sampel cabai yang dicuci dengan larutan pencuci buah dan sayur diberi tanda sampel D. Pencucian dengan air Sebanyak 100 gram sampel dimasukkan ke dalam wadah berisi air 1000 ml, kemudian dicuci selama 5 menit. Pencucian dengan air hangat Sebanyak 100 gram sampel dimasukkan ke dalam wadah berisi air hangat 1000 ml, kemudian dicuci selama 5 menit. Pencucian dengan larutan pencuci buah Sebanyak 100 gram sampel dimasukkan ke dalam wadah berisi larutan pencuci buah dan sayur 1000 ml, kemudian dicuci selama 5 menit.

3.5.4 Ekstraksi

Sampel cabai dipotong kecil-kecil dan dicincang, ditimbang seberat 15 gram dimasukkan ke dalam beker gelas, dihaluskan menggunakan ultra turax dengan 30 ml aseton selama 30 detik. Ditambahkan 30 ml diklormetan dan 30 ml petroleum eter kemudian dihaluskan kembali selama 30 detik catatan: Ukur volume yang didapat menggunakan metode ekstraksi berbasis aseton, harus dilakukan koreksi sebesar 8790 dalam perhitungan kadar residu pestisida karena adanya kontraksi volume. Didiamkan beberapa saat sampai memisah, kemudian disaring dengan kertas saring Whatman. Selanjutnya dipipet 25 ml filtrat ke dalam Universitas Sumatera Utara labu bulat. Filtrat ini kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu tangas air 40 o C sampai hampir kering. Residu yang diperoleh dilarutkan dalam 5 ml isooktana:toluena 90:10 Komisi Pestisida, 2004. Prosedur ini dilakukan sebanyak 3 kali.

3.5.5 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif profenofos dapat dilakukan dengan membandingkan waktu tambat yang sama identik dari kromatogram pada penyuntikan larutan sampel dengan kromatogram pada penyuntikan larutan baku profenofos pada Kromatografi Gas. Untuk mempertegas identifikasi ini sedikit larutan larutan baku profenofos ditambahkan spiking ke dalam larutan sampel, lalu dianalisis kembali dengan Kromatografi Gas. Puncak dengan waktu tambat yang sama diamati kembali dan dibandingkan antara kromatogram hasil spiking dengan kromatogram larutan sampel sebelum spiking. Sampel dinyatakan mengandung profenofos jika terjadi peningkatan luas area pada kromatogram hasil spiking dengan waktu tambat yang sama seperti pada kromatogram penyuntikan larutan baku pembanding. Analisis ini dilakukan pada kondisi yang sama. Kondisi Kromatografi Gas: Kromatografi gas : Simadzu model 2010, dilengkapi dengan detektor penangkap elektron Volume Injeksi : 2,0 µl Kolom : Rtx-1, ketebalan film 0,25 µ m, 15 m x 0,25 mm. Gas Pembawa : Gas Nitrogen Temperatur Kolom : 80 C ditahan selama 1 menit, lalu 250 C ditahan selama 1 menit Temperatur Injeksi : 275 C Temperatur Detektor : 275 C Universitas Sumatera Utara 3.5.6 Analisis Kuantitatif 3.5.6.1 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Larutan Profenofos

Dokumen yang terkait

Analisa Kuantitatif Residu Insektisida Profenofos Pada Cabai Merah Segar Dan Cabai Merah Giling Di Beberapa Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2012

4 63 92

HUBUNGAN METODE PENGGUNAAN PESTISIDA DENGAN RESIDU PESTISIDA (PROFENOFOS) PADA CABAI KECIL (Capsicum frustescens) (Studi pada Petani Cabai Kecamatan Mayang Kabupaten Jember)

0 5 25

Analisis Residu Pestisida pada Tomat Menggunakan Metode QuEChERS dengan Perlakuan Sebelum dan Setelah Dicuci

4 30 105

APLIKASI METODE GC-MS UNTUK PENETAPAN KADAR RESIDU PROFENOFOS PADA Aplikasi Metode Gc-Ms Untuk Penetapan Kadar Residu Profenofos Pada Buah Stroberi (Fragaria Sp.) Setelah Pencucian.

0 1 13

PENDAHULUAN Aplikasi Metode Gc-Ms Untuk Penetapan Kadar Residu Profenofos Pada Buah Stroberi (Fragaria Sp.) Setelah Pencucian.

1 6 7

APLIKASI METODE GC-MS UNTUK PENETAPAN KADAR RESIDU PROFENOFOS PADA BUAH STROBERI Aplikasi Metode Gc-Ms Untuk Penetapan Kadar Residu Profenofos Pada Buah Stroberi (Fragaria Sp.) Setelah Pencucian.

0 1 14

PENENTUAN IMIDAKLOPRID, PROFENOFOS DAN DELTAMETRIN SEBAGAI RESIDU PESTISIDA PADA BUAH CABE SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI.

0 0 1

RESIDU PESTISIDA GOLONGAN ORGANOFOSFAT KOMODITAS BUAH CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) PADA BERBAGAI LAMA PENYIMPANAN.

0 0 17

ANALISA KUANTITATIF RESIDU INSEKTISIDA PROFENOFOS PADA CABAI MERAH SEGAR DAN CABAI MERAH GILING DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

0 0 14

Analisis Residu Pestisida pada Cabai Merah Besar dan Cabai Merah Keriting di Pasar Swalayan Kota Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 80