Latar Balakang Masalah Analisis pengaruh pengumuman right issue terhadap expected return dan actual return saham di bursa efek Indonesia (BEI)

5 dana yang terhimpun dalam right issue ini. Bila investor berpengharapan bahwa dana tersebut akan menghasilkan NPV positif, maka harga saham akan naik dan begitu juga sebaliknya. Apabila investasi tersebut memberikn NPV = 0, maka bagi para pemegang saham, kemekmuran mereka dan setelah right issue, sama saja. Tiga hipotesis yang muncul dari prilaku return atau harga saham disekitar tanggal pengumuman right issue Budiarto dan Baridwan, 1999 dalam Hadri Kusuma dan Fitri Wulandari, 2003: 398, yaitu: Pertama, adalah hipotesis price pressure. Dalam hipotesis ini diasumsikan bahwa dengan adanya sinyal informasi right issue, harga saham akan jatuh secara permanen untuk jangka waktu tertentu setelah pengumuman, karena investor menyerap informasi yang buruk dari sinyal tersebut. Setelah jangka waktu tertentu, harga saham akan cenderung naik ke posisi semula. Kedua, adalah hipotesis kandungan informasi. Dalam hipotesis ini diasumsikan bahwa informasi right issue mempunyai kandungan informasi yang dapat mempengaruhi preferensi investor dalam pengambilan keputusan investasi, maka semestinya terjadi perbedaan dalam harga saham sebelum dan sesudah pengumuman. Jika kandungan informasi right issue direspon negative maka akan menyebabkan perbedaan dalam harga atau return saham sebelum dan sesudah pengumuman yang menunjukkan perbedaan negative dan juga sebaliknya. Ketiga, adalah hipotesis short telling. Hipotesis ini mengasumsikan bahwa harga saham akan turun dengan segera sebelum hari pengumuman karena para 6 spekulator berusaha untuk menaikkan penjualan saham secara besar-besaran karena mereka percaya bahwa harga saham setelah pengumuman akan turun, sehingga reaksi mereka akan menekan harga saham untuk turun sebelum pengumuman. Disamping itu juga diasumsikan bahwa penurunan harga tersebut bersifat temporer. Menurut Kothare 1997, menemukan bukti bahwa likuiditas saham meningkat secara signifikan setelah pengumuman saham baru. Peningkatan volume perdagangan saham tersebut ditemukan mempunyai korelasi dengan perubahan struktur kepemilikan saham, dimana right issue lebih diutamakan untuk tujuan konsentrasi kepemilikan dari pada perluasan kepemilikan. Tetapi Sheehan 1997 menemukan bukti yang berbeda dengan dengan temuan Kothare, yaitu bahwa likuiditas saham perusahaan yang diukur dengan jumlah volume perdagangan saham meningkat dari keadaan yang normal justru sebelum adanya pengumuman. Peningkatan volume perdagangan saham ini disebabkan adanya aktivitas short selling yang dilakukan oleh para spekulator. Menurut Ninik Kurniasari 2003 dalam penelitiannya mengenai reaksi pasar terhadap right issue pada saat ex date. Sempel yang digunakan adalah perusahaan yang melakukan right issue dan terdaftar di BEJ selama kurun waktu 1999 sampai 2001 yaitu sebanyak 27 perusahaan yang memenuhi kriteria. Dalam penelitian ini digunakan adjusted market model untuk menghitung tingkat keuntungan saham. Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi respon pasar yang negative namun tidak signifikan. Hal ini 7 mengindikasikan bahwa informasi right issue tidak mampu untuk mengubah perilaku investor. Menurut Syamsul Hadi 2009 dalam penelitiannya mengenai dampak right issue terhadap return saham tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return sebelum dan setelah pengumuman serta sebelum dan setelah listing, sehingga bisa disimpulkan bahwa publikasi right issue tidak memiliki kandungan informasi. Tetapi dengan menggunakan format uji beda antara harapan dan realisasi baik pada saat pengumuman maupun listing right issue, ternyata menunjukan adanya perbedaan yag signifikan. Kesimpulannya adalah publikasi right issue memiliki kandungan informasi, karena telah mampu mengubah perilaku pengambilan keputusan investor. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan return saham antara sebelum dan sesudah tanggal pengumuman right issue, serta apakah terdapat perbedaan antara tingkat keuntungan saham yang diharapkan dengan realisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar terhadap pengumuman right issue dengan menganalisis return di sekitar tanggal pengumuman. Untuk memberikan bukti empiris apakah publikasi right issue mempengaruhi pengambilan keputusan investor. Untuk mengetahui hal tersebut akan dilakukan pengujian dengan menggunakan metodologi studi peristiwa event study. Study peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa event yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat 8 digunakan untuk menguji kandungan informasi information content dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efesiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar dari suatu pengumuman, jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini biasanya diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jika pengujian melibatkan kecepatan reaksi pasar untuk menyerap informasi yang dipublikasikan, maka pengujian ini merupakan pengujian efesiensi pasar bentuk setengah kuat. Kebanyakan suatu peristiwa mengkaji peristiwa yang berkaitan dengan perusahaan seperti pembagian deviden, stock split, perubahan kepemilikan, perubahan kebijakan pemerintah, dan sebagainya. Mengingat peristiwa tersebut merupakan salah satu informasi yang mungkin dibutuhkan oleh investor sebagai dasar untuk membuat keputusan investasi, maka penelitian ini akan menguji apakah pengumuman right issue mempunyai kandungan informasi yang cukup untuk membuat pasar bereaksi terhadap pengumuman tersebut. Reaksi pasar tersebut akan ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari saham perusahaan yang melakukan pengumuman right issue. Reaksi ini kemudian akan diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga dan abnormal return 9 yang merupakan selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi Wijaksono,2007:19. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini di beri judul “ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP EXPECTED RETURN DAN ACTUAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Periode Tahun 2005-2009. ”

B. Perumusan masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, maka dapat ditentukan pokok permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return saham sebelum dan setelah pengumuman right issue pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return yang diharapkan expected return dan rata-rata return realisasi actual return setelah pengumuman right issue pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia? 10 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian C.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara rata-rata return saham sebelum dan setelah pengumuman right issue pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara rata-rata return yang diharapkan expected return dan rata-rata return realisasi actual return setelah pengumuman right issue pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia C.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang diberikan dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi : 1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pengambilan keputusan dalam hal menetapkan kebijakan keuangan di masa yang akan datang. 2. Bagi Investor Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan investasi yang tepat sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko atas investasi dananya. 11 3. Bagi Akademisi Dapat menambah kepustakaan dalam bidang ilmu pengetahuan dan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya. 4. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti di bidang investasi di pasar modal. 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal adalah suatu ajang yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk memobilisasi dana, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Kehadiran pasar modal memperbanyak pilihan sumber dana terutama dana jangka panjang untuk perusahaan. Bagi investor, pasar modal merupakan wahana yang dapat dimanfaatkan untuk menginvestasikan dananya dalam asset financial. Menurut Marzuki Usman 1990:125, pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan, pasar modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik dana dengan perusahaan yang go public. Menurut UU No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, maupun perusahaan swasta. 13 Namun secara lebih sederhana, pasar modal adalah tempat untuk menerbitkan atau memperdagangkan surat-surat berharga jangka panjang, khususnya saham dan obligasi Suad Husnan, 1994: 3.. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar tempat, berupa gedung yang disiapkan guna memperdagangkan saham, obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. Menurut aliran baru, pasar modal adalah wahana untuk menghimpun dana guna pembiayaan pembangunan yang merupakan wujud nyata peran serta masyarakat, Sartono,1998 : 27. Berdasarkan pengertian diatas, pasar modal dapat dibedakan menjadi pasar primer primery market, pasar sekunder secondary market, pasar ketiga third market dan pasar keempat fourth market. Pasar primer adalah pasar tempat penerbitan perdana surat-surat berharga sedangkan pasar sekunder adalah pasar tempat surat-surat berharga yang sudah beredar atau bukan emisi baru diperdagangkan. Pasar ketiga adalah pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua ditutup. Pasar ketiga biasanya dijalankan oleh wali amanat atau pialang yang mempertemukan pembeli dan penjual setelah pasar kedua ditutup. Pasar keempat adalah pasar modal yang dilakukan antara institusi berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk para wali amanat dengan melakukan transfer langsung blok saham antara lembaga investasi tanpa melalui wali amanat. Pasar keempat biasanya menggunakan jaringan komunikasi untuk memperdagangkan saham dalam jumlah blok besar.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

3 63 84

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

0 50 17

Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia

0 2 8

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013).

0 1 15

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013).

1 3 15

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

0 1 12

PENDAHULUAN Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

0 1 5

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

1 2 15

Analisis Perbandingan Abnormal Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Right Issue Pada Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 17

PENGARUH PENGUMUMAN MERGER, AKUISISI DAN RIGHT ISSUE TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 7