Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Definisi Operasional

Muti’ah dalam Universitas Jember, 2013:15 meyatakan bahwa pengembangan karakter dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia memiliki tujuan: 1 siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, sera meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan 2 siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. serat Bratayuda yang memiliki keberagaman karakter tokoh dan kaya akan kandungan nilai merupakan karya sastra yang relevan apabila dijadikan sebagai bahan pengembangan karakter, yakni melalui penyusunan alternatif materi pembelajaran sastra di sekolah. Berdasar pada penjelasan di atas, diangkat sebuah judul penelitian, yakni Karakter Tokoh dalam Serat Bratayuda Saduran Karel Fredrik Winter dan Pemanfaatannya sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Sastra di SMA. Sumber data yang digunakan adalah serat Bratayuda yang telah dialihbahasakan dari bahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Pusat Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah – Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1980.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasar pada latar belakang permasalahan yang dipaparkan di atas, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1 Bagaimanakah karakter tokoh dalam serat Bratayuda? 2 Bagaimanakah pemanfaatan karakter tokoh dalam serat Bratayuda sebagai alternatif materi pembelajaran sastra di SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan pembahasan yang didasari rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut: 1 Memaparkan karakter tokoh pada serat Bratayuda. 2 Merumuskan pemanfaatan karakter tokoh dalam serat Bratayuda sebagai alternatif materi pembelajaran sastra di SMA.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Bagi guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah menjadikan serat Bratayuda sebagai alternatif materi pembelajaran sastra. 2 Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian yang lebih lanjut dan kompleks tentang serat, serat Bratayuda, dan pemanfaatan karya sastra sebagai materi pembelajaran sastra. 3 Bagi dunia pendidikansekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber atau bahan dalam pengadaan materi pelajaran karena memiliki nilai yang tinggi dan masih relevan terhadap dunia pendidikan modern, serta dapat menginspirasi untuk mengadakan drama tentang perang Bratayuda atau mengadakan pertunjukan Wayang Kulit Jawa dengan lakon perang Bratayuda yang merupakan warisan budaya dengan nilai pendidikan yang tinggi dan harus dipertahankan.

1.5 Definisi Operasional

1 Karakter tokoh adalah karakter positif cinta tanah air, cinta damai, jujur, kerja keras, religius, kreatif, dan tanggung jawab dan karakter negatif keras kepala, buruk sangka, arogan, kasar, dan pemarah dari tokoh-tokoh dalam serat Bratayuda karya Karel Fredrik Winter, yaitu: Raja Kresna, Suyudana, Yudistira, Wrekodara, Arjuna, Nakula, Sadewa, Bisma, Druna, Karna, Gatotkaca, Arya Seta, Abimanyu, Dewi Kunti dan Dewi Gendari. 2 Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah nilai religius, cinta tanah air, cinta damai, jujur, kerja keras, kreatif, dan tanggung jawab yang terdapat pada tokoh-tokoh dalam serat Bratayuda yang harus dilaksanakan dalam hidup dan harus dikembangkan dalam diri setiap peserta didik melalui materi pembelajaran sastra di SMA sehingga peserta didik menjadi manusia yang berkarakter. 3 Serat Bratayuda adalah serat yang ditulis oleh Karel Fredrik Winter yang berbentuk prosa, dan isinya adalah kisah perang Bratayuda penulisannya menggunakan bahasa Jawa baru, dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Pusat Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah pada tahun 1980. 4 Alternatif materi pembelajaran sastra adalah rumusan materi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk mencapai Kompetensi Dasar SMA kelas X semester 1, yakni 1.2 Mengidentifikasi unsur sastra intrinsik dan ekstrinsik suatu cerita yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman. 8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA