Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
banyak dibandingkan dengan lama bertani petani sampel yang tidak menggunakan kompos.
d. Frekuensi Mengikuti Penyuluhan
Penyuluhan pertanian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk membantu petani beserta anggota keluarganya yaitu memperbaiki cara dan teknik
berusahatani sehingga pendapatan petani meningkat. Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata frekuensi mengikuti penyuluhan petani sampel yang memakai
kompos adalah 25,27 dengan rentang 16-30. Sedangkan rata-rata frekuensi mengikuti penyuluhan petani sampel yang tidak memakai kompos adalah 20,73
dengan rentang 10-30. Sehingga dapat dikatakan bahwa frekuensi mengikuti penyuluhan petani sampel yang memakai kompos lebih tinggi dibandingkan
dengan frekuensi mengikuti penyuluhan petani sampel yang tidak menggunakan kompos.
e. Harga Pupuk Kimia
Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata harga pupuk kimia yang digunakan petani sampel yang memakai kompos adalah Rp 716.400 dengan
rentang Rp 554.000-924.000. Sedangkan rata-rata harga pupuk kimia yang digunakan petani sampel yang tidak memakai kompos adalah Rp 860.666,67
dengan rentang Rp 634.000-1.060.000. Sehingga dapat dikatakan bahwa harga pupuk kimia yang digunakan petani sampel yang memakai kompos lebih rendah
dibandingkan dengan frekuensi mengikuti penyuluhan petani sampel yang tidak menggunakan kompos.
Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
f. Total Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh petani akan mempengaruhi petani dalam mengelola usahataninya. Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata pendapatan
petani sampel yang memakai kompos adalah Rp 24.727.993.33 dengan rentang
Rp 21.210.000 - 27.471.500
.
Sedangkan rata-rata pendapatan petani sampel yang tidak memakai kompos adalah Rp 14.439.253.33
dengan rentang Rp 12.340.000 - 18.177.600. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendapatan petani sampel yang
memakai kompos lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan petani sampel yang tidak menggunakan kompos.
Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN