Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive artinya dengan sengaja yaitu di Desa Silando, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara dengan
alasan bahwa daerah tersebut merupakan lokasi pembuatan kompos.
Metode Pengambilan Sampel
Populasi didalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di Kecamatan Muara yang pekerjaan utamanya disektor pertanian. Pengambilan
sampel ditentukan dengan “Stratified Proporsional Random Sampling” berdasarkan jenis penggunaan teknologi. Sampel yang diambil sebanyak 30 KK.
Distribusi populasi dan sampel penelitian di Kecamatan Muara dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.Distribusi Populasi dan Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Penggunaan Teknologi di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli
Utara Tahun 2006
Strata Jenis Pemakai Teknologi
Populasi KK Sampel KK
I Pemakai Kompos
56 15
II Bukan Pemakai Kompos
16 15
Jumlah 72
30
Sumber : Kantor Kepala Desa Silando
Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada responden
dengan menggunakan pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait seperti Dinas
Pertanian Tapanuli Utara, Kantor Kecamatan Muara dan buku-buku pendukung lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
Metode Analisis Data
Untuk menguji hipotesis 1, 5, 6 dianalisi dengan metode deskriptif. Untuk menguji hipotesis 2 digunakan teknik penskalaan Likert yaitu
dengan pemberian skor pada setiap pilihan jawaban yang diberikan dengan alat bantu Microsoft Excel. Adapun skor yang ditetapkan untuk pernyataan positif
adalah SS = 4, S = 3, R = 2, TS = 1, STS = 0 sedangkan untuk pernyataan negatif skor yang ditetapkan adalah STS = 4, TS = 3, R = 2, S = 1, SS = 0.
Keterangan : SS
= Sangat Setuju S
= Setuju R
= Ragu-ragu TS
= Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Untuk mengukur sikap digunakan skala pengukuran sikap Likert dengan rumus Skor standard yang digunakan adalah skor T yaitu :
−
+ =
S X
X T
10 50
Keterangan :
Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
T = Skor standard X = Skor responden
X = Rata - rata skor kelompok S = Deviasi standard kelompok
Kriteria uji apabila T 50 = sikap positif Untuk menguji hipotesis 3 dianalisis dengan menggunakan Koefisien
Korelasi Rank Spearman,dengan alat bantu Microsoft Excel.
N N
di rs
N i
− −
=
∑
= 3
1 2
6 1
2
1 2
rs n
rs th
− −
=
t
α
= α ; db n – 2
Keterangan : rs = Koefisien Korelasi Rank Sperman
di = Selisih antara peringkat faktor sosial ekonomi dengan sikap n = Jumlah sampel
α = Derajat nyata Db = Derajat bebas
Kriteria uji hipotesa adalah : Jika th
≤ t
α
berarti terima H atau tidak diterima H
1
Jika th t
α
berarti tidak diterima H atau terima H
1
Untuk menguji hipotesis 4 a, dianalisis dengan menggunakan rumus Total Biaya Rupiah :
TC = FC + VC
Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
Dimana : TC
= Total Cost Biaya Total FC
= Fix Cost Biaya Tetap VC
= Variable Cost Biaya Tidak Tetap Kemudian dibandingkan dengan menggunakan uji beda rata-rata t-hitung :
H0 : 1 = 2 H1 : 1 ≠ 2
Dimana : 1 = variabel I Usahatani Kentang Petani Pemakai Kompos
2 = Variabel II Usahatani Kentang Tidak Pemakai Kompos dengan menggunakan rumus t-hitung, dengan alat bantu program SPSS :
t-hitung
2 2
2 1
2 1
2 1
N S
N S
X X
+ −
=
Keterangan : X
1
= rata-rata nilai variabel I X
2
= rata-rata nilai variabel II S
1 2
= rata-rata standard deviasi variabel I S
2 2
= rata-rata standard deviasi variabel II N
1
= jumlah sampel variabel I N
2
= jumlah sampel variabel II Kriteria Uji :
Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
t-hitung ≤ t-tabel maka hipotesis H
diterima t-hitung t-tabel maka hipotesis H
ditolak
Untuk menguji hipotesis 4 b, dianalisis dengan menggunakan rumus Produktivitas :
Kemudian dibandingkan dengan menggunakan uji beda rata-rata t-hitung : H0 : 1 = 2
H1 : 1 ≠ 2 Dimana :
1 = variabel I Usahatani Kentang Petani Pemakai Kompos 2 = Variabel II Usahatani Kentang Tidak Pemakai Kompos
dengan menggunakan rumus t-hitung, dengan alat bantu program SPSS : t-hitung
2 2
2 1
2 1
2 1
N S
N S
X X
+ −
=
Keterangan : X
1
= rata-rata nilai variabel I X
2
= rata-rata nilai variabel II S
1 2
= rata-rata standard deviasi variabel I Produktivitas TonHa = Jumlah Produksi yang dihasilkan Ton
Luas Lahan Ha
Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
S
2 2
= rata-rata standard deviasi variabel II N
1
= jumlah sampel variabel I N
2
= jumlah sampel variabel II Kriteria Uji :
t-hitung ≤ t-tabel maka hipotesis H
diterima t-hitung t-tabel maka hipotesis H
ditolak Untuk menguji hipotesis 4 c, dianalisis dengan menggunakan rumus
Total Biaya Rupiah :
Dimana : TC
= Total Cost Biaya Total FC
= Fix Cost Biaya Tetap VC
= Variable Cost Biaya Tidak Tetap Rumus Penerimaan :
Dimana : TRi
= Total Revenue Total Penerimaan Yi
= Produksi yang diperoleh dalam usahatani PYi
= Harga TC = FC + VC
TRi = Yi . PYi
Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
Rumus Pendapatan :
Dimana : Pd
= Pendapatan TR
= Total Revenue Total Penerimaan TC
= Total Cost Total Biaya Kemudian dibandingkan dengan menggunakan uji beda rata-rata t-hitung :
H0 : 1 = 2 H1 : 1 ≠ 2
Dimana : 1 = variabel I Usahatani Kentang Petani Pemakai Kompos
2 = Variabel II Usahatani Kentang Tidak Pemakai Kompos dengan menggunakan rumus t-hitung, dengan alat bantu program SPSS :
t-hitung
2 2
2 1
2 1
2 1
N S
N S
X X
+ −
=
Keterangan : X
1
= rata-rata nilai variabel I X
2
= rata-rata nilai variabel II S
1 2
= rata-rata standard deviasi variabel I S
2 2
= rata-rata standard deviasi variabel II Pd = TR - TC
Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
N
1
= jumlah sampel variabel I N
2
= jumlah sampel variabel II Kriteria Uji :
t-hitung ≤ t-tabel maka hipotesis H
diterima t-hitung t-tabel maka hipotesis H
ditolak
Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran maka dilakukan beberapa definisi dan batasan operasional sebagai berikut :
1. Jumlah skor keseluruhan responden X adalah jumlah skor yang ditetapkan
dari setiap pernyataan yang diajukan kepada setiap responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu sampel yang menggunakan teknologi
pembuatan kompos dan yang tidak menggunakan teknologi pembuatan kompos.
2. × adalah rata rata dari total skor keseluruhan responden dibagi banyaknya
responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. 3.
Standard Deviasi S adalah simpangan baku sampel dari variabel. 4.
Koefisien Korelasi Rank Spearman rs adalah pengukuran derajat asosiasi dua variabel atau lebih dengan asumsi variabel variabelnya berdistribusi
normal dan data yang dipakai memiliki skala interval dan rasio serta untuk menghitung koefisien korelasi dilakukan dengan meranking seluruh
pengamatan dari satu variabel diantara variabel itu sendiri, dari nilai yang terkecil ke yang terbesar.
Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
5. di adalah selisih antara peringkat faktor sosial ekonomi dengan sikap dari
masing masing sampel dalam penelitian ini. 6.
Jumlah sampel n adalah jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 sampel yang terdiri dari 15 sampel pemakai kompos dan 15 sampel yang
bukan pemakai kompos. 7.
Derajat kesalahan adalah tingkat kesalahan yang ditolerir atau tingkat
kesalahan yang dimaafkan yang besarnya adalah 1 – derajat keyakinan. 8.
Derajat bebas db adalah nilai nilai variabel yang bebas berubah setelah menempatkan batasan batasan tetentu terhadap data yang dimiliki.
Batasan Operasional 1.
Tempat penelitian adalah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. 2.
Waktu penelitian adalah tahun 2008. 3.
Sampel penelitian adalah petani yang menggunakan kompos dan yang tidak menggunakan kompos.
Irene S. : Sikap Petani Kentang Terhadap Teknologi Pembuatan Kompos Studi Kasus : Desa Silando, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara , 2008.
USU Repository © 2009
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN