21 suatu kebijakan. Sedangkan accountability merupakan kewajiban untuk
menjelaskan bagaimana realisasi otoritas yang diperolehnya tersebut.
16
1. kemampuan menjawab answerability, dan
Akuntabilitas menjadi kunci dari semua prinsip ini. Prinsip ini menuntut dua hal yaitu :
2. konsekuensi consequences.
Komponen pertama istilah yang bermula dari responsibilitas adalah berhubungan dengan tuntutan bagi para aparat untuk menjawab secara periodik
setiap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana mereka menggunakan wewenang mereka, kemana sumber daya telah dipergunakan, dan
apa yang telah dicapai dengan menggunakan sumber daya tersebut. Miriam Budiardjo mendefinisikan akuntabilitas sebagai
pertanggungjawaban pihak yang diberi mandat untuk memerintah kepada mereka yang memberi mandat itu. Akuntabilitas bermakna pertanggungjawaban dengan
menciptakan pengawasan melalui distribusi kekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukkan kekuasaan sekaligus menciptakan
kondisi saling mengawasi check and balance system. Lembaga pemerintahan yang dimaksud adalah eksekutif presiden, wakil presiden, dan kabinetnya,
yudikatif MA dan sistem peradilan serta legislatif MPR dan DPR.
17
F. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
16
Abdul Halim, Dasar-dasar Akuntabilitas, Edisi 4, FE-UGM, Yogyakarta, 2001, hal 12.
17
Miriam Budiardjo, Peran Akuntabilitas dalam Pemerintahan. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2004, hal. 64.
Universitas Sumatera Utara
22 Dalam penulisan Skripsi ini, agar tujuan lebih terarah dan dapat
dipertanggungjawabkan, dipergunakan metode penelitian hukum normatif atau penelitian yuridis normatif.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui penelitian kepustakaan library research
18
3. Data dan Sumber Data
Sebagaimana umumnya penelitian hukum normatif, maka dalam penelitian ini sebagai data primer diperoleh dari bahan-bahan hukum baik yang
berasal dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. a.
bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan; b.
bahan hukum sekunder berupa buku-buku, artikel, koran, dan majalah serta bahan hukum tertier, seperti kamus yang relevan dengan skripsi
ini 3.
Analisis Data Data yang diperoleh dari sumber-sumber tersebut diatas dianalisis
secara kualitatif, ini ditujukan untuk mengungkapkan secara mendalam tentang pandangan dan konsep yang diperlukan dan akan diurai secara
komprehensif untuk menjawab berbagai permasalahan yang telah dirumuskan dalam skripsi ini.
18
Soerjono Soekamto, Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hal. 24.
Universitas Sumatera Utara
23
G. Sistematika Penulisan
Skripsi ini diuraikan dalam 5 bab, dimana tiap-tiap bab terbagi atas beberapa sub-sub bab, dan untuk mempermudah dalam memaparkan materi dalam
skripsi ini, dapat digambarkan sebagai berikut, yaitu :
BAB I : Pendahuluan, dimana bab ini merupakan gambaran umum yang
berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan
kepustakaan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Umum tentang Akuntabilitas dan Globalisasi. Dimana
dalam bab ini berisi tentang pengertian akuntabilitas, bentuk- bentuk akuntabilitas, prinsip-prinsip akuntabilitas di Indonesia,
pengertian globalisasi, dan prinsip-prinsip globalisasi hukum dan bisnis.
BAB III : Penanaman Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2007. Bab ini berisikan tentang pengertian penanaman modal, asas- asas penanaman modal, tujuan penanaman modal, perlakuan
terhadap penanaman modal, hak, kewajiban dan tanggung jawab penanam modal dan pelaksanaan kebijakan penanaman modal.
BAB IV : Aspek Globalisasi Prinsip Akuntabilitas dalam Penanaman Modal.
Bab ini berisi tentang bagaimana penerapan prinsip akuntabilitas menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, bagaimana pelaksanaan prinsip akuntabilitas dalam penanaman modal kaitannya dengan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan bagaimana
Universitas Sumatera Utara