Kerangka Konsepsi Penerapan Prinsip–Prinsip Kontrak Dalam Pengikatan Perjanjian Asuransi Takaful

2. Kerangka Konsepsi

Konsep adalah suatu konstruksi mental yaitu sesuatu yang dihasilkan oleh suatu proses yang berjalan dalam pikiran penelitian untuk keperluan analitis. 60 Suatu konsep atau suatu kerangka konsepsionil pada hakekatnya merupakan suatu pengaruh atau pedoman yang lebih konkrit dari pada tingkat teoritis yang sering kali masih bersifat abstrak. Namun demikian kerangka konsepsionil masih juga kadang-kadang dirasakan abstrak sehingga diperlukan defenisi-defenisi operasional yang akan dapat dijadikan sebagai pegangan konkrit di dalam proses penelitian. 61 Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam tesis ini, berikut adalah defenisi operasional istilah tersebut. Kata asuransi berasal dari bahasa inggris, insurance, yang dalam Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa popular dan diadopsi dalam Kamus Bahasa Indonesia dengan padanan kata “pertanggungan”. Jhon M. Echols dan Hassan Shadily memaknai kata insurance dengan a asuransi, dan b jaminan. Dalam bahasa Belanda biasa disebut dengan istilah assurantie asuransi dan verzekering pertanggungan. Dalam “Ensiklopedi Hukum Islam” disebut bahwa : “Asuransi Ar: at-ta’min adalah transaksi perjanjian antara dua pihak; pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban 60 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, halaman. 7. 61 Soerjono, Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Penelitian Hukum, Penerbit UI Press, Jakarta, 1981, halaman. 133. memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat”. 62 “Muhammad Muslihuddin” dalam bukunya “Insurance and Islamic Law” mengadopsi pengertian asuransi dari “Encyclopaedia Britanica”, yaitu : “Sebagai suatu persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang, yang dapat tertimpa kerugian, guna menghadapi kejadian yang tidak dapat diramalkan, sehingga bila kerugian itu menimpa salah seorang di antara mereka maka beban kerugian tersebut akan disebarkan keseluruh kelompok”. 63 Sedangkan dalam pandangan “Abbas Salim”, asuransi di pahami sebagai: “Suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil sedikit yang sudah pasti sebagai substitusi kerugian-kerugian yang belum pasti”. 64 Menurut “Ahmad Azhar Baasyir” yang dimaksud dengan asuransi adalah : “Suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung, mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan 62 Abdul Azis Dahlan dkk editor, Ensiklopedi Hukum Islam, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta 1996, halaman. 38. 63 Muhammad Muslihuddin, Insurance and Islamic Law, Terjemahan Oleh Burhan Wirasubrata, Menggugat Asuransi Modern : Mengajukan Suatu Alternatif Baru Dalam Perspektif Hukum Islam, Lentera, Cetakan Ke-1, Jakarta, 1999, halaman. 3 ; Lihat juga dalam Encyclopaedia Britanica, Cambridge, Elevent Edition, 1970, halaman. 656. 64 Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, halaman. 1. yang diharapkan, yang mungkin akan di deritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu” . 65 Sedangkan menurut “Fathurrahman Djamil”, asuransi adalah : “Suatu persetujuan, dalam mana pihak yang menanggung berjanji terhadap pihak yang ditanggung untuk menerima sejumlah premi mengganti kerugian yang akan di derita oleh pihak yang ditanggung, sebagai akibat suatu peristiwa yang belum terang akan terjadi” 66 “Radiks Purba” mendefenisikan asuransi sebagai : “Suatu persetujuan, dimana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan mendapat premi, untuk mengganti kerugian karena kehilangan, kerugian, atau tidak diperolehnya keuntungan yang diharapkan, yang di derita karena peristiwa yang tidak diketahui lebih dahulu”. 67 Takaful dalam pengertian fikih mu’amalah adalah saling memikul resiko di antara sesama muslim sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang lainnya. Saling pikul resiko dimaksud, dilakukan atas dasar saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan cara, setiap orang mengeluarkan dana kebajikan tabarru’ yang ditujukan untuk menanggung resiko tersebut. Perjanjian Takaful adalah perjanjian akad yang digunakan dalam asuransi takuful pada dasarnya merupakan suatu konsep investasi. Umumnya menggunakan 65 Ahmad Azhar Baasyir, Takaful Sebagai Alternatif Asuransi Islam, Ulumul Qur’an, 2VII96, halaman. 15. 66 Fathurrahman Djamil, Metode Ijtihad Majelis Tarjih Muhammadiyah, Logos, Jakarta, 1995, halaman. 133. 67 Radiks Purba, Memahami Asuransi di Indonesia, PPM, Jakarta, 1992, halaman. 40. konsep akad mudharabah, namun di Indonesia ada yang menggunakan konsep akad lainnya dalam hubungan antara perusahaan asuransi takaful dengan para pesertanya. Perusahaan Asuransi Takaful adalah suatu perusahaan yang berbentuk badan hukum yang mengelola usaha perasuransian berdasarkan prinsip-prinsip dan kaidah hukum Islam, sedangkan Asuransi Takaful adalah merupakan asuransi pertanggungan yang berbentuk tolong-menolong atau perbuatan kafal, yaitu perbuatan saling tolong-menolong, saling menanggung, saling menjamin antara sesama peserta asuransi atau tertanggung dalam menghadapi suatu resiko yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

G. Metode Penelitian

1. Sifat dan Jenis Penelitian