Bahan Penelitian Alat Pengumpulan Data

informan 71 dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

3. Bahan Penelitian

a. Bahan Hukum Primer, bahan hukum yang mengikat, berasal dari Undang- Undang dan Peraturan-Peraturan seperti : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUHPerdata, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD Tentang Asuransi atau Pertanggungan seumumnya, Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : Kep. 4499LK2000 Tentang Jenis, Penilaian dan Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan Sistem Syari’ah, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 426KMK.062003 Tentang Perizinan Usaha Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia PERMA RI Nomor : 02 Tahun 2008 Tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Fatwa Dewan Syari’ah Nasional – Majelis Ulama Indonesia Nomor. 21DSN-MUIX2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah. 71 Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, halaman. 4, menyebutkan informasi adalah sumber informasi untuk pengumpulan data. Informan juga dapat didefenisikan sebagai orang yang dianggap mengetahui dan berkompeten dengan masalah objek penelitian. b. Bahan Hukum Sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum Primer, seperti : Buku-buku teks yang ditulis oleh para ahli hukum, pendapat para sarjana dan lain sebagainya. c. Bahan Hukum Tertier Penunjang di luar bidang hukum seperti kamus umum Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan.

4. Alat Pengumpulan Data

Berdasarkan metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, maka alat pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Studi Dokumen yaitu dengan meneliti dokumen-dokumen, pengikatan perjanjian dan kontrak-kontrak asuransi syari’ah takaful. Dokumen ini merupakan sumber informasi yang penting. 2. Pengamatan observasi, pengamatan ini dipergunakan dengan tujuan untuk menambah kejelasan yang jujur dan seksama atas situasi tertentu sehingga mendapatkan perimbangan sejumlah data yang objektif. 3. Wawancara 72 dengan menggunakan pedoman wawancara interview quide. 73 72 Herman Warsito, Loc.cit., yang menyatakan wawancara merupakan alat pengumpulan data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu pewawancara interviewer, responden interview informasi dalam wawancara, yaitu pewawancara interviewer, responde interview pedoman wawancara dan situasi wawancara. 73 Ibid, halaman. 76, menyatakan pedoman wawancara yang digunakan pewawancara, mengenalkan masalah penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan. Isi pertanyaan yang peka dan tidak menghambat jalannya wawancara.

5. Analisis Data