2.2.3.1 Konsep Sistem untuk Pemodelan Objek
Analisis sistem berorientasi objek didasarkan beberapa konsep. Sebagian konsep ini membutuhkan cara pemikiran baru untuk sistem dan proses
pengembangannya Jeffery, 2004.
1. Object adalah sesuatu yang ada atau dapat dilihat, disentuh, atau
dirasakan dan user menyimpan data serta mencatat perilaku mengenai sesuatu itu.
2. Attribute adalah data yang mewakili karakteristik interes tentang sebuah
objek.
3. Object instance adalah setiap orang khusus, tempat, sesuatu, atau
kejadian, dan juga nilai untuk atribut dari objek.
4. Behavior adalah kumpulan dari sesuatu yang dapat dilakukan oleh objek
dan terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek atau atribut. Pada siklus berorientasi objek, perilaku objek merujuk kepada
metode, operasi, atau fungsi istila ini digunakan berganti-ganti di sepanjang buku ini.
5. Encapsulation adalah pengemasan beberapa item ke dalam satu unit.
Konsep penting lain mengenai pemodelan objek adalah konsep pengkategorian objek menjadi classkelas yaitu sebagai berikut Jeffery, 2004:
1. Class adalah satu set objek yang memiliki atribut dan behavior yang
sama. Kadang-kadang disebut object class. 2. Generalizationspecialization adalah sebuah teknik dimana atribut dan
behavio r yang umum pada beberapa tipe kelas objek, dikelompokkan
atau diabstraksi ke dalam kelasnya sendiri disebut supertype. Atribut
dan metode kelas objek supertype kemudian diwariskan oleh kelas objek tersebut subtype.
2.2.3.2 Hubungan ObjekKelas
Objectclass relationship adalah asosiasi bisnis yang ada diantara satu atau
lebih objek dan kelas. Multiplicity adalah jumlah kejadian minimum dan maksimum dari satu objekkelas untuk satu kejadian tunggal dari objekkelas yang
terkait. Aggregation adalah sebuah hubungan dimana satu kelas “whole” yang lebih besar berisi satu atau lebih kelas “part” yang lebih kecil. Atau, kelas “part”
yang lebih kecil adalah bagian dari kelas “whole” yang lebih besar. Composition adalah hubungan agregasi dimana “whole” bertanggungjawab atas pembuatan
dan perusakan “bagian-bagian”. Jika “whole” rusak, maka “part” juga akan rusak Jeffery, 2004.
2.2.4 Tools Pengembangan Sistem
Unified Modeling Language UML adalah salah satu alat bantu yang sangat
handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan
mekanisme yang efektif untuk berbagi sharing dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain Munawar, 2005.
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique OMT dan Object Oriented Software
Engineering OOSE. Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan
nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design
ke dalam 4 empat tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut,
perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang
dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship.
Desain sistem pada UML disusun oleh simbol-simbol yang terbentuk menjadi sebuah diagram model. Berikut adalah simbol yang digunakan pada
desain sistem ini. Unified Modeling Language
UML memiliki beberapa diagram diantaranya Munawar, 2005:
1. Use Case Diagram