Karena wawancara biasanya dilakukan secara perseorangan, maka Faktor bahasa, baik dari pewawancara maupun responden, sangat Sering terjadi wawancara yang dilakukan bertele-tele. Wawancara menuntut kerelaan dan kesediaan responden untuk

4. Wawancara dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil yang diperoleh melalui observasi dan juga hasil yang diperoleh melalui angket. 5. Pelaksanaan wawancara dapat lebih fleksibel dan dinamis karena dilaksanakan dengan hubungan langsung. Meskipun wawancara mempunyai banyak manfaat, namun terdapat pula beberapa kelemahan, diantaranya Gulo, 2002:

1. Karena wawancara biasanya dilakukan secara perseorangan, maka

pelaksanaannya menuntut banyak waktu, tenaga, dan biaya terutama bila ukuran sampel cukup besar.

2. Faktor bahasa, baik dari pewawancara maupun responden, sangat

mempengaruhi hasil atau data yang diperoleh.

3. Sering terjadi wawancara yang dilakukan bertele-tele.

4. Wawancara menuntut kerelaan dan kesediaan responden untuk

menerima secara baik dan bekerja sama dengan pewawancara.

5. Wawancara menuntut penyesuaian diri secara emosional antara

pewawancara dan responden.

6. Hasil wawancara banyak tergantung kepada kemampuan pewawancara

dalam menggali, mencatat, dan menafsirkan setiap jawaban. Beberapa sikap pewawancara dalam bertanya harus diperhatikan. Sikap- sikap tersebut adalah sebagai berikut Gulo, 2002: 1. Netral. Jangan memberi reaksi terhadap jawaban, baik dengan kata-kata atau dengan perbuatan atau gerak-gerik. Baik tidak baik, senang tidak senang, setuju tidak setuju, jangan sekali-kali diperlihatkan oleh pewawancara dalam wawancara. Jangan memberikan sugesti. 2. Adil. Dalama wawancara, semua responden harus dianggap sama. Jangan memihak kepada sebagian sehingga responden merasa aman dalam memberikan keterangannya. 3. Ramah. Tunjukkan keramahan yang wajar, tidak dibuat-buat, segar, bermuka manis.

2.2.1.2 Metode Dokumenter

Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Jurnal dalam bidang keilmuan tertentu termasuk dokumen penting yang merupakan acuan bagi peneliti dalam memahami objek penelitiannya. Bahkan literatur-literatur yang relevan dimasukkan pula dalam kategori dokumen yang mendukung penelitian. Semua dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang bersangkutan perlu dicatat sebagai sumber informasi.

2.2.1.3 Kuisioner

Kuisioner merupakan dokumen bertujuan khusus yang mengizinkan analis untuk mengumpulkan informasi dan pendapat dari responden. Dokumen ini dapat dibuat secara massal dan dibagikan kepada para responden yang dapat mengisi kuisioner sesuai waktu mereka. Dengan kuisioner, analis dapat mengumpulkan fakta dari sejumlah besar orang sementara menjaga respon yang sama. Ketika menghadapi sejumlah besar audiens, tidak ada teknik penemuan fakta lain yang dapat mentabulasikan fakta–fakta yang sama secara efisien Jeffery, 2004.

2.2.2 Metodologi Pengembangan Sistem Sederhana

Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktek terbaik, siap dikirimkan, dan peralatan terotomasi yang digunakan staholder untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak. Jeffery, 2004. Kebanyakan organisasi memiliki system development processproses pengembangan sistem resmi yang terdiri dari satu set standar proses-proses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek pengembangan sistem. Sementara proses ini bervariasi untuk organisasi yang berbeda, ada karakteristik umum yang ditemukan : proses pengembangan sistem di kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah pemecahan masalah yang umum Jeffery, 2004:

1. Mengidentifikasi masalah