Pengaruh katalis Pangaruh Katalis dan Rasio Reaktan terhadap Bilangan Asam dan

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pangaruh Katalis dan Rasio Reaktan terhadap Bilangan Asam dan

Bilangan Ester Bilangan asam merupakan banyaknya jumlah asam asetat dalam suatu sampel uji. Pengujian bilangan asam ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar asam asetat yang tersisa. Nilai bilangan asam tersebut dapat menunjukkan bahwa asam asetat telah bereaksi terhadap 1-heksena dalam setiap proses esterifikasi. Bilangan ester menyatakan banyaknya jumlah senyawa ester dalam suatu sampel uji. Pengujian bilangan ester pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya jumlah senyawa ester yang terbentuk pada proses esterifikasi. Perlakuan kedua pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan pembentukan produk ester pada proses esterifikasi antara asam asetat dan 1-heksena berdasarkan pengaruh katalis dan jumlah reaktan yang digunakan. Produk dari hasil reaksi esterifikasi asam asetat dengan 1-heksena, sebagian besar membentuk dua lapisan, yaitu lapisan atas berupa senyawa non-polar dan lapisan bawah berupa senyawa polar.

4.1.1. Pengaruh katalis

Katalis yang digunakan pada penelitian ini adalah H 2 SO 4 98 dan zeolit ZSM-5 dengan konsentrasi yang beragam, yaitu H 2 SO 4 5 dan 10, serta ZSM-5 5, 10, dan 15. Penggunaan katalis H 2 SO 4 15 tidak dilakukan, karena penurunan bilangan asam maupun kenaikan bilangan ester dengan katalis H 2 SO 4 30 tidak menunjukkan angka yang lebih baik jika dibandingkan dengan katalis ZSM-5, sehingga tidak efisien apabila dilakukan. Berikut ini merupakan grafik bilangan asam lapisan bawah senyawa polar setelah proses esterifikasi berdasarkan konsentrasi katalis. Gambar 9. Pengaruh katalis terhadap bilangan asam Pada Gambar 9 terdapat penurunan bilangan asam pada sampel yang menggunakan katalis H 2 SO 4 maupun ZSM-5. Penurunan nilai bilangan asam ini dapat terjadi karena adanya reaksi asam asetat terhadap 1-heksena yang bersifat bolak-balik reversible sehingga membentuk senyawa ester. Pada grafik tersebut, nilai bilangan asam terendah ditunjukkan oleh sampel uji yang menggunakan katalis ZSM-5 10, yaitu sebesar 313,76, sedangkan sampel uji yang menggunakan katalis H 2 SO 4 10 sebesar 370,77. Berikut ini merupakan grafik bilangan ester lapisan atas setelah proses esterifikasi berdasarkan konsentrasi katalis. 31 Gambar 10. Pengaruh katalis terhadap bilangan ester Gambar 10 menunjukkan kenaikan bilangan ester baik pada sampel dengan menggunakan katalis H 2 SO 4 maupun katalis ZSM-5. Kenaikan jumlah bilangan ester menunjukkan bahwa asam asetat telah banyak bereaksi dengan 1-heksena dalam proses esterifikasi dan membentuk senyawa ester. Bilangan ester tertinggi ditemukan pada sampel dengan katalis ZSM-5 10, yaitu sebesar 10,49, sedangkan dengan katalis H 2 SO 4 10 sebesar 9,13. Besarnya bilangan ester dengan katalis ZSM-5 dibandingkan dengan katalis H 2 SO 4 disebabkan oleh sifat selektivitas dari masing-masing katalis. Meskipun katalis H 2 SO 4 ini memiliki selektitivitas yang tinggi, namun selektivitas katalis ZSM-5 yang rendah ini dapat ditingkatkan melalui luas permukaannya. Sehingga, reaksi esterifikasi dapat berjalan lebih optimal dan menghasilkan produk ester yang lebih banyak. Berdasarkan pengujian bilangan asam dan bilangan ester, maka dapat dikatakan ZSM-5 lebih optimal dalam mengkatalisis reaksi esterifikasi dibandingkan dengan H 2 SO 4 . Sehingga dilakukan reaksi esterifikasi lebih lanjut 32 dengan katalis ZSM-5 15 untuk mengetahui pengaruh konsentrasi katalis tersebut. Gambar 11. Pengaruh konsentrasi katalis ZSM-5 terhadap bilangan asam Gambar 12. Pengaruh konsentrasi katalis ZSM-5 terhadap bilangan ester Pada gambar 11, penurunan bilangan asam terendah terjadi pada sampel uji dengan katalis ZSM-5 15, yaitu sebesar 302,07. Pada uji bilangan ester, nilai tertinggi juga terjadi pada sampel uji dengan katalis ZSM-5 15. Berdasarkan 33 nilai-nilai bilangan asam maupun bilangan ester, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi katalis yang digunakan pada proses esterifikasi tersebut, maka energi aktivasi akan semakin mudah diturunkan. Hal ini menyebabkan asam asetat dan 1-heksena semakin cepat bereaksi dan produk ester yang dihasilkan semakin banyak atau lebih maksimal.

4.1.2. Pengaruh rasio reaktan