Periode Nurdin Halid 2003-2011
70
koneksi, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat dan permasalahan perebutan kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan.
75
Penyebab konflik dalam tubuh PSSI awalnya terjadi karena penolakan Nurdin Halid untuk
mengundurkan diri demi alasan etika dari pimpinan tertinggi PSSI ketika dirinya terjerat kasus korupsi. Himbauan tersebut diutarakan para tokoh nasional seperti,
Jusuf Kalla wakil presiden dan Adyaksa Dault Menegpora , serta Rita Sobowo ketua KONI Pusat , akan tetapi alih-alih Nurdin mundur, Nurdin bahkan
merubah statuta FIFA Pasal 32 mengenai ketua umum yang sebelumnya berbunyi harus tidak pernah terlibat dalam kasus kriminal bahasa Inggris: “They..., must
not have been previously found guilty of a criminal offense.... diubah dengan menghapuskan kata pernah bahasa Inggris: have been previously sehingga
artinya menjadi harus tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal bahasa Inggris: ... Must not found guilty of a criminal offense....
76
Penyebab konflik juga dapat terjadi karena pihak atau kelompok yang mempunyai kewenangan yang berdekatan ketika terjadi perbedaan masalah ide
atau keputusan, menyebabkan konflik terjadi. Peran pemrrintah dalam mengatasi kemunduran persepakbolaan Indonesia dengan mengadakan KSN Kongres
Spakbola Nasional. Kegagalan timnas Indonesia di Sea Games kalah oleh Myanmar 1-3 di Laos tahun 2009 menjadi acuan pemerintah untuk mengadakan
kongres tersebut. Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan rapat khusus kabinet membahas persepakbolaan nasional. Menteri
75
Ramalan Subakti,menahami Politik Jakarta:Gramedia Mediasarana Indonesia ,1992hal.1-2
76
Lihat, http:www.goal.comid-IDnews1390pssi201003071822019inilah-rapor-
merah-nurdin-halid diakses diakses tanggal 24 agusrtus 2013 pukul 11.09 WIB.
71
Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan Menteri Pemuda dan Olahraga mengumumkan rencana penyelenggaraan Kongres Sepak Bola Nasional.
KSN Kongres Sepakbola Nasional yang diinisiasi SIWO Seksi Wartawan Olahraga yang dibuka resmi oleh presidan Susilo Bambang Yudhoyono di Malang
29 April 2010. Dalam KSN tersimpan ambisi untuk merombak total organisasi PSSI yang terpuruk dalam prestasi olahraga bahkan di wilayah Asia Tenggara.
Sidang yang dipimpin oleh Agum Gumelar mengeluarkan tujuh Rekomendasi Malang yang mendesak PSSI melakukan reformasi organisasi dan
programnya beberapa poin rekomendasi antara lain : 1.
PSSI perlu segera melakukan reformasi dan restrukturisasi atas dasar usul, saran dan kritik serta harapan masyarakat, dan mengambil langkah-langkah
kongkret sesuai aturan yang berlaku untuk mencapai prestasi yang diharapkan masyarakat.
2. Perlu adanya pembangunan dan peningkatan infrastruktur olahraga
khususnya sepakbola. 3.
PSSI perlu meningkatkan komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi dengan seluruh stake holder terutama KONI dan pemerintah.
4. Dilakukan pembinaan sejak usia dini melalui penangan secara khusus
melalui pendekatan IPTEK, dengan melibatkan tim yang terdiri dari dokter, psikolog, pemandu bakat, dan pakar olahraga, dan perlu segera
disusun kurikulum standar nasional untuk penyelenggaraan Sekolah Sepakbola, PPLP dan PPLM sepakbola
72
5. Metode pembinaan atlet pelajar atau muda agar memperhatikan
pendidikan formalnya. 6.
Pemerintah menyediakan anggaran dari APBN dan APBD untuk mendukung dan menunjang target dan pencapaian sasaran untuk menuju
prestasi karena dana APBD masih diperlukan untuk stimulan. 7.
Perlu segera disusun dan dilaksanakan program pembinaan prestasi yang fokus kepada pembentukan tim nasional untuk menjadi juara dalam SEA
Games 2011 di Indonesia. Sorotan yang terjadi dalam sidang KSN adalah dibatalkannya rekomendasi
yang kedelapan yang berisi: Pemerintah dan masyarakat perlu mengawal hasil rekomendasi yang konkret, dalam hal ini diminta kepada Presiden RI untuk
membentuk Dewan Sepakbola Nasional yang bersifat Independen. Dihapusnya rekomendasi kedelapan menandakan kegagalan pemerintah dalam upaya
mengawasi kinerja Nurdin Halid dan reformasi kepengurusan di PSSI.
77
KSN yang awalnya bertujuan untuk mengawasi kinerja Nurdin Halid terlihat tidak sesuai rencana, padahal pemerintah telah menggelontorkan dana
sebesar lima milyar untuk menggelar KSN. Bila ditelaah hasil KSN yang merupakan tujuh butir resolusi seperti hanya pemberian mandat baru yang
diberikan kepada Nurdin Halid. Rekomendasi ke delapan yang sangat krusial yang berisikan pembentukan Dewan PSSI untuk mengawasi pimpinan PSSI akhirnya
gagal terealisasi karena ditolak oleh seluruh jajaran PSSI dengan alasan institusi itu
77
Tjipta Lesmana, Bola Politik dan Politik Bola,Kemana Arah tendangannya? Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2013, hal. 121.
73
tidak ada dalam ADART PSSI. Hegemoni Nurdin Halid ketika itu sulit digoyang. Seminggu sebelum KSN berlangsung Nurdin Halid mengumpulkan para 33
pengurus Pengprov se Indonesia di Surabaya untuk konsolidasi terkalit KSN. Hampir dipastikan seluruh pengurus Provinsi PSSI memberikan jaminannya untuk
mendukung Nurdin Halid untuk menghadapi KSN hasil akhir KSN pun dapat ditebak kubu SIWO dan PWI tidak siap mengahadapi kekuatan pengurus PSSI.
Konflik juga berkaitan dengan kepentingan publik dan perilaku pemimpin terhadap masyarakat, kekecewaan masyarakat karena kinerja yang buruk dan
kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat. Kegagalan Timnas kompetisi piala AFF yang memaksa Indonesia puas hanya sebagai runner-up menjadikan Nurdin
sebagai bulan-bulanan pecinta sepakbola. Alokasi tiket pertandingan yang carut- marut menyebabkan terjadi kericuhan di area Gelora Bung Karno menandakan
kegagalan PSSI menangani persepakbolaan Indonesia terlihat jelas. Aksi damai dan demonstrasi anti Nurdin Halid berlangsung di Gelora Bung Karno menuntut
Nurdin Halid mundur dari kepemimpinan PSSI. Dalam buku Dosa-Dosa Nurdin Halid yang ditulis oleh Erwiyantoro membeberkan permasalahan dan
penyelewengan yang dilakukan Nurdin Halid ketika menjabat ketua PSSI yang disebut sebagai sepuluh dosa Nurdin halid antara lain adalah:
78
1. Nurdin menggunakan politik uang saat bersaing menjadi Ketua Umum
PSSI periode lalu November 2003 dengan Sumaryoto dan Jacob Nuwa Wea.
78
Erwiyantoro, Dosa-Dosa nurdin Halid, Yogyakarta: Galang Press Yogyakarta, 2011 hal. 67
74
2. Nurdin dituding mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua
wilayah dengan memberikan promosi gratis kepada 10 tim Persegi Gianyar, Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekabpas Pasuruan,
Persema, Persijap, dan Petrokimia Putra, PSPS, Pelita Jaya, serta Deltras. 3.
Nurdin terindikasi melakukan jual beli trofi pada musim kompetisi 2003 lantaran juara yang tampil punya kepentingan politik. Karena ketua atau
manajer klub yang bersangkutan akan bertarung di pemilihan kepala daerah atau pilkada.
4. Jebloknya timnas yang tiga kali gagal ke semifinal SEA Games pada 2003,
2007, dan 2009. Tahun 2005 lolos ke semifinal, namun PSSI saat itu dipimpin Pjs pejabat sementara Agusman Effendi.
5. Nurdin membohongi Federasi Sepakbola Dunia FIFA dengan menggelar
musyawarah nasional luar biasa Munaslub di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 2008 untuk memperpanjang masa jabatannya.
6. Tak jelas laporan keuangan terutama dana Goal Project dari FIFA yang
diberikan setiap tahunnya. 7.
Banyak terjadi suap dan makelar pertandingan, bahkan banyak yang melibatkan petinggi PSSI, seperti Kaharudinsyah dan Togar Manahan
Nero. 8.
Nurdin tak punya kekuatan untuk melobi polisi sehingga sejumlah pertandingan sering tidak mendapatkan izin atau digelar tanpa penonton.
9. Nurdin adalah satu-satunya Ketua Umum PSSI dalam sejarah yang
memimpin organisasi dari balik jeruji besi.
75
10. Terlalu banyak intervensi terhadap keputusan-keputusan Komisi Disiplin
sebagai alat lobi untuk kepetingan pribadi dan menjaga posisinya sebagai Ketua Umum PSSI.
Pergesekan wewenang terjadi kembali di dunia persepakbolaan Indonesia ketika pemerintah dengan tangan terbuka mendukung digulirkan LPI, hal tersebut
menuai protes dari PSSI karena melanggar statuta FIFA. LPI yang didirikan oleh Pengusaha Arifin Panigoro, visi dan misi LPI tidak menggunakan fasilitas negara
seperti APBD dan APBN, LPI juga memberikan dana segar senilai 20 milyar rupiah bagi tim yang ikut ke LPI. PSM Makassar adalah klub pertama yang
menunjukkan antusiasnya bergabung ke LPI, kemudian disusul Persema Malang, Persebaya Surabaya dan Persibo Bojonegoro.
Nuansa Politik kental dalam pendirian LPI, salah satunya adalah perpindahan PSM Makasaar dari ISL ke LPI karena PSM dipimpin oleh Arif
Sirajudin, walikota PSM Makassar yang baru pindah dari partai Golkar ke Demokrat, karena gagal mengalahkan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin
Limpo dalam pemilihan ketua DPD partai Golkar, Arif Sirajudin merasa di curangi karena dalam pemilihan ketua DPD seharusnya menggunakan voting namun tiba-
tiba menggunakan aklamasi untuk memilih Yasin Limpo sebagai ketua DPD. Sidang yang dipimpin Nurdin Halid yang juga menjabat sebagai ketua wilayah
Sulawesi mengecewakan pihak Arif Sirajudin, merasa dikhianati Arif akhirnya pindah ke Demokrat dan untuk menunjukkan loyalitasnya Arif membawa tim yang
dipimpinnya menyebrang ke LPI.
76
Politik di kubu PSSI pun terlihat. Sosok Nirwan Bakrie sebagai adik kandung Aburizal Bakrie. Nurdin Halid sendiri duduk di DPP partai Golkar
sebagai salah satu ketua, dengan demikian ada kekuatan politik besar di belakang Nurdin. Hal tersebut telah ditampilkan oleh Nurdin, walaupun tanpa disadarinya,
membawa Tim Nasional dan pelatih Alfred Riedl lengkap dengan para asisten pelatihnya mengunjungi kediaman Aburizal Bakrie menjelang pertandingan final
piala AFF 2010. Beberapa hari kemudian Nurdin Halid mengucapkan terima kasih kepada Aburizal Bakrie yang telah membantu PSSI selama ini. Bahkan Nurdin
secara terang-terangan mengungkapkan alasan menurunkan tiket piala AFF karena himbauan ketua umum partai Galkar bukan karena himbauan presdien RI,
pernyataan aneh karena Nurdin lebih loyal terhadap Aburizal Bakrie daripada Presiden RI.
79
Partai Demokrat sebagai penguasa eksekutif memberikan dukungan kepada LPI, hal tersebut terlihat ketika pemerintah terkesan memaksakan bergulirnya LPI,
walaupun PSSI menolak keras hal tersebut karena melanggar statuta FIFA yang menyebutkan hanya ada satu kompetisi di bawah naungan assosiasi. Pemerintah
sejatinya telah membuka negosisasi dan siap untuk memediasi namun PSSI tidak hadir dalam proses mediasi yang dilakukan pemerintah. Menpora melalui BOPI
Badan Olahraga Profesional Indonesia mengizinkan bergulirnya LPI. Sosok Arifin Panigoro sebagai pendiri LPI menjadi perhatian publik, selain
seorang pengusaha, Arifin panigoro adalah seorang Politisi. Arifin pada masa Orde
79
Tjipta Lesmana, Bola Politik dan Politik Bola,Kemana Arah tendangannya? Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013 hal. 126
77
Baru menjadi kader partai Golkar, karena runtuhnya orde baru pada tahun 1998 Arifin menyebrang ke PDIP. Arifin mendapatkan posisi penting di DPP PDIP
sebagai salah satu ketua. Aifin juga menjadi ketua Fraksi di DPR RI. Karena konflik internal PDIP Arifin membentuk partai PDP Partai Demokrasi
Pembaharu. Arifin juga sempat diisukan sempat merapat ke partai Demokrat. Pendirian LPI tidak mungkin terjadi bila tidak ada campur tangan pemerintah dan
dukungan kuat partai Demokrat. Isu yang beredar LPI dapat digunakan untuk mengakhiri dominasi Nurdin Halid di PSSI, Nurdin dapat dikatakan perwakilan
dari partai Golkar, ketika berhasil mengulingkan Nurdin dari kepemimpinan PSSI maka dominasi Golkar akan pupus di kepengurusan PSSI.
Keputusan pengesahan LPI disesalkan PSSI karena menurut UU No 3 tahun 2005 pasal 51 menjelaskan bahwa dalam penyelenggaraan pertandingan
olahraga yang mendatangkan massa wajib mendapatkan rekomendasi induk olahraga yang bersangkutan. Tetapi pemaparan pihak kepolisian yang diwakili
Komjen Wahyono menjelaskan bahwa kalau kompetisi tersebut bersifat amatir harus ada rekomendasi induk cabang olahraga, namun jika bersifat profesional
harus ada izin pelenggaraan dari BOPI. Manakala BOPI memberikan izin, maka Polri akan memeberikan izin dan pelayanan. Atas diselenggarakannya LPI, PSSI
melakukan berbagai cara dalam menjegal kompetisi LPI berupa ancaman bagi yang terlibat dalam LPI baik para pemain, wasit dan official berupa larangan
memperkuat Tim Nasional dan pencabutan lisensi. Ancaman itupun ditanggapi dingin oleh pemerintah karena menurut pemerintah semua warga negara berhak
untuk mendapatkan kesempatan membela Indonesia.
78
Ungkapan Nurdin Halid yang mengatakan lebih loyal kepada Aburizal bakrie secara tidak langsung dianggap pelecehan terhadap Presiden RI. Tahun
2011 berkenaan dengan pemilihan calonm ketua umum PSSI yang baru. Sosok Arfin belum kuat untuk mengalahkan Nurdin yang mendapat dukungan kuat dari
semua jajaran PSSI, kubu Arifin Panigoro menggandeng KASAD Jendral George Toisutta sebagai pasangan Arifin Panigoro. Mengapa George Tosisutta yang
diangkat menjadi pasangan Arifin Panogoro pun menjadi misteri, sosok yang puluhan tahun tidak terkait dengan sepakbola Indonesia tiba-tiba muncul sebagai
calon ketua umum PSSI bahkan menggeser posisi Arifin Panigoro. Mantan wakil Presiden Jusuf Kalla pun berkomentar George sebagai figur yang cocok memimpin
PSSI. George mengungkapkan alasan menerima tanggung jawab sebagai calon ketua umum PSSI merupakan amanah, amanah dari siapa? Amanah selalu datang
dari orang yang berkuasa dan dihormati. Keberadaan George selalu menjadi misteri, karena sosok George tidak pernah terlibat di sepakbola nasioal walaupun
dikabarkan sudah lama aktif di Persatuan Sepakbola Angkatan Darat PSAD. Keberadaan George juga dinilai dapat menjadi bulldozer bagi kelompok Nurdin
Halid seperti adanya indikasi kegagalan kongres di Pekanbaru dan Jakarta adanya peran TNI terlibat didalamnya.
Kegagalan kongres Pekanbaru maret 2011, berubah ricuh dan bernuansa kekerasan karena keterlibatan oknum-oknum militer, kongres juga diambil alih
oleh kelompok 78 yang mendukung duet GT-AP sebagai pemegang suara sah PSSI. Kegagalan tersebut dinilai pemerintah merupakan kegagalan kepemimpinan
79
Nurdin Halid, atas kegagalan tersebut pemerintah mengeluarkan berbagai sikap antara lain :
80
1. Menunggu sikap FIFA atas keputusan kongres PSSI tanggal 26 Maret 2011
di Pekanbaru yang diikuti oleh 78 anggota PSSI pemilik hak suara. 2.
Jika keputusan kongres tersebut disikapi secara positif oleh FIFA, maka pemerintah bersama KONIKOI mendukung segera dilaksanakannya
kongres PSSI untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan Anggota Executive Committee PSSI Periode 2011-2015 sesuai jadwal yang telah
ditetapkan oleh FIFA yaitu sebelum tanggal 30 April 2011. 3.
Apabila FIFA bersikap lain, maka Pemerintah bersama KONIKOI mendukung segera diselenggarakannya kongres PSSI untuk memilih
Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan yang baru, dan selanjutnya melaksanakan kongres pemilihan ketua umum, wakil ketua
umum, dan Anggota Executive Committee PSSI Periode 2011-2015. 4.
Apabila situasi butir 3 yang terjadi, maka Pemerintah bersama KONIKOI beranggapan bahwa Pengurus PSSI di bawah pimpinan ketua umum Nurdin
Halid dan Sekretaris Jenderal Noegraha Besoes tidak kompeten untuk memimpin organisasi PSSI, dan tidak kompeten untuk menyelenggarakan
kongres PSSI. 5.
Untuk mencegah hal-hal yang bisa menyebabkan terulangnya kegagalan kongres PSSI karena ketidak kompetenan pengurus PSSI, terutama ketidak
tertiban di dalam penentuan hak suara, distribusi undangan, penentuan
80
Lihat, http:sport.detik.comsepakbolaread20110328163632160291576pemerintah-
tak-akui-lagi-pssi-di-bawah-nh-dan-nb diakses tanggal 31 agustus 2013pukul 11.14 WIB.
80
peraturan pemilihan, agenda kongres, serta ketidak bertanggung jawaban dalam penyelenggaraan kongres, maka dengan ini Pemerintah menyatakan
tidak mengakui lagi pengurus PSSI di bawah pimpinan ketua umum Saudara Nurdin Halid dan Sekretaris Jenderal Noegraha Besoes, serta
seluruh kegiatan keolahragaan yang diselenggarakan kepengurusan PSSI tersebut.
6. Kebijakan ini diambil berdasarkan kewenangan pemerintah yang terdapat
pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 serta Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007. Kebijakan ini juga diambil demi menyelamatkan
organisasi PSSI dan melindungi kepentingan persepakbolaan nasional. 7.
Dengan kebijakan ini, maka seluruh jajaran pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia, tidak
dapat lagi memberikan pelayanan dan fasilitasi kepada kepengurusan PSSI di bawah pimpinan ketua umum Nurdin Halid dan Sekretaris Jenderal
Noegraha Besoes, serta seluruh kegiatan keolahragaannya. 8.
Dengan ini pula maka pemerintah menghentikan sementara penyaluran dana yang bersumber dari APBN, sampai terbentuk kepengurusan PSSI
yang baru periode 2011-2015. 9.
Demi kepentingan nasional, maka persiapan Tim Nasional sepakbola Indonesia untuk menghadapi SEA Games 2011 harus terus berjalan. Dalam
hal ini Pemerintah bersama KONIKOI sepakat bahwa KONI KOI bersama Program Indonesia Emas PRIMA akan menjalankan persiapan
Tim Nasional.
81
10. Seluruh pertandingan LSI, Divisi Utama, Divisi I, II, dan III tetap berjalan
sebagaimana mestinya dengan supervisi KONIKOI bersama Pengprov PSSI dan Klub setempat.
11. Pemerintah bersama KONIKOI akan terus berkomunikasi dan bekerjasama
dengan FIFA untuk mencari solusi terbaik dalam rangka penyelenggaraan kongres PSSI serta terpilihnya Komite Eksekutif PSSI Periode 2011-2015
yang kredibel. 12.
Pemerintah bersama KONIKOI meminta dukungan dan doa seluruh rakyat Indonesia, seluruh pecinta bola di manapun berada agar langkah-langkah
yang diambil ini akan berujung pada terbentuknya Pengurus PSSI yang kredibel dan kemajuan sepakbola Indonesia.
13. Sudah saatnya sepakbola Indonesia kembali menjadi yang terbaik di Asia
Tenggara, menjadi salah satu Macan Asia, dan berbicara pada tingkat dunia.
Dalam penanganan konflik yang dianggap lebih besar assosiasi tertinggi menggunakan lembaga abitrase, yaitu pihak ketiga yang menentukan wewenang
dan mengambil keputusan. Metode arbirtari menggunakan cara setiap pihak membeberkan argumen terbaik tim abitrase memenangkan salah satu pihak. Taktik
ini jelas membawa kerugian besar terhadap kedua belah pihak. Namun, konflik tahap tinggi dapat diselesaikan. Arbitrasi, terutama yang mengikat harus
ditegakkan. Semua pihak harus mematuhi dan menerima keputusan tim arbitrasi. Metode yang dianggap ampuh ini biasanya akan menimbulkan konflik baru karena
ada pihak yang dikalahkan tidak puas dengan keputusan lembaga abitrase.
82
PSSI membentuk lembaga abitrase yaitu Komite Banding dan Komite Verifikasi, Komite Banding PSSI mecoret pasangan Arifin Panigoro dan Geogre
Toisuta serta Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie. Dicoretnya duet GT-AP membuat kecaman dari kelompok 78. Himbauan dari Menpora untuk meninjau ulang
pencoretan GT-AP juga merupakan tekanan yang dianggap mengganggu independensi Komite Banding karena melanggar statuta FIFA.
81
Berikut keputusan lengkap Komite Banding PSSI pada tanggal 25 Februari 2011:
1. Komite Banding telah memeriksa dan meneliti berkas-berkas keberatan
banding yang disampaikan para pembanding. Ada empat orang, yakni Arifin Panigoro, George Toisutta, Tuti Daud dan Sihar Sitor.
2. Untuk menjaga independensi dan obyektivitas yang diambilnya, Komite
Banding dengan mengingat adanya ancaman, intimidasi, tekanan dan intervensi memutuskan mengambil keputusan atas keputusan Komite
Pemilihan dan keberatan dari para pembanding, maka Komite Banding menolak banding Arifin Panigoro, Geogre Toisutta, pada waktu yang
bersamaan Komite Banding menolak keputusan Komite Pemilihan yang memilih pasangan Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie sebagai calon ketua
umum PSSI. 3.
Komite Banding menyerahkannya kepada PSSI sebagai pemberi mandat kepada Komite Banding.
81
Lihat, http:bola.inilah.comreaddetail1271522komite-banding-akui-diintimidasi-
pemeri ntah .UiSRsdI0WuI
83
4. Komite Banding mengucapkan terima kasih kepada PSSI yang telah
mempercayai kami sebagai anggota Komite Banding. Komite Banding juga mengucapkan terima kasih kepada media massa, pecinta sepakbola di
seluruh Indonesia dan pihak-pihak yang turut memberi kontribusi pemikiran selama Komite Banding bekerja.
Terkait sikap pemerintah dan intervensi pemerintah terhadap PSSI dan keputusan pemerintah menghentikan fasilitas yang diberkan kepada PSSI serta
adanya TNI dalam kongres Pekanbaru, DPR Dewan Perwakilan Rakyat turun tangan untuk memediasi. Komisi X DPR RI memanggil Menteri Pemuda dan
Olahraga Andi Mallarangeng terkait pengambil alihan Kantor PSSI pasca kerusuhan saat kongres di Pekanbaru, 26 Maret 2011 lalu dan tentang kehadiran
TNI dalam kongres Pekanbaru.
82
Beberapa langkah yang dilakukan pemerintah menuai pro dan kontra. Satu pihak beranggapan pemerintah terlalu berani dan
terlalu mengintervensi PSSI dan melanggar statuta FIFA di pihak yang lain memang itu adalah tugas pemerintah adalah mengatur dan mengawasi kegiatan
olahraga di Indonesia.