Akibat Dari Konflik LANDASAN TEORI

29 menyediakan berbagai berbagai kemungkinan alternatif atau koersif dengan pendekatan paksa baik berupa ancaman atau kekerasan fisik. Menurut Maswadi Rauf ada empat model konsensus atau penanganan konflik sebagai berikut: 22 1. Menggabungkan butir-butir yang terdapat dari pihak yang terlibat konflik. Model ini disebut konsensus internal yang dilakukuan secara persuasif melalui butir-butir atau pendapat pihak-pihak yang berkonflik dan para pihak yang berkonflik saling menawar dari butir-butir yang tersedia yang akhirnya mencapai kesepakatan bersama. 2. Karena konflik terlalu tajam, salah satu pihak yang berkonflik mengambil butir-butir pendapat dominan untuk menjadi konsensus. 3. konsensus dibentuk dari pendapat pihak luar, karena sulit mendapat konsesnsus dari pihak yang berkonflik baik secara mediator maupun bukan mediator. 4. Konsensus gabungan yaitu menggunakan butir-butir pendapat dari pihak- pihak yang berkonflik dan butir-butir pendapat dari pihak yang tidak terlibat konflik, apabila tidak mencapai konsensus, konflik dapat diselesaikan melalui proses hukum di pengadilan. Selain itu konsensus dapat dilakukan melalui pemungutan suara voting. Jika satu pihak memperoleh suara terbanyak pendapat itu akan menjadi hasil dari penyelesaian konflik. 22 Maswardi Rauf, Konsensus Politik :Sebuah penjajakan Teoretis, Jakarta: Dirjen pendidikan Tinggi DEPDIKNAS,2000 hal.2 30 Bagja waluya menegaskan penanganan konflik di dalam konflik memiliki dua kepntingan yang berbeda dan utama yaitu 23 : 1. Kepentingan untuk mencapai tujuan pribadi. 2. Kepentingan untuk menjcapai hubungan baik dengan kelompok lain. Pada dasarnya manusia selalu ingin menjaga keharmonisan terhadap orang lain atau kelompok namun dalam beberapa kesempatan setiap pihak memiliki keinginan pibadi. pihak yang berkonflik mempunyai tujuan yang berbeda dengan kelompok yang lain yang kemudian perbedaan keinginan inilah yang membuat pergesekan atau konflik terjadi. Adanya dua kepentingan yang berbeda dapat memepengaruhi seseorang bertindak dalam suatu konflik. Dengan melihat dua perbedaan tersebut terdapat lima cara dalam menangani konflik yaitu: 24 1. Menghindar. Cara ini seolah-olah seperti kura-kura yang menarik kedalam tempurungnya untuk menghindari konflik. Tipe ini mengorbankan kepentingan pribadi dan hubungan antara orang lain karena tidak ada gunanya untuk berkonflik dan berusaha untuk menyelsaikan konflik. Dia memilih menghindari konflik dan orang yang bertentangan dengannya. 2. Memaksakan kehendak atau mendominasi mendahulukan kemauan sendiri. Cara ini digunakan untuk menguasai lawan-lawannya dengan cara memaksa untuk menerima tawaran untuk menyelesaikan konlik seperti 23 Bagja waluya, Sosiologi, Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat Bandung: PT Setia Purna Inves, 2004 hal. 41. 24 Ibid, hal. 42. 31 yang diinginkan. Kebutuhan pribadi dianggap sangat penting jadi menomor duakan kebutuhan dan kepentingan bersama. Tipe ini tidak membutuhkan pendapat orang lain, dia menganggap bahwa konflik harus diselesaikan dengan cara satu pihak menang dan pihak lain kalah. Ia berusaha untuk menang untuk menguasai, mengatasi dan mengintimidasi pihak yang kalah dan sebaliknya pihak yang kalah akan merasa lemah dan tidak berdaya. 3. Menyesuaikan dengan keinginan orang lain atau placticing. Pada metode ini hubungan dengan orang lain sangatlah penting. Orang tipe ini ingin diterima dan disukai orang lain. Ia merasa konflik harus di hindari untuk menjaga keharmonisan dan ia yakin bahwa konflik tidak apat dibicarakan jika merusak hubungan baik. Ia mengorbankan hubugan pribadi untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain.orang yang menggunakan cara ini seolah-olah mengatakan: aku mengorbankan tujuanku dan membiarkanmu mendapatkan apa yang kau inginkan agar kau menyukai diriku. Orang ini berusaha memperhalus situasi konflik yang terjadi. 4. Tawar menawar. Tawar menawar cukup memperhatikan tujuan bersama dan tujuan pribadi. Metode ini biasanya mencari kompromi yang mengorbnkan sebagian tujuan pribadi dan membujuk pihak lain yang berkonflik dengan dirinya agar ikut berkorban juga. Metode ini mencari penyelesaian terhadap konflik yang menempatkan kedua belah pihak memperoleh sesuatu. Ia ingin mengorbankan sebgaian tujuan pribadinya dan sebagian hubungan dengan orang lain untuk mencapai persetujuan kearah kebaikan bersama.

Dokumen yang terkait

Olahraga dan politik studi kasus peran pemerintah dalam konflik persatuan sepakbola seluruh Indonesia(PSSI)

2 17 124

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

3 41 152

ANALISIS BERITA LIGA PRIMER INDONESIA (LPI) DAN PERSATUAN SEPAK BOLA SELURUH INDONESIA (PSSI) Analisis Berita Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Analisis Framing LPI dan PSSI dalam Surat Kabar Jawa Pos Period

0 0 17

PENDAHULUAN Analisis Berita Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Analisis Framing LPI dan PSSI dalam Surat Kabar Jawa Pos Periode Januari - Maret 2011).

0 0 44

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 12

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 0 2

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 22

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 45

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 0 5

ANALISIS MANAJEMEN KEPEMIMPINAN MELALUI APLIKASI SWOT PADA ORGANISASI PSSI (PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA)

0 0 9