Proses Penyelesaian konflik PSSI dan KPSI

96 oleh wakil-wakil dari PSSI, KPSI, dan diketahui oleh perwakilan AFC dan FIFA. Berikut isi MoU antara PSSI, ISL dan KPSI 90 : 1. PSSI sepakat mengangkat kembali keempat anggota Komite Eksekutif PSSI yang sudah diberhentikan: La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan andi Tony Apriliani. Namun prosedur pengangkatannya kembali akan ditetapkan oleh Komite Gabungan PSSI. 2. ISL secepatnya menyatakan di bawah jurisdiksi PSSI, terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kedisiplinan, administrasi dan transfer pemain dan penunjukkan pengawas pertandingan sampai satu- satunya liga sepak bola profesional Indonesia terbentuk. Sambil menunggu, ISL diperbolehkan beroperasi secara mandiri. 3. Para pihak sepakat bahwa KPSI akan dibubarkan dan berhenti beroperasi sebagai badan penyelenggara sepak bola nasional. Selain itu, para pihak juga sepakat bahwa KPSI akan dilebur dan karena itu dibubarkan sebagai sebuah badan segera setelah diadakannya konggres PSSI yang akan datang. 4. Para pihak sepakat membentuk sebuah Komite Gabungan PSSI yang beranggotakan dari masing-masing pihak bertugas mengevaluasi IPL dan ISL dalam rangka membentuk sebuah dan satu-satunya liga sepak bola profesional di Indonesia secepatnya. Komite tersebut bekerja di bawah pengawasan dan kerjasama dengan Satuan Kerja Task Force 90 Surat MoU antara PSSI,ISL dan KPSI 97 AFC Indonesia dan bertanggung jawab untuk bekerjasama dengan FIFA dan AFC mengenai kajian statuta PSSI dan hal-hal terkait lainnya. Komite Gabungan PSSI terdiri dari: I. Ketua: ditunjuk oleh PSSI II. Wakil Ketua: ditunjuk oleh ISLKPSI; III. Anggota: 3 anggota ditunjuk oleh IPL dan 3 anggota lainnya oleh ISLKPSI; 5. Para pihak sepakat mengadakan Kongres PSSI paling lambat akhir 2012 termasuk adopsi statuta baru. Komposisi kongres PSSI tetap sama seperti kongres PSSI yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2011 dengan dihadiri FIFA dan AFC dan agenda kongres wajib mendapat persetujuan dari AFC Task Force Indonesia. Verifikasi komposisi kongres tersebut akan dibahas dan ditetapkan oleh Komite Gabungan PSSI untuk mencegah masuknya anggota illegal. MoU berjalan tidak lama karena PSSI dak KPSI terlibat perselisihan, di pihak yang lain pemerintah mendapat tamparah keras karena Menpora Andi Malarangeng terlibat kasus korupsi dana proyek Hambalang. Jabatan Menpora sementara dimandatkan kepada Menkokesra Agung Laksono sebagai pejabat sementara. Dalam periode singkat ini menpora melakukan berbagai sikap antara lain adalah mengesahkan digulirnya ISL Liga Super Indonesia yang sebelumnya dianggap PSSI sebagai kompetisi illegal karena ISL diikuti Tim papan atas Indonesia. Namun Pemerintah memberikan tiga syarat antara lain adalah: 98 1. Adanya komitmen untuk menghilangkan dualisme kepengurusan organisasi sepakbola nasional dan penyatuan kompetisi. 2. Komitmen untuk membentuk satu Timnas yang mewakili kekuatan nasional. Karena sebelumnya pihak KPSI membentuk timnas tandingan dan melarang para pemain dari ISL untuk memperkuat timnas PSSI. 3. Komitmen untuk menyelesaikan segala bentuk kewajiban klub-klub terhadap pemain, pelatih dan ofisial lainya yang tertunda pada kompetisi 2011-2012. Jika tiga syarat tersebut tidak bisa dipenuhi, maka pemerintah melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia BOPI bersama POLRI akan mencabut rekomendasi tersebut dan semua kompetisi wajib untuk dihentikan. Tanggal 11 januari 2013, Menteri Pemuda dan Olahraga dijabat oleh kader partai Demokrat Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo atau disingkat KRMT Roy Suryo Notodiprojo atau lebih dikenal sebagai Roy Suryo. Roy Suryo lebih berani melakukuan intervensi langsung terhadap PSSI. Pada periode ini PSSI lebih koperatif terhadap pemerintah berbeda dengan periode Nurdin Halid yang menolak bentuk intervensi dari pihak manapun diluar PSSI. Pemerintah langsung dan cepat mencari solusi terbaik untuk mengatasi konflik PSSI jadi proses mediasi dan konsiliasi tidak menemui kendala yang berarti. Metode mediasi dan langkah awal periode Roy Suryo dalam mengatasi permasalahan Tim Nasional adalah membentuk BTN Badan Tim Nasional. BTN dibentuk untuk memfasilitasi pembentukan Timnas dari PSSI dan KPSI agar dapat 99 bersatu membela Indonesia. Keputusan pembentukan BTN menuai Pro dan Kontra karena statuta FIFA dan PSSI tidak membahas tentang BTN bila pembentukan dipaksakan akan melanggar Statuta. Menpora mengungkapkan rencana membentuk BTN bukan untuk mengintervensi PSSI. Badan ini hanya akan memfasilitasi pemanggilan pemain. Menpora juga mengaku sudah mendapat dukungan dari Presiden AFC Zhang Jilong untuk menyelesaikan polemik yang terjadi di sepak bola Indonesia. 91 Pemerintah tidak peduli dengan perkataan pihak-pihak yang mengangggap Roy Suryo terlalu mengintervensi karena bila tidak secepatnya PSSI juga akan menunggu terkena sanksi dari FIFA dan mencoreng muka Indonesia di internasional. FIFA akhirnya secara langsung untuk meminta pemerintah melakukan mediasi dan konsiliasi untuk mengakhiri konflik PSSI. Alasan FIFA meminta pemerintah karena pemerintah sangat tahu dengan kondisi di Indonesia dan FIFA seakan tidak percaya lagi dengan pengurus PSSI dan pihak yang berkonflik di PSSI, dan untuk mengatas konflik dibutuhkan pihak ketiga yaitu pemerintah untuk membantu mengatasi konflik. Proses mediasi dimulai Tanggal 18 Februari Menpora mengadakan pertemuan dengan PSSI, KPSI dan KONI untuk membahas kongres tanggal 17 Maret 2013 serta kesepakatan PSSI dan KPSI empat solusi penyelesaian konflik rekomendasi FIFA antara lain : 1. Revisi Statuta PSSI. 2. Pengembalian empat EXCO. 91 Lihat, http:soccer.sindonews.comread2013021358717416pssi-btn-bentuk- intervensi pemerintah , diakses tanggal 7 September 2013 pukul 08.04 WIB 100 3. Unifikasi Liga. 4. Kongres dengan voter Solo.

E. Babak Akhir Konflik PSSI dan KPSI.

PSSI dan KPSI sepakat menggelar KLB Kongres Luar Biasa pada tanggal 17 Maret 2013 di hotel Borobudur Jakarta, persiapan seratus voter yang telah disepakati sebagai peserta kongres. Kongres yang dibuka oleh menteri Pemuda dan Olahraga dihadiri pula dua orang perwakilan Federasi Sepak bola Internasional FIFA untuk hadir di Kongres Luar Biasa KLB Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia pada 17 Maret 2013. Mereka adalah Michael Van Praag yang menjabat Ketua Federasi Sepakbola Kerajaan Belanda KNVB dan Marco Leal yang menjabat Manajer Departemen Asosiasi FIFA. Kongres berjalan dengan lancar walaupun diwarnai aksi walk out enam anggota Exco yaitu Tuty Dau, Bob Hippy, Sihar Sitorus, Widodo Santoso, Farid Rahman, dan Mawardi Nurdin. Agenda inti KLB adalah perubahan Statuta dan unifikasi liga terdapat beberapa perubahan antara lain adalah : 1. Pasal 31, menyangkut permintaan digelarnya KLB oleh anggota PSSI, jika sebelumnya harus diminta oleh 23 anggota, sekarang diubah menjadi harus mendapatkan setidaknya 50 persen plus 1 suara dari seluruh anggota PSSI. 2. Pasal 35 mengenai penambahan anggota Komite Eksekutif Exco. Jika sebelumnya anggota Exco PSSI adalah 11 orang, maka kini menjadi 15 orang. Komposisinya adalah satu Ketua Umum, dua Wakil Ketua Umum, satu Sekjen, ditambah 11 anggota. 101 3. Menyangkut unifikasi liga, Penyatuan kompetisi baru akan dilakukan pada 2014 dengan 18 klub peserta ISL ditambah empat klub IPL dengan syarat bukan klub yang bermasalah dengan dualisme kepengurusan. Sistem degradasi ISL tetap diterapkan musim ini. Untuk berikutnya selama dua tahun sejak 2014 diberlakukan sistem dua promosi dan empat degradasi sehingga jumlah peserta liga profesional hanya diikuti 18 klub. Sistem promosi dan degradasi kembali menjadi tiga degradasi dan tiga promosi. Selain itu, KLB PSSI juga menghasilkan sejumlah keputusan, antara lain: 1. Memberikan sanksi skorsing pada enam anggota Exco PSSI, yaitu Farid Rahman, Tuti Dau, Bob Hippy, Sihar Sitorus, Mawardi Nurdin, dan Widodo Santoso, yang melakukan aksi walk out. Keenam anggota Exco itu akan ditentukan nasibnya pada Kongres PSSI mendatang. 2. Mengangkat empat anggota Exco PSSI yang baru, yakni La Siya, Zul Fadli, Hardi Hasan, dan Djamal Azis. Kehadiran mereka melengkapi anggota Exco PSSI saat ini, sehingga keseluruhannya berjumlah 15 orang. 3. Mengangkat La Nyalla Mattalitti menjadi Wakil Ketua Umum PSSI mendampingi Djohar Arifin, menggantikan Farid Rahman yang terkena skorsing. 4. Membubarkan secara resmi Komite Penyelamat Sepakbola Seluruh Indonesia KPSI. Sikap tegas pemerintah dan kerjasama yang baik antara pihak yang berkonflik menjadikan proses mediasi dan negosiasi berjalan lancar. Dalam sambutan di acara penutupan KLB di Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga Roy 102 Suryo mengungkapkan KPSI resmi dibubarkan setelah adanya kesepakatan yang ditandatangani oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, Sekjen PSSI Hadiyandra, La Nyalla Mahmud Mattalitti selaku Ketua Umum KPSI dan Hinca Panjaitan. Pembubaran KPSI diikuti dengan perombakan struktur organisasi PSSI, di antaranya komite banding, komite wasit, dan lain-lain. Pembubaran KPSI merupakan salah satu agenda Kongres Luar Biasa PSSI. La Nyalla Mattalitti yang diangkat menjadi wakil ketua umum PSSI meresmikan pembubaran KPSI. KLB menghasilkan penyelesaian dualisme persepakbolaan Indonesia. KPSI yang resmi bubar siap bahu membahu di dalam organisasi PSSI untuk memajukan persepakbolaan Indonesia. Hasil kongres yang diprakarsai Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dan Ketua KOI Rita Subowo ini dilaporkan dalam rapat Exco FIFA 20-21 Maret, dan dilihat dari reaksi anggota delegasi FIFA bayang-bayang ancaman sanksi dibatalkan dan FIFA menyetujui hasil KLB. Indonesia sudah boleh bernafas lega, tetapi tugas berat menata sepakbola yang terus berlangsung perbaikan kualitas kompetisi, pembinaan atlit serta sportifitas menjadi tugas rumah PSSI dan pemerintah sebagai otoritas tertinggi sepakbola dan negara. 103

BAB V PENTUTUP

A. Kesimpulan

Statuta, tujuh huruf yang selalu disebutkan dalam setiap konflik PSSI. Konflik bisa dihentikan kalau setiap yang berkonflik dapat mematuhi Statuta dan Undang-Undang. Statuta Federasi Sepak Bola Dunia FIFA pasal 10 dan 13 menyebutkan, segala bentuk kegiatan sepak bola di suatu negara harus diawasi dan diorganisir oleh federasi resmi yaitu PSSI. Hal tersebut bahkan sudah dinyatakan FIFA pada surat tertanggal 26 November yang dikirimkan kepada Kemenpora saat masih dipimpin Andi Malarangeng. Sikap Nurdin Halid yang selalu menggunakan statuta untuk alasan melanggengkan kekuasaanya dan mengingatkan pemerintah untuk tidak ikut campur dalam rumah tangga PSSI karena menyebabkan Indonesia akan dibanned FIFA. Di lain pihak Undang-Undang nomor 3 tahun 2005 pun menjelaskan bila pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam mengawasi menyelenggarakan dan membina keolahragaan di Indonesia. Sikap tidak kooperatif Nurdi Halid terhadap pemerintah, tuntutan masyarakat yang menghendaki Nurdin turun dari jabatannya serta konflik internal PSSI membuat pemerintah melakukan berbagai tindakan seperti : 1. KSN Kongres Sepakbola Nasional yang menghasilkan tujuh butir sikap. 2. Menanggapi kisruh LPI pemerintah mengesahkan digulirkannya LPI Liga Premier Indonesia.

Dokumen yang terkait

Olahraga dan politik studi kasus peran pemerintah dalam konflik persatuan sepakbola seluruh Indonesia(PSSI)

2 17 124

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

3 41 152

ANALISIS BERITA LIGA PRIMER INDONESIA (LPI) DAN PERSATUAN SEPAK BOLA SELURUH INDONESIA (PSSI) Analisis Berita Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Analisis Framing LPI dan PSSI dalam Surat Kabar Jawa Pos Period

0 0 17

PENDAHULUAN Analisis Berita Liga Primer Indonesia (LPI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Analisis Framing LPI dan PSSI dalam Surat Kabar Jawa Pos Periode Januari - Maret 2011).

0 0 44

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 12

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 0 2

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 22

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 1 45

Berlakunya Statuta Fédération Internationale De Football Association (FIFA) Terhadap Kedaulatan Negara (Studi Kasus Dualisme Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI))

0 0 5

ANALISIS MANAJEMEN KEPEMIMPINAN MELALUI APLIKASI SWOT PADA ORGANISASI PSSI (PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA)

0 0 9