Pemulusan Eksponensial Tunggal Pemulusan Eksponensial Ganda

= 12.486.841.11 n F X MAE t t ∑ − = 10 519.860,99 = MAE = 519.686,0399 n F X MSE t t 2 ∑ − = 10 60.246,02 4208.545.6 = MSE = 420.854.566.024,60

4.2 Evaluasi Data

4.2.1 Pemulusan Eksponensial Tunggal

Dari hasil peramalan dengan metode pemulusan eksponensial tunggal single exponential smoothing alpha = 0.1, 0.6, dan 0.9 yang telah dilakukan, didapatkan hasil peramalan dengan alpha 0.9 memiliki Mean Absolute Error MAE dan Mean Universitas Sumatera Utara Squared Error MSE terkecil, hasil perhitungan dari ketiga alpha tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.1 Mean Absolute Error, Mean Squared Error Dengan Single Exponential Smoothing Alpha Mean Absolute Error Mean Squared Error 0.1 0.6 0.9 4.381.164,48 1.649.721,00 1.172.159,62 22.963.132.805.128,90 3.151.542.594.654,70 1.720.436.786.395,89 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peramalan tepat adalah dengan menggunakan alpha 0.9, terbukti diperoleh error terkecil. Hasil peramalan dengan pemulusan eksponensial tunggal single eksponential smoothing alpha 0.9 dapat kita lihat dalam bentuk grafik dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000 14000000 16000000 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Tahun PDRB Ramalan Gambar 4.1 Grafik Ramalan PDRB Kota Medan Sektor Perdagangan Dengan Pemulusan Eksponensial Tunggal alpha = 0.9 Dari gambar grafik diatas ramalan dengan metode pemulusan ekpsonensial tunggal single exponential smoothing menunjukkan terjadinya kenaikan pada pada Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Medan sektor perdagangan pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2008, padahal data yang cocok diolah dengan metode ini adalah data yang memiliki trend data yang fluktuatif. Metode ini juga tidak dapat digunakan untuk meramalkan besarnya data di tahun yang akan datang. Dari semua uraian diatas, maka metode ini tidak digunakan dalam melakukan peramalan Produk Domestik Regional Bruto PDRB sektor perdagangan. Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Pemulusan Eksponensial Ganda

Dari hasil peramalan dengan metode ini dengan menggunakan alpha = 0.1, 0.6 dan 0.9, diperoleh hasil peramalan dengan alpha 0.6 memiliki kesalahan meramal forecast error terkecil dibandingkan dengan alpha 0.1 dan alpha 0.9. untuk melihat besarnya kesalahan meramal forecast error dari masing –masing alpha dapat dilihat dalam tabel beri kut. Tabel 4.2 Mean Absolute Error, Mean Squared Error Dengan Double Exponential Smoothing Alpha Mean Absolute Error Mean Squared Error 0.1 0.6 0.9 3.154.718,845 437.190,2495 519.686,0399 11.218.740.990.260,50 375.991.929.384,11 420.854.566.024,60 Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa peramalan forecast yang palng cocok digunakan pada metode ini untuk meramalkan besarnya Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah dengan alpha 0.6, karena terbukti memiliki kesalahan meramal forecast error terkecil. Untuk membuktikannya peramalan forecast dengan metode Universitas Sumatera Utara pemulusan eksponensial ganda double exponential smoothing alpha =0.6 dapat dilihat pada grafik berikut ini. 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000 14000000 16000000 18000000 20000000 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 Tahun P D R B Tahun PDRB F Gambar 4.2 Grafik Ramalan PDRB Kota Medan sektor Perdagangan Dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Double Exponential Smoothing alpha = 0.6 Dari grafik di atas menunjukkan bahwa peramalan data Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Medan sektor perdagangan selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Ramalan untuk tahun 2011 diperoleh hasil sebesar 18.169.899,66 data dalam jutaan, hal ini menunjukkan terjadi kemungkinan di tahun 2011 perolehan pendapatan pada sektor perdagangan akan mengalami kenaikan kembali, semua ini menunjukkan Universitas Sumatera Utara bahwa data yang ada memiliki trend kenaikan, oleh karena itu model yang tepat untuk meramalkan besarnya PDRB sektor perdagangan tahun 2011 adalah dengan double exponential smoothing alpha = 0.6. Universitas Sumatera Utara BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem