Flowchart Sistem Augmented Reality Pada Pencarian Aset Potensial Kota Medan Menggunakan Gps

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Aplikasi Medan KulinAR Adapun penjelasan dari Gambar 3.3. adalah sebagai berikut : • User membuka aplikasi dan masuk ke halaman utama. • Aplikasi mulai membaca titik koordinat user berada. • Nilai koordinat user kemudian dikirim ke server. • Di server nilai tersebut dicocokkan dengan database lokasi yang terdekat dengan nilai koordinat user. • Jika tidak ditemukan kecocokan maka aplikasi akan mengulang program dan memberi tahu bahwa tidak ada lokasi yang terdekat dengan nilai koordinat user. • Jika ditemukan maka sistem mulai melakukan penyusunan dan kalibrasi dengan sensor lokasi yang ada di smartphone. • Setelah dilakukan kalibrasi sensor, selanjutnya sistem mulai melakukan rendering atau mengubah data yang di server menjadi beberapa marker augmented reality. • Marker tersebut berupa objek 2d yang menampilkan keterangan lokasi yang berada di sekitar pengguna dan itu adalah merupakan output terakhir dari sistem tersebut.

3.4. Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk menspesifikasikan aspek-aspek teknik yang menjadi solusi dalam perancangan. Pada tahap ini perancangan akan didefinisikan secara detail untuk mengatasi masalah-masalah yang lebih teknik, berkaitan dengan analisis kebutuhan seperti, analisis pengguna, diagram yang menjelaskan aktivitas, usecase, dan juga kegiatanimplementasi seperti perancangan arsitektur sistem dan perancangan basis data. 3.4.1. Analisa Kebutuhan Fungsional Sistem Aplikasi AR ini merupakan aplikasi Augmented Realityberbasis lokasi yang bertujuan untuk menyajikan informasi lokasi dengan cara lebih menarik dan real-time. Oleh karena itu dibutuhkan analisis kebutuhan fungsional yang dimaksudkan agar dapat mengatasi ketidaksesuaian antara aplikasi yang dirancang dengan kebutuhan pengguna. Adapun kebutuhan sistem yang diperlukan antara lain : 1. Memberikan visualiasi informasi POIaset potesial kota melalui objek marker augmentedreality terdekat yang berada di sekitar pengguna. 2. Informasi POI aset potensial dapat diperbaharui sesuai kebutuhan user. 3. Menampilkan informasi POI aset potensial kota yang dibutuhkan oleh masyarakat secara lengkap dan terperinci. 4. Menampilkan navigasi antara lokasi pengguna berada dengan lokasi tujuan yang diterima melalui marker POI augmented reality. 3.4.2. Analisa Pengguna Aplikasi AR ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi sumber informasi lokasi aset potensial bagi masyarakat maupun turis mancanegara. Dan juga sebagai media promosi untuk para pemilik tempat yang ingin tempatnya dapat diketahui oleh para turis. 3.4.3. Analisis Batasan Sistem Aplikasi AR ini memiliki beberapa batasan-batasan yaitu: 1. Pembangunan aplikasi ini memanfaatkan salah satu library dan engine untuk pembangunan aplikasi Augmented Realityyaitu Mixare. 2. Aplikasi dibangun menggunakan sistem two tier dengan aplikasi frontend sebagai client dan aplikasi backend sebagai server. 3. Aplikasi frontend difungsikan untuk user sebagai penyaji informasi tempat dengan teknologi augmented reality. 4. Aplikasi backend difungsikan sebagai pembaharuan atau update informasi lokasi yang dilaksanakan oleh admin dan pengguna. Tujuan dari penentuan batasan-batasan diatas adalah agar aplikasi yang dibangun lebih efektif dan jelas fungsi dan tujuannya. 3.4.4. Analisis Kebutuhan Data Setelah melakukan proses analisis kebutuhan sistem dan pengguna, maka analisis selanjutnya adalah analisis kebutuhan data. Analisis ini bertujuan untuk memudahkan dalam perancangan informasi. Adapun informasi yang ditampilkan adalah data POIPoint of Interest aset potensial kota. Dalam data POI tersebut memiliki informasi penunjang diantaranya nama tempat, alamat,kategori, deskripsi dan gambar lokasi tersebut . Dan data POI tersebut sewaktu-waktu dapat diperbaharui oleh pemilik tempat untuk kebutuhan promosi.Semua data tersebut dimasukkan di dalam satu database dengan struktur tabel dan field sebagai berikut.