1.5. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Bagi Pengguna a.
Sistem dapat digunakan sebagai media informasi pengenalan aset potensial pada kota-kota besar.
b. Sebagai media promosi.
c. Sebagai referensi dalam pengembangan di bidang augmented reality.
2. Bagi Penulis
a. Menambah pengalaman dan pengetahuan praktis dari keadaan sebenarnya
dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang didapat dari perkuliahan.
b. Mengembangkan teknologi augmented reality dalam menyampaikan
informasi.
1.6. Metodologi Penelitian
Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Studi Literatur
Dilakukannya tahap ini dengan guna untuk mencari, menggali dan mempelajari informasi yang berhubungan dengan augmented reality, gps, location based
service, dan data lokasi. Informasi didapat melalui buku-buku referensi atau sumber- sumber yang berkaitan dengan hal tersebut, baik dari textbook
maupun internet .
b. Analisis Sistem
Pada tahap ini akan dilakukan analisis dari studi literatur terhadap yang dibutuhkan dalam pembangunan aplikasi augmented reality dari segi hardware,
software, penerapan metode dan data yang dibutuhkan.
c. Perancangan Sistem
Dalam tahap ini dilakukanperancangan arsitektur, pengumpulan data, pelatihan, dan perancangan antarmuka untuk menyelesaikan hal yang ditemukan pada
tahap analisis.
d. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi dari analisis dan perancangan yang telah dilakukan ke dalam kode program.
e. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian untuk memastikan hasil perancangan aplikasi dapat berjalan sesuai dengan teori dan tujuan dari penelitian. Jika ditemukan
kesalahan maka akan dilakukan perbaikan terhadap aplikasi.
f. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan
Setelah aplikasi diuji dan dapat digunakan secara baik, maka akan dilakukan pembuatan laporan hasil analisis dan implementasi yang bertujuan untuk
dijadikan sebagai dokumentasi hasil penelitian dalam bentuk skripsi.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut:
Bab 1: Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang dari penelitian yang dilaksanakan, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta
sistematika penulisan.
Bab 2: Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang diperlukan untuk memahami permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. Teori-teori yang berhubungan dengan Augmented Reality,
GPS, Location Based Service, dan Markerless AR akan dibahas pada bab ini.
Bab 3: Analisis dan Perancangan
Bab ini menjabarkan arsitektur umum, pengumpulan data POI Point of Interestyang dilakukan, penentuan titik koordinat , serta analisis dan penerapan peggunaan
perangkat GPS dalam menampilkan informasi lokasimelalui tampilan real-time Augmented Reality.
Bab 4: Implementasi dan Pengujian
Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari perancangan yang telah dijabarkan pada bab 3. Selain itu, hasil yang didapatkan dari pengujian yang dilakukan
terhadap implementasi yang dilakukan juga dijabarkan pada bab ini.
Bab 5: Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi ringkasan serta kesimpulan dari rancangan yang telah dibahas pada bab 3, serta hasil penelitian yang dijabarkan pada bab 4. Bagian akhir dari bab ini memuat
saran-saran yang diajukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penerapan penggunaan perangkat GPSuntuk menampilkan
informasi lokasi secara real-time dengan teknologi Augmented Reality
2.1. Context Aware
Context-Aware adalah penggunaan context untuk menyediakan informasi dan layanan yang task-relevant secara interaktif antara user dan elemen yang berada di sekitar
lingkungan. Sebuah sistem merupakan Context-Aware jika sistem tersebut
menggunakan contextuntuk menyediakan informasi dan layanan yang relevan kepada user, dimana relevansi tergantung pada kegiatan user Abowd et al., 1999.
Taksonomi fitur Context-Aware yaitu: a.
Contextual sensing Kemampuan mendeteksi informasi kontekstual dan menyampaikannya
kepada user, dengan kata lain meningkatkan sistem sensor user. b.
Contextual adaptation Kemampuan mendeteksi atau memodifikasi layanan secara otomatis, berdasar
pada konteks saat ini. c.
Contextual resources discovery Memberikan kemampuan kepada aplikasi Context-Aware untuk mencari dan
memberdayakan sumber daya dan layanan yang relevan terhadap konteks user. d.
Contextual augmentation Kemampuan mengasosiasikan data digital dengan konteks yang dimiliki
oleh user. User bisa melihat data ketika berada pada sebuah konteks yang diasosiasikan.
Mekanisme inti dari Context-Awareness yaitu Abowdet al.,1999: a.
Identity awareness Who Kewaspadaan lingkungan terhadap identitas user. Yang termasuk kategori ini
adalah profiluser, personalisasi, dan model user. b.
Location awareness Where Kapasitas lingkungan dalam mengenali lokasi pada ruangan terbuka atau
tertutup. c.
Mobility awareness When Kapasitas lingkungan dalam penggunaan sistem terdistribusi dan komunikasi
mobile untuk mengenali perubahan lokasi user ke lokasi yang lain. d.
Activity awareness What Kewaspadaan lingkungan dalam hal sensitifitas dan responsifitas pada aktifitas
keseharian user
2.2. Augmented Reality