1. Kopi Arabika
Kopi arabika merupakan kopi yang paling banyak di kembangkan di dunia maupun di Indonesia khususnya. Kopi ini ditanam pada dataran tinggi yang memiliki
iklim kering sekitar 1350-1850 m dari permukaan laut. Sedangkan di Indonesia sendiri kopi ini dapat tumbuh dan berproduksi pada ketinggian 1000
– 1750 m dari permukaan laut. Jenis kopi cenderung tidak tahan Hemilia Vastatrix. Namun kopi ini
memiliki tingkat aroma dan rasa yang kuat. 2.
Kopi Liberika Jenis kopi ini berasal dari dataran rendah Monrovia di daerah Liberika. Pohon
kopi liberika tumbuh dengan subur di daerah yang memilki tingkat kelembapan yang tinggi dan panas. Kopi liberika penyebarannya sangat cepat. Kopi ini memiliki
kualitas yang lebih buruk dari kopi Arabika baik dari segi buah dan tingkat rendemennya rendah.
3. Kopi Canephora Robusta
Kopi Canephora juga disebut kopi Robusta. Nama Robusta dipergunakan untuk tujuan perdagangan, sedangkan Canephora adalah nama botanis. Jenis kopi ini berasal
dari Afrika, dari pantai barat sampai Uganda. Kopi robusta memiliki kelebihan dari segi produksi yang lebih tinggi di bandingkan jenis kopi Arabika dan Liberika.
4. Kopi Hibrida
Kopi hibrida merupakan turunan pertama hasil perkawinan antara dua spesies atau varietas sehingga mewarisi sifat unggul dari kedua induknya. Namun, keturunan
dari golongan hibrida ini sudah tidak mempunyai sifat yang sama dengan induk hibridanya. Oleh karena itu, pembiakannya hanya dengan cara vegetatif seperti stek
atau sambungan Yusdiali, 2013.
2.9 Booklet
Booklet merupakan media komunikasi massa yang meyerupai buku atau majalah yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi.
Booklet juga disebut sebagai alat untuk menjangkau calon konsumen sehingga muncul ketertarikan untuk
menggunakan produk dari suatu perusahaan, biasanya digunakan dalam kegiatan marketing.
Selain itu booklet juga digunakan sebagai acuan di dalam perusahaan untuk memahami profil dan produk yang ditawarkan.
Universitas Sumatera Utara
2.10 Penelitian Yang Relevan
Untuk melengkapi pengetahuan tentang Augmented Reality menggunakan Platform Android, berikut ini adalah tabel yang berisi tentang hasil penelitian yang dapat dilihat
pada Tabel 2.1 :
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Augmented Reality menggunakan Platform Android
No Nama
Judul Tahun
Hasil Penelitian 1
Muhammad Arisandy
Pratama Penerapan
Augmented Reality Pada Perancangan
Aplikasi Pengenalan Alat Musik
Taganing Batak
Berbasis Android 2014
Pada penelitian ini disimpulkan bahwa teknologi AR dapat digunakan sebagai
alat bantu untuk memperkenalkan alat musik Taganing Batak sebagai bentuk
pelestarian alat musik tradisional Batak dan dalam penggunaan aplikasi harus
diperhatikan jarak dan fokus kamera dengan marker.
2 Martono
Kridalukmana Mobile Augmented Reality
Jurusan Sistem Komputer Universitas
Diponegoro Berbasis
Android MARSIKOM
2014 Penerapan
teknologi AR
untuk memudahkan
siapa saja
dalam memberikan informasi dari lokasi
gedung jurusan
Sistem Komputer
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.
Teknologi ini
juga dikembangkan dengan menggunakan
android jelly bean.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan langkah awal dalam sebuah penelitian. Analisis sistem bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap kebutuhan sistem dan
menggambarkan proses-proses yang ada di dalam sistem untuk menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan user.
Pada sistem ini, penulis menggunakan booklet sebagai media untuk menjalankan Augmented Reality. Melalui marker yang terdapat di dalam booklet, objek 3D akan
muncul melalui layar smartphone dengan menggunakan aplikasi berbasis Android. Dalam sistem ini, akan membahas bagaimana perancangan bisnis produk dari kopi
tampan. 3 Produk kopi, gerobak dan mini cafe yang akan menjadi objek 3D. Objek dibuat menggunakan blender 3D, lalu pembuatan aplikasi Android menggunakan
unity 5 dan marker dibuat menggunakan vuforia. Untuk pembuatan booklet di design menggunakan Adobe Photoshop sedemikian rupa agar user dapat lebih mudah
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
3.1.1 Analisis Masalah
Masalah yang akan diselesaikan dengan menggunakan sistem ini adalah menampilkan objek dari perancangan bisnis kopi tampan secara 3D. Objek yang digunakan adalah 3
jenis produk kopi tampan, gerobak dan mini cafe. Analisis masalah yang digunakan untuk menampilkan objek 3 dimensi tersebut digambarkan dengan Diagram Ishikawa
pada Gambar 3.1 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Methods User
Machine Material
Aplikasi Kopi Tampan
menggunakan Augmented
Reality
Markerless Android
Vuforia SDK Adobe
Photoshop C
Smartphone Blender 3D
Unity 5 Booklet
sebagai marker
Kurang jelasnya informasi yang
diterima oleh konsumen
investor
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa Untuk Analisis Masalah
Dari diagram ishikawa pada Gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa masalah yang timbul yaitu kurang jelasnya informasi yang diterima oleh konsumen investor dalam
mengetahui bisnis yang ditawarkan oleh Kopi Tampan. Beberapa faktor yang menyebabkan masalah ini timbul yaitu mulai dari konsumeninvestor yang tidak
mengetahui bagaimana bentuk dari bisnis yang ditawarkan seperti membuat gerobak atau pun mini cafe dan produk yang ada. Kesulitan membayangkan bisnis yang
ditawarkan. Banyaknya waktu yang terbuang karena tempat pembuatan berbeda –
beda.
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menyatakan persyaratan apa saja yang akan dibutuhkan oleh sistem agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Analisis Persyaratan ini meliputi analisis kebutuhan fungsional sistem dan analisis non-fungsional sistem. Fungsional sistem adalah aktivitas dan pelayanan yang harus
dimiliki oleh sebuah sistem yang dapat berupa input, output, proses maupun data yang tersimpan. Non-fungsional sistem adalah karakteristik atau batasan yang menentukan
kepuasan sebuah sistem yakni seperti kinerja, kemudahan penggunaan, anggaran, serta tenggat waktu yang mampu bekerja tanpa mengganggu fungsionalitas sistem lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2.1 Persyaratan Fungsional
Persyaratan fungsional adalah aktivitas layanan yang harus diberikan oleh sebuah sistem. Berikut adalah fungsi
– fungsi yang dapat dikerjakan oleh sistem. 1.
Marker yang digunakan adalah markerless berupa kertas yang sudah didesign di dalam sebuah booklet.
2. Sistem dapat menampilkan objek 3D melalui layar smartphone.
3. Sistem menggunakan sistem operasi berbasis Android.
4. Objek yang ditampilkan memiliki bentuk yangt mendekati aslinya dengan
tampilan 3D menggunakan Augmented Reality. 5.
Informasi dihasilkan melalui suarasound.
3.1.2.2 Persyaratan Non-Fungsional
Persyaratan non-fungsional berkaitan dengan fitur, karakteristik, dan batasan lainnya yang menentukan apakah sistem memuaskan atau tidak. Untuk membantu kinerja
sistem secara lebih baik, terdapat kebutuhan non-fungsional sistem. 1.
Sistem yang akan dibangun harus dapat menunjukkan hasil dari proses yang maksimal.
2. Efektifitas dan efisiensi dapat terlihat dari waktu respon antara pengguna
user dengan sistem. 3.
Sistem yang akan dibangun harus sederhana serta mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna user.
3.2 Pemodelan Visual Menggunakan Unified Modeling Language UML