29
4.3 Karakteristik Hemiselulosa Sekam Padi HSP
4.3.1 Organoleptis meliputi bentuk, warna dan rasa
Dilakukan karakteristik serbuk sekam padi secara organoleptis yang meliputi bentuk, warna dan rasa. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Hasil Organoleptis Hemiselulosa Sekam Padi HSP
Bentuk Serbuk
Warna Putih Kekuningan
Rasa -
Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa warna hemselulosa sekam padi berwarna putih kekuningan, hal ini berbeda dengan literatur yang menyebutkan
hemiselulosa berwarna putih. Hal ini mungkin disebabkan masih terdapat lignin yang mengganggu keputihan hemiselulosa. Dimana proses delignifikasi
lignin tidak sempurna, karena pada proses ini tidak dilakukan terlebih dahulu bilangan kappa Muchlisyam, dkk., 2011.
4.3.2 Kelarutan Kelarutan dari HSP yang didapatkan dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Uji Kelarutan Hemiselulosa Sekam Padi HSP
Aquades Sukar larut
Aquades 80°C Larut
HCl 1 Tidak Larut
NaOH 1 Larut
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat hasil uji kelarutan yang dilakukan memberikan hasil yang sesuai dengan literatur bahwa hemiselulosa mempunyai
kelarutan yang kecil di dalam aquades, mudah larut dalam aquadest panas dan
Universitas Sumatera Utara
30 membentuk larutan yang transparan serta tidak larut dalam asam dan sangat
mudah larut dalam NaOH 1 Carvalheiro, et al., 2008.
4.3.3 Karakteristik HSP dengan Spektrum Inframerah
Hasil uji karakeristik dengan Spektrofotometri Inframerah dianalisis pada rentang bilangan gelombang 4000–500 cm
-1
dan direkam spektrum Inframerahnya. KBr digunakan untuk membantu dalam proses pemadatan
senyawa sampel yang akan dianalisis. KBr merupaka senyawa yang tidak terbaca pada IR sehingga hasil yang terbaca pada IR adalah hanya senyawa
sampel saja. Hasil pengujian karakteristik HSP dengan spektrofotometri inframerah dapat dilihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Karakteristik HSP dengan IR
Dari Gambar 4.1 menunjukkan hasil pengujian HSP dengan spektofotometri IR. Penafsiran spektrum inframerah serbuk sekam padi, antara
lain terdapat vibrasi pada bilangan gelombang 3340,72 cm
-1
menunjukkan adanya gugus OH, vibrasi pada bilangan gelombang 2918,32 cm
-1
Universitas Sumatera Utara
31 menunjukkan adanya gugus CH
2
dan CH
3
, vibrasi pada bilangan gelombang 1655,92 cm
-1
menunjukkan adanya gugus karboksil, dan bilangan gelombang 1020,4 cm
-1
dengan intensitas lemah menunjukkan adanya gugus C-OH dan gugus C-O-C Melo, et al., 2012. Data pengamatan dapat dilihat pada
Lampiran 6. Dari penelitian yang dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa senyawa yang dianlisis merupakan hemiselulosa oleh karena
mengandung gugus OH pada bilangan gelombang 3400 - 2400 cm
-1
dan gugus karboksil pada bilangan gelombang 1820 – 1600 cm
-1
Muchlisyam, dkk., 2011.
4.3.4 Karakteristik HSP dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT