10 3. Branching: LOOH LO + HO
2LOOH LOO + LO + H
2
O Pemecahan dari hidroperoksid lipid melibatkan katalis ion logam
transisi. Tahap ini akan menghasilkan peroksil lipid dan alkoksi lipid radikal. 4. Terminasi: LO + LO produk non radikal
LOO + LOO produk non radikal LO + LOO produk non radikal
Reaksi terminasi mencakup penggabungan radikal-radikal membentuk produk non radikal.
2.5 Metode Fosfomolibdenum
Metode ini didasarkan pada proses reduksi dari Mo VI menjadi Mo V oleh antioksidan sehingga dapat membentuk kompleks fosfatMoV yang
berwarna hijau. Untuk sampel yang tidak diketahui komposisinya, kapasitas antioksidan dapat dinyatakan sebagai ekivalensi α-tokoferol atau asam askorbat
Melo, et al., 2012
2.6 Spektrofotometer Infra Merah
Cahaya tampak terdiri dari beberapa frekuensi elektromagnetik monokromatis yang berbeda dimana setiap frekuensi bisa dilihat sebagai warna
yang berbeda. Radiasi inframerah juga mengandung beberapa range frekuensi tetapi tidak dapat dilihat oleh mata. Pengukuran pada spektrum inframerah
dilakukan pada cahaya daerah inframerah mid- infrared yaitu pada panjang
Universitas Sumatera Utara
11 gelombang 2,5- 50 µm atau bilangan gelombang 4000- 200 cm
-1
. Energi yang dihasilkan oleh radiasi ini akan menyebabkan vibrasi atau getaran pada
molekul. Pita absorbansi inframerah sangat khas dan spesifik untuk setiap tipe ikatan kimia atau gugus fungsi. Metode ini sangat berguna mengindentifikasi
senyawa organik. Sebagai sumber cahaya yang umum digunakan adalah lampu tungsten, Nerst glowers Dachriyanus, 2004
2.7 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi cair kinerja tinggi KCKT merupakan sistem pemisahan dengan kecepatan dan efisiensi yang tinggi karena didukung oleh kemajuan
dalam teknologi kolom, sistem pompa tekanan tinggi, dan detector yang sangat sensitif dan beragam sehingga mampe menganalisa berbagai cuplikan secara
kualitatif maupun kuantitatif, baik dalam komponen tunggal maupun campuran Ditjen POM, 1995.
2.8 Spektrofotometri Sinar Tampak
Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis yang mempelajari interaksi antara materi dengan radiasi elektromagnetik.
Spektrofotometri serapan sinar tampak dan ultraviolet memanfaatkan sinar dengan panjang gelombang 400-700 nm untuk daerah sinar tampak dan 100-
400 nm untuk daerah sinar UV. Bila suatu zat dikenai radiasi maka zat akan menyerap radiasi tersebut untuk berbagai keperluan. Suatu zat dapat
menyerap berbagai panjang gelombang suatu radiasi. Sudah tentu tidak
Universitas Sumatera Utara
12 seluruh radiasi yang mengenai zat tersebut akan diserap, sebagian
diteruskan atau ditransmisikan. Spektrum absorpsi merupakan gambaran hubungan antara panjang gelombang sinar yang mengenai suatu zat dengan
besarnya serapan sinar pada panjang gelombang tersebut oleh zat yang bersangkutan. Pengukuran absorpsi radiasi UV-Vis oleh spesi larutan
dapat digunakan sebagai metode analisis kuantitatif Khopkar, 1998. Menurut Gandjar dan Rohman 2007, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri UV-Vis terutama untuk senyawa yang semula tidak berwarna yang akan dianalisis dengan
spektrofotometri visibel karena senyawa tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi senyawa yang berwarna.Berikut adalah tahapan-tahapan yang perlu
diperhatikan: a.
Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap
pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubahnya menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu. Pereaksi yang
digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu: - Reaksinya selektif dan sensitif
- Reaksinya cepat, kuantitatif dan reprodusibel - Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang lama
b. Pemilihan Panjang Gelombang
Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Untuk memilih
Universitas Sumatera Utara
13 panjang gelombang maksimal, dilakukan dengan membuat kurva hubungan
antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada konsentrasi tertentu.
Ada beberapa alasan mengapa pengukuran harus menggunakan panjang gelombang maksimal, yaitu:
- Pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap
satuan konsentrasi adalah yang paling besar - Di sekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kutva absorbansi datar dan
pada kondisi tersebut hukum Lambert-Beer akan terpenuhi - Jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh
pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan panjang gelombang maksimal
c. Waktu Operasional Operating time Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau
pembentukan warna. Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara
waktu pengukuran dengan absorbansi larutan. d. Pembuatan kurva baku
Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianalisis dengan berbagai konsentrasi. Masing-masing absorbansi larutan dengan berbagai konsentrasi
diukur, kemudian dibuat kurva yang merupakan hubungan antara absorbansi y dengan konsentrasi x.
Universitas Sumatera Utara
14 e. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan
Absorban yang terbaca pada spektrofotometer hendaknya antara 0,2 sampai 0,8 atau 15 sampai 70 jika dibaca sebagai transmitans. Anjuran ini
berdasarkan anggapan bahwa kesalahan dalam pembacaan T adalah 0,005 atau 0,5 kesalahan fotometrik.
2.9 Validasi Metode Analisis