Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Dasar LIDA Universitas Sumatera Utara USU dan sampel di ambil dengan metode grab sample disungai Lau Borus
desa Guru Kinayan yang merupakan aliran lahar dingin Gunung Sinabung di Kecamatan Naman Teran kabupaten Karo Sumatera Utara. Sampel diambil pada hari
minggu 16 mei 2015 pada pukul 12.00 wib. Analisis Spektrofotometer Serapan Atom dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS RISPA Medan
Sumatera Utara.
1.7 Metodologi Penelitian
1. Penelitian ini bersifat Eksperimen Laboratorium.
2. Penentuan pH saat perlakuan sampel menggunakan pH meter
3. Sampel yang dianalisis adalah sampel Air sungai dan sedimenpadatan total dari
sungai Lao Borus aliran lahar dingin gunung sinabung pasca erupsi. 4.
Pereaksi yang digunakan adalah asam nitrat pekat HNO
3P
. 5.
Penentuan kadar dilakukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom yaitu logam Besi
Fe λ
spesifik
248,3nm, Mangan Mn, λ
spesifik
279,5 nm dan Kadmium Cd λ
spesifik
228,8 nm.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gunung Berapi.
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat di defenisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas batuan dalam wujud cair atau lava yang
memanjang dari kedalaman sekitar 10 km dibawah permukaan bumi sampai kepermukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan
pada saat gunung meletus. Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan. Ice volcanoes atau gunung api es dan mud
volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di
daerah kuwu, grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai bledug kuwu. Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang
paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur cincin api pasifik pacific ring of fire. Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergesernya
antara dua lempengan tektonik. Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjafi
separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum
berubah menjadi aktif kembali. Oleh karena itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu. Apakah gunung berapi itu berada dalam
keadaan istirahat atau telah mati. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar
magma di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan oleh berbagai cara
seperti berikut: •
Aliran lava •
Letusan gunung berapi