Penyajian Data Sekunder PENYAJIAN DATA

63

IV.3 Penyajian Data Sekunder

Selain data primer berupa hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data sekunder sebagai pendukung dari data primer yang ada. Data sekunder yang diperoleh selama penelitian berlangsung adalah berupa Keputusan Walikota Medan Nomor 463670.KIV2013 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Keputusan Walikota Medan Nomor 4631084.K tentang Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Kota Medan Tahun 2012. Selain itu juga terdapat buku Standard Operational Procedure SOP milik Yayasan Pusaka Indonesia Medan. 1. Keputusan Walikota Medan Nomor 463670.KIV2013 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang Pada Keputusan Walikota tersebut dicantumkan susunan personalia sebagai Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang di kota Medan. Gugus Tugas yang dibentuk dari Keputusan Walikota Medan tersebut mempunyai tugas: a. Mengoordinasikan pelaksanaan upaya pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang yang dilakukan oleh Pemerintah Kota dan masyarakat sesuai dengan peran dan tanggungjawab masing- masing Universitas Sumatera Utara 64 b. Menyusun dan mengusulkan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang c. Melaksanakan advokasi, pelatihan dan kerjasama, baik kerjasama Nasional, Provinsi dan KabupatenKota d. Memantau perkembangan pelaksanaan penanganan korban yang meliputi rehabilitasi, reintegrasi sosial, restitusi, dan pendampingan hukum e. Mengembangkan sistem informasi dan data base tentang penanganan korban, dan f. Melaporkan dan melakukan evaluasi perkembangan pelaksanaan upaya pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang kepada Walikota. Dalam Keputusan tersebut juga dicantumkan bahwa segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan Gugus Tugas dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Medan Tahun Anggaran 2013 pada pos anggaran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan. 2. Keputusan Walikota Medan Nomor 4631084.K tentang Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Kota Medan Tahun 2012 Keputusan Walikota tersebut dibuat dalam rangka upaya peningkatan peran dan kualitas perempuan serta perlindungan anak dari tindakan- Universitas Sumatera Utara 65 tindakan yang merugikan dan mengancam keberlangsungan hidup perempuan dan anak, sehingga perlu dibentuk dan dikembangkan suatu bentuk partisipasi masyarakat dan kerjasama antar masyarakat, perempuan dan dunia usaha. Dalam Keputusan Walikota Medan tersebut dicantumkan tugas-tugas pokok P2TP2A seperti berikut: a. Mengkoordinir dan memantau pengurus pengurus P2TP2A dalam segala kegiatan program layanan yang dilakukan b. Mengkoordinir seluruh rangkaian kegiatan program layanan baik secara teknis maupun administrasi c. Membantu pelaksanaan tugas-tugas koordinator umum d. Melaksanakan fungsi administrasi dan keuangan e. Melaksanakan tindakan dan rujukan medis terhadap korban kekerasan, baik fisik, psikis melalui kerja sama dengan berbagai rumah sakit dan pusat krisis terpadu lainnya f. Memberikan bantuan perlindungan hukum bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan tindak kekerasan mulai dari pemeriksaan di kepolisian hingga tingkat pengadilan g. Memberikan pendamping dan asuhan pada korban serta pengamanan selama korban berada di P2TP2A h. Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang upaya pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak i. Kepengurusan P2TP2A diangkat dan diberhentikan oleh Walikota Universitas Sumatera Utara 66 j. Dalam melaksanakan tugasnya, kepengurusan P2TP2A wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkup kepengurusan maupun dengan instansiorganisasi lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada APBD Kota Medan dan swadaya masyarakat serta bantuan dari berbagai pihak lainnya.

3. Standard Operational Prosedures SOP Yayasan Pusaka Indonesia

Setelah lebih dari dua belas tahun melakukan kerja-kerja advokasi dan pendampingan terhadap anak dan perempuan di Sumatera Utara, Yayasan Pusaka Indonesia melihat kebutuhan untuk menyusun satu buku SOP yang akan menjadi guideline bagi setiap orang untuk mengenal standar pelayanan yang harus diberikan kepada klien. SOP dapat diartikan sebagai penetapan tertulis dari suatu lembaga atau institusi tentang mekanisme kerja, siapa yang akan melakukan, apa yang harus dilakukan, kapan dan berapa lama akan dilakukan, dan harus diperhatikan oleh setiap orang dalam institusi tersebut ketika melaksanakan pekerjaannya sesuai visi dan misi lembaga. Tujuan langsung penyusunan SOP ini adalah: a. Sebagai pedoman praktis yang akan digunakan Yayasan Pusaka Indonesia dalam memberikan pelayanan terhadap korban baik anak maupun perempuan mulai dari tahap identifikasi, pendampingan, Universitas Sumatera Utara 67 sistem rujukan hingga tahap pengintegrasian anakperempuan korban kepada keluarga dan lingkungan sosialnya. b. Sebagai bahan referensi bagi lembaga mitra yang bekerjasama dengan Pusaka Indonesia ataupun pihak ketiga lainnya yang ingin mengetahui dan mendalami proses pelayanan anak dan perempuan yang ditetapkan Pusaka Indonesia. c. Menjadi bahan evaluasi kerja yang telah dilakukan untuk terus meningkatkan standar pelayanan bagi para klien. d. Untuk mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dan memperjelas alat tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai perannya, sehingga terhindar dari kegagalan, kesalahan, keraguan dalam mengambil tindakan. Selain dokumen tersebut diatas peneliti juga memperoleh data sekunder berupa dokumentasi atau foto-foto yang dapat mendukung data primer dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 68 Gambar IV.1 Sosialisasi yang dilakukan Yayasan Pusaka Indonesia Sumber: Dokumentasi Yayasan Pusaka Indonesia Medan, 2012 Gambar IV.2 Rumah aman sebagai tempat penampungan korban trafiking Sumber: Dokumentasi Yayasan Pusaka Indonesia Universitas Sumatera Utara 69 Gambar IV.3 Pendampingan korban trafiking dan konseling Sumber: Dokumentasi Yayasan Pusaka Indonesia, 2012 Gambar IV.4 Pelatihan trauma dan penguatan bagi korban trafiking Sumber: Dokumentasi Yayasan Pusaka Indonesia, 2012 Universitas Sumatera Utara 70 Gambar IV.5 Pedoman penyelenggaraan dan modul pelatihan pengelola P2TP2A dalam penanggulangan bencana yang responsif gender Sumber: Dokumen Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan Universitas Sumatera Utara 71 Gambar IV.6 Pedoman sistem pencatatan dan pelaporan data kekerasan terhadap perempuan dan anak Sumber: Dokumen Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan Universitas Sumatera Utara 72 Gambar IV.7 Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan Sumber : Dokumentasi penelitian oleh Ade Auristha, 3 Juli 2014 Gambar IV.8 Ruang rapat Kantor BPKB Kota Medan tampak luar Sumber: Dokumentasi penelitian oleh Ade Auristha, 3 Juli 2014 Universitas Sumatera Utara 73 Gambar IV.9 Ruang rapat kantor BPPKB Kota Medan bagian dalam Sumber: Dokumentasi penelitian oleh Ade Auristha, 3 Juli 2014 Universitas Sumatera Utara 74 Gambar IV.10 Ruang P2TP2A Kota Medan Sumber: Dokumentasi penelitian oleh Ade Auristha, 3 Juli 2014 Universitas Sumatera Utara 75

BAB V ANALISIS DATA

Dokumen yang terkait

Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak (Studi Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 oleh Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak, Keluarga Berencana Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara)

0 62 85

Prosedur Pengujian Kendaraan Umum Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 4 Tahun 2012 Ditinjau Dari Aspek Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kabupaten Karo)

4 84 97

Pengaturan Ketentuan Sanksi Pidana Dalam Peraturan Daerah

11 124 202

Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan

0 0 12

Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan

0 1 1

Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan

0 0 33

Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan

0 0 4

Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan

0 0 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Publik - Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak (Studi Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 oleh Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak, Keluarga Berencana Sekretariat Daerah Provins

0 0 20

Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak (Studi Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 oleh Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak, Keluarga Berencana Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara)

0 0 13